Surat Pembaca

PermataBank “Meminjam Uang Nasabah” Secara Paksa, dengan Dalih Investigasi Transaksi QRIS

Saya selaku nasabah PermataBank, dan juga pemilik merchant toko “Punya Arti”, yang terdaftar pada QRIS PermataBank. Saya membuat surat ini karena sudah cukup habis kesabaran terhadap pihak PermataBank, selaku pengelola QR Merchant.

Sebelumnya saya sebagai pihak merchant, memiliki toko online di Tokopedia dan juga toko offline di Jakarta untuk COD. Pada tanggal 24 Agustus 2023, ada transaksi pembelian 2 unit gadget total senilai Rp7.500.000, dari customer yang menginginkan metode pembayaran QRIS saat COD. Customer melakukan pembayaran tersebut menggunakan QRIS Bank Mandiri, di-scan ke QR code Permata toko saya, dan dana berhasil terpotong pada rekening customer.

Kemudian pada tanggal 25 Agustus 2023, saya cek mutasi rekening PermataBank, saldo saya ternyata tidak sesuai dengan nominal yang masuk di mutasi. Terdapat mutasi kredit rekening sejumlah Rp7.477.500 yang sudah dipotong biaya admin QRIS 0,3%, tetapi saldo tersebut tidak masuk ke rekening saya.

Saya akhirnya buat laporan nomor melalui email, telepon CS, dan ke cabang PermataBank Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Namun sama sekali tidak ada solusi sampai hari ini. Nomor laporan: CHS0001jjusj.

Pada tanggal 18 September 2023 kemarin, saya juga menanyakan lagi bagaimana penyelesaiannya melalui email, Namun pihak PermataBank menyampaikan masih dalam proses. Sampai kemudian saya sangat kaget, ketika mendapat email kembali dari PermataBank yang menginfokan laporan saya batas waktu penyelesaiannya sampai tanggal 4 Januari 2024?!

Maksud kalian itu apa?? Uang hasil penjualan saya senilai Rp7,5 juta, yang sudah kalian potong biaya admin 0,3%, mau kalian pinjam untuk operasional bank?? Segitu hinakah PermataBank?? Saya sangat tidak sudi uang saya dirampas kalian secara paksa, untuk “dipinjam” kalian dengan alasan investigasi!!! Saya punya bukti invoice penjualan, barang sudah diterima oleh customer, tapi uang saya kalian ambil secara paksa dan kalian gunakan untuk kredit ke nasabah lain.

Tidak ada istilah “hold dana”, selama saya bisa melakukan pembuktian terbalik, bahwa itu hasil penjualan yang sebenarnya. Sementara kalian setiap ditanya berkali-kali mengapa menahan dana saya, kalian tidak punya jawaban dan sangat tidak profesional dalam menangani masalah, serta tidak punya bukti apa pun bahwa saya melakukan pelanggaran. Saya tanya juga apa dasar SOP dan aturan hold dana saya, kalian hanya berkilah dengan alasan aturan internal.

Aturan BI untuk transaksi QRIS maksimal adalah Rp20.000.000, jadi aturan apa yang dipakai PermataBank?? Jawaban sekelas PermataBank seperti nanya ke PINJOL!! Saya punya hak untuk tahu ke mana uang saya kalian taruh. Itu uang nasabah.

Abrahamson
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan perihal “PermataBank “Meminjam Uang Nasabah” Secara Paksa, dengan Dalih Investigasi Transaksi QRIS”

Berkenaan dengan Surat Pembaca yang ditulis oleh Bapak Abrahamson, berjudul “PermataBank meminjam uang Nasabah secara paksa dengan dalih investigasi transaksi...
Baca Selengkapnya

Komentar

    • Keliatannya bank permata udah mau bangkrut? Uang segitu aja di hold, saya sebagai nasabah permata was2 jangan2.....

      • Tetap hati-hati aja om, cek saldo berkala. Bank itu gampang banget ngilangin saldo orang, tanpa keliatan di mutasi rekening.

        • Saya mah takut klo buka tabungan di bank yang kurang terkenal takut kayak kasus Bank Century.

