Berat Membayar Pinjaman Online

Saya adalah seorang Ibu Tunggal. Saat ini saya memiliki jumlah hutang pinjaman online dengan jumlah sebesar hampir 13 juta rupiah. Saya tidak pernah sekalipun telat membayar apalagi menunggak. Di antara hutang tersebut hutang dari Home Credit Indonesia yang bunganya paling tinggi, hampir 6 juta rupiah untuk pinjaman sebesar 7,5 juta rupiah, dengan jangka waktu 24 bulan dan sudah saya bayarkan sebanyak 9 kali.

Kebetulan sekali di masa pandemi sekarang ini, lebih tepat bulan Oktober mendatang, saya kesulitan membayar hutang karena kebutuhan dan pendapatan yang menurun ditambah lagi saya seorang Ibu Tunggal dimana menjadi tulang punggung keluarga. Entah bagaimana lagi saya dapat membayar sisa hutang saya tersebut yang masih banyak, hampir 13 juta rupiah.

Adapun hutang tersebut timbul untuk modal usaha, kebutuhan sehari-hari dan membayar hutang. Namun karena pendapatan yang tidak besar jadilah saya harus berhutang kepada pinjaman online. Sekarang saya kalut dan bingung bagaimana harus membayarnya, ingin rasanya meninggalkan dunia namun teringat oleh buah hati satu-satunya yang masih berusia 5 tahun dan membutuhkan saya.

Mohon jika ada yang bisa memberikan solusi atau sharing pendapatnya. Terima kasih.

Fira Magdalena Antonio
Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Home Credit atas Surat Ibu Fira Magdalena Antonio

Yth. Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com, Sehubungan dengan keluhan dari Ibu Fira Magdalena di MediaKonsumen.com pada 30 September 2020 di kolom...
Baca Selengkapnya

96 komentar untuk “Berat Membayar Pinjaman Online

  • 30 September 2020 - (10:34 WIB)
    Permalink

    santai aja mba… pikirin keluarga ajaa… kalo di tagih jawab aja maaf g ada dana…… sy juga sama 5 aplikasi gagal bayar….. cuekin aja mba kalo dc wa or telp… jangan di angkat… semangat y mbaa sebagai pejuang keluarga

    48
    14
    • 30 September 2020 - (10:39 WIB)
      Permalink

      Dari komentar anda , terlihat jelas anda bukan orang yang bertanggungjawab akan hutang anda.
      Itu bukan solusi yg tepat.

      25
      58
        • 30 September 2020 - (16:48 WIB)
          Permalink

          BRI ada program pinjaman untuk usaha kecil menengah keatas untuk umum, nah cobalah ikuti syarat dan langkahnya ada gogle, coba aja mbak..siapa tahu ada jalan dan solusinya..

          • 30 September 2020 - (20:22 WIB)
            Permalink

            Terima kasih banyak atas sarannya ?

      • 30 September 2020 - (15:50 WIB)
        Permalink

        selamat siang mbak..
        sebelumnya saya mau nanya dulu..
        apakah mbak Fira sudah pernah mencoba mengajukan pinjaman offline/ke bank/koperasi biasa..
        masalahnya pinjaman online memangnbentuk pinjaman yang gampang didapat tapi susah dilunasi..apalagi untuk minta relaksasi…

        8
        1
        • 30 September 2020 - (20:22 WIB)
          Permalink

          Saya belum pernah pak sebelumnya. Hanya melalui pinjaman online saja

          • 10 Oktober 2020 - (21:20 WIB)
            Permalink

            Saya jga terkait dengan pinjaman online,sya mnjam krna masa pandemik ini,jadi saya sekarang pada jatuh tempo pembayaran saya,padahal saya seorang pekerja swasta,tukang tagih sangat begitu kasar dan photo saya di sebar di semua kontak,jadi saya serasa di malukan ,tolong saya gimana cara untuk menuntaskan masalah saya ini,saya ucapkan terima kasih.

      • 1 Oktober 2020 - (05:24 WIB)
        Permalink

        Bukan masalah tanggung jawab atau tidak nya bung, kalau ibu itu memang bener-bener tidak ada biaya buat mengangsur terus pakai uang bapak KAU ?? Kalaupun ada dana pasti juga di bayar angsuran hutang nya. Dan apakah ibu itu hutang uang anda ? Tidak kan, jadi kalau kasih saran itu yang baik. Bukan nya membantu orang yang lagi kena musibah, yang ada anda malah membuat si ibu jadi banyak beban

        7
        1
      • 1 Oktober 2020 - (22:15 WIB)
        Permalink

        Trus solusinya gmn bos klo blom ada duit dan di tagih mulu kayaknya ente SALAH SATU DC HCI ya takut ga bisa makan klo ada nasabah yg ga bisa bayar

    • 30 September 2020 - (12:58 WIB)
      Permalink

      Saya sedang meminta relaksasi pembayaran pinjaman, namun sudah berhari-hari pihak HCI belum juga meresponnya, padahal saya menggunakan cara yang sangat sopan memohon meminta relaksasi, tapi tanggapannya lamban. Saya sudah menjadi customer HCI sudah 3 tahun tidak pernah sekalipun gagal bayar/telat, namun ketika meminta relaksasi seperti tidak perduli, padahal saya memohon pun karena masa pandemi ini.

