Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Sering Mendapat Telepon dari Marketing Home Credit sangat Mengganggu 15 Agustus 20187 Januari 2019 Arif Nugraha 3 Komentar Home Credit Indonesia, Tawaran Promosi, Telemarketing Ikuti kami di Google Berita Assalamualaikum, Wr. Wb., Selamat siang, Salam Sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Tim Redaksi mediakonsumen.com, karena dengan adanya media seperti ini para konsumen dapat mengutarakan keluhan serta aspirasinya. Tujuannya bukan menyudutkan salah satu pihak, tetapi agar kejadian serupa tidak terulang lagi kepada konsumen lain dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Kronologinya sekitar 2 tahun yang lalu sekitar tahun 2016 saya melakukan pembelian HP di Erafon melalui Home Credit dengan cicilan durasi 12 bulan dan selama proses cicilan lancar tidak ada masalah sampai lunas pada bulan ke 12. Pada tahun itu sampai tahun 2017 belum terjadi apa apa, walaupun ada penawaran selanjutnya dari pihak Home Credit berbagai produk pinjaman namun saya menolaknya. Nah pada tahun 2018 (April – Agustus) sampai saat ini sudah mulai sering menelepon baik telpon kantor (021)…. sampai telepon HP (08…..). Dan yang paling sering dari telepon HP, dengan tujuan yang sama yaitu menawarkan produk pinjaman multiguna. Pertama-tama saya jawab telepon mereka dan saya tolak dengan halus. Pada hari yang sama ada telepon lagi dengan nomor yang berbeda dan orang yang berbeda, lalu saya tolak kembali. Tidak berhenti di situ, hari berikutnya juga ternyata seperti itu dalam 1 hari bisa beberapa kali dan tidak mengenal waktu, baik itu pagi siang atau malam sekalipun mereka tetap saja telepon. Bahkan pada saat hari libur Sabtu Minggu juga sama saja. Saya sempat memperingatkannya agar jangan menelepon lagi, tetapi tidak ada hasil mereka tetap saja telepon, sampai nada saya agak tinggi ketika mereka telpon di malam hari sekitar pukul 8 malam. Namun ternyata tidak ada pengaruhnya bagi mereka, mereka tetap saja menelpon di hari berikutnya sampai saat ini kejadian itu masih berlanjut. Saya sangat terganggu sekali dengan adanya telepon secara bertubi-tubi dari pihak Home Credit, mengganggu kerja serta istirahat saya, ini sudah di luar batas. Sepertinya ini ada yang tidak beres dengan Home Credit. Semoga kejadian ini bisa didengar oleh pihak yang berwenang dan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali baik kepada saya maupun kepada konsumen lain. Semoga ada hikmahnya dari kejadian ini. Sekian. Terima kasih. Wasalamualaikum Wr.Wb Salam konsumen, Arif Nugraha 081377072*** Jakarta Pusat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Ajiraga Muhammad31 Desember 2018 - (08:15 WIB)Permalink https://m.facebook.com/groups/211853373087408?group_view_referrer=profile_browser&_rdc=1&_rdr Ayo join grup “Gugatan Untuk Home Kredit Indonesia” Copy Paste Link di atas & bantu sebarkan. Terima kasih. Login untuk Membalas
Ajiraga Muhammad31 Desember 2018 - (08:23 WIB)Permalink #Tujuan Grup: 1. Mengumpulkan orang-orang yg terganggu karena Home Credit Indonesia. 2. Melakukan gugatan ke OJK & Kepolisian RI melalui pengacara. 3. Tidak mendapat telepon dari Home Credit lagi / di hapus dari server mereka. #Alasan terbentuknya Grup: 1. Adanya telepon dari telemarketing Home Credit setiap saat yg sangat menggangu & tetap menelpon walau sudah di complain. 2. Apabila ingin complain, terlebih dahulu harus mengirimkan data pribadi ke Home Credit. (NIK, nama ibu kandung, TTL, dll) Bisa disalahgunakan untuk kejahatan atau penyebaran data pribadi ke orang lain. 3. Adanya telepon dari debt collector Home Credit yg menagih pembayaran secara memaksa & menganggu, padahal bukan kita yg kredit barang tersebut & bahkan tidak kenal sama sekali. Login untuk Membalas
Matt Albanjaree31 Desember 2018 - (12:07 WIB)Permalink Hal yang sama juga terjadi pada saya, HC telpon dari nomer yg berbeda-beda sampai 5 kali sehari bahkan lebih, menawarkan kredit yang saya tidak butuh; dari pagi, siang, malam (jam istirahat) dan ini sudah melanggar hak privasi saya. Semoga ada tindak-lanjut dari pihak berwenang untuk melindungi hak-hak konsumen. Login untuk Membalas