Didenda Kondektur Karena Telat Bayar Karcis di Bus Tentrem

Saya hanya ingin menanyakan kepada PO bus Tentrem trayek Malang – Surabaya. Tujuan saya dari Terminal Pandaan – Terminal Bungurasih Surabaya.

Kronologinya saya berangkat dari Terminal Pandaan pada sekitar jam 9.30an hari Jumat 2 September 2022. Pada saat di dalam bus kondektur hanya mondar mandir sambil menghitung karcis. Karena merasa janggal sampai daerah Japanan belum ditarik karcis, saya berinisiatif nyamperin kondektur untuk membayar, dan kondektur ngedumel. Uang 20 ribu dikembalikan 5 ribu (biaya 15 ribu yang biasanya cuma 7 ribu dri Pandaan-Surabaya).

Setelah itu kondektur ambil HP dan menyodorkan saya foto pelanggaran telat bayar karcis melewati beberapa halte dengan total 200 ribu. Dan meminta untuk bayar, saya otomatis menolak. Terjadi debat lumayan lama hingga akhirnya aku bayar 75 ribu (karena sudah malas debat) + 15 ribu (karcis).

Di sini saya merasa janggal, denda hingga 200 ribu karena telat bayar karcis dari Terminal Pandaan – Japanan. Asumsi biaya karcis cuma 5 ribu (pertengahan antara Pandaan-Surabaya), 40x dari harga karcis, ini sudah gila! Baru kali ini saya mengalami kejadian seperti ini di armada bus. Kasus paling parah yang pernah saya temui hanya penurunan penumpang di tengah jalan, itupun karena penumpang tidak mau bayar karcis, sedangkan ini denda 40x harga karcis.

Yang saya permasalahan bukan pada nominal uang (83 ribu) tetapi kenyamanan saya menjadi terusik. Padahal saya termasuk pengguna bus yang anti-komplain kalau tidak benar-benar parah.

Yang mau saya tanyakan kepada PO Tentrem Dengan alamat Tunjungtirto Singosari Malang:

  1. Apakah benar PO anda menerapkan denda karena terlambat bayar karcis dengan nominal 40x harga karcis? (anggap di sini saya yang salah)
  2. Jika memang benar, biar kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi pengguna bis, terutama bis Tentrem Surabaya-Malang supaya lebih hati-hati. Atau memilih armada bus lain.
  3. Jika PO anda tidak menerapkan denda semacam ini, dengan sangat, mohon untuk ditertibkan lagi kru-nya supaya tidak menjadi perampok bagi pengguna transportasi umum (dalam hal ini bus).

Terima kasih, salam hormat,

Sinwanu
Tulungagung, Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Atas Keluhan Pungli oleh Petugas PO Tentrem

Selamat pagi. Terima kasih atas informasi yang sudah disampaikan kepada kami. Menurut informasi yang Anda berikan dan sudah kami selidiki,...
Baca Selengkapnya

113 komentar untuk “Didenda Kondektur Karena Telat Bayar Karcis di Bus Tentrem

  • 3 September 2022 - (11:23 WIB)
    Permalink

    Gimana tuh aturannya. Naik bus dulu nanti di pertengahan jlm baru bayar karcis .ini pasca bayar kah. Aneh sy kira cuma di pinjol aja ada istilah denda lambat bayar. Ternyata naik bus jg ada

    13
    3
    • 3 September 2022 - (15:12 WIB)
      Permalink

      Kalau di daerah jatim bus Antar Kota- dalam propinsi memang naik bus baru bayar karcisnya. Biasanya habis naik langsung disamperin petugasnya untuk bayar karcis