    • 30 September 2020 - (13:09 WIB)
      Permalink

      Ini namanya gak tau malu… Gak tau rasa terimakasih… Gak ada rasa tanggungjawab.
      Dan anehnya anda bangga dan diumbar di dumay…

      Idup di dunia sengsara utang & di akhirat dapat azab..
      Mantap sekali idup anda..

      Lanjutkan…!!!!

      7
      65
      • 30 September 2020 - (13:14 WIB)
        Permalink

        Saya belum pernah sekalipun tidak bertanggung jawab atas hutang saya, namun karena sekarang sedang sulit sekali. Saya sedang meminta relaksasi pembayaran pinjaman, namun sudah berhari-hari pihak HCI belum juga meresponnya, padahal saya menggunakan cara yang sangat sopan memohon meminta relaksasi, tapi tanggapannya lamban. Saya sudah menjadi customer HCI sudah 3 tahun tidak pernah sekalipun gagal bayar/telat, namun ketika meminta relaksasi seperti tidak perduli, padahal saya memohon pun karena masa pandemi ini.

        15
        1
        • 30 September 2020 - (15:06 WIB)
          Permalink

          Asaalamualikum mba,saya hanya nyaranin saja jual barang berharga mba yg ada dan lunasi hutang online itu, saya jg sedang merasakan hal yg sama seperti mba,tp tak separah mba,solusi yg terbaik berhutang ke sanak keluarga atau jual barang berharga,dan klo sudah lunas tidak usahambil hutang online lg

          9
          6
          • 30 September 2020 - (15:08 WIB)
            Permalink

            Terima kasih banyak atas sarannya ?

          • 30 September 2020 - (16:11 WIB)
            Permalink

            mba,bunuh diri itu bukan solusi, teman saya jg kemarin bgitu.. hampir bunuh diri krn di teror pinjaman online.. saran saya, HCI dipending dulu.. yg paling utama adl melunasi pinjaman online dan jgn pernah meminjam dari mereka lagi.. krn mreka tdk punya hati.. kalo mba merasa di teror.. matikan tlp.. dan tetap lakukan pembayaran.. bahaya pinjaman online itu bunga dan denda tinggi yg akan mengakibatkan bungan dan denda lebih tinggi drpd pinjaman.. saran sy berikutnya lagi, usahakn ibu melunasi pijol ibu dgn bantuan keluarga atau kerabat ibu terdekat… semangat ya bu.. bdw tman sy memilih lari dari tanggung jawab krn dia hampir bunuh diri krn pijol tersebut, fotonya dah disebar kemana2, jd sekalian malu ya lari… ingat anak sj bu.. abaikan mreka…

            10
            1
      • 30 September 2020 - (14:26 WIB)
        Permalink

        Itu bukan di umbar dan bangga. Itu keluhan konsumen.
        Pinter dikit napa?
        Budayakan membaca dan dalami artinya dengan cermat.
        Nagih boleh, G***** jangan.

        30
        4
        • 30 September 2020 - (17:44 WIB)
          Permalink

          Ada juga debt collector disini yg tdk bisa bedakan nasabah minta pendant sama umbar… Jangan cuma pikir untung aja broh debcol, ini seorang ibu tunggal. Semoga aja loe punya anak istri dan sodara perempuan gak mengalamin nasib begini.

          16
          1
          • 30 September 2020 - (23:06 WIB)
            Permalink

            Nonton youtube “Masyarakat tanpa riba” siapa tahu ada jawaban atas masalah Ibu. Maaf saya bukan promo content ya.

      • 1 Oktober 2020 - (15:50 WIB)
        Permalink

        Coba Anda Bayangkan Seandai nya .. Hal itu Terjadi Pd Saudara anda gmn.. ini Masa Pandemi / Covid19 bang.. dmn2 Lagi pd kesusahan Ekonomi.. wajarlah Ibu Fira Meminta Relaksasi.. dan inti nya dia pun Masih mau niat bayar.. dan tetapi Karna ada Masalah Pandemi seperti ini.. mungkin usaha ibu Fira Lagi merosot.. berhati Mulia Lah Terhadap seseorang.. kasih saran Lah Yg Baik2.. Bkn Malah bilang ngk tau Malu

        2
        1
      • 1 Oktober 2020 - (22:17 WIB)
        Permalink

        Hahahahahah mantab kali kata”ente seolah olah ente dah pasti masuk syurga hahahahahahhah KADRUN

    • 30 September 2020 - (14:27 WIB)
      Permalink

      @Fira Magdalena Antonio

      Surat anda ini sangat berbeda dengan surat kebanyakan orang. Biasanya nasabah (telat bayar) mengawali kalimat dengan perkataan mencaci maki dan menjelek jelekkan fintech maupun bagian penagihannya. Namun anda tidak seperti itu.

