Saldo AXA Mandiri Tidak Sesuai yang Dijanjikan Setelah Berjalan 6 Tahun

Assalamualaikum wr.wb.,

Kepada AXA Mandiri, saya mohon ijin untuk bertanya, kenapa saldo saya per November 2019 ini hanya 47 juta sekian? Padahal setiap bulannya saldo rekening saya didebit Rp999.000 atau sekitar 1 juta rupiah, tanpa telat. Saya pun klaim asuransi ini hanya 1 kali sewaktu anak saya sakit. Lalu bagaimana bisa saldo saya hanya 47 juta sekian padahal ini sudah berjalan di tahun ke-6? Karena seingat saya ketika pegawai AXA Mandiri menjelaskan dulu, di atas 5 tahun saldo saya sudah mulai balance dan lebih dari yang saya setorkan, sedangkan di tahun 1-5 adalah asuransi, di atas 5 tahun adalah investasi.

Kalau nanti di penjelasannya karena mengikuti suku bunga atau apa, yang saya tahu ini naik terus. Ya gak mungkin mundur ke belakang gitu, dan nanti nasabah gak boleh melihat ilustrasi sebagai acuan. Lantas mengapa dulu prospeknya dibuat sedemikian rupa tingginya, dengan iming-iming hasil akhir yang fantastis.

Kepada AXA Mandiri, tolong saya ingin dijelaskan lagi yang sejelas-jelasnya bagaimana dana saya hanya 47 juta? Apa konsekuensinya jika saya tarik sebelum 10 tahun? Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

Ayudita Angga Kusuma
Sidoarjo, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan PT AXA Mandiri Financial Services (“AXA Mandiri”) atas Surat Ibu Ayudita

Dengan hormat, Sehubungan dengan dimuatnya Surat Pembaca yang disampaikan oleh Ibu Ayudita Angga Kusuma di mediakonsumen.com pada tanggal 30 November...
Baca Selengkapnya

12 komentar untuk “Saldo AXA Mandiri Tidak Sesuai yang Dijanjikan Setelah Berjalan 6 Tahun

  • 30 November 2019 - (11:14 WIB)
    Permalink

    Asuransi (“+investasi”) ini ada pakai kata2 “unit” di laporan keuangannya?
    Kalau iya, berarti gak akan bisa sekedar dihitung per bulan setor berapa dikalikan sudah berapa bulan, karena: semuanya (setiap x setor) dikonversi & dicatat secara internal dengan satuan “unit” tersebut. Cuma ketika ditanya “berapa saldo” saja kemudian unit2 tersebut dikonversi balik ke Rp. Itu entar kalau 1 2 hari kemudian ditanya lagi “berapa saldo” pasti akan berubah lagi.

    Yang diikuti bukan “sekedar” suku bunga, kalau ngikut suku bunga mah namanya “tabungan”, “deposito” dsb yang PASTI UNTUNG/NAMBAH (dengan catatan: selama nilai bunga lebih besar daripada pajak & biaya2 lain).
    Nah kalau yang pakai istilah “unit” ini TIDAK MUNGKIN *PASTI* NAMBAH, bahkan *besar kemungkinannya* untuk tidak nambah (hanya ada KEMUNGKINAN KECIL SEKALI bakal nambah, biasanya kalau ada kejadian luar biasa semacam krismon dulu di mana USD dari 2500 naik jadi 15000).

    Bisa juga dibaca-baca komen saya & yang lain di SP-SP yang sejenis.
    Intinya: “potensi” keuntungan (dari selisih “nilai unit sekarang/dulu” dengan “nilai unit di masa datang”) yang notabene *masih sekedar potensi* (karena “nilai unit” tersebut fluktuatif, sehingga belum tentu di masa datang nilainya lebih tinggi daripada sekarang) SUSAH SEKALI untuk dapat menandingi total nominal biaya2 yang ditagihkan di setiap bulannya, di mana nominal biaya2 tersebut juga dikonversi ke “unit” dulu sebelum kemudian kemudian dikurangkan ke “saldo unit” Anda.
    Sehingga konsekuensinya adalah: yah “saldo unit” Anda secara teratur berkurang. Belum lagi kalau sudah pernah diklaim…

    Nah, memang betul kan bahwa disebutkan “performa masa lalu tidak mencerminkan masa depan.” Lah tapi kan waktu kemarin2 diprospek yang ditunjukin ya “performa masa lalu” tersebut…
    Ya itu, memang sebetulnya logika nya gak masuk, cuma kita2nya yang waktu diprospek itu gak nyadar, nyadarnya baru belakangan wkwkwk.

