Bank Mega Susah Memberikan Restrukturisasi Kartu Kredit

Saya Sity Nurjanah, pemegang kartu kredit Bank Mega Carrefour dan Metro. Awalnya saya lancar membayar tagihan. Namun ketika awal tahun 2018 saya mendapat musibah, sehingga saya sulit untuk membayar tagihan kartu kredit tersebut. Meskipun hanya minimum payment, saya tetap usahakan untuk membayar.

Tahun 2020 (saat-saat pandemi), saya diberikan keringanan cicilan tanpa konfirmasi apa pun, yaitu sebesar Rp173.000/bulan. Itu pun saya bayar. Sering kali para DC datang ke alamat rumah dengan baik dan sopan. Kemudian saya minta untuk restrukturisasi, tapi ditolak oleh Bank Mega.

Tiba-tiba pada pertengahan bulan Oktober, Desk Coll Bank Mega WA ke saya, untuk segera melunasi sisa tagihan dengan diskon, jika saya sudah masuk uang Rp1.000.000. Saat itu saya minta keringanan juga, agar sisa hutang saya bisa dicicil sesuai kemampuan.

Saya sudah beritikad baik ingin melunasi, tapi selalu dijegal dengan kata “TIDAK BISA”. Lalu ada DC lapangan ke kantor saya, pihak DC tidak mau pulang sebelum saya bayar Rp2.000.000 untuk 2 kartu. Jika Bank Mega berniat menjatuhkan saya dan sengaja membuat saya dipecat, maka saya tidak akan bisa membayar hutang saya di Bank Mega.

Saya diharuskan melunasi sisa tagihan sebesar Rp28.000.000 hingga tanggal 23 Desember 2022, yang mana itu tinggal 2 minggu lagi. Jika saya tidak membayar sesuai janji, maka perjanjian batal, lalu uang yang masuk Rp2 juta tidak dihitung pembayaran. Tolong kepada pihak Bank Mega, sesaklek itukah kalian hingga saya minta restrukturisasi saja susah?

Sity Nurjanah
Depok, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

32 komentar untuk “Bank Mega Susah Memberikan Restrukturisasi Kartu Kredit

    • 10 Desember 2022 - (11:04 WIB)
      Permalink

      Kalau saran saya coba lihat Slik OJK terkait tagihan cc bank meganya kalau nominalnya lebih kecil dari nilai penawaran surat bank mega anda bertahan aja dengan nilai di slik ojeknya. Bilang aja saya bayar sesuai slik ojk. Kalau nilainya lebih besar slik ojk sementara penawaran diskon bank mega lebih baik coba anda kooperatif aja untuk ke kantorbank mega dengan itikad bersedia untuk penyelesaian. Coba pertimbangkan untuk jual aset yg ada semisal mobil atau sepeda motor.

    • 14 Desember 2022 - (19:23 WIB)
      Permalink

      Namanya dpt musibah bisa saja sakit atau celaka, komennya suudzon semua. Hati2 berbalik sm diri sendiri

  • 9 Desember 2022 - (12:15 WIB)
    Permalink

    Saya tdk Akan bayar bank megah jika d pecat….pilihan tingal ga usah d bayar juga gpp..paling seumur hidup kaga bisa pinjam uang lg..pinjam Sama keluargga teman aja

    10
    1
  • 9 Desember 2022 - (12:29 WIB)
    Permalink

    Kartu kredit pertama total tagihan 55 juta, sisa cicilan 36,24 juta. Kartu kredit kedua total tagihan 25 juta, sisa cicilan 16,56 juta. Dari total pinjaman 80 juta, tinggal sisa total cicilan sekitar 52,8 juta.

    Anda berutang di 2 kartu kredit sampai total nominal 80 juta untuk apa saja? Jika sudah dibelanjakan ke dalam bentuk aset, maka serahkan aset itu sebagai pembayaran sisa tagihan. Jika anda tidak bersedia, jual aset tersebut atau aset lain untuk pelunasan sisa tagihan, asalkan waktu memungkinkan.