      Tergambar bahwa anda memang menginginkan solusi untuk memperbaiki keadaan ini.

      Siapapun orangnya, pasti percaya, memang sangatlah berat membayar pinjaman online.

      Gak kaya gak miskin, semua pasti merasa tekor meminjam dengan bunga yang tak pakai hati nurani.

      Ketahuilah sesulit apapun hidup pasti ada jalan keluar. Jutaan orang diluar sana juga sedang mengalami masa masa sulit seperti anda. Di negeri ini maupun di negeri sana, semua seperti itu.

      Memang banyak sekali saran atau solusi yang menempuh jalan pintas, cara instan, mulai dari tutup lubang gali lubang sampai pada keputus asaan menghilangkan jejak dari penagih.

      Namun tentunya anda sudah merasakan sendiri, bahwa cara instan yang seperti itu bukan menyelesaikan masalah anda, malah membuat masalah baru yang tak berkesudahan.

      Kunci dari penyelasaian masalah anda adalah, anda harus memahami kemampuan finansial anda.

      Memahami siapa anda sebenarnya, memahami keterbatasan anda, apa yang bisa anda lakukan dan apa yang tidak bisa anda lakukan.

      1. Mulai saat ini, bayarlah hutang semampunya.

      Bayarlah hutang dari uang penghasilan anda, jangan membayar hutang dengan berhutang. Stop seperti itu.

      Selain memiliki kewajiban terutang, anda juga memiliki biaya kebutuhan hidup yang lain.

      Penghasilan anda, cukup anda bagi dua saja.

      Sisihkan biaya untuk kebutuhan hidup dan sisanya baru pikirkan untuk kewajiban terutang.

      Kewajiban terutang sisihkan semampunya saja.

      2. Akui saja, saat ini anda keteteran dan kalah. Terimalah di permalukan.

      Anda sebelumnya bisa membagi biaya hidup anda, bisa menutupi semua tagihan, namun karena hutang yang tidak berkesudahan, akhirnya anda keteteran juga.

      Akui kekalahan anda. Akui ketidaksanggupan anda. Terimalah penagihan yang mengganggu, terimalah penagihan yang memalukan. Itu sudah resiko telat bayar. Itu Lumrah.

      Lebih baik malu daripada anda Lapar.

      3. Jangan sampai anda merasa Tertekan.

      Sekasar apapun mulut tukang tagih, jangan membuat anda tertekan, jadikan itu sebagai nasihat, anggap saja sebagai nasihat yang anda sering dengar di radio radio atau di televisi.

      Jika anda ikut tertekan, sama halnya anda kalah kedua kali.

      Rasa Tertekan malah lebih berbahaya, mengganggu semangat hidup, tentunya itu tidak ingin anda alami.

      4. Jangan pernah capek untuk menjelaskan tentang keadaan anda dan usaha yang sedang anda lakukan.

      Penagih tidak pernah capek menagih, anda pun harus seperti itu, jangan capek mencari alasan.

      Berikan alasan yang jelas dan pertahankan itikad baik anda. Jangan terpancing emosi.

      5. Anda perlu pendampingan

      Menghindari penagih yang bertingkah semaunya, anda perlu seseorang untuk selalu berada di dekat anda.

      Menemani anda menghadapi penagih di telepon maupun juga menghadapi penagih yang mungkin akan datang ke tempat anda.

      Kondisikan diri anda selalu berada diantara orang banyak, jangan menyepikan diri.

      6. Selesaikan satu persatu.

      Anda sudah membedakan mana pinjaman yang bunganya cepat membengkak dan mana DC nya rutin menagih. Anda sudah mampu memprioritaskan mana yang mau anda selesaikan lebih dulu.

      7. Jangan pernah menghilangkan jejak.

      Berurusan dengan sistem pinjaman tanpa agunan, artinya anda sudah meng agunkan data pribadi anda. Data yang juga berisi orang orang terdekat anda.

      Jika anda menghilangkan jejak, artinya anda membiarkan orang terdekat anda ikut terusik karena hutang anda. Artinya anda tidak menyayangi mereka. Saya yakin anda tidak menginginkan itu terjadi.

