Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Bank Mega Melanggar Etika Debt Collector Kartu Kredit 6 April 201725 April 2017 Eka Irawati 7 Komentar Bank Mega, Debt Collector Ikuti kami di Google Berita Assalamualaikum Wr. Wb., Masih teringat sekitar kurang lebih 1 bulan yang lalu di hari Rabu tanggal 15 Maret 2017 saya dapat telepon dari pihak Bank Mega. Shock dan kaget kok bisa-bisanya pihak Bank Mega telepon ke nomor tempat saya bekerja? Setelah tanya teman-teman yang bernasib sama ternyata Bank Mega cari informasi via sosial media, dan memang saya mencantumkan nama tempat saya bekerja. Pagi-pagi sekitar pukul 08.00 saya ditelepon dan setelah itu saya ijin pulang kepada atasan saya untuk membicarakan hal tersebut dengan suami saya. Telepon dari Bank Mega tidak ada hentinya, berkali-kali telepon dengan orang yang terus berbeda dan hampir semua mengaku atasan dari Bank Mega. Akhirnya hari itu tidak ada titik temu antara suami saya dan Bank Mega karena negosiasi suami saya ditolak. Suami saya minta discount 50% dari total hutang setelah dikurangi denda dan bunga. Bank Mega bilang tidak bisa. Kenapa tidak bisa? Padahal bank lain saja bisa. Keesokan harinya dan seterusnya Bank Mega telepon ke tempat kerja saya, menekan saya untuk membayar hutang kartu kredit suami saya. Waktu itu jawaban saya hanya iya iya saja karena merasa tidak enak dengan atasan dan teman-teman, mengingat tempat saya bekerja adalah instansi pendidikan. Dan tidak hanya sekali teleponnya, tetapi berkali-kali. Saya merasa sangat terganggu dan merasa dirugikan karena telah mengganggu jam bekerja saya dan membuat tidak fokus. Berikut adalah Poin Etika Debt Collector Kartu Kredit menurut JuBir BI Difi Johansyah: 1. Penagihan dilarang dilakukan dengan menggunakan tekanan secara fisik maupun verbal. 2. Penagihan dilarang dilakukan kepada pihak selain pemegang kartu kredit 3.Penagihan menggunakan sarana komunikasi dilarang dilakukan secara terus menerus yang bersifat mengganggu. 4. dsb. Inilah beberapa poin yang telah dilanggar oleh pihak Bank Mega mengingat bukan saya pemilik kartu kredit Bank Mega, tetapi suami saya. Dan beliau memiliki kartu kredit tersebut jauh sebelum menikah dengan saya. Jadi jika pihak Bank Mega berkali-kali mengatakan “Ibu kan istriny,a ibu pasti pakai juga uangnya kan? Balikin lah bu uangnya,”. Dengan jelas saya akan membantah hal tersebut karena saya sama sekali tidak terlibat dalam hal ini. Suami membuat kartu kredit Bank Mega tahun 2012 dan saya menikah tahun 2016. Mohon untuk pihak Bank Mega teliti dulu sebelum berbicara. Saya mohon dengan sangat kepada pihak Bank Mega untuk melatih karyawan-karyawannya dalam berbahasa yang baik dalam hal penagihan dan sebagainya buatlah customer senyaman mungkin mengingat Bank Mega adalah perusahaan jasa perbankan. Mohon ditindaklanjuti agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan semakin banyak yang merasa dirugikan. Salam Indonesia yang Damai, Tentram, Sejahtera. Eka Irawati Tangerang Selatan – Banten Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
_327510 April 2017 - (18:42 WIB)Permalink SURAT TELAH DITANGGAPI O KLIEN YANG TERTEKAN Redaksi yang terhormat, Sehubungan dengan surat Ibu Eka Erawati di mediakonsumeh.com (7/4/17), “Bang Meja melanggar etika dst” Oleh karena keterbatasan data, kami akan sangat berterima kasih apabila nasabah dapat menyampaikan keluhan secara tertulis melalui formulir pengaduan nasabah di alamat website kami: http://www.bangmeja.com dengan disertai nomor telepon yang dapat kami hubungi,alamat,pokok yang lengkap kap, supaya dapat kami hubungi dan mari kita bicarakan secara serius soal hutang suami Ibu yang telah menggunakan dana kami,kami juga serius us menagih supaya tagihan cepat masuk,tidak peduli suami atau Ibu sedang sulit keuangannya,bisa meminjam,bisa jual ini itu dst yang penting dibayar soal bang lain ngasih diskon 50% waah lain persh lain kebijakan Bu,yang jelas kami punya kebijak sini an,karena yang saya anggap benar ya kebijakan kami ,seharusnya persh/bang lain mengikuti