      9
      1
      • 4 September 2022 - (12:08 WIB)
        Permalink

        Lha anda sendiri waktu itu apa tidak dihampiri kondektur? Kalau tidak dihampiri lalu anda lihat kondektur lalu lalang menghitung karcis kenapa anda tidak inisiatif bayar? Kalau benar anda naik bus jurusan ini sejak 2017, masa sih anda tidak tahu ada orang yg naik turun hanya sekedar hitung penumpang dan karcis lalu mencatat di lembaran kertas kecil lalu turun lagi? Kalau orang itu tadi nemu 1 karcis saja yg tdk sesuai jumlah penumpang maka dia akan mengejar pertanggungjawaban, kondektur mondar mandir hitung pnumpang, dilihati wajahnya satu per satu, bahkan smua pnumpang diminta mnunjukkn karcis trus disobek ujungnya. Sialnya kalau tidak klop kondektur akan dicatat di kertas kecil tadi dan kondektur ngeluh krn bakal didenda dan ada kmungkinn krunya dinonaktifkn sementara waktu. Saya naik bis pandaan-surabaya sejak 2016 cukup sering melihat kondektur kena OTT karcis itu, ya sering juga lihat orang yg belum bayar itu pura2 tdk tahu apa2 padahal kondektur dah pontang panting ditungguin pemeriksa karcis, kondektur ngomel ya wajarlah wong dia kena kasus dan itu bukan masalah kecil buat dia dan krunya.

        7
        34
          • 4 September 2022 - (14:50 WIB)
            Permalink

            Tanya aja POnya kalau masalah aturan. Yg jelas itulah seluk beluk naik bis. Baik pnumpang ataupun kru bis ada hak dan kewajibannya masing2. Masih ingat kabar terbaru, satu bus harus patungan karena didenda pihak SPBU gara2 ada kotoran manusia diarea yg dilewati bus tersebut? Yg berak tidak ngaku, yg kena getahnya 1 semua penumpang bus. Omong2 itu ada aturannya?

            2
            23
        • 4 September 2022 - (15:38 WIB)
          Permalink

          terserah gimana seluk beluknya, yg jelas pengenaan denda tanpa dasar aturan yg jelas, dikategorikan pungli. Jgn cari pembenaran dg mentautkan dg kejadian yg lain ….

          10
          2
          • 4 September 2022 - (15:51 WIB)
            Permalink

            Hadeh… Gak bisa jawab toh. Persamaannya loh masih terkait. Jawab aja kalau anda bisa jawab. Lagian saya tdk mengatakan yg dilakukan kondektur itu menyalahi atau tidak. Harusnya anda pun tidak perlu sampai ke situ karena yg bisa jawab trkait ada tdk nya peraturan itu ya cuma pihak PO Tentrem. Yg saya nilai hanya si penulis yg diam saja saat ada kondektur mondar mandir ngecek karcis, padahal dia kan sudah lama naik bis, kalau merasa belum bayar ya artinya kondektur itu nyari dia. Kondektur keliling pasti sambil bilang ‘karcis… karcis…’, kenapa dia tidak segera bayar. Apa dia tahu kalau petugas cek tidak naik. Petugas cek karcis itu kerjanya razia kondektur nakal, dia dibayar untuk itu. Aneh juga kalau kalian semua menyalahkan kondektur sementara jelas kronologinya si penulis tidak segera bayar walau tahu kondektur lupa kalau penulis belum bayar. Saya kasih tahu anda, kondektur itu setiap saat ngitung penumpangnya sambil ngitung karcis, trus dia tulis jumlah uangnya dibalik lapiran karcis. Kalau tidak klop dia keliling lagi sambil bilang itu tadi, sambil lihat wajah pnumpangnya. Tapi dia juga manusia yg bisa lupa.

            5
            29
        • 4 September 2022 - (18:17 WIB)
          Permalink

          Ngk bisa mengalahkan penumpang dong … Tapi salahkan kondektur nya karena dia lupa ,,,
          Di dalam undang-undang kongsumen sudah di jelaskan semua , jika penumpang bis sudah duduk baru di mintai karcis atau uang nya ,,,
          Jadi jangan salahkan konsumen tapi salahkan lah sang kondektur, jika anda membela kondektur maka anda sama saja dengan mereka ( PECURI aka PEMERASAN )

          10
          1
          • 4 September 2022 - (21:19 WIB)
            Permalink

            @khusnul lain kali sering2 aja si kondektur lupa narik karcis terus salahin penumpang lumayan 10 orang 2juta,,,

            Statement kok nggak jelas, nyalahin penumpang lihat kondektur mondar mandir….

            Pungli kok didukung,atau jangan2 kamu temenya???

            10
            1
        • 5 September 2022 - (05:53 WIB)
          Permalink

          Fix husnul ini temennya atau malah si kondektur. Pakek penjelasan panjamg mutar muter. Salah mau ngeles.