      8. Jangan percaya mulut manis orang yang mau membantu.

      Walaupun finansial anda begitu krisis, anda tetap harus ingat bahwa selalu ada udang dibalik batu.

      Tidak ada manusia yang mau membantu kalau tidak ada ‘maunya’.

      Tidak ada yang maha pemurah selain Tuhan.

      Jaman krisis seperti ini harta sekecil apapun jadi rebutan.

      Rahasiakan ide bisnis anda dan simpan baik baik aset anda. Anda masih teristimewa dan masih manusia sempurna.

      9. Yang saya ulas itu bukan satu satunya solusi, saya tidak mengenal anda dan tidak tahu kemampuan anda, hanya anda sendiri yang tahu. Tak tau juga apakah anda tertarik solusi instan atau yang seperti ini. Semoga anda tidak mengulang kesalahan yang sama untuk kesekian kalinya.

      66
      2
      • 30 September 2020 - (14:56 WIB)
        Permalink

        Saya merasa berterima kasih atas saran dan masukan yang Anda berikan, sedikit banyak membuka mata saya dan membantu memberikan solusinya. Terima kasih banyak. Tuhan Memberkati selalu

        13
      • 30 September 2020 - (15:01 WIB)
        Permalink

        Saran anda luar biasa,saya jd merasa semangat untuk tidak berhutang di online,berhutang di fintech2 online memang menekan hidup kita…

        13
      • 30 September 2020 - (17:53 WIB)
        Permalink

        Tumben pak gk menjudge,
        Biasanya isi ceramah cuman menjudge dan memojokkan saja,biarpun nasabahnya mau bertobat dari riba tp tetap diceramai yg isinya menjudge,memvonis dan memojokkan nasabah

        3
        1
    • 30 September 2020 - (18:18 WIB)
      Permalink

      Buat ap pinjol di bayar..auto patahi kartu urusan beres..klw smpe datang kerumah ajak duel aj…klw kg teriakin maling…beres juga urusan…

      9
      2
    • 30 September 2020 - (22:37 WIB)
      Permalink

      Saya doakan masalah Mbak Fira lekas terselesaikan. Saya juga masih bertahap meng-uninstall apk pinjol yang sudah lunas (7 pinjol), sekarang tinggal Kredivo dan Home Credit Indonesia saja. Setelah mereka lunas saya berjanji untuk tidak pinjam ke pinjol lagi. Setiap saya lunas di satu pinjol dan meng-uninstall-nya, ada rasa lega yang teramat sangat. Dan itu saya jadikan motivasi saya untuk segera melepas hutang di dua pinjol yang masih berjalan.

    • 30 September 2020 - (22:58 WIB)
      Permalink

      Pikirin aja keluarga mba …fokus tetep kerja gak usah takut,ini perdata bukan pidana pihak pinjol pun gak boleh nagih ke kelg ato kerabat bahkan teman..dan hadapin aja dc bilang aja gak bisa bayar mau bagaimana kalo mereka kasar laporin ojk ato komnas perlindungan anak dan perempuan..dan siapin mental mba mereka kasar,kasarin lagi gak usah takut ato saat mereka mau datang setidaknya ke rumah mba bisa koordinasi dulu ke ketua rt setempat supaya dapat perlindungan

      https://www.kompasiana.com/pulosiregar/55285a95f17e61f13a8b4679/jangan-bayar-kartu-kredit-jika-tidak-mampu-membantu-nasabah-menyelesaikan-masalahnya-21?page=1

      ?Silahkan dibaca…cc atopun pinjol sama aja …kalo perlu MACETIN AJA SEKALIAN …GAK USAH TAKUT BI CHECKING JELEK

      7
      1
  • 30 September 2020 - (10:54 WIB)
    Permalink

    Turut prihatin atas apa yg telah terjadi kepada Ibu Fira. Saran saya sebaiknya sudahi gali lubang tutup lubang, karena hal itu tidak akan pernah menyelesaikan masalah,.malah akan menjerat ibu semakin dalam. Ibu harus kuat menghadapi ancaman dan tekanan kolektor, blokir saja semua tlp dan WA, atau bisa ganti nomor telp untuk menenangkan sementara pikiran, karena bila dalam kondisi tekanan, sulit sekali kita berfikir jernih. Bila ibu masih belum kuat mental menghadapi kolektor, sebaiknya abaikan saja semua tlp dn WA dari kolektor, tunggu saja sampai mereka datang kerumah. Otomatis akan terseleksi pinjaman yg mana yg harus diprioritaskan. Bila sdh datang kolektor, jangan pernah menjanjikan bila memang tidak bisa memenuhinya, apalagi bila sampai diminta bikin pernyataan…Bayarlah sesuai kesanggupan.
    Semua peristiwa hutang piutang adalah bersifat perdata dan tidak bisa dipenjarakan kecuali ada data data yang ibu berikan palsu atau tidak valid, itu bisa diperkarakan sebagai penipuan.
    Dan siapapun kolektornya tidak berhak menyita barang2 milik ibu sebagai pengganti atau penjamin penbayaran hutang, kecuali sudah mendapat izin dr ibu sendiri ataupun dr keputusan pengadilan.
    Tetap sabar dan teruslah hidup untuk keluarga. Semoga ibu diberikan kemudahan.