kami ,bukan kami suruh mengikuti bang lain ,lagipula ngapain suruh2 mengikuti bang lain? orang duit berbunga besar itu sedaap sekali untuk ditagih soal karyawan harusnya dilatih yang baik sesuai surat Ibu wow Ibu jangan salah ,kami telah melalui tahap menyeleksi,training sehingga menghasilkan penagih2 yang handal sesuai keinginan kami terbukti Bu,tagihan seperti air bah mengalir ke persh kami,walau klien ketakutan,banyak yang di PHK,ada yang ortu dan keluarganya empot2 jantungan,surat ke media konsumen setiap hari ada yang mengeluh menunjukkan betapa kami sangat berjiwa besar dalam menagih klien kami dengan menanggapi pun kami tetap fokus menagih karena apapun keluhannya solusi yang terbaik ialah bayar tagihannya demikian tanggapan jujur kami apa adanya benar dari lubuk hati kami terdalam dapat kami sampaikan tagihan tujuan kami no1,soal ham, soal dianggap menteror dan lainnya dipinggirkan dulu atas dimuatnya tanggapan ini saya ucapkan terimakasih kepada mediabangmeja Demikian kami sampaikan. Terima kasih atas perhatian dan kerja sama mediakonsumeh.com untuk memuat tanggapan kami Head Off BangMeja Christiono Me damn Log masuk untuk Membalas
erlitasarihasan25 September 2017 - (05:20 WIB)Permalink Coba anda2 di posisi kami apa kalian mau di perlakukan sama, ingat ya cara2 kalianbisa kami laporkan ke bank BI supaya bank kalian bisa di tutup…. Karena meresahkan masyarakat, dan kami akan menyebarkan ke media massa supaya nama bank mega malu di depan publik…. Log masuk untuk Membalas
DiEan SaRah Simarmata11 April 2018 - (18:23 WIB)Permalink Debt kolektor bank mega etika nya buruk. Bank nya juga buruk.semoga masyarakat bisa menilai bank mega ini tdk baik. Buruk. Debt kolektor yg bicara kasar melalui tlp ke tmpt sya kerja tdk ada etika. Sudah melanggar perundang2 an bank BI,,..tolonglah biar ini ditindak lanjuti bagian perbankan. Apakah ini diizinkan.perbankan berbahasa kasar n kotor, sehingga membuat sya sampai depresi. Berikut adalah point Etika debt kolektor kartu kredit menurut jubir BI Difi johansyah 1.penagihan dilarang dilakukan dengan tekanan fisik maupun verbal. Doa saya semoga bank Mega ini di tutup oleh pemerintahan Log masuk untuk Membalas
Y U S U F cupes11 Juni 2018 - (12:18 WIB)Permalink Saya juga mengalami yg sama persis, FB Saya dipantau, berkata kasar, bodoh, tolol. Kalau bisa kirim screen shot Saya kirim disini ??, bukan Saya pemegang kartu tapi Saya di terror. Kalau kata Christiono ancaman terror Dan lain2 dikesampingkan, maka kebutuhan keluarga kami yg lebih membutuhkan. Log masuk untuk Membalas
Y U S U F cupes11 Juni 2018 - (12:22 WIB)Permalink Tolong diperbaiki untuk masalah penagihan, disini Kita ingin membayar sesuai kemampuan, bukan memaksakan kehendak yg mengakibatkan kerugian nasabah. Log masuk untuk Membalas
Inda Thara28 Oktober 2018 - (11:42 WIB)Permalink Mending yang punya kartu kredit Bank mega..rame2 kita stop ajaa.. Karrna ini bank paling ga punya toleransi, memberatkan nasabah.. Dan itikad baik nasabah pun untuk membayar mnta keringanan juga masih aja diberatkan… Kecuali yang kabur. Terserah deh yaaa…iyaa semoga saja ga ancur,ga collapse n ga kena azab sehingga Bangkrut! Karena banyak zolim sama banyak orang. Amiinnnnnnn.. Saya kecewaa juga udah 12 tahun saya pake megaa. Tp hanya karena sekali saya mngalami jatuh n saya sudah lapor umtuk minta keringanan.. Masih aja memberatkan.. Lain sama bank lainn..toleransi ada n meringankan saya untuk bayar. Semoga ga bangkrut aja nih bank… Log masuk untuk Membalas
ald production28 November 2018 - (13:43 WIB)Permalink Ini head manager nya blm ngrasain d pres sama org kali ya…. Tak do’a in biar semua segera sadar dan masih pada punya hati & perasaan… Hukum karma saya yakin berlaku buat semua makhluk hidup… etikat baik dari nasabah untuk membereskan aja mereka ga mau tau, di atas jg sudah d katakan sm christiono yg mengaku sebagai head manager bahwa dia ga mau tau kondisi kita smua. Tak akuin jiwa mu hebat kawan… demi uang kamu sampai mau membunuh orang secara perlahan. Log masuk untuk Membalas