    Saran saya sih cut loss secepatnya. Kalau mau manfaat asuransi, ambil produk asuransi yang murni asuransi, entah yang konvensional/tradisional (“duit hilang” macam BPJS) ataupun yang bisa ada opsi pengembalian premi. Kalau mau manfaat investasi, ambil produk investasi.
    & yang pasti nya, jangan ambil produk yang pake istilah “unit2″an.

    (salam dari mantan nasabah unit link)

    • 2 Desember 2019 - (15:06 WIB)
      Permalink

      Iya ada “unit” dan barusan ditlp dr axa , kayanya mau ditutup saja dgn kerugian -+ 27juta an
      Terima kasih axa ?

      • 11 Maret 2020 - (02:49 WIB)
        Permalink

        Ayahku juga mengalami hal yg sama kak, udah 7 tahun yang masih 21jt pdhal awalnya 35jt. Awalnya dulu bilang deposito tau²nya ternyata asuransi. Apalagi kalau di ambil semua saldonya sama dengan tutup polis dan nasabah jadi rugi. Bukan kah ini namanya pembodohan untuk nasabah yaa, nasabah merasa dirugikan

      • 15 April 2020 - (14:27 WIB)
        Permalink

        Saya pun sepertinya.korban dari kegetolan dan kegigihan para FA AXA Mandiri yg KLINIS DAN MANIS dalam menjelaskan bahwa menggunakan.axa mandiri sangat menguntungkan.. Saya pakai buat dana untuk.anak saya kuliah.. Luarr biasaaa di.bln ini uang saya bknnya nambah malah berkurang sampai 12 jta. Bayangkan…. Uang.yang setiap bulannya dicari dgn.keringat peluh kami.. Tiba2 hilang dgn alasan isahamnya lg anjlok karena corona. Kalau tau tidak bisa menjamin keuntungan mengapa harus buat produk seperti ini.. KITA PARA NASABAH KAN TERTARIK.KRN ADA.KEUNTUNGAN

  • 24 Desember 2019 - (13:59 WIB)
    Permalink

    Sama sy juga ikut axa mandiri sudah 6 tahun 8 bulan saldo saya hanya 20,5 juta padahal dana yang masuk dari autodebet di bank mandiri sudah 40 jutaan. Sya merasa dirugikan, karena diawal tidak dijelaskan bahwa ini asuransi, baru tahun sekarang-sekarang ini. Akhirnya hari kamis kemarin saya ajukan penutupan polis ke axa mandiri dengan kerugian sekitar 20 juta, saya masih harus menunggu 7-9 hari kerja untuk proses penutupan polis saya. Semoga bisa cepat selesai dan tidak dibuat berlama-lama oleh axa mandiri.

  • 6 Februari 2020 - (14:02 WIB)
    Permalink

    Agree dgn pendapat pak samuel mengenai unit link, tapi kalau boleh dicompare dgn produk agency pengenaan biaya akuisisi di produk banc assurance sejatinya lebih kecil sehingga kalau baca komentar diatas saldo 47jt di thn ke 6 sih udh lumayan banget sy bilang, boleh deh dicompare dgn produk lain. Saya nasabah unit link dari agency dan juga dari bancassurance, menurut sy unitlink cukup fair karena ada manfaat tambahan yang sejatinya bisa kita wariskan. Memang beberapa komentar diatas yang baru sadar bahwa ini produk asuransi sepertinya setelah ikut 6 tahun 8 bulan (hehe.. Lama jg) sy rasa tidak dijelaskan dgn clear pada saat menyetujui membeli produk tsb.