    66
    2
    • 30 September 2020 - (12:56 WIB)
      Permalink

      Terima Kasih banyak untuk pencerahannya pak. Saya sedang meminta relaksasi pembayaran pinjaman, namun sudah berhari-hari pihak HCI belum juga meresponnya, padahal saya menggunakan cara yang sangat sopan memohon meminta relaksasi, tapi tanggapannya lamban. Saya sudah menjadi customer HCI sudah 3 tahun tidak pernah sekalipun gagal bayar/telat, namun ketika meminta relaksasi seperti tidak perduli, padahal saya memohon pun karena masa pandemi ini.

      • 1 Oktober 2020 - (04:24 WIB)
        Permalink

        Ga usah takut, kami malah nunggu para dept collect pinjol illegal dateng, biar Tak goreng, minum darah nya.

  • 30 September 2020 - (11:30 WIB)
    Permalink

    Mbak nya harus sabar ngejalanin minimal mbak bisa nego dengan pihak tersebut dengan keadaan sekarang dan kalau sudah selesai jangan terlalu bergantung sama pinjol apalagi bunga nya besar sekali memang pihak seperti itu terkadang tidak mau tahu

  • 30 September 2020 - (13:10 WIB)
    Permalink

    Saya juga mengalaminya mbak 25 aplikasi
    Tapi kalau rasanya mau bunuh diri itu gak selesaikan masalah, intinya adalah hadapi dan pasang badan saja. Memang namanya hutang sampai kita mati akan di bawa bila ada sedikit pun yang belum di lunaskan!! Saya ada tagihan di kartu kredit saya kalut sekarang² ini karna di tagih terus mau bayar belum mampu.
    Karna dalam agama islam bayarlah hutang jika memang sudah mampu tapi kalau belum bekerja lgi ya mau gimana , mau di penjarakan mau di pidanakan. Intinya masing² bawa aib sendiri² aja

  • 30 September 2020 - (13:12 WIB)
    Permalink

    Gk ush bingung mbak..tenang aja..klu mbak pinjol jika dtg sms apapun itu menagih atau ancaman cuekin aja..pikirin aja keluarga..mmg sejak pendemi ini.masyarakat jdi makin ssh..bukan cuma mbak aja yg bgtu byk juga yg udh bgtu cuekin aja..bakal capek sndri ntar mreka nagih ny.

    11
  • 30 September 2020 - (13:15 WIB)
    Permalink

    Ikut prihatin dengan kondisi yang dialami.
    Saya setuju dengan komen2 di atas saya: JANGAN GALI TUTUP LUBANG.
    Lebih baik terima/pasrah dengan segala tekanan yang didapat dari DC *yang sudah terlanjur ada sekarang* saja, jangan nambah lagi.

    Hutang wajib dibayar, tapi jangan bayar hutang tersebut via hutang lain. Cara bayarnya yah dengan me-manage pemasukan & pengeluaran, negosiasi, restrukturisasi, sambil yang namanya “penderitaan karena DC” yah itu sudah sepaket/resiko karena menunggak.

    DC melanggar hukum? Mungkin.
    Tapi silakan dipertimbangkan saja, lebih berguna mana: konsentrasi & atur strategi bagaimana membayar/menyelesaikan hutang yang ada sekarang (dengan “bonus” perlakuan2 “melanggar hukum” dari DC); atau konsentrasi & atur strategi bagaimana “menghukum” DC yang “melanggar hukum” tersebut (dengan konsekuensi, akibatnya kurang fokus mencari jalan/strategi untuk menyelesaikan hutang).
    Jangan lupa pertimbangkan juga kondisi penegakan hukum di negara kita. Terserah mau teori di buku pelajaran seperti apa, kenyataan di lapangan membuktikan bahwa teori2 tersebut banyak yang gak jalan/berlaku.

    Soal respon/tanggapan dari korporasi, biasanya sih kalau sudah tayang di MK ini mereka bakal gercep merespon (hidup MK!)