          Saya lebih percaya simpan uang di milik negara atau BCA.

          Saya punya bank BSI.BRI. sama BCA itu buat transaksi saya tiap hari.

          Kalau saya dapet oderan main food. Ada sales permata bank mohon2 minta buka tabungan saya kasihan saya buka aja tabungan tapi ga pernah saya isi cuma buka tabungan doank. Sama temen2 juga pada buka tabungan tapi kartunya langsung dibuang. Cuma buat bantu sales-nya aja kasihan kayaknya ditekan harus cari nasabah.

          Saran buat para nasabah pake aja bank milik BUMN. Atau BCA yang kepercayaannya masih tinggi. Jangan lagi ada masalah koar2 eh tahunya pake bank yg kurang peminatnya. Jadikan ini contoh buat masa depan kalian. .buat apa ada media tapi kalian masih tolol masih pake bank yg bermasalah. Pake aja bank milik negara . Ga bakal kabur negara gimana caranya😁😁

      • Uang pensiun karyawannya saja dikurangi terus dari tahun ke tahun. Kawan saya tahun lalu pensiun dari bank ini mengeluh tentang hal ini. Karyawan saja pinjam uang kena bunga yang lumayan tinggi, apalagi nasabah biasa.

    • Saya juga sama pak ada transaksi 4 juta lewat qris saya dari pembelian tapi juga bank permata hold dana saya 1.6 dan infokan menunggu 90 hari, emang udah mau bangkrut ini bank

  • Gils Permata Bank, transaksi 7,5 juta "ajah" urusannya sampai 4 bulan?
    Kak, pindahkan saja rekeningmu ke bank lain yg lebih masuk akal

    • Saya punya rekening di beberapa bank, tapi baru buat QR merchant di bank permata. Dan sudah beberapa kali ada transaksi QR nominal kecil dibawah 1 juta ga pernah bermasalah, sekalinya transaksi nominal 7,5jt uangnya "dipinjem".

    • Benar om saya juga kena om sama seperti om permata qris saya juga dana di hold tanpa ada pemberitahuan ke nasabah dan tidak ada info dari pihak bank tersebut.

  • Mungkin dikira transaksi gestun ama permata bank padahal transaksi real, system pendeteksi dari permata banknya kurang canggih hihi

    • sekalipun seburuk itu dikira transaksi gestun, memangnya SOP apa yg dipakai sampai harus "pinjem uang" nasabah dengan alasan investigasi sampai 4 bulan? Apakah pegawainya gabut semua sampai butuh waktu selama itu?

        • thanks infonya kak.. Hati hati berurusan dengan BANK PERMATA.. semoga OJK dan BI menindak lanjuti keluhan anda..karena BI mendorong pengunaan QRIS, sebagai penerima dana karena dengan scan berhasil seharusnya transaksi berhasil

      • Waduh mending carj bank lain untuk qris, skrg mungkin masalah anda bisa selesai tapi jangan salah permata itu sudah di tinggal investornya jadi hati2 saja, sedang bank yg lebih ternama saja kadang masih masalah apalagi permata.

      • QRIS itu bukan soal cash atau tidak.
        QRIS itu kan tampilan muka untuk memudahkan pembayaran, bentuknya QR code dengan format standar Indonesia.
        Mengenai sumber dananya, tergantung bank atau lembaga keuangan. Beberapa bisa dari kartu kredit atau paylater, nah ini yang disebut gestun oleh beberapa orang.
        Yang umum ya dari rekening bank atau saldo emoney/wallet.

        • Betul pak, memang bisa QRIS pakai sumber kartu kredit. Tapi dari bukti transaksi sudah jelas itu dari saldo rekening, jadi kalau dituduh gestun juga tidak masuk akal.

          • Masnya gapernah jajan di labbaik pakai gopaylater kayaknya.. Bisa scan qris pake itu mas..
            Alias ngutang bayarnya nanti

          • mas, sepertinya mas yang belum tau ya kalau scan QRIS bisa pakai CC, coba aja pakai livin mandiri/octo mobile. jangan langsung ngegas tapi ternyata salah hehe

          • wkwkwk tong kosong nyaring bunyinya nih. Mainnya kurang jauh Pak Dadang.

