Pertanyaan untuk Kemkominfo, Telkomsel, dan Bank HSBC Terkait Privasi Data

Pada tanggal 9 September 2019, saya menerima telepon dari 021-50541505 dimana pada saat awal pembicaraan beliau (wanita yang tidak mau menyebutkan nama) mengaku dari Asuransi AXA mencari istri saya dengan menyebutkan nama lengkap. Setelah saya bilang bahwa saya adalah suaminya, beliau langsung marah-marah dengan nada yang sangat amat tidak sopan dan mengatakan bahwa kakak dari istri saya menunggak hutang dan panjang lebar lainnya. Setelah saya desak dan saya tidak mau berbicara, beliau baru mengatakan dari Bank HSBC

Yang saya heran adalah nomor HP yang ditelepon adalah nomor HP baru yang saya beli di tanggal 27 Juli 2019 dan khusus untuk urusan kantor di tempat saya bekerja. Bahkan istri saya tidak save nomor tersebut dan nomor ini baru saya registrasi di bulan Juli.

Setelah saya desak untuk memberitahu mendapatkan nomor saya darimana beliau malah membentak saya dan menyuruh saya menanyakan kepada kakak ipar saya mengapa mencantumkan nomor saya sebagai referensi. Sangat tidak masuk logika dimana nomor yang baru saya beli bahkan keluarga dekat saya pun tidak mengetahuinya.

Saya sudah mengkonfirmasi kepada pihak Telkomsel selaku Provider dari nomor HP dengan menelepon CS di 188 dan CS menyatakan bahwa status kartu saya hanya terdaftar dan belum muncul nama dan data saya. Pihak CS Telkomsel menyarankan saya untuk menanyakan perihal dari mana Pihak HSBC mendapatkan nomor saya ini.

Saya sudah beritikad baik dengan menanyakan kepada orang yang menelepon dan mengaku dari Pihak HSBC nomor telepon kakak ipar saya agar saya dapat menghubunginya dan menyampaikan permasalahan ini. Akan tetapi ibu yang menelepon saya masih mengata-ngatai keluarga saya tidak baik dan berbicara agar saya tidak menikahi istri saya selaku dari adik kakak ipar saya.

Hal yang saya ingin sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Pihak Bank HSBC (karena pengakuan dari penelepon berasal dari Pihak Bank)
– Kata-kata kasar dari pihak yang mengaku dari Bank HSBC dan mengata-ngatai keluarga saya tidak baik, saya tidak usah menikahi istri saya dan lain sebagainya. Padahal saya sudah beritikad baik untuk menyampaikan permasalahan ini ke kakak ipar saya selaku pihak yang terlibat. Apakah seperti itu apabila saya ditelepon untuk meminta tolong menyampaikan permasalahan? Sedangkan saya tidak mengetahui hal ini maupun terkait kartu kredit yang bersangkutan.

– Mohon dikonfirmasi juga darimana pihak Bank HSBC bisa mendapatkan nomor saya yang baru saya register bulan JULI 2019? Dimana secara peraturan apabila tagihan kartu kredit telah menunggak adalah 6 bulan, sedangkan pengakuan dari yang menelepon mendapatkan nomor saya karena dijadikan referensi dan nomor saya baru aktif di bulan JULI 2019. Apakah masuk akal dan logika?

Saya tunggu respon baiknya.

2. Yang Terhormat Pihak Telkomsel dan KEMKOMINFO
Apakah ada kemungkinan data bocor dari pihak manapun sehingga pihak bank mengetahui nama lengkap dan nomor telepon yang baru saya daftarkan?

Terima kasih apabila bersedia memberikan respon atas surat saya ini dan juga demi keamanan data seluruh pengguna.