  • 30 September 2020 - (13:38 WIB)
    Permalink

    abaikan dulu telp/sms/wa dr DC mbak…fokus cari uang,kalo DC datang bilang sama mereka dipaksa seperti apapun tetap tidak bisa bayar dengan nominal tsb. Ga perlu malu sama tetangga kalo kita ketahuan berhutang.
    Saya bilang seperti ini bukan berarti mengajarkan lari dari tanggung jawab ya mbak…karna saya jg ngalamin dan sudah di beri keringanan dari 3 bank yg paling di takuti nasabah.HCI,amar bank,bank Mega
    Mbak fira coba bikin2 kue/dessert box atau apalah coba cari di IG yg sekiranya bisa di jual tp modalnya kecil…gpp kumpulin dikit2

    • 30 September 2020 - (13:41 WIB)
      Permalink

      Iya Ibu/Pak selama ini saya memang wiraswasta dengan membuat kue untuk dititipkan ke warung Ibu saya.

  • 30 September 2020 - (13:55 WIB)
    Permalink

    Terima Kasih untuk sharing pendapatnya semua, komentar saya di atas hanya ingin mencurahkan hati saya. Jadi selama ini saya memang tidak pernah gagal bayar atau telat bayar, saya hanya ingin meminta relaksasi pembayaran namun belum ada respon dari pihak HCI, dikarenakan bulan Oktober mendatang saya mengalami kesulitan membayar, maka dari itu saya ingin meminta keringanan pembayaran, semoga saja pihak Home Credit Indonesia segera mengeluarkan kebijakannya untuk memberikan relaksasi keringanan pembayaran. Sekali lagi Terima kasih semuanya.

  • 30 September 2020 - (14:45 WIB)
    Permalink

    Kondisi saat ini pikirkan untuk hidup esok saja.hutang2 di no 5 atau 6 saja.tidak perlu malu.semua memahami.jika sudah ada kata2 perdata ya di persilahkan saja.pengadilan akan bantu anda.kalau ada yg maon keras.jangan sungkan hubungi saya.saya bisa bantu atasi.

  • 30 September 2020 - (15:00 WIB)
    Permalink

    Gausah dibayar ibu selama pinjaman online itu tidak mendatangkan dept collector dan tidak berbasis OJK. Saya pinjam online sudah 19 apk dan total 42 juta tapi saya gagal bayar. Kemenkominfo pernah bilang : Pinjamlah sebanyak-banyaknya di pinjol ilegal dan tidak usah di bayar, mereka hanya bisa sebar data. Yang harus ibu lakukan sekarang adalah wa semua kontak ibu bilang ke mereka : kalau ada yg mengatasnamakan diri saya anggap saja itu palsu atau penipuan, hiraukan saja. Terima kasih.

    8
    5
  • 30 September 2020 - (15:08 WIB)
    Permalink

    saya juga hampir 5 aplikasi mbak,tiap hari DC nagih..dan slaah satunya sampe datang ke tempat kerja..saya hadapi aja dan saya cuma bisa cicil semampunya..

    jadi jika dc trus wa atau nelpon respon aja baik baik,saya kredivo nunggak dan denda gede juga..ada uang 100 saya cicil..kalau ga ada apa yang mau dikasih..

    fokus aja untuk selalu berusaha mencari uang bauat bayar semanya dan jangan takut berusaha dulu dan hasil sudah ada yang menentukan..

    jangan selalu berdoa dan minta pertolongan-NYA..jika mbak muslim perkuar dzikir dan berjanji ga akan mengulanginya lagi..
    bertahap karena saya juga terlilit pinjol..

    • 8 Oktober 2020 - (07:53 WIB)
      Permalink

      Email atau wa saja…tp hati2 di sini banyak admin dc yg nyamar..DM ke ig gmn..setuju

  • 30 September 2020 - (16:03 WIB)
    Permalink

    mbak fira tolong dgr sy. semua beban yg berat itu lambat laun akan berkurang. dari berkurang nya beban, lambat laun akan habis. yg jadi patokan skrg adalah mbak fira punya niat utk byr dan sabar, insya allah ada jalan. terus berusaha semaksimal mgkn, pasti akan ada titik terang nya. dan ketika sdh lunas semua, jgn sekalipun pinjam uang kembali di pinjol, karena sampai matipun kita yg jadi sengsara. coba mbak fira rasakan setelah mbak punya hutang di pinjol. sy yakin itu karena sy pernah seperti itu melebihi mbak fira.

  • 30 September 2020 - (16:17 WIB)
    Permalink

    iya yg semangat mbak fira jalani hidup. awal juga sy begitu sama kaya mbak fira sy lebih parah malah. tp alhmdllh skrg udh lunas semua dan bisa kumpul2 uang nya. hindari pinjol mulai dr skrg, jgn pernah mau pinjam lg. semangaaatttt

  • 30 September 2020 - (17:09 WIB)
    Permalink

    Sesuai aturan yang ada, pinjaman dan denda berhenti setelah 3 bulan terlambat bayar. Asal memang mau menyelesaikan pinjaman, manfaatkan ini. Jangan cari pinjaman lagi. Ini akan menambah beban baik bunga dan pokok yang tidak berkesudahan.
    Selesaikan satu satu saja.
    Resikonya ditelpon dept colector, tapi kalau sampai mengganggu dan mengintimidasi laporkan saja.
    Mereka ga akan memberikan keringanan sebelum 3 bulan. Tapi setelah 3 bulan akan banyak tawaran keringanan.
    Jadi dalam 3 bulan tahan aja.
    Apalagi ada relaksasi kredit dari pemerintah. Manfaatkan semaksimal mungkin.