            Saya punya kartu kredit BRI, mandiri, CIMB, Citibank & BNI dan kesemuanya bisa kok limit kartu kreditnya dipakai buat transaksi QRIS.

      • QRIS bisa pakai cc kok. Coba aja scan pakai livin mandiri/octomobile. tapi case ini beda ya mas, customer saya pakai saldo rekening.

        • parah parah.... saya tidak lagi pakai permata qris.... parah, udah kaya anak kecil perilaku bank jika demikian..

    • Wah terima kasih bapak, sudah memberikan bahan acuan pertimbangan saya untuk tidak menggunakan layanan Permata Bank. Ada kemungkinan sistem keuangan tersentralisasi ya seperti ini mereka semena-mena terhadap nasabah.

      • Bkn mau membandingkan ya sy jg ada pengalaman begitu byr qris pakai bank mandi*i.. buat pengaduan disuruh menunggu beberapa hari sdh masuk, itu mah kelewatan lamanya..

      • Saya sebelumnya sudah cukup lama jadi nasabah, tidak pernah ada masalah. Baru kali ini bermasalah, dan saya menyesal sekali pakai QR merchant permata.

    • Sori gan, ini transaksi QRIS lho ya.. QRIS itu hampir sama dengan Debit, langsung potong rekening nasabah, jadi ga ada istilah gestun di sini. Istilah gestun hanya cocok untuk txn menggunakan kartu kredit. Kalau gestun pake QRIS sama aja bo'ong, ngambil duit sendiri juga..

  • bank segede itu dihina sehina hinanya dengan duit 7.5juta... hahahaha. bank koplak.

    investigasi kok nunggu sampai januari 2024. gak sekalian emailnya bilang nunggu sampai pemilihan presiden selesai? kali aja rusuh, mayan duit 7.5 juta bisa di bawa kabur... hahahaha

    • Betul-betul hina ini bank, ngutang ga mau kena bunga tinggal klik hold dana nasabah, enak dapet hutangan buat dikreditin ke nasabah lain.

  • Emang PermataBank agak sampah sih menurut saya sampai saya menutup rekening saya...terutama 1-3 bulan pasti ada aja telepon dr permatabank memaksakan nasabahnya untuk masuk ASUransi..dengan berkata anggap saja bayar parkiran atau toilet

  • Jumlah nominal transaksi mungkin kebesaran untuk profil merchant yang dimiliki. Setahu saya batasnya 5 juta untuk UMKM. Selain itu mungkin pihak bank ada pertimbangan sendiri soal fraud atau tidaknya transaksi tersebut, bisa gestun, dll... CMIIW ya

    Tapi proses investigasi dan internal lainnya menahan dana sekian lama KALAU BENAR AKHIRNYA sampai 2024 sih keterlaluan.
    Sepengalaman saya dari cerita merchant lain, biasanya sebulan sudah tuntas dengan berbagai ending, happy atau sad.

    • UMKM maksimal 5jt untuk transaksi QRIS, itu aturan lama, sudah ada beberapa kali perubahan sampai 20juta perbulan. Justru saya makin mencurigai bank permata. Karena berkali-kali saya tanya peraturan mana yang dipakai, mereka tidak punya bukti yang bisa ditunjukkan, hanya pakai alasan kebijakan internal.

  • Bank Permata Hidup Segan Mati Tak Mau Semenjak Diakuisisi Bangkok Bank Karena Hampir Bangkrut, Makanya Saya Tak Mau Pakai Saya Dari Bank Cuma BCA dan Neo Bank Lainya dari Gopay , OVO dan Link Aja , Kalau Ada Payment Saya Bebaskan Customer Saya Mau Scan Mana 🤣

    • Trima kasih masukannya, masalahnya saya belum coba buat Qris dari aplikasi lainnya. Belajar kasus ini saya memang proses untuk buat di tempat lain