Belum Divaksinasi, tapi Terdata Sudah Vaksin Dosis 1 Program Vaksin Gotong Royong

Saya Izzu Farhan Fajri dan istri saya (a.n. Baburrayan T), didaftarkan oleh adik kami untuk mengikuti kegiatan vaksinasi gotong royong melalui PT Sarana Multi Infrastruktur, yang mana merupakan induk perusahaan tempat adik kami bekerja di PT Indonesia Infrastructure Finance. Kegiatan vaksinasi tersebut dijadwalkan dilakukan pada 30 Mei 2021 dengan Kimia Farma Pengumben selaku pelaksana. Namun demikian, saya dan istri terkena Covid-19 pada awal Mei 2021 dan alhamdulillah pada tanggal 30 Mei 2021, kami telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Pada tanggal 30 Mei 2021, kami berangkat ke lokasi vaksinasi yang telah ditentukan untuk mendapatkan vaksin pertama. Namun dikarenakan baru sembuh dari Covid, maka kami tidak lolos screening dan dinyatakan untuk dijadwalkan ulang mendapatkan vaksin oleh petugas saat itu.

Akhirnya kami akhirnya membatalkan rencana vaksinasi tersebut dan telah menyampaikan kepada adik kami untuk membatalkan dan mencoret nama kami dari peserta vaksinasi Gotong Royong. Pembatalan tersebut telah disampaikan adik saya kepada perusahaan, dan perusahaan menyatakan telah memproses pembatalan.

Pada tanggal 1 Agustus 2021, saya dan istri berencana mengikuti kegiatan vaksinasi pertama dari Pemerintah. Namun ditolak karena di sistem masih tercatat terdaftar pada kegiatan vaksinasi gotong royong. Pada 10 Agustus 2021, kami mendapati di aplikasi PeduliLindungi, bahwa saya dan Iitri telah mendapat vaksin pertama (terlampir). Padahal faktanya kami belum pernah menerima vaksin apapun dari program vaksin gotong royong.

Saya telah mendatangi pihak Kimia Farma Pengumben selaku pihak pelaksana Vaksinasi Gotong Royong dengan PT SMI. Namun pihak mereka menyatakan tidak bisa mengubah atau menghapus data, karena hanya bertugas sebagai pelaksana.

Selanjutnya pada tanggal 4 dan 5 November 2021 (terlampir) saya melakukan korespondensi via email ke Biofarma selaku penanggung jawab Program Vaksinasi Gotong Royong, dilengkapi dengan persyaratan yang diminta antara lain data pribadi, foto KTP dan foto selfie dengan KTP, agar Biofarma melakukan:

a. menghapus data yang tidak akurat pada system PeduliLindungi yang seharusnya tercantum bahwa kami atas nama Izzu Farhan Fajri dan Baburrayan T belum mendapatkan vaksin dari program vaksin gotong royong.

b. melakukan migrasi data agar kami dapat mengikuti kegiatan vaksinasi dari pemerintah.

Saya telah menanyakan progress laporan saya via email ke Biofarma pada tanggal 13 November 2021, 24 November 2021 dan terakhir 3 Februari 2022 (terlampir). Namun demikian sampai dengan Surat Keluhan ini kami masukkan ke Media Konsumen pada tanggal 8 Maret 2022, data kami tidak berubah sama sekali yaitu masih tercatat telah mendapat vaksin pertama (terlampir).

Padahal faktanya kami belum pernah menerima vaksin apa pun dari program vaksin gotong royong. Bagaimana hal ini bisa terjadi, apakah ada korupsi dosis vaksin sehingga dosis vaksin kami tersebut dijual kepada pihak lain?

Email menanyakan progress keluhan

Akibat hal ini kami mendapatkan kerugian antara lain:

  1. Tidak bisa mendapatkan dosis vaksin yang sesuai dari program vaksinasi Pemerintah yang menjadi hak dasar kami sebagai warga negara yang sah.
  2. Data yang tercatat di PeduliLindungi tidak bisa di-update sesuai dengan kondisi sebenarnya.
  3. Menyulitkan kami dalam melakukan perjalanan luar kota, karena sertifikat vaksin ini digunakan pada saat perjalanan darat/laut/udara.

