Hati-hati dengan Nomor Ponsel Anda, Rekening Anda bisa Dibobol Penjahat!

Dewasa ini, nomor telepon selular (ponsel) seseorang bukan saja digunakan untuk keperluan komunikasi suara atau teks singkat (SMS) tetapi juga terhubung dengan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari berbagai aplikasi di telepon pintar seperti email, Google Play Store atau App Store, sampai akses berbagai transaksi finansial perbankan. Dalam transaksi finansial, nomor ponsel digunakan antara lain sebagai identifikasi pribadi untuk memvalidasi aplikasi m-banking, SMS banking dan juga digunakan sebagai sarana bank mengirimkan sandi sekali pakai (OTP, one time password).

Akhir-akhir ini disinyalir muncul modus kejahatan baru untuk membobol rekening bank seseorang dengan memanfaatkan nomor ponsel dengan cara mengganti kartu SIM asli ke operator penyedia layanan selular terkait. Modus ini dikenal sebagai SIM Swap, yaitu pengambilalihan nomor ponsel seseorang sebagai sarana bagi pelaku kejahatan untuk mengakses akun perbankan korban.

Modus yang digunakan pelaku kejahatan dengan SIM Swap ini adalah dengan mendatangi operator penyedia layanan ponsel dengan menggunakan identitas palsu. Mereka mengaku nomornya rusak atau hilang dan meminta penggantian kartu SIM. Setelah melakukan verifikasi identitas operator seluler akan menerbitkan kartu SIM pengganti dan menonaktifkan kartu SIM yang masih berada di tangan pemilik yang sah.

Setelah mereka menguasai kartu SIM pengganti pelaku kejahatan kemudian melakukan transaksi finansial, umumnya dengan menggunakan kartu kredit atau nomor rekening bank, lalu bank penerbit akan mengirimkan sandi sekali pakai (OTP) ke nomor SIM tersebut dan transaksi finansial kemudian akan dianggap sah tanpa sepengetahuan korban. Pelaku umumnya sudah memiliki informasi perbankan korban yang didapat dari hasil pengumpulan data secara tidak sah baik melalui email atau situs phishing, SMS penipuan, atau membeli data nasabah dari sindikat.

Korban hanya menyadari bahwa kartu SIM-nya tidak bisa digunakan dan berpikir mungkin kartu SIM-nya rusak atau jaringan sedang mengalami gangguan. Korban baru menyadari saat nomor ponselnya tidak bisa digunakan dan melaporkan masalahnya kepada operator selular. Sementara itu dia tidak menyadari bahwa rekeningnya telah dikuras pelaku.

Di Inggris seperti dilaporkan The Guardian, Emma Frank menjadi korban kejahatan SIM swap ini. Suatu hari nomor ponselnya tidak bisa digunakan, saat dia melaporkan keluhannya ke Vodafone – operator selularnya, dia lantas diberitahu bahwa kartu SIM-nya telah diganti dan kemudian diberi kartu SIM baru. Tetapi baru 3 hari, kartu SIM-nya kembali tidak bisa digunakan. Dan pada kali kedua kartu SIM-nya menjadi korban SIM swap, rekening banknya sudah terkuras sebesar £1,500 (sekitar Rp.25 juta).

Biro Intelijen untuk kasus Penipuan Nasional (The National Fraud Intelligence Bureau) di bawah Kepolisian Kota London telah memposting peringatan dari “Penipuan Swap SIM” di situs Action Fraud, tetapi hanya sedikit di luar industri perbankan dan telekomunikasi menyadari hal itu. “Bank saya mengatakan kepada saya bahwa mereka menangani kasus-kasus seperti saya setiap minggunya,” kata Frank.

Beberapa Tips Untuk Mencegah Agar Anda Tidak Menjadi Korban SIM swap

  • Jika kartu SIM ponsel Anda mendadak tidak bisa digunakan, laporkan secepatnya ke operator selular Anda.
  • Jika ada telepon atau SMS tidak jelas yang meminta Anda untuk mematikan sementara ponsel Anda, abaikan. Biasanya itu adalah saat pelaku kejahatan melakukan penggantian kartu SIM di operator seluler.
  • Jika menerima SMSatau email yang meminta Anda untuk mengklik tautan ke situs yang tidak jelas jangan mengklik tautan tersebut.
  • Jika Anda menggunakan layanan internet banking pastikan situs tersebut adalah benar milik bank dan bukan situs phishing, dengan cara mengklik sertifikat keamanan situs tersebut. Caranya adalah dengan mengklik gambar gembok terkunci di samping tulisan “https” di kolom alamat (address bar), lalu periksa keterangan yang ada di sana.
  • Jangan pernah memberikan data rahasia perbankan Anda (password internet banking, m-banking, PIN ATM, PIN telepon) kepada siapapun atau melalui apapun.
  • Jangan pernah menjawab telepon yang menanyakan nomor kartu kredit, nomor rekening bank atau nomor ponsel yang digunakan untuk transaksi perbankan.
  • Jangan mempublikasikan nomor ponsel atau email yang digunakan untuk transaksi perbankan di media sosial. Sebaiknya gunakan nomor ponsel dan email khusus untuk keperluan akun perbankan Anda, yang hanya diketahui Anda dan bank Anda.
  • Aktifkan fitur layanan notifikasi SMS dan email alert (peringatan email) untuk menerima notifikasi transaksi finansial atau perubahan pada rekening Anda.

Infografis SIM Swap

(ed | dari berbagai sumber)

Satu komentar untuk “Hati-hati dengan Nomor Ponsel Anda, Rekening Anda bisa Dibobol Penjahat!

  • 21 Januari 2019 - (11:43 WIB)
    Permalink

    saya daftar di situs online akulaku.belum di acc terus saya membatalkan pengajuan tersebut karena ada musibah apakah KTP.email saya aman.karena saya kirim email ke akulaku blm juga di bls.mohon konsultasi saya ada blsn yg Amanah dari saudar/i terimakasih

 Apa Komentar Anda?

Ada 1 komentar sampai saat ini..

Hati-hati dengan Nomor Ponsel Anda, Rekening Anda bisa Dibobol Penjaha…

oleh Redaksi dibaca dalam: 3 menit
1