Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Penumpang Bus Agra Mas = Barang Muatan? 5 November 2016 Novandiet Eersta Angginanda Beri komentar Bus Agra Mas, Transportasi Umum Ikuti kami di Google Berita Pengurus Agra Mas yang terhormat dan terpandang, Saya hendak berkeluh kesah mengenai pengalaman saya. Suatu pagi yang cerah, saya hendak bertolak menuju Ibu kota dari Karawang. Minggu sebelumnya, saya sudah terlebih dahulu pergi ke Jakarta dengan armada bus Agra Mas dan pengalaman yang saya dapatkan sangat memuaskan. Perjalanan yang cepat, AC yang dingin, hingga kenyamanan tempat duduk. Namun, Sabtu 5 November 2016, persepsi saya berubah. Seperti biasa, saya naik dari jembatan layang by pass Karawang. Ketika saya naik, kursi sudah hampir penuh. Hanya menyisakan mungkin sekitar 5-6 tempat duduk. Ketika bus telah melaju sejauh 500m, kursi pun telah penuh. Dan, naudzubillah, dalam keadaan penuh, kondektur tetap memasukkan penumpang sehingga bus dalam kondisi sesak. Bukan penuh lagi. Sesak sampai saya merasa penumpang diperlakukan seperti barang kargo. Selama masih ada ruang kosong, maka akan dijejalkan. Pengurus Agra Mas yang terhormat dan mulia, mungkin kami, penumpang, tidak ada apa-apanya dibanding Anda sekalian. Tidak se-level. Tapi ya mbok kami ini diperlakukan seperti manusia. Bus juga ada batas muatannya. Dan kondektur Anda-Anda sekalian ini berujar bahwa Perusahaan memotivasi praktek ini. Kondektur menegaskan bahwa kalau bisa bawa 100 penumpang, ya jejalkan saja, sesuai kemauan Tuan-Tuan. Saya, hamba sahaya, tidak minta yang muluk-muluk kok. Meski kami memiliki derajat yang lebih rendah dibanding Anda-Anda, Tuan Agra Mas, saya mengemis pada Anda supaya kami, penumpang yang hina dina dibanding Tuan-Tuan, diperlakukan kayak manusia toh. Sewajarnya saja kalau memuat barang, eh penumpang. Gitu aja. ☹️ Wasalam. Novandiet Karawang – Jawa Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya. Berikan penilaian mengenai Bus Agra Mas: [Total:8 Rata-Rata: 2.6/5]