  • 11 Maret 2020 - (05:24 WIB)
    Permalink

    Loh namanya asuransi unitlink itu memang begitu. Karena utamanya adalah asuransinya. Investasinya hanya tambahan saja. Jadi gini. Saldo yg disetor itu tdk smua masuk investasi. Bbrp puluh persen hilang untuk biaya asuransi. Tiap merk asuransi beda2 biayanya. Ada yg besar potongannya. Ada yg kecil.

    Nah sisa uangnya itu baru dimasukkan ke investasi yg namanya reksadana yg merupakan gabungan saham2 lokal. Jd saldo investasinya berubah2 sesuai performa reksadana tsb. Kdg malah minus kalo pasar saham lg jelek. Contohnya sekarang. Ihsg turun banyak. Maka saldo akan merosot. Tapi kalo pasar saham lg bagus ya naik lagi. Tapi saldo investasi hampir tidak mungkin utk bisa mencapai sesuai kyk uang yg disetorkan. Karena ya itu kan dananya kena potongan beberapa puluh persen utk biaya asuransi. Jd mau naik ya pasar saham harus naik banyak sekali untuk bisa gantiin potongan biaya itu. Jd susah sekali.

    Lalu masi ada biaya2 asuransi tiap bulan yg didebit dr saldo investasi tsb. Biasanya kisaran ratusan ribu tiap bulan. Jd saldo investasi tambah kegerus lg.

    Jd org yg ikut unitlink haruslah org yg memang mau manfaat asuransinya. Bukan investasinya. Kalo invest maka belilah tanah. Emas. Obligasi negara. Ato deposito. Kalo unitlink saldo investasi pasti merosot lah kena potong2 biaya asuransi.

    Tapi tiap org pasti butuh asuransi di jaman skg pengobatan mahal skali. Jd ada baiknya tiap org punya minim 1 asuransi yg limitnya besar. Saya bukan sales asuransi. Cuma bapak saya kena kanker dan untungnya ada asuransi. Pengobatan on bill dicover semua habis 1m. Pdhl preminya baru bayar 200 jt saja. Jd saya malah untung banyak. Tapi ya gitu.. untungnya kalo emg kena sakit keras. Kalo kita ga perna sakit ya gak untung emang. Cuma namanya asuransi ya emg utk jaga2 supaya kita gak bangkrut ketika kita sakit keras.

  • 30 April 2020 - (10:56 WIB)
    Permalink

    Kalau saja axa mandiri memberitahukan di awal..klo investasi nya mengikuti saham..mungkin sy tidak akan mengalami kerugian…polis berjalan sdh 6th…saldo yg sy setorkan sdh 29jt..dan hr ini d lakukan penutupan krn merasa d rugikan…saldo yg saya akan dapat 10jtan..rugi 19jutaann…tp ya sudah d tutup sj dr pd rugi nya makin banyak

  • 18 Mei 2020 - (21:08 WIB)
    Permalink

    Saya jga korban dari AXA mandiri… Sangat menyesal buka rekening di bank mandiri… Gara gara AXA.. Nama bank mandiri ikut kena imbas dari kekesalan…. ???

    • 14 Maret 2021 - (00:18 WIB)
      Permalink

      Jadi, gini kan awalnya, kita bahas dengan bahasa yang bisa disentuh orang awam, masih terkait kasus produk asuransi yang beriming investasi dan tabungan dari AXA MANDIRI.

      Salah satu kasus,
      Bank Mandiri sebelumnya punya layanan polis 1 tahun 2 tahun yg minimal biaya setornya bisa cuma 100rb, itu digunakan untuk menarik peminat baik golongan berpenghasilan rendah, awam terhadap asuransi dan investasi, dan anak muda dan mahasiswa khususnya. Memang terasa hasilnya, ada remah bunga pasca tuntas.

