Tertipu dengan Program Marketing Kartu Kredit BNI JCB Ultimate

Ikuti kami di Google Berita

Dalam surat pembaca saya kali ini, saya ingin menyampaikan keluhan terhadap pelayanan Bank BNI, yang tidak konsisten dan merugikan nasabah dalam menyusun program promosi kartu kredit.

Sebelumnya, saya tertarik untuk memiliki kartu kredit BNI JCB Ultimate, karena benefit yang cukup menarik, yaitu memberikan welcome bonus 3 juta rupiah dan menjanjikan hadiah berupa tiket ke Jepang dengan ATAU cashback Rp15 juta bagi pemegang kartu yang bertransaksi Rp50 juta selama 3 bulan. Saya pun mengajukan permohonan untuk kartu kredit tersebut dan bersyukur pengajuan diterima. Kartu kredit saya terima bulan Desember 2023.

Pada awalnya, sama sekali tidak ada informasi tentang adanya kuota untuk penukaran. Kemudian BNI tiba-tiba merubah peraturannya dengan adanya kuota. Saya merasa tertipu dengan program yang ada. Untuk mendapatkan kartu kredit ini, saya sudah dikenakan iuran Rp1.000.000, yang sama sekali tidak dapat dihapuskan dengan program apapun. Saya pikir-pikir gak apa-apa lah yah, karena benefit-nya kan lumayan bagus. Saya bayar aja iurannya.

Namun setelah saya bertransaksi dengan kartu kredit BNI tersebut, yang sudah mencapai ratusan juta rupiah, tiba-tiba BNI melakukan perubahan ketentutannya secara sepihak, dengan adanya sistem kuota. Terus terang, saya agak kecewa dengan tindakan pihak BNI ini, sudah bayar iuran mahal-mahal, sudah pakai kartunya sampai ratusan juta yang notabene sudah nominal sangat besar (saya sudah spend 200 juta rupiah), hadiahnya malah pakai kuota.

Karena sudah terlanjur, mau gak mau, saya lanjutkan lagi. Sesuai dengan peraturan baru, yang menerapkan adanya kuota, saya pun menelepon ke BNI pada tanggal 1 Maret 2024, untuk melakukan penukaran. Disebutkan bahwa penukaran dimulai pukul 8 pagi. Sebelum jam 8 pagi, saya sudah terlebih dahulu telepon ke BNI. Setelah tersambung dengan CS, dibuatkanlah pelaporan atas penukaran tersebut, dengan proses 5 hari kerja dan CS menginformasikan akan ada pemberitahuan via WhatsApp.

Karena sudah lama dan tidak mendapat WhatsApp dari BNI tentang hasil penukaran tersebut, saya pun menelepon ke BNI pada tanggal 13 Maret 2024. Diberitahukan bahwa penukaran tidak berhasil, karena kuota habis. Padahal saya teleponnya pagi-pagi, masak tidak bisa masuk ke dalam kuota tersebut? Pihak BNI juga tidak bisa menginfokan saya ini penelepon yang ke berapa sehingga tidak kebagian kuota.

Berikut saya lampirkan bukti bahwa BNI melakukan perubahan peraturan yang telah merugikan nasabah.

Saya sangat kecewa dengan BNI terkait ketidakkonsistenan peraturan yang dibuat pada program yang berlaku, yang telah merugikan saya secara sepihak. Saya juga sudah menghubungi BNI, untuk mengajukan komplain, tapi tidak dilayani, dengan alasan sudah habis kuota, sudah ketentuannya dan alasan lainnya, yang tidak bisa saya terima.

Besar harapan saya, agar pihak BNI mengkaji ulang lagi keluhan saya, merespons dan memberikan solusi atas keluhan saya.

Lindawaty Ngamodin
Medan, Sumatera Utara