    Anda tidak bisa berutang lagi ke bank atau perusahaan pembiayaan lain (untuk menutupi cicilan) karena dari ke-2 kartu kredit itu anda sudah masuk blacklist Bank Indonesia.

    10
    • 9 Desember 2022 - (12:33 WIB)
      Permalink

      feeling sih krn gaya hidup hedon, beli iphone, makan d resto mewah, beli ini itu, ga berasa terus bengkak. Dipecat dari kantor (musibahnya) terus kesulitan bayar. duh sy seperti netizen julid beneran waktu ketik ini hahahhaa

  • 9 Desember 2022 - (13:51 WIB)
    Permalink

    ya sudah tidak usah dibayar, anda kan jg udah punya niat baik. kasihan dan miris baca anda ditekan sedemikian rupa

    seolah anda ini bukan manusia dan tidak dimanusiakan, kalau sy di posisi anda mendapatkan teror ancaman dan tekana seperti itu gak akan saya bayar sedikitpun

    dg bukti2 ancaman dan tekanan yg ada saya akan bawa ke LBH gratisan yg jumlahnya sangat banyak utk menggugat balik

    kasus hutang dan ancaman dr dc adalah 2 hal yang berbeda dan tak berhubungan

    9
    13
  • 9 Desember 2022 - (14:04 WIB)
    Permalink

    Wah wah, beraninya kalian mengkritik penulis ..

    siap-siap lah kalian semua disini … dibully (fitnah?) dikolom komentar ..sebagai Debt Collector a.k.a antek – antek bank yg akan menghuni kerak neraka …

    AwokAwokAwok..

    • 10 Desember 2022 - (11:31 WIB)
      Permalink

      Betul sekali???
      Padahal utk keringanan bayar itu kebijakan analis, apakah bisa diberikan keringanan atau tidak. Rata² klau udh masuk MK seolah² paling terdzolimi, padahal bisa jadi manajemen keuangannya yg salah. Y mdh²n ts dpt jln terbaik, klau msh ada aset, segera jual aset buat lunasin hutang, aset hilang, hdup tenang, bisa usaha dgn tenang kembali ?

  • 9 Desember 2022 - (15:45 WIB)
    Permalink

    Untuk apa hutang kartu kredit sampai sebanyak itu? Kalau tidak bijak dalam menggunakan kartu kredit sebaiknya hindari memiliki kartu kredit.
    Setiap mau transaksi dengan kartu kredit, pastikan kita punya uang simpanan di rekening sejumlah nominal pemakaian kartu kredit sehingga saat jatuh tempo tagihan bisa dibayar full payment. Dan pas terima gaji/penghasilan, jadikan pembayaran tagihan kartu kredit (dan hutang lain) menjadi prioritas pertama. Ini salah satu wujud tanggung jawab kita sebagai manusia beragama dan beriman.

    Pinjaman bank yang statusnya sudah Macet tidak bisa diberikan restrukturisasi. Hanya bisa dilakukan pelunasan dengan keringanan/diskon atau dengan cara pembayaran Pokok secara rutin dalam Nominal yang ditentukan oleh Bank. Tidak bisa lagi menuruti nominal yang ditentukan nasabah.
    Karena jumlah tagihan sudah terlampau besar, saran saya coba cari alternatif dari penjualan aset atau pinjam ke saudara untuk melunasi dengan program diskon.

    • 10 Desember 2022 - (11:46 WIB)
      Permalink

      Ga usah menghakimi orang lain toh kita jg tidak tahu ada apa dibalik kesulitannya entah dia mau pake duitnya untk hedon atau yg lain pun saya kira tidak masalah toh akibatnya dia yg tanggung sendiri. Saya kira lebih baik diam darpd tidak memberikan solusi bagi penulis.