Ricky Elfaranza Kurniawan
Surabaya, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

19 komentar untuk “Pertanyaan untuk Kemkominfo, Telkomsel, dan Bank HSBC Terkait Privasi Data

    • 13 September 2019 - (12:51 WIB)
      Permalink

      Yth. Bp. / Ibu ditempat,
      Terimakasih atas follow up mengenai hal ini…

      Saya ingin menyampaikan bahwa pada hari ini tgl 13 September 2019 saya telah menelepon ke 02130408000 untuk menyampaikan keluhan saya, akan tetapi menurut CS keluhan saya tidak dapat diterima karena saya tidak mengetahui nomor kartu kredit yang bersangkutan…

      Secara logika manuasia / orang awam mana mau yg bersangkutan memberikan nomor CC nya full kepada saya??
      Dimana lagi saya tidak diberikan nomor telepon yg bersangkutan yg bisa saya hubungi…. saya sudah beritikad baik terhadap pihak hsbc untuk menyampaikan hal ini akan tetapi tidak diberi contact person yang bersangkutan/kakak ipar saya….

    • 13 September 2019 - (21:40 WIB)
      Permalink

      Yth. Pihak HSBC

      Sebelum saya menulis Surat ini saya telah menghubungi CS HSBC seperti solusi yang Bp\Ibu berikan, akan tetapi oleh CS saya disuru menghubungi Bagian Penagihan dengan No.telepon 02130408000… dan kronologi ketika saya menghubungin adalah seperti balasan saya diatas…

      Sebenarnya bagaimanakah SOP yang benar untuk hal-hal semacam ini???

  • 13 September 2019 - (12:39 WIB)
    Permalink

    Wuih ngeri yah, debt collector udah kek intel, bisa tau data2 orang yg gak ada kaitan langsung sama pihak bank. ?

    • 13 September 2019 - (12:46 WIB)
      Permalink

      Benar Om…. Yang saya bingung kan saya ini adik Ipar mana tahu soal hutang piutang kakak ipar… lucu banget

  • 14 September 2019 - (05:28 WIB)
    Permalink

    Sy salut sm Bapak yg sabar bgt pdhl dpt kata2 yg tdk menyenangkan dr si oknum tsb.
    Jujur klw sy yg jd Bapak, sy cari langsung tu si oknum HSBC.

    • 14 September 2019 - (07:41 WIB)
      Permalink

      Nah ini Om yang bingung cara carinya bagaimana….
      hahahahha…..

      Jadi ya sabar aja dehh menghadapi orang yang kayak gini….

  • 14 September 2019 - (13:32 WIB)
    Permalink

    Ternyata mau bank berpusatkan di LN ataupun bank asli dalam negeri, sama aja ya kualitasnya dalam melakukan proses penagihan.

    Berarti yang jadi sumber permasalahan adalah: hukum/undang2/peraturan di negara kita yang kurang otoritas dalam meng-handle hal ini.
    Karena kalau cuma sekedar tulisan tanpa ada penegakan hukum yang nyata, memang akhirnya cuma sekedar jadi macan kertas saja.

    Saya yakin bank2 tersebut di negara2 yang kuat penegakan hukumnya tidak akan melakukan hal2 yang “melanggar” di dalam melakukan penagihan, karena bisa membalik mengenai mereka & malah menimbulkan kerugian yang lebih besar daripada sekedar utang yang tidak dibayar.

    Btw, saya sejak semula sudah tidak yakin dengan security daftar nomor HP. Hal di atas membuktikan bahwa ketidak-yakinan saya tersebut sesuai dengan kenyataannya.
    Belum lagi heboh2 jadul soal registrasi nomor HP (dengan segala ancaman soal nomor bakal diblok) membuat jutaan masyarakat “termotivasi” untuk dengan sukarela memberikan nomor HP nya. Toh kenyataannya hingga detik ini pun saya masih saja banyak terima SMS spam dari nomor2 yang selalu ber-ganti2.
    Dalam hal ini IMO pemerintah kurang bertanggung-jawab terhadap inisiatif pendaftaran/pengumpulan nomor HP yang telah dimulainya, sementara sekarang balik lagi jadi status quo. Lah lalu bagaimana nasib daftar nomor yang sudah terlanjur terkumpul itu?

