Pengaduan Gagal Tarik Uang di ATM, tapi Dikatakan Berhasil oleh Pihak BTPN Jenius

Ikuti kami di Google Berita

Dear Media Konsumen,

Saya salah satu nasabah BTPN – Jenius. Masalah yang saya hadapi saat ini adalah transaksi yang tidak berhasil, tetapi dikatakan berhasil dengan kronologis sebagai berikut:

• Tanggal 14 Maret 2022, saya melakukan penarikan di ATM bersama (ATM Bank Panin) memakai ATM BTPN Jenius sebesar Rp1.5 juta, lokasi SPBU kota Ambon. Namun tidak berhasil, tidak ada uang yang keluar dari mesin. Tertera di mesin ATM bahwa “Transaksi tidak dapat dilakukan”. Jadi saya tunggu sampai ada pilihan selesai, agar kartu ATM saya keluar.
• Saya pindah ke ATM bank lainnya di lokasi yang sama. Karena memang tujuan saya mau menarik sebesar Rp4.5 juta, jadi saya coba lagi tarik. Tarikan pertama berhasil, sebesar Rp1,5 juta. Berikutnya tarikan ke-2, sebesar Rp1,5 juta. Setelah itu, saya lihat setruk ATM terakhir. Di situ saya merasa heran, kok dana saya sisa hanya sekitar Rp1,7 juta sekian? Akhirnya tarikan ke-3, saya hanya tarik sebesar Rp800 ribu.
• Setelah di mobil, baru saya cek akun saya di laporan in n out. Di situ baru ketahuan bahwa saldo saya terpotong sebesar Rp1.5 juta, padahal tidak ada uang yang keluar dari mesin ATM Bank Panin
• Saya langsung melaporkan ke pihak BTPN Jenius dan ditanggapi, diminta untuk tunggu 8 hari kerja untuk investigasi katanya.
• Kesimpulannya, pihak BTPN mengatakan hasil investigasi dinyatakan transaksi saya berhasil, saya menerima uang tersebu sebesar Rp1,5 juta. Jelas saya sangat keberatan, saya katakan itu uang kalau pecahan Rp50 ribu, sebanyak 30 lembar, masak uang keluar dari ATM tidak saya ambil? Saya juga katakan, di masa sekarang yang begitu canggih, semua dipantau CCTV, masak saya berani bohong bahwa tidak ada duit keluar padahal ada?
• Akhirnya, saya minta bukti CCTV yang memperlihatkan bahwa memang saya menerima uang dari hasil tarikan ATM. Di sini yang saya merasa keberatan lagi, dikatakan bahwa untuk bukti CCTV tersebut, saya diharuskan membayar Rp100 ribu dan juga sempat dikatakan bahwa belum tentu hasil CCTV bagus. Aneh saja, saya minta bukti yang dikeluarkan oleh pihak investigasi, kok saya yang diharuskan membayar? Kalau memang benar diinvestigasi, semua bukti harusnya lengkap dan diberitahukan ke saya bahwa ini loh, buktinya, berhasil dan ini bukti kamu ambil uangnya.

Berikut ini bukti yang dikirimkan ke saya, bahwa transaksi berhasil. Padahal ini bukti transaksi yang ke-2 s.d. ke-4 yang memang berhasil seperti yang sudah saya jelaskan di kronologi. Namun waktu saya meminta bukti yang lebih jelas dari ATM mana saya tarik itu transaksi ke-2 s.d ke-4, dikatakan lagi bahwa mereka tidak melakukan investigasi atas transaksi tersebut, karena yang saya laporkan adalah transaksi yang ke-1. Hahaha, padahal ini bukti yang mereka kirimkan adalah bukti transaksi ke-2 s.d ke-4.

Sampai saat ini, tanggal 01 Mei 2022, belum ada penyelesaian karena saya tetap diminta bayar Rp100 ribu untuk bukti CCTV. Saya katakan, jangankan Rp1,5 juta, 100 ribu rupiah pun saya akan kejar karena memang itu hak saya.

Saya berencana melaporkan ke OJK dan juga ke Bank Panin sebagai bank tempat saya menarik dan gagal. Karena seharusnya dari pihak Bank Panin pada saat rekonsiliasi, ada selisih lebih akibat gagalnya keluar duit dari ATM, tapi saldo nasabah terpotong. Hanya karena terlanjur libur panjang, saya tunggu sampai masuk kantor kembali.

Demikian, semoga ada pencerahan dari kasus saya dan tidak menimpa nasabah yang lain. Terima kasih.

M E Yulia Reyna S.
Makassar, Sulawesi Selatan