          7
          1
          • 5 September 2022 - (07:09 WIB)
            Permalink

            Dimana2 orang naik bus kalau ada kondektur lewat ya kamu sadar diri lah bayar, gak harus ditarik dulu. Kalian belum pernah lihat sih kondektur ngomel kalau ada penumpang pura2 gak tau saat kondektur keliling cari penumpang yg belum bayar. Kalian mungkin biasa naik kendaraan pribadi jadi wajar kalau tidak nyambung apa yg saya katakn. Dijelaskan panjang lebar dengan bahasa yg mudah kok anda bilang muter2. Anda dukun kah bisa bilang saya pasti temannya kondektur atau bahkan kondektur? Dukun pintar yg asal tebak. Prinsipnya itu orang kalau mau diperlakukan baik oleh orang lain ya harus memperlakukan orang lain dengan baik dulu. Kamu mempersulit hidup orang ya siap2 kamu dipersulit orang lain.

            3
            17
        • 5 September 2022 - (15:18 WIB)
          Permalink

          Klo pun penulis sengaja tidak membayar karcis pd kesempatan pertama, tetap saja kondektur atau kru bis tdk bisa semena2 mengenakkan denda yg gk jelas juntrungannya. Itu namanya pungli, mgkn anda tmsk orang yg mendukung oungli

          • 5 September 2022 - (15:32 WIB)
            Permalink

            Tolong dibaca lagi semua komenan saya, saya tidak pernah membenarkan atau menyalahkan perihal denda itu karena saya bukan orang PO Tentrem. Yg saya koreksi adalah sikap kurang kooperatif penulis terhadap kewajibannya sebagai penumpang sehingga memicu perselisihan dengan kondektur. Naik bus itu, bgitu naik ya nunggu didatangi atau kondektur lewat lalu penumpang langsung bayar, bukan kok diam saja kalau kondektur lupa. Apalagi dia sempat lihat kondektur mondar mandir ngitung karcis. Kalau jadi temuan pemeriksa karcis ya kondektur yg kena denda perusahaan. Knp karena ego kita orang lain jadi kena getahnya.

            Omong2 pihak PO Tentrem sudah buka suara terkait keluhan si penulis. Jelas dikatakan denda dikenakan kepada kondektur, dan menarik denda ke penumpang termasuk pelanggaran, yg bersangkutan akan ditindak oleh pihak PO Tentrem. Dalam hal ini kondektur diputus bersalah.

            4
            5
        • 6 September 2022 - (10:41 WIB)
          Permalink

          Woy, tuh sdh ada tanggapan dari po busnya. Di baca baik2 isi tulisa mereka. Dan dmna2 itu kondektur yg nagih ongkosnya karena tugas dia spti itu, dan dia tau mana2 penumpang baru. Kalau dia melewatkan seseorang pasti ada mskdnya dan ternyata benar dia menagih denda yg tdk diperuntukkan ke penumpang. Sering naik bis aj lagaknya sdh yg kaya sok tau semua. T*L*L

          • 6 September 2022 - (10:50 WIB)
            Permalink

            Maklum bicara sama orang macam kamu yg selalu percaya aja orang merasa teraniaya. Setiap perbuatan ada konsekuensi, baik si penulis atau kondektur sama2 kena konsekuensinya dari peristiwa ini. Penulis ya dpt prlakuan tidak enak sedang kondektur dapat hukuman krn bertindak diluar SOP. Orang kayak kamu tu maunya dihargai tapi tidak mau menghargai orang lain.

            1
            6
          • 6 September 2022 - (10:59 WIB)
            Permalink

            Pasti kamu gak sekolah, kalaupun sekolah ya kurang pintar. Isi otak seseorang itu terpancar dari bahasanya.

          • 6 September 2022 - (11:03 WIB)
            Permalink

            Orang rese ke orang lain ketika dia dipukul orang lain tentu ada yg membela si rese dan ada yg membela si pemukul. Kalau tidak mau disakiti jangan menyakiti orang, itu aja prinsipnya Mul. Saya bertahun2 naik bus itu tdk ada masalah ya tdk pernah dimarahi kondektur, karena saya penumpang yg tahu hak dan kewajiban saya.

        • 6 September 2022 - (11:12 WIB)
          Permalink

          Si penulis rese? Wkwkwkkw, makin lucu dgn komen ngelantur anda.
          Kalo si penulis rese, dia ga akan bayar, bknnya malah nyamperin tuh kenek/kondektur tuk bayar.
          Lucu lucu, ada ya org ngeyel ky anda yg sdh tau komennya ga bnr tp ttp aj ngeyel, pdhl sdh ada surat balasan dari PO bis tsbt. Malu woy!!!

