Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca APM Mazda – PT. Eurokars Motor Indonesia Meminta Customer “Patungan” atas Kelalaian QC 19 April 2020 Harianto Beri komentar Cacat produksi, Customer complaint handling, Dealer Mobil, extended warranty, Garansi, Garansi produk, Layanan Purna Jual, Mazda CX5, Mazda Indonesia, Otomotif Ikuti kami di Google Berita Menyambung artikel Media Konsumen https://mediakonsumen.com/2020/03/19/surat-pembaca/pembelian-mazda-cx5-baru-tetapi-ada-indikasi-kuat-sudah-pernah-dibongkar-dan-banyak-masalah-lain, telah terjadi komunikasi 3 arah antara saya sebagai pihak konsumen dengan pihak APM yang diwalkili oleh bapak Alexander William, dan pihak Dealer-Mazda Jakarta Timur-Jatinegara pada tanggal 23 Maret 2020 melalui video call conference. Namun sangat disayangkan bahwa tidak terdapat solusi atau jalan keluar dari pembicaraan tersebut. Karena pihak Mazda menawarkan saya untuk membeli extended warranty selama 2 tahun atau 50,000 km dengan potongan harga 50%, yang bagi saya terkesan pihak Mazda meminta saya sebagai konsumen untuk “patungan” untuk memperbaiki kesalahan mereka; terlepas dari istilah “goodwill” yang mereka pergunakan. Situasi tanpa solusi ini terus berlanjut hingga akhirnya saya layangkan surat somasi pertama pada tanggal 8 April 2020 kepada Mazda, yang saya tunjukkan spesifik kepada Bapak Alexander William Arief, yang saya nilai tidak kompeten dalam mengajukan solusi dan melakukan komunikasi yang efektif terhadap konsumen. Surat jawaban dari Mazda saya terima pada tanggal 15 April 2020 yang berisikan sebagai berikut : Sekali lagi, melalui artikel ini saya tegaskan bahwa dalam komunikasi yang terjadi pada tanggal 23 Maret 2020 adalah komunikasi yang tidak baik, karena pihak APM Mazda yang diwakili Bapak Alexander hanya meninggalkan kesan bahwa Mazda tidak sanggup untuk bertanggung jawab atau memberikan jalan keluar, yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Bahwa sejak komunikasi terakhir pada tanggal 23 Maret 2020, pihak Mazda tidak pernah mencoba kembali untuk menyelesaikan masalah yang masih belum tuntas, sampai akhirnya saya layangkan surat somasi pertama pada tanggal 8 April 2020. Pihak Mazda bersikeras bahwa unit yang saya terima tidak pernah dibongkar, meskipun nyatanya terdapat indikasi kuat dengan adanya mur dan sekrup yang jelas-jelas mempunyai perbedaan warna yang signifikan, dimana perbedaan warna tersebut menunjukkan bahwa bagian tersebut dipasang bukan dalam kurun waktu bersamaan. Sangat disayangkan bahwa pihak Mazda lagi-lagi membantah kelalaian mereka dan terus-menerus meminta bukti. Saya tegaskan lagi bahwa bukti yang ada adalah warna mur dan skrup yang berbeda pada salah satu kompartemen di dalam kap mobil unit ini. Bagi siapun yang ingin memastikan bukti yang yang saya maksud, dengan senang hati akan saya perlihatkan barang bukti yang saya maksud ke khalayak banyak. Unit CX5 ini adalah unit CBU yang artinya proses perakitan & pengerjaannya ada di negara lain/di luar Indonesia. Kalaupun benar klaim sepihak Mazda bahwa unit ini tidak pernah dilakukan pembongkaran di Indonesia (yang sampai saat ini saya juga tidak yakin), maka sangat masuk akal jika pembongkaran sudah pernah di lakukan di negara asalnya, dan pihak APM/PT. Eurokars Motor Indonesia (EMI) lalai/gagal dalam melakukan proses QC (Quality control) pada saat unit ini datang, sebelum didistribusikan sampai ke konsumen. Bagaimanapun situasinya, pihak Mazda sampai saat ini tidak bisa mengelak dari bukti yang ada pada unit ini, bahwa warna mur dan skrup pada salah satu bagian mobil ini berbeda. Lucunya, pihak Mazda berkali-kali menanyakan apakah saya punya bukti. Saya tegaskan sekali lagi, bahwa bukti dari kegagalan Mazda ada pada unit yang saya pegang sekarang, dimana ada salah satu warna mur dan skrup yang berbeda yang menunjukkan bahwa unit ini sudah pernah dibongkar. Lucunya lagi melalui surat balasan di atas, pihak Mazda lagi-lagi menawarkan saya untuk membeli extended warranty dengan potongan harga 50%, sehingga menimbulkan kesan bahwa pihak Mazda ingin mengajak saya sebagai pihak yang dirugikan patungan atas kelalaian/kesalahan mereka. Saya kira pembaca sekalian dapat menilai profesionalisme Mazda dalam menyelesaikan masalah, khususnya pada kasus yang terjadi pada unit yang saya terima. Saya harap pihak Mazda dapat memberikan tanggapan & solusi yang lebih baik. Salam, Harianto Jakarta Utara Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.