Penagihan KTA PermataBank yang Meresahkan

Saya ada tunggakan KTA di PermataBank, dan bulan November 2019 saya mendatangi kantor collection-nya di daerah Bintaro. Di sana akhirnya ada kesepakatan antara saya dengan collection-nya. Walaupun dalam keadaan saya sangat terpaksa menyetujui cara pembayaran dari mereka, yang pertama apabila bulan Desember saya ada uang Rp6 juta, maka tagihan saya lunas dan apabila tidak bisa, maka nominal yang harus saya bayarkan menjadi Rp7 juta dengan cara bayar dicicil 3 kali.

Kebetulan bulan Desember itu saya pulang kampung (kampung saya di pelosok daerah pulau Nias) dan saya susah untuk membayarnya. Waktu itu saya tarik uang di BNI tapi uang saya tidak keluar dan saldo saya berkurang. Akhirnya saya berniat mau setorkan uang cash yang ada sama saya dan lagi-lagi saya terhalang karna di daerah saya sedang libur Natalan dan di sana tidak tersedia bank yang bisa setor tunai. Akhirnya saya buru-buru mau berangkat ke Jakarta dan lagi-lagi kami tidak bisa pulang karena terhalang bertepatan dengan masalah banjir di Jakarta.

Akhirnya tanggal 10 Januari 2020 saya bayarkan Rp2 juta dan tanggal 5 Februari 2020 saya bayarkan Rp2 juta. Sisa utang saya Rp3 juta lagi dan rencana saya lunasi pada gajian bulan Februari akhir. Namun pihak bank tidak terima, bahkan collection-nya menghubungi saya melalui telepon kantor dan saya dibilang pakai bedak, dandan cantik, tapi tidak bisa bayar hutang.

Selang beberapa lama pihak kolektor lapangan menghubungi saya dan mengata-ngatai saya. Katanya cantik-cantik suara nyaring tapi hutang dimana-mana. Saya sangat sakit hati dan psikis saya benar-benar tertekan sampai saya sudah berniat ingin bunuh diri. Kok tega ya, padahal utang saya sisa Rp3 juta, tapi kok bisa setega itu sama saya?

Saya harap supaya pihak PermataBank ini lebih mengajari karyawannya untuk berbahasa yang baik. Saya dandan dan pake baju cantik tidak ada hubungannya sama utang saya. Masa ia saya ke gereja pakai baju bolong-bolong? Masa iya ke gereja saya harus telanjang karena saya masih ada utang di PermataBank ini?

Utang saya tidak milyaran kok, bahkan saya sudah ada etika baik untuk membayar. Di sini saya tidak ada niat untuk kabur atau tidak mau bayar. Tolong hargai orang lain.

Suniaman Waruwu
Tangerang Selatan, Banten


Catatan redaksi (diperbarui 7/2/2020): Penulis menyatakan masalah di atas telah diselesaikan dengan baik oleh pihak-pihak terkait.

Terimakasih atas tanggapan baik dari teman-teman yang sudah memberikan saran kepada saya mengenai DC bank permata. Puji Tuhan hari ini tanggal 7 Februari 2020 surat saya sudah ditanggapi oleh pihak permata bank dan masalah ini sudah diselesaikan secara baik-baik melalui pembicaraan telepon dengan Bapak Alham , dan hari ini juga atas bantuan keluarga saya bisa melunasi semua utang saya di Bank permata. Semoga teman-teman semua diberkati Tuhan. Terima kasih salam damai.

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan PermataBank atas Surat Ibu Suniaman Waruwu

Berkenaan dengan Surat Pembaca yang ditulis oleh Ibu Suniaman Waruwu, berjudul ”Penagihan KTA PermataBank yang Meresahkan” melalui Surat Pembaca Redaksi...
Baca Selengkapnya

6 komentar untuk “Penagihan KTA PermataBank yang Meresahkan

  • 7 Februari 2020 - (03:12 WIB)
    Permalink

    Kalau ada yg begitu direkam aja pembicaraan nya pastikan nama bank nya disebut. Biasa nya collector yg lewat tlp klo marah2 bicara sembarangan gk sebut nama bank nya.. pastikan ada bukti rekaman dan nama bank disebut, gk perlu stress ato tertekan mereka mungkin pihak ke 3 selama ada bukti percakapan mba tenang aja, ingat mba ini memang berhutang harus dibayar dan ada itikad baik bkn kriminal jdi perlakuan kurang ajar begitu jgn tertekan. Ingat hutang piutang itu perdata bkn pidana.. apalagi sdh ada pembayaran, mba harus minta permintaan maaf dari bank yg bersangkutan dan di publish di ruang publik. Ada aturan penagihan DC dari BI kok mba baca saja di google kalau dalam penagihan ada keluar dari aturan2 BI mba berhak mengajukan keberatan
    Aturan BI dalam penagihan Debt collector. 1.DC tidak boleh melakukan tindakan kekerasan, mengancam, melakukan tekanan secara fisik maupun verbal atau hal yang merugikan lainnya kepada nasabah. Jika ini dilakukan nasabah berhak untuk melaporkan kepada pihak berwajib.. ini salah satu isi aturan BI.

    • 3 Juli 2020 - (13:47 WIB)
      Permalink

      Owalah mbak saya aja pernah nyoba email ke OJK dan BI . Sama BI disuruh ke OJK sama OJK malah tanggepannya kayak memihak DC saya rasa percumah mau lapor juga.
      kita mah ada niat buat bayar tp kalau yang di bayarin perlakuannya kek gitu juga rasanya pengen emosi. Padahal mau niat baik baik bayar.

  • 7 Februari 2020 - (08:11 WIB)
    Permalink

    Ga bank,g leasing,ga fintech kl nagih pihak ke 3 nyakitin kata-kata nya. Temen saya hutang di pinjol kl tlf sampe 3 menit sekali di kata (maaf) lonte,perek,maling,penipu. Pake kalung j d suruh jual sama DC nya pas nagih k rumah. Gda tata krama DC² sekarang

  • 8 Februari 2020 - (15:56 WIB)
    Permalink

    Tidak punya etika pihak bank harus bertanggung jawab dengan orang yg ditugaskan kebetulan sy jg ambkl pinjamsn di bank jdi takut kalau bgni caranya

  • 14 Februari 2020 - (19:13 WIB)
    Permalink

    Pinjaman online permata finet apalagi hutang 1 juta aja sdah ngatain kita bawa kabur uang perusahaan sma gatel dengarnya

 Apa Komentar Anda mengenai Penagihan PermataBank?

Ada 6 komentar sampai saat ini..

Penagihan KTA PermataBank yang Meresahkan

oleh Suni Aja dibaca dalam: 2 menit
6