  • 10 Desember 2022 - (08:03 WIB)
    Permalink

    Uangnya pasti buat makan direstoran, beli iphone, beli mobil dan juga sering shoping barang branding

    1
    2
    • 12 Desember 2022 - (14:51 WIB)
      Permalink

      Saran saya jangan melakukan pembayaran ke DC.
      Jika mau enak langsung datang ke bank dan negosiasi pasti ketemu jalan kok

      Tmn saya aja sampai ada yang melakukan pembayaran dengan cara di cicil perbulan 50 ribu.
      Sesuai kesepakatan dari kedua belah pihak

      Coba dach klo ada DC datang ajak ke BANK pasti gak berani masuk bank mega karena meraka hanya pihak ke 3 bukan resmi DC Bank mega

  • 10 Desember 2022 - (08:15 WIB)
    Permalink

    Bank Mega “menjual” / “melelang” data pribadi kredit macet kepada pihak ketiga.. Dimana pihak ketiga ini “melegalkan” berbagai cara untuk menekan si konsumen.. (bisa dicari keluhan nya di media konsumen)
    “Menjual” / “melelang” data pribadi konsumen kepada pihak ketiga ini sudah melanggar hukum Undang Undang Perlindungan Data Pribadi..
    (Pasti ada yg bilang selama ini Bank memang selalu “menjual” data kredit macet ke pihak ketiga.. Itu karena UU tsb belum diberlakukan.. Dan sejak UU PDP ini berlaku, Bank harus dilarang melakukan “penjualan” data nasabah lagi..)

  • 10 Desember 2022 - (09:31 WIB)
    Permalink

    La banyak banget itu duit lari kemana,mending jual aset aja Bu yang kemaren di beli pakai kartu kredit tsb.dari pada dibacklist Bank Indonesia,rugi sendiri ntar.

  • 10 Desember 2022 - (11:05 WIB)
    Permalink

    Ibunya sudah keluar jalur. Sudah pecah otak sehatnya..Kan awalnya lancar lancar bayar tagihan walaupun hanya minimum payment ttp diusahakqn byr. Skarang Limit 80 juta habis deh…Nggak sanggup balikin…benar benar memalukan…

    • 12 Desember 2022 - (19:16 WIB)
      Permalink

      Credit card emg bunganya ngeri makanya harus di manage dengan baik, apalagi sekelas bank mega ini yg pertama. Yg kedua dengan 2 kartu kredit nominal segitu buat apa, mengingat ini kartu kredit bunga lebih besar kecuali digunakan untuk dibelikan sesuatu aset yg bernilai tdk masalah, karena saya jg pernah hutang saya belikan aset berupa tanah dimana harga tiap tahun naik angsur tiap bulan, aset itu nantinya jd simpanan investasi saya, kalau buat seneng seneng saran saya jangan utang apalagi ini kartu kredit, kalau kartu kredit setau saya jika sudah tdk sanggup bs blg dengan catatan menghitung pokok hutang dan denda blg sm ketua dc rembukan untuk di close pinjaman biasanya akan diberikan pilihan juga alan dikurangi biasanya.

  • 10 Desember 2022 - (12:48 WIB)
    Permalink

    Itu dapat keringanan diskon 50% alangkah baiknya dipakai. Blm tentu dapat lg. Kasbon dulu sama kantor bicara jujur sama atasan. kalau anda termasuk orang penting pasti dikasihlah. Atau jual asset atau jg pinjam sama saudara tapi ya jgn lupa balikin?. Pakai CC harus bijaksana karna bukan harta anda itu

    2
    1
  • 10 Desember 2022 - (14:27 WIB)
    Permalink

    Kalo urusannya DC dari pihak ketiga udah susah buat negosiasi, lebih baik langsung ke kantornya aja, mungkin ada solusi

  • 10 Desember 2022 - (16:08 WIB)
    Permalink

    Masalahnya hutang kk itu uangnya lari kemana. Kalau sdh ke dc, pasti akan terus dikejar. Bank jg kan tdk mau rugi. Menurut sy ambil sj syrt yg diberikan bank mega. Intinya jual apa yg bisa dijual.