          • 6 September 2022 - (11:16 WIB)
            Permalink

            Ya kalau ada kondektur keliling narik karcis trus kelewatan anda diam saja pasti lah anda kena omelan bro. Cobalah sesekali lakukan itu kalau anda mau membuktikn. Saya bilang gini krn beberapa kali lihat kasus demikian, bahkan pernah ada yg diturunkan loh setelah debat dengan kondektur masalah karcis.

          • 6 September 2022 - (11:19 WIB)
            Permalink

            Sayangnya kondektur di kasus penulis itu memilih penyelesaian yg tdk sesuai SOP mnurut PO Tentrem. Kalau misal menurunkan paksa penumpang pun saya tdk tahu apa itu sesuai SOP, kebetulan saya juga lupa bus apa waktu itu.

            1
            5
        • 6 September 2022 - (14:07 WIB)
          Permalink

          Waktu itu yg naik dri terminal cma 3 org, 2 depan 1 belakang (saya). Yg tentunya mudah mengenali yg baru naik, apalgi penumpang dibelakang juga bnyak kosongnya.
          Apalgi saya juga bayarnya penuh, gak motong jalan juga. Disamping itu kondekturnya juga minta 2x harga karcis…disini saya sdh dirugikan meski nilainya kecil. Tpi masih minta dendanya. Mungkin klo dendanya masih masuk akal, misal 2-3x harga karcis setelah pemberitahuan, aku jga fine2 ja.
          Justru aq sudah lama pengguna bus, jadi tau, mana pelanggaran2 yg sering dilakukan penumpang dan pantas dapat teguran dari kondektur. Ditambah lagi, aq juga inisiatif bayar, bayar penuh, ga motong jalan. Pelanggaran macam apa yg dendanya 40x harga yg seharusnya dibayar tanpa pemberitahuan..

          • 6 September 2022 - (14:46 WIB)
            Permalink

            Kalau dia mengenali anda sebagai penumpang baru dia tidak akan mondar mandir hitung karcis, ya langsung menuju anda. Saya juga pernah sperti itu, dilewati saat tarik uang, tapi ya tak panggil “mas… (Nyodorin uang) “, kalau anda tunggu dia sampek mondar mandir trus anda masih diam pas dia mondar mandir ya wajar dia marah bosku. Yg sampean lakukan bukan pelanggaran tapi tindakan yg tidak menyenangkan buat kondektur, hingga dia naik pitam dengan melakukan itu ke anda. Dan sayangnya yg dia lakukan adalah pelanggaran SOP mnurut jawaban PO Tentrem. Saya pernah lihat kondektur debat dengan penumpang masalah karcis, dia diturunkan di depan pabrik Yanmar. Selembar karcis seharga 7rb (pandaan-sby) itu bisa membuat karir mereka di ujung tanduk bosku.

        • 6 September 2022 - (14:30 WIB)
          Permalink

          Saya sopir bus mbak,Pahala,lorena bus patas akdp pernah…kalo begitu tetap saja crew yang kena kita bertiga.karena jatuhnya pungli,le aku sopire wes ta pecel ndase jaman saiki jaman medsos apa2 langsung viral…aku mbak bawa trayek lintas jawa le ketemu cheker ga begitu caranya.Konsumen sudah naik kenapa kondektur gak langsung parani jao ongkos?Gendak’an ta kondekture??jangan plur salahkan penumpang…terus sampean juga jangan terlalu mendefinisikan cheker seperti itu mbak….kesannya cheker jahat banget,sampean wes suwe mlaku bis?

          • 6 September 2022 - (16:10 WIB)
            Permalink

            Lha iku kliwatan gak ditarik ngunu loh mas, trus kondekture bolak balik ngitung karcis. Tukang cek karcis iku bukane pancen ditugasi mrikso karcis mas? Lak ketemu selisih dan gak ketemu opo kondektur gak didendo? Lak masalah kondektur dendo penumpang awale aku gak weruh iku ono aturane ta gak. Tapi pengalamanku numpak bis kota ngunu, lek sampek aku dibengak bengoki karcis trus meneng ae, yo ngamuk lah mas kondekture. Aku yo tau kliwatan tapi yo tak celuk se, timbang wis adoh trus kaet tak kekno lak dilokno aku. Aku gak menilai penulis iki pantes didendo tapi kelakuane pnulis dewe sing nggarai kondektur emosi dan melakukan tindakan diluar SOP iku. Aku numpak bis pandaan-sby iku mulai 2016 sampek 2020 mas. Wes tau weruh dewe kondektur kepek petugas cek, wes tau weruh kondektur ngedukno penumpang gara2 debat masalah karcis. Tau weruh pisan kondektur diwehi kesempatan petugas cek gawe nggoleki penumpang sing gurung bayar.