  • 30 September 2020 - (17:23 WIB)
    Permalink

    Untuk para DC yang komen. Jangan di kolom komentar tolong di tanggapin dulu tuh postingannya

  • 30 September 2020 - (18:05 WIB)
    Permalink

    Jangan terlalu dipikirin
    Punya uang ya di bayar blm ada ya slow ajalah

    Jangan berpikiran pendek

  • 30 September 2020 - (18:09 WIB)
    Permalink

    Tetap semangat mba fira. Mungkin mba fira bisa bantuan keluarga atau saudara terlebih dahulu. Saya berdoa semoga mba fira cepat mendapat solusi dari permasalahan yang terjadi, semoga badai ini cepat berlalu. Aamiin..

  • 30 September 2020 - (19:30 WIB)
    Permalink

    biasanya pinjaman non bank sih memang agak susah karena belum ada UUD nya tentang urusan suku bunga, klaim, ataupun penyelesaian utang piutang karena masih sebatas peraturan dari ojk dan pihak asosiasi fintachnya saja, jadi wajar masih banyak yg nakal soal penerapan suku bunga, denda dll, termsuk soal penyelesaian utang piutang.

    Jadi saran saya ikutin saja terlebih dahulu prosedurnya dalam melakukan proses pengajuan relaksasinya. Kalo mba sudah mengajukan melalui email dan dalam masih proses, simpen bukti pengajuan nya, jadi jika ada menagih mba tinggal kasih tau kalo mba masih menunggu realisasi pengajuan dari HCI.

    Kalo memang mba belum sanggup membayar tidak usah dipaksa walaupun mba sering mendapat tlp dari HCI, karena akan ada proses selanjutnya. Untuk sekedar di ketahui, untuk masalah utang piutang, pinjam meminjam baik orang dengan orang maupun orang dengan perusahaan akan berlaku PERDATA yg artinya tidak akan ada sanksi DIPENJARA.

    Jadi biasanya proses setelah gagal bayar itu adalah mediasi, jika mediasi gagal, biasanya pihak pemberi pinjaman bisa melakukan gugatan perdata ke pengadilan dalam kasus utang piutang, tapi biasanya itu jarang dilakukan oleh perusahaan pemberi pinjaman. Karena dilihat dari nominal pinjaman dll. Dan kalau pun memang mba harus sampai ke pengadilan perdata mba gak perlu takut jika memang mba belum bisa membayar mba cukup pasang badan, biasanya pak hakim mencari solusi, biasanya akan dilihat ada tidak harta benda mba yg bisa di eksekusi pengadilan seharga nominal hutang mba. Jika mba memang tidak ada harta yg bisa di eksekusi pun biasanya langsung mba di beri status pailit. Dan setelah itu terbebaslah hutang2 mba… Tapi dengan konsekuensi nama mba jadi daftar hitam di OJK.

    Jadi saran saya mba ikutin saja alurnya. Kurang lebih nya mohon maaf pegel juga typing banyak2.

    • 30 September 2020 - (20:17 WIB)
      Permalink

      Terima kasih banyak ya sudah memberikan waktu untuk menanggapi keluhan saya di atas, saya sangat menghargai supportnya. Terima Kasih banyak ?

  • 30 September 2020 - (19:58 WIB)
    Permalink

    @khoirulanwar
    Jika dirimu diposisi ibu fira, pasti akan melakukan hal yg sama bung, mencari solusi dan pencerahan, jgn menghakimi jika tidak bisa bantu cukup diam dan doakan, semoga dirimu mengalaminya agar tidak asal bicara lagi.?