  • 10 Desember 2022 - (20:06 WIB)
    Permalink

    Limit sampe 80jt dipake apa aja Bu? Kalau beli aset ya jual asetnya buat melunasi. Biasanya kan limit CC itu maksimal 3x gaji, jadi gaji ibu kemungkinan 20jt an ya harusnya bisa bayar donk? Kecuali waktu daftar dimanipulasi data penghasilan nya

  • 11 Desember 2022 - (09:29 WIB)
    Permalink

    Penagihan seperti ini tidak boleh dilakukan , apa kah tidak bisa dilaporkan ? saya juga kerabat saya yang hutang , kantor tempat bekerja saya yang di teror, di spam telepon terus. saya yang di permalukan. mau lapor , ga tau mau lapor ke siapa. negara hukum, ada undang2 nya, tp jika sudah kejadian gak tau mau lapor kemana. undang2 yang di langgar undang2 pencurian data saya, menyebarkan data pribadi, menagih bukan pada debitur, mengganggu kenyamanan , tapi bank mega tidak peduli karena mereka pakai DC illegal. hanya DC illegal lah yang bisa kayak gitu.

    • 15 Desember 2022 - (23:05 WIB)
      Permalink

      Tujuan mereka adlh menjadikan anda sbg alat bantu mereka utk menagih kepada kerabat anda. Saran saya, tdk usah menambah beban psikologis pd kerabat anda, krn percuma saja anda menekan kerabat anda kalau kerabat anda blm mampu membayar tetap aja anda akan dikejar terus malah anda ikut2an jd dc buat nagih ke kerabat anda. Saran saya, abaikan saja setiap teror mereka, tdk perlu menanggapi mereka walau satu kali pun krn hutang ini bukan hutang anda. Kalau anda tdk mampu diteror mereka pun capek dan akan meneror org lain yg bisa diteror. Jika anda merasa terganggu, buat laporan polisi aja, laporan polisi itu gratis tdk ada biaya

  • 11 Desember 2022 - (17:25 WIB)
    Permalink

    Masih aja ya, saya pantau terus kamu bank mega. DC nakal kamu sering sekali menagih hutang kepada org yg bukan punya hutang sampai menagih kepada pelanggan atau customer dimana yg punya hutang bekerja.
    OJK tolong perhatikan ini.

    • 15 Desember 2022 - (22:57 WIB)
      Permalink

      Jangan takut bu, lawan oknum tersebut secara hukum. Bawa minimal satu bukti dan satu saksi, datang ke spkt polsek/polres setempat, buat laporan polisi. InsyaAllah akan diproses Hadapi mereka kita hrs bicara hukum. Hutang memang hrs dibayar. Tetapi ketika kondisi ekonomi lg sulit dan blm mampu utk membayar, sedangkan oknum dc biadab melakukan penagihan secara intimidatif dan mempermalukan, maka anda hrs punya keberanian utk melawan oknum tsb secara hukum. Langkah kedua yg bisa ditempuh adalah mengajukan gugatan perdata ke pengadilan. Jika anda tdk punya biaya menghire pengacara, datanglah ke LBH, mereka byk memberikan bantuan hukum secara gratis, atau anda bisa maju sendiri tanpa pengacara, sidang perdata itu sudah ecourt (secara online). Biaya perkara pun sangat murah dan terjangkau. Byk2 googling dan konsultasi saja sama ahli hukum. Lakukan langkah hukum bu, InsyaAllah dpt keadilan

 Apa Komentar Anda mengenai permohonan ini?

Ada 32 komentar sampai saat ini..

Bank Mega Susah Memberikan Restrukturisasi Kartu Kredit

oleh janah dibaca dalam: 1 menit
32