          • 6 September 2022 - (18:28 WIB)
            Permalink

            Le ketemu slisih yo ruwet mas hehehe…le masalah peraturan denda masalah karcis kelewat iku pancen ra paham aku mas.soale durung tau entok PO koyo ngono,petugas karcis masalae kui emang yo melok bis engko mudun ndek endi ae sak karepe dewe….Le misal pas kontrol melok terus jumlah karcis ambe penumpang ra podo biasane dikon baleni ngitung sopo sing durung bayar….Mungkin penulis yo ra paham jadi ga tau kalo ada kontrol melu.

          • 6 September 2022 - (17:33 WIB)
            Permalink

            Anda sekolah dimana? Kalau saya goblok mana mungkin saya diterima kerja dan dipercaya oleh pemilik perusahaan. Saya seorang teknisi IT sekaligus konsultan pada bidang software engineering. Masa sih orang ‘goblok’ bisa mencapai posisi ini?

    • 4 September 2022 - (11:02 WIB)
      Permalink

      Mending ku turun naik bis yg lain dari pd di denda ribut…saya minta nama siapa nomer mobil brp tinggal laporkan

      • 6 September 2022 - (14:27 WIB)
        Permalink

        @khusnul
        Setelah aq baca komen2 anda, anda semakin merendahkan saya dg menyebut saya rese, mukul org tpi gak mau dipukul.
        Klo saya tau dan dengar ‘karcis, karcis atau baru baru” sudah aq bayar. Tpi anda tau tidak? Setelah itung karcis jika ketemu kurang 1 sdah pasti dicariin lagi, dan sudah pasti kenal yg baru naik. Tpi apa, malah duduk santai dibelakang…karena itu aq samperin untuk bayar. Itu yg dinamakan rese?? Klo aq da niat gak bayar, sdah pasti aq gak bayar dan gak akan ketahuan karena sudah masuk tol japanan dan sdah gak akan ada lagi yg naik. Tapi aq inisiatif bayar karena aq tau kewajiban aq tuk bayar.

    • 4 September 2022 - (12:43 WIB)
      Permalink

      Saya susah memahami persoalannya. Bukannya kondektur memang tugasnya narik pembayaran karcis bus ke penumpang? Kalau kondekturnya lupa narik karcis ke penumpang, kenapa penumpangnya yg didenda? Bukannya ini sangat aneh? Kecuali aturannya harus beli karcis dulu sebelum duduk di kursi, terus penumpangnya wajib bayar tarif terjauh (bukan denda yg luar biasa mahal). Lah ini kondektur yg lupa narik karcis, kenapa penumpang yg didenda berkali lipat? Sangat gak masuk akal. Kalau benar, praktek Bus tentrem seperti ini mesti dilaporkan ke polisi pakai pasal pemerasan

      13
      2
    • 4 September 2022 - (21:07 WIB)
      Permalink

      Mas yg namane khusnul

      Saya loh naik bis udah ratusan kali mungkin baru nemu kejadian lucu bin ajaib seperti ini. Biasanya nih ya bus selain kondektur setiap agen bis ada yg buat cek kalau nggak sesuai..

      Dan di jumlah yg dilaporin kondektur ke tim yg cek itu setiap sub terminal ada,,,

      Apa iya disengaja.. nggak usah bahas yg lain2..

      3
      3
      • 5 September 2022 - (06:34 WIB)
        Permalink

        Bu situ ngerti atau paham gak sih mksd pak husnul itu ha??…lagu2an bawa2 ratusan kali naik bis..si paling naik bis betul situ jdi orang…yg di sayangkan itu si penulis klo memang ngeuh merasa gak di tagih karcis ya samperin kenek atau angkat2 tangan kek apap susahnya sih angkat tangan trs bilang bang saya blm byar karcis…itu seharusnya yg benar..kenek itu juga manusia bu ada lupanya..ente kadang2!

