Ilustrasi Keluhan Permohonan Surat Pembaca Mohon Keringanan untuk Pelunasan Kartu Kredit Standard Chartered Bank 18 Mei 201719 Mei 2017 YOAN Fahmitasari 7 Komentar Debt Collector, Kredit Macet, Standard Chartered Bank Ikuti kami di Google Berita Saya pemegang Kartu Standard Chartered Bank dengan nomor 51493420809957xx. Sejak per tanggal 3 Maret 2017, bagian penagihan SCB (0213040XXXX) menghubungi ke nomor HP saya 085678141xx dikarenakan saya tidak dapat membayar secara minimum payment/full payment. Saya sampaikan bahwa saya sedang kesulitan keuangan dan saya seorang single parents dengan 2 orang anak, di mana mantan suami saya tidak menafkahi kedua anak saya. Saya sampaikan bahwa saya memohon diberikan keringanan pelunasan kartu kredit saya sebesar Rp. 11 juta dengan cara dicicil sesuai kemampuan. Namun diinfokan belum ada programnya. Setiap hari saya dihubungi oleh bagian penagihan dan saya sampaikan kepada mereka hal yang sama. Pada tanggal 17 Mei 2017 pukul 09.18 WIB, oleh bagian penagihan (perempuan), saya dihubungi dari nomor 02130401417. Saya sampaikan hal yang sama seperti tanggal 3 Maret 2017. Namun yang bersangkutan dengan nada tinggi bilang, “Ibu kan pegawai dan Ibu tidak punya niat baik untuk membayar. Ibu lebih suka didatangin collector daripada via telepon,” dan masih banyak kata manis dari dia. Saya sampaikan ke beliau, saya tetap membayar dan hanya sanggup bayar sesuai yang sudah saya bayarkan dan oleh karena itu saya memohon diberikan keringanan pelunasan dengan cara dicicil. Saya tutup teleponnya dikarenakan saya sudah menganggap beliau telah melakukan tindak pengancaman dan saya tidak sanggup menahan air mata. Pada saat saya belum memiliki kartu kredit SCB, pihak merketingnya sampai memohon-mohon ke saya. Pada saat kesulitan dan meminta keringanan, saya dipersulit. Saya sudah berkali-kali menyampaikan keluhan saya ke pihak collection dan via email online banking, namun saya merasa diabaikan. Terus terang saja, saya merasa terancam. Saya memohon dengan amat sangat, dengan adanya surat ini Pihak SCB dapat merespon dan memberikan jalan keluar yang menjadi permasalahan saya. Yoan Fahmitasari Tangerang Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Azhen15 September 2017 - (09:31 WIB)Permalink Bu yoan,kalau pihak penagihan Standard charter kasar laporin aja ke Polisi dgn rekaman.Ajukan surat ke pihak bank untk meminta keringanan pembayaran sesuai peraturan Bank BI bahwa ada Restrukturisasi pembayaran .Jadi apakah sampai sekarang bank sll telepon dgn kasar?.Terima kasih Login untuk Membalas
Azhen25 September 2017 - (11:07 WIB)Permalink Bu Yoan.Mengenai Keringanan pembayaran Kartu kredit Standard charter bagaimana?apakah bank sdh merespon?Boleh minta nomor hp?Thx Login untuk Membalas
YOAN FahmitasariPenulis artikel13 Oktober 2017 - (12:30 WIB)Permalink Pak Pei zhen, mohon maaf baru respon. no hp saya +6289520759254. Bapak pei Zhen, terimakasih atas infonya.. Bulan July saya sudah dihubungi oleh pihak collection Standard Chartered Bank yang bernama Junimanto untuk program Remedial dengan cara dicicil 60 bulan dengan jumlah 250 ribu perbulan dan telah mengisi semua dokumennya. Namun setiap hari saya tetap dihubungi oleh collection standard chartered dan saya telah infokan program yang ditawarkan Junimanto. awal September saya dihubungi oleh imelda yang mengaku collection Standard Chartered Bank, saya sampaikan saya sudah setuju dengan Junimanto, nada bicaranya imelda pun tidak menyenangkan dan langsung bilang program cicilannya dibatalkan. keesokannya a.n Natal menghubungi saya dan infokan program yang ditawarkan oleh Junimanto telah dibatalkan oleh Imelda. Terus Terang, Saya marah sekali dan kecewa. akhirnya saya tulis email ke Customer service Standard chartered, namun isi emailnya tidak memuaskan saya dan seperti robot selalu bilang telah di teruskan ke bagian collection kami dan bla bla bla. seminggu kemudia ada yang menghubungi perempuan ke saya, ditawarkan program discount menjadi Rp 6,8 juta dengan bayar awal 1,560,000 dan sisanya dicicil 6 bulan. Saya sudah bilang saya tidak sanggup dengan program spt itu lagian aneh saja, saya sudah setuju dengan program ditawarkan bulan july kenapa baru di follow up pihak Standard Chartered Bulan September 2017 dan tanpa persetujuan nasabah langsung di cancel. kemudian hari ini ada collection lapangan datang ke rumah Ibu saya untuk menagih sedangkan saya selalu angkat telepon dan alamat surat menyurat saya di kantor. bukan solusi yang didatangkan malah masalah yang didatangkan.Terus terang saya sudah putus asa terkait hal ini. Mohon bantuan saran dari Bapak, Bagaimana cara mekanisme melaporkan ke OJK, YLKI dan BI, Jika bapak mengetahuinya, Mohon dapat diinfokan ke Saya Login untuk Membalas
rininafisa9 November 2018 - (08:25 WIB)Permalink Pagi mb yoan apakah masalah dgn scb sdh selesai y.soalnx skrg sy jg lg bermasalah dgn scb.tlg infonx mb yoan thx sebelumnx Login untuk Membalas
Titik Purnamasari10 Januari 2019 - (16:32 WIB)Permalink Mba mba yang mempunyai masalah dengan SCB apakah sudah ada solusinya? mungkin bisa di share treatment nya bagaimana. Dan apakah dengan menulis di suara konsumen ini pihak SCB tidak merespon sama sekali? terimakasih Login untuk Membalas
Daer866 Desember 2018 - (11:58 WIB)Permalink Saya juga seperti kalian ditawarkan program tapi nadanya ga sopan dari saya mulai ngalah suaranya sampe saya marah2,nama yg nagih si harmitoni atau siapa gtw mungkin dah terkenal,mau lapor hrd lah padahal klo ga ngoceh jg saya bayar,cara laporkan ke bi tu gmn ya gaess? Login untuk Membalas
angelaa13 April 2019 - (14:22 WIB)Permalink Hai guys, Bener standard chartered, bank dbs, penagihan nya kasar, sadis, semoga mereka yang menagih mengalami juga yach, ngomong kasar, sapa sih org kl punya uang ga mau bayar? ? Manknya enak kali dtagih, kalo ada uang juga bakal di bayar, seharus nya mereka beri keringanan dunk, yg penting kan ada tanggung jawab mau cicil bayar. So, kalo kepepet banget jangan sampe pinjam ke standard chart dan bank dbs, sadis. Apalagi pinjaman online, sama nya alias sadis. Login untuk Membalas