      • 1 Oktober 2020 - (03:52 WIB)
        Permalink

        Gak usah di pikirin. . . Sama pinjol. . . Galbay aja paling resiko data kita di blaksit. . . Kalo mau buka tinggal ke OJK bayar pokok aja. . . Dan data di buka kembali. . . Jangankan 13 jt saya 40 apk pinjol semua di atas 1 jt’n tertinggi 2,7 jt

    • 1 Oktober 2020 - (22:19 WIB)
      Permalink

      Dejene Rio udah ga usah di bahas KADRUN peak model dia, model dia tu cuma omongan aja yg sok bener dan paling bener tapi kelakuan ga bakal seperti omonganya

  • 1 Oktober 2020 - (09:22 WIB)
    Permalink

    Selamat pagi semua nya, terkait pinjaman ibu Fira dengan pinjaman on-line jika saya cermati, ibu Fira tidak usah khawatir dengan tagihan ibu Fira saat ini menunggak pembayaran atau sudah tidak mampu membayarnya wanprestasi, namun ibu Fira bisa mengajukan restrukturisasi kredit kepada pinjaman online terlebih dahulu secara baik2, saat kondisi ibu Fira dalam kesulitan berhutang, ibu Fira jangan khawatir dengan urusan dop kolektor pinjaman online, dari pihak otoritas jasa keuangan saat ini lg memperketat yang nama pinjaman online yang banyak beredar jika ada dop kolektor menangih hutang kepada ibu Fera dengan secara paksa atau mengancam dan melakukan perbuatannya tidak menyenangkan, sebaik ibu Fera segera laporkan kepolisian setempat dan laporkan juga ke bagian otoritas jasa keuangan OJK, ibu Fera tanya petugas dop kolektor dari mana dan ada surat tugas dari pihak perusahaan multi finance jika di datangin ke rumah, jika dop kolektor TLP ibu Fera, angkat saja TLP pihak dop kolektor segera tekankan suara saat berbicara di tlp utk barang bukti saat akan melaporkan kepolisian serta ke otoritas jasa keuangan OJK demikian kami sampaikan terima kasih.

  • 1 Oktober 2020 - (10:37 WIB)
    Permalink

    Lebih baik gagal bayar. Daripada hidup hancur.
    Artinya jika mbak ada beberapa pinjaman online yg kemungkinan gak kebayar lagi. Yah udah gak usah sekalian dibayar. Daripada mbak pusing cari pinjaman kesana sini , dan nanti malah minjam ke aplikasi online lainnya , yang akan membuat mbak tambah masuk ke jurang lebih dalam.
    mungkin menyebabkan mbak ditagih oleh debt colector baik online ataupun Dateng kerumah. Tapi inget Meraka nagih akan cuma beberapa bulan aja. Akan menyebabkan mbak statusnya menjadi gagal bayar, dan tidak akan lagi ditagih.
    Mereka gak mungkin bawa kasus ini ke pengadilan apalagi ke kepolisian itu cuma gertakan mereka saja.

  • 1 Oktober 2020 - (10:45 WIB)
    Permalink

    Untuk saat sekarang bu, saya rasa prioritas utama adalah hal-hal yang mendukung kehidupan dasar dulu, seperti sandang dan pangan. Urusan hutang, ada baiknya disampaikan kondisi saat ini klo memang sedang sulit. Yg terpenting adalah kita tetap beritikad baik dalam menyelesaikan kewajiban kita dan tidak lari dari tanggung jawab,

  • 1 Oktober 2020 - (13:26 WIB)
    Permalink

    Sama ba saya juga ada tagihan di HCI memang bunga nya sangat mencekik bawa santai saja mba..
    Saya tagihan di HCI ada 25juta lagi santai jangan berpikir pendek ya mba insha Allah bakal ada jalan keluar nya

  • 2 Oktober 2020 - (00:37 WIB)
    Permalink

    Sama mba Fira saya juga punya pinjaman di hci dan beberapa pinjol yg lain, tapi yg paling berat ini hci, saya punya pinjaman 20 juta cicilan 1.248.200 perbulan selama 31 bulan sudah di bayarkan 21 bulan ( 26 juta sudah di bayar) masih sisa 10 bulan sebesar 15 jutaan ? pusing sekali sudah ga sanggup bayar dari bulan mei sampai sekarang, minta restrukturisasi tapi di tolak, sudah di jelaskan ke descall bahwa saya belum bisa bayar hanya jawab ” saya ikut prihatin atas kesulitan nya tapi coba Bu cari dana talangan nya ke didata atau ke teman2 ibu agar pinjaman ibu lunas, jika bayar hari ini saya bantu untuk hapus denda ” saya juga maunya cepet2 lunas biar ga di telp tiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam setiap hari, tiap bulan di datengin field collector yg beda2 tiap bulan, nanyain rumah saya sambil nunjukin foto saya, padahal nama saya cuma 1 di kampung saya ga perlu nunjukin foto juga orang tau , stress bgt di tagih2 hutang

    • 2 Oktober 2020 - (03:53 WIB)
      Permalink

      Wah sampai segitunya DC dan pihak HCI, sungguh tidak pakai hati dan tergolong sadis ☹️

 Apa Komentar Anda?

Ada 96 komentar sampai saat ini..

Berat Membayar Pinjaman Online

oleh Fira Magdalena Antonio dibaca dalam: 1 menit
96