Semoga dengan terbitnya surat ini di Media Konsumen dapat mengembalikan hak kami mendapatkan vaksin yang sesuai dan mendapatkan pencatatan yang benar pada aplikasi PeduliLindungi.

Terima kasih.

Izzu Farhan Fajri
Jakarta Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

12 komentar untuk “Belum Divaksinasi, tapi Terdata Sudah Vaksin Dosis 1 Program Vaksin Gotong Royong

  • 10 Maret 2022 - (11:17 WIB)
    Permalink

    mungkin lebih baik ke dinas kesehatan langsung pak, dan dijelaskan keadaan nya seperti apa, saya dan perusahaan ada banyak masalah perihal vaksin juga, dan penyelenggara vaksin tidak dapat membantu, lebih baik pada dinas kesehatan langsung, karena yang pegang peduli lindungi, dan seluruh status vaksin hanya dinkes

    dan jangan di telpon, saya rasa percuma, lebih baik datang ke dinkes nya langsung, waktu itu saya telpon no respon, tapi saat didatangi langsung ditangani dengan baik

    4
    1
  • 10 Maret 2022 - (20:30 WIB)
    Permalink

    Sebetulnya sih kurang tepat kalau dikomplenkan ke MK . Bagusnya ke Lapor.go.id. itu lebih cepat penanganannya karena langsung tertuju ke penyelenggara negara.
    Coba kesana pak semoga mendapat respon

    2
    2
    • 11 Maret 2022 - (01:30 WIB)
      Permalink

      Terimakasih mas komennya. Saya baru tahu ada lapor.go.id memudahkan untuk pelaporan bisa kemana mana sampai bank Indonesia aja bisa. Thks berbagi info ?

  • 13 Maret 2022 - (03:14 WIB)
    Permalink

    Bodo amet. Yg penting gw dah divaksin dosis ke 3 Pfizer.

    Itu dari bulan mei ke agustus, ngapain aja? Cuek ya sama vaksin? Sekarang koar koar karena mau jalan jalan naik pesawat dll, harus PCR ya? Yang lainnha udah bebas PCR dan antigen, situ masih harus PCR ya? Hahaha….

    Waktu bulan mei dia bengong aja sampai bulan agustus. Gak ada usaha. Kenapa? Merasa vaksin gak penting ya waktu itu? Knp gw bilang gak penting? Karena lu bilang begini:
    “Akhirnya kami akhirnya membatalkan rencana vaksinasi tersebut dan telah menyampaikan kepada adik kami untuk membatalkan dan mencoret nama kami dari peserta vaksinasi Gotong Royong.”

    Lu orang gak usah nyalahin pemerintah lah. Lu dah bandel dari awal, sekarang merengek kayak gini minta keadilan.

    Hidup lu akan selalu sulit kalau nyalain orang, gak instropeksi diri.

    Nah sekarang masih PCR ya? Kasian dech lu…

    • 13 Maret 2022 - (18:24 WIB)
      Permalink

      Itu kan konsumennya kena corona mas. Ga baca ya. Ya namanya kena korona sembuh jadi penyitas ada waktunya divaksin dari konsumen sembuh. Makanya konsumen ga divaksin mas. Toh kalo komentar yang bijak dan baca kronologinya. Jangan suka membodohi masyarakat dan bikin onar di media konsumen.

      • 13 Maret 2022 - (20:02 WIB)
        Permalink

        Eh GOVLOOK, baca lagi yang bener. Dia mau daftar ulang tapi malah membatalkan. Gw juga baca kalo dia penyintas. Tapi pas sudah sesuai kriteria, dia malah membatalkan.

        Mata lu buta ya gak bisa baca? Pake mata lu yang bener

    • 15 Maret 2022 - (04:04 WIB)
      Permalink

      haha jangan sok pintar klo lu sendiri ternyata gbvlok jg
      dulu aturannya, Nunggu 3 bln setelah positif covid, wajar lah nunggu sampai Agustus….

      • 15 Maret 2022 - (09:10 WIB)
        Permalink

        Jaka sembung bawa golok, gak nyambung goblo……

        Lu baca gak sih dia membatalkan rencana vaksin? Harusnya reschedule atau daftar ulang, tp dia membatalkan.