      Suatu saat di 2019 dan 2020, mereka yang tertarik ikut kembali menanyakan produk tersebut. Namun ternyata produk tersebut sudah tidak ada, lalu dialihkan e Produk Axa Mandiri beriming investasi Hari Tua bisa dari Customer Service bahkan Satpam.
      Sesuai seperti apa yang disebutkan di atas, iming2 fantastis investasi dan balance dan ketidaktelitian calon nasabah karena terlalu optimis untuk menyetorkan uangnya dalam mindset “menabung” atau “investasi”. Maka, tidak lain tujuan mereka mendaftarkan diri yaitu untuk Pendidikan atau Hari Tua atau Masa Depan mereka.

      Nyatanya, ternyata tidak se-menguntungkan seperti yang dikira dan ditawarkan. Banyak contoh nasabah yang konsisten menyetor uangnya bahkan sampai batas komitmen malah berujung bingung akan kerugian yang terjadi, karena tidak mengenali sistemnya. Sebab diawal, trik dari AXA MANDIRI bersama MANDIRI adalah menyebutkan jumlah presentase untung dan rugi juga jangka waktu komitmen menyetorkan uang saja. Di sini sudah mulai janggal dan perlu diperhatikan.

      Konklusinya, kembali pada di atas, bahwa jangan sampai ambil produk asuransi yang tidak ada bentuk manfaatnya seperti Asuransi Hari Tua, Pendidikan, dan Masa Depan. Lihatlah yang dimaksud fluktuasi saham pada sistem asuransi ini. Hal itu sangat sulit mencapai “balance”yang ditawarkan Axa Mandiri. Balance dalam arti setidaknya uang yang disetorkan bisa kembali, hal ini disebutkan di awal penawaran. Tapi pada ulasan nasabah dan sistem unit link justru menyangkal janji Axa Mandiri di awal.

      Justru asuransi itu penting hanya dalam hal kesehatan, jadi pastikan pilih asuransi yang ada manfaatnya, bukan sekedar tujuan menabung atau investasi.

      Dari sini kita belajar.
      Dari sini kita menilai Bank Mandiri dan Axa Mandiri dalam memasarkan produknya kepada calon nasabah.

      Kita sebagai individu yang perlu memproteksi diri sebaik mungkin dengan percaya dan belajar pada dirissendiri dan lingkungan.

      • 14 Maret 2021 - (00:28 WIB)
        Permalink

        Edukasi yang malah berujung pembodohan itu yang jelas dari penawaran di awal produk asuransi Hari Tua tersebut yaitu tidak menjelaskan sistemnya.

        Beberapa kunci yang perlu diwaspadai
        – Balance akan tercapai jika melewati waktu komitmen yang ditawarkan
        – Bahkan di awal dibilang presentase keuntungan bisa naik beberapa persen jika konsisten
        – Jika kita sadar di pertengahan, dan mengajukan penutupan, maka AXA MANDIRI akan menyodorkan keyakinan bahwa Presentase Kerugian yang dibilang bergerak semakin kecil jika tepat waktu menyetor sesuai kurun waktu komitmen, agar kita tidak berhenti menyetor.
        – Perlu mengingat bahwa ini adalah produk asuransi, yakni ada biaya yang tertanggung dari uang setoran kita. Jelas justru itu mengurangi saldo setoran kita.
        -Belum lagi jika terlambat maka ada biaya denda yang nominalnya tidak sedikit.
        – Meski ada biaya asuransi dan denda, produk asuransi hari tua ini justru tidak heran berujung kerugian dan tidak terasa adanya manfaat apabila dengan skema seperti ini.
        – Mindset yang perlu diubah mengenai kepercayaan produk asuransi. Pahami skema unit link ini.

        Sekian. Semoga anda selalu mendapatkan keberkahan.

 Apa Komentar Anda mengenai Asuransi AXA Mandiri?

Ada 12 komentar sampai saat ini..

Saldo AXA Mandiri Tidak Sesuai yang Dijanjikan Setelah Berjalan 6 Tahu…

oleh Ayudita dibaca dalam: 1 menit
12