    • 15 September 2019 - (00:15 WIB)
      Permalink

      Kalau menurut logika saya, pihak bank pasti mencari berdasarkan nama keluarga istri saya, kemudian cek KK dimana saya sebagai suaminya…..
      Maaf kalau ada salah logika saya ini mohon dikoreksi…
      Secara di dalam KK saya hanya saya sebagai kepala keluarga dan istri saya…. tapi pihak Debt Collector bisa tahu nomor HP saya ditambah baru saya registrasi bulan JuLi2019

  • 14 September 2019 - (16:32 WIB)
    Permalink

    di negara kita sepertinya belum memiliki undang-undang elektronik mengenai kerahasian data jadi ini menjadi kekuatan bagi oknum yg kurang bertanggung jawab

    • 15 September 2019 - (00:16 WIB)
      Permalink

      Hal seperti ini harusnya otomatis diproses inveatigasi demi keamanan semua privasi data…

  • 15 September 2019 - (00:22 WIB)
    Permalink

    Apabila Pihak Bank HSBC ingin untuk menjaga nama baik Banknya.. tolong dong ditindaklanjuti… atau ciba diinvestigasi nomor ini 02150541505…. syaa coba search via google aja memang banyaj yg mengeluhkan juga…

  • 18 September 2019 - (18:35 WIB)
    Permalink

    Apakah tidak ada jawaban memuaskan yang bisa saya terima atas permasalahan ini?

  • 14 Oktober 2019 - (13:25 WIB)
    Permalink

    Sepertinya data kita diperjualbelikan oleh pihak operator yang bekerjasama dengan pihak debt collector, karena baru-baru ini saya mengalami kejadian yg sama. Jadi semua nomer telkomsel saya dihubungi oleh pihak debt collector

  • 19 Oktober 2019 - (21:48 WIB)
    Permalink

    Sampai saat ini benar2 tidak ada tanggapan dari Pihak Bank HSBC….
    PARAHHHHHHHHHHHHHH………

  • 19 Oktober 2019 - (23:50 WIB)
    Permalink

    Kuat dugaan oknum debt colector yang menghubungi penulis artikel diatas mendapat nomor telepon dari seseorang di kantor penulis. Atau oknum DC telah menghubungi nomor kontak referensi yang lain. Coba diinvestigasi sendiri dulu dari mana si DC itu mendapatkan nomor telepon. Tetapi besar kemungkinan oknum DC telah menghubungi kantor penulis.

    Jika benar kasus diatas karena kartu kredit yang macet, mungkin pemegang KK telah mereferensikan penulis dan tempat kerja penulis, sehingga meskipun nomor telepon baru diregistrasi tapi kantor penulis masih tetap. Disamping itu, biasanya nomor kontak referensi dalam pengajuan sebuah KK lebih dari satu referensi.

    Terlepas dari masalah kredit macet, kata-kata dari si oknum DC sangat tidak layak, apalagi menjelek-jelekkan orang lain, itu sangat tidak sopan dan tidak beretika.

    Perlu diingat, soal utang-piutang, termasuk KK dan KTA, termasuk pinjol adalah hubungan perdata antara pemberi pinjaman dengan yang berhutang, tidak dibenarkan melibatkan pihak lain. Kontak referensi hanya sebatas untuk mendapatkan informasi, tidak boleh melibatkan untuk penagihan.

    • 21 Oktober 2019 - (14:22 WIB)
      Permalink

      Halo Pak….
      Nama dan nomor saya tidak dijadikan referensi oleh siapapun karena kejadian tersebut mungkin terjadi sebelum saya menikah dengan istri saya juga….

 Apa Komentar Anda mengenai Penagihan Bank HSBC?

Ada 19 komentar sampai saat ini..

Pertanyaan untuk Kemkominfo, Telkomsel, dan Bank HSBC Terkait Privasi …

oleh Ricky Elfaranza dibaca dalam: 2 menit
19