Emergency Contact Diteror Karyawati Bank Mega yang Mengaku Vanesa

Tepatnya Kamis tanggal 6 April 2017, perempuan yang mengaku salah satu karyawati Bank Mega bernama Vanesa (bertugas di Bank Mega pusat di Setiabudi, bagian kartu kredit) menelepon saya dengan nada suara yang kurang sopan. Saat itu keadaan saya memang sedang sibuk dengan anak-anak. Anak saya yang memegang hp karena sedang menonton Youtube, beberapa kali memang di-rejek oleh anak saya, sampai akhirnya saya yang mengangkat dan disahut dengan suara yang sangat tidak enak didengar dari ibu yang mengaku bernama Vanesa.

Dia menanyakan atas tagihan yang belum dibayar oleh saudara saya, lalu saya bilang akan saya sampaikan. Ibu Vanesa terus-menerus menelepon saya dengan nada memaki-maki dan berkata yang tidak sopan tentang orang tua saya. Jelas saja siapa yang tidak marah, mereka minta tolong kepada saya tapi cara mereka sangat tidak pantas.

Beberapa telepon saya abaikan, lalu ibu Vanesa mencoba menghubungi saya melalui WA, dengan beberapa nomer WA yang berbeda dan dengan foto profile yang berbeda juga. Pertama dia pakai profile foto wanita muda (dia mengaku kalau itu foto dia, padahal dari nada suaranya sepertinya dia sudah paruh baya). Nomor WA yang berikutnya dia pakai foto dua orang laki-laki besar, lalu yang ketiga dia pakai foto anak-anak saya (foto tersebut ada di sosial media Facebook saya). Saya sangat marah kenapa seperti ini caranya padahal dia mengaku karyawati Bank yang sudah pasti berpendidikan tinggi. Kenapa dia memaki dan menyumpahi orang tua, dan tujuannya apa sampai memata-matai media sosial saya sampai dia pakai foto anak-anak saya? Semua ini terkesan dia mengancam, tapi jangan jadikan anak-anak sebagai media untuk tujuan salah satu pihak.

 

Perlu dicatat bahwa saya tidak pernah punya hubungan hutang dengan Bank Mega, tetapi kenapa saya diperlakukan sangat tidak pantas seperti ini. Kalau kata ibu Vanesa dia menjalankan semua tugasnya sesuai dengan prosedur, apakah iya prosedur yang seharusnya adalah memaki, mengutuk orangtua, dan mengancam menggunakan foto anak??? Hal ini sudah tidak punya etika lagi dan sangat kelewat batas!!! Ini sudah merupakan perbuatan yang tidak menyenangkan dari Bank Mega khususnya yang dilakukan oleh salah satu karyawatinya. Dan kalau masih berlanjut saya akan melapor ke pihak yang terkait. Jangan jadikan anak sebagai media untuk kepentingan pribadi!!!

Ada beberapa poin berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor No 14/17 DASP tertanggal 7 Juni 2012 yang salah satu isinya adalah mengatur mengenai ketentuan mengenai jasa penagihan Kartu Kredit (Debt Collector). Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/kuncoromm/bi-keluarkan-aturan-baru-debt-collector-kartu-kredit adalah : Debt Collector dilarang untuk(1) penagihan dilakukan dengan menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan Pemegang Kartu Kredit; (2)penagihan dilakukan dengan menggunakan tekanan secara fisik maupun verbal; (3) penagihan dilakukan kepada pihak selain Pemegang Kartu Kredit; (4) penagihan menggunakan sarana komunikasi dilarang dilakukan secara terus menerus yang bersifat mengganggu.

Dina Sartika
Pondok Kelapa, Duren Sawit
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mega atas Surat Ibu Dina Sartika

Redaksi yang terhormat, Sehubungan dengan surat Bapak/Ibu Dina Sartika di mediakonsumen.com (7/4), “Emergency Contact Diteror Karyawati Bank Mega yang Mengaku...
Baca Selengkapnya

5 komentar untuk “Emergency Contact Diteror Karyawati Bank Mega yang Mengaku Vanesa

  • 7 April 2017 - (13:26 WIB)
    Permalink

    Wah parah banget sih Bank Mega, kayak gak punya manajemen yg bener?! Kasus yg kayak gini berulang2 terus tanpa ada solusi dan perbaikan.. ? Atau memang ini sudah standar prosedur mereka? ?

    Bagaimana pengawasan dari OJK dan BI terhadap kasus2 seperti ini? ?

  • 7 April 2017 - (16:25 WIB)
    Permalink

    saya mengalami kasus yang sama, om saya yang punya hutang tapi saya yang di kejar-kejar padahal nama saya tidak pernah tertulis di emergency contact nya tapi karena alamat di ktp masih sama jadi saya yang di kejar-kejar, padahal saya juga sudah pindah rumah. ternyata bukan cuma saya saja yang merasakan tapi dari yang sudah saya baca banyak sekali yang terima perlakuan tidak baik dari debt collector bank mega walaupun yang di teror bukan yang punya hutang, lalu bagaimana kalau begini solusi nya ya? karena saya sudah coba buat laporan ke bank mega tapi tetap saja masih di hubungi oleh DC…

  • 11 April 2017 - (11:50 WIB)
    Permalink

    saya juga begitu dengan Bank Mega mb, padahal bukan saya yang hutang, tapi kakak ipar saya, saya ga punya transaksi apapun dengan Bank Mega. Ipar saya tinggal di Jawa timur, saya dijakarta. Saya suruh tagih aja kerumah kakak saya, malah maunya mereka nagih/ketemu dirumah sayayang di Jakarta, alasan posisi debt collector di jakarta. Sampai kemarin merek menagih via telp ke rumah mertua saya, yang pastinya ga tau sama sekali.
    Yang bikin bingung, mereka bisa tau alamat n telp mertua saya, padahal ipar saya mana tau nama mertua saya, apalagi no telp nya.

  • 19 Oktober 2017 - (21:46 WIB)
    Permalink

    Waaahh.. ternyata banyak yg senasib, sy dihubungi disumpahin macem2, posisinya sy ini sepupu istri yg berhutang dan mereka skrg sdh cerai dan skrg ntah dimana rimbanya org itu, trus aku kudu piye ?? beneran pada didatengin ga sih? Bank Mega jg pada diem aja belagak ga tau apa2, ini sangat meresahkan banget

 Apa Komentar Anda mengenai Bank Mega?

Ada 5 komentar sampai saat ini..

Emergency Contact Diteror Karyawati Bank Mega yang Mengaku Vanesa

oleh dina sartika dibaca dalam: 2 menit
5