        Berarti dia kan dengan sadar gak butuh vaksin. Kalau dia memang butuh vaksin, dia tetap daftar ulang donk. Aneh lu….

  • 15 Maret 2022 - (15:14 WIB)
    Permalink

    Untuk amannya, gausa bilang siapa2. Belum suntik tapi udah ijo…

    “Aman…… Ngopi sek, ngopi sek” ??

  • 18 Maret 2022 - (19:47 WIB)
    Permalink

    Alhamdulillah, terima kasih kepada Media Konsumen yang telah mempublish keluhan saya terkait vaksinasi ini. Buat yang berkomentar negatif, mungkin karena kurang informasi lainnya.

    1. Awalnya vaksinasi, adalah program Vaksinasi Gotong Royong (VGR), yg secara kolektif dilakukan oleh perusahaaan. Belum seperti saat ini dimana program vaksinasi dari pemerintah tersebar dimana-mana. Vaksinasi Pemerintah saat itu hanya boleh untuk lansia saja. Orangtua kami sudah memanfaatkan program tersebut dan telah di vaksin

    2. Saya dan keluarga adalah orang yang paling pertama ingin divaksin sejak info bahwa vaksinasi akan dilakukan di Indonesia. Makanya ketika ada info VGR kami langsung minta didaftarkan.

    3. Setelah tidak lolos screening, maka secara aturan pada saat itu kami harus menunggu selama 3 bulan, baru bisa menerima vaksinasi. karena menunggu lama, beberapa minggu berikutnya program vaksinasi pemerintah untuk umum telah menjamur dimana-mana dengan vaksin Astrazeneca. sedangkan VGR terbatas di waktu dan tempat tertentu menggunakan Sinopharm, sehingga kami putuskan membatalkan rencana vaksinasi di VGR, bukan membatalkan rencana vaksinasi sama sekali.

    4. Di bulan Agustus, ketika ingin ikut program vaksinasi pemerintah ternyata tidak bisa, sebagaimana saya jelaskan dikeluhan yang telah dipublish.

    5. Setelah itu kami bingung kemana kami harus melaporkan hal ini karena kurangnya informasi. Sudah berbicara dengan petugas vaksin dilapangan, menelpon ke nomor hotline yang disarankan, datang langsung ke kimia farma, dll, semuanya nihil.

    6. Sampai di awal November 2021 kami mendapatkan info bahwa untuk memperbaiki data kami, maka kami harus mengirimkan email ke bio farma. Hal tersebut sudah kami lakukan, dan sayangnya sampai Februari 2022 tidak ada progress.

    7. Pilihan terakhir akhirnya kami menyampaikan keluhan melalui Media Konsumen pada tanggal 8 Maret 2022.

    Jadi jelas, bahwa kami tidak pernah meremehkan vaksinasi dan sudah berusaha untuk mendapatkan hak kami dengan informasi yang ada pada saat itu.

    Alhamdulillah, setelah Media Konsumen mempublish keluhan kami di 10 Maret 2022, pihak Kimia Farma menghubungi saya pada tgl 11 Maret 2022 di sore hari. Inti nya menyampaikan permintaan maaf telah terjadi kesalahan pencatatan dan akan memproses perbaikan pencatatan tersebut dalam 3 hari. Pada tanggal 14 Maret 2022, perbaikan itu telah dilakukan.

    Akhirnya kami berhasil mendapatkan vaksinasi dosis 1 Pfizer pada tanggal 17 Maret 2022. Terima kasih kepada Media Konsumen yang telah menyalurkan keluhan kami dan terima kasih kepada Kimia Farma yang telah memproses keluhan ini. Terima kasih juga kepada netizen yang telah menyarankan beberapa hal sejak keluhan kami di publish. Semoga kasus saya ini dapat menjadi pelajaran untuk kita semua.

    Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

 Apa Komentar Anda mengenai Vaksin Gotong Royong?

Ada 12 komentar sampai saat ini..

Belum Divaksinasi, tapi Terdata Sudah Vaksin Dosis 1 Program Vaksin Go…

oleh Izzu Farhan Fajri dibaca dalam: 2 menit
12