        3
        7
        • 5 September 2022 - (10:09 WIB)
          Permalink

          Yg di sayangkan?? Lah itu si penulis kan udah jelasin kalo dia nyamperin kenek nya karena sebelumnya cuma mondar mandir, jadi udah bener si penulis ini, wkwk pungli dngn gaya, ntar ke 20 orang gini jga lumayan tuh dpt untung 400k lawak banget emang kenek nya

          5
          1
        • 6 September 2022 - (10:44 WIB)
          Permalink

          Anda yg ga paham sok tau. Kenek/kondektur itu tau mana penumpang lama dan yg baru naik. Dan sdh tugas dari mereka untuk menarik ongkos kepenumpang, kalau lalai, dia yg disalahkan. Ngapain anda nyalahin penumpangnya

    • 6 September 2022 - (18:20 WIB)
      Permalink

      Ngene lo gak menyudutkan mas khusnul sama penulis ya,Saya juga sopir bus tapi akap..pernah juga jadi patas jatim kalo misal penulis naik terus kondektur gak nagih biarpun dia lupa atau alasan apapun,kita sopir dan kernet pasti kena claim dari kantor..ada benarnya asumsi mas husnul kalo sudah lewat pos istilahnya nanti dikira petugas kontrol kita bawa ” sarkawian” penumpang gelap yg uangnya masuk kantong pribadi….Bapak penulis juga gak bisa dibilang salah atau benar karena sudah melakukan kewajiban mengingatkan pembayaran…masalahnya kalau ada denda telat bayar saya belum pernah si dapat PO selama saya kerja seperti itu….Sedikit pengalaman petugas cheker/kontrol di PO itu ibarat hakim buat kru.mereka laporan jelek yowes diantara sangsi ga jalan atau pecat,mungkin kondekturnya mikir seperti itu dia lupa siapa yg baru naik&sudah lewat pos kontrol tiket…Jadinya sedikit emosi dan terjadilah debat,,,,Mungkin lo ya asumsi mas khusnul ada benarnya tàpi kembali ke diri kita menanggapinya seperti apa….
      Misal ga percaya/meragukan pendapat saya monggo cuma itu pengalaman saya waktu sebagai sopir patas jatim Hafana full tol panjang,tapi sekarang di Lorena

      • 6 September 2022 - (23:46 WIB)
        Permalink

        Kalau spti anda jelaskan tdk mgkn, si penulis bahkan mengklarifikasi kalau saat itu cm ada 3 org yg naik, prosentase tuk lp sgt tdk mgkn, apalagi dia bolak balik ga jelas. Sdh pasti itu kondektur sengaja membiar karena dia punya niat tdk baik dgn ngasih denda, pdhl sdh di jelaskan sama PO busnya, gada denda tsbt tuk penumpang.

        • 7 September 2022 - (00:03 WIB)
          Permalink

          Mungkin bisa juga kelalaian manusia,human error kenapa hanya penulis yang dibiarkan bayar telat.sedangkan 2 penumpang normal diminta ongkos waktu sudah duduk,Soale jangankan tiga mas…waktu saya masih jadi kru di patas jatim bus Hafana rute sama ML-SBY satu ae lolos ga ke detect,karena ngejar jam parkir bungur…hampir sama kasusnya,tapi alhamdullilah ga ada istilah denda telat bayar.
          Cuma ya itu raport merah dari checker penumpang,hanya tuhan sama kondektur yang tau.kenapa mas penulis yang dibiarkan looss,semoga buat pelajaran bagi sang kondektur misal niat pungli diberi hidayah.Maksud kata ” Lupa ” yang saya maksud itu kondektur ga inget satu lagi penumpang mana dari 3 yang baru masuk,nah niat penulis mengingatkan inisiatif kasih sendiri malah jadi Kacau begini…
          Begitu mas maksud dari kata ” lupa ”
          Bukan membenarkan

          • 7 September 2022 - (00:10 WIB)
            Permalink

            Masa human error sambil narik denda yg tdk ada aturannya, terlalu mengada ada alasan anda ini.
            Jelas dia punya niat tdk baik terhadap si penulis makanya cm dia yg tdk di tagih. Dari situ sj sdh bs di tebak modusnya

    • 3 September 2022 - (15:16 WIB)
      Permalink

      Iya, saya juga baru tau, pdahal saya pengguna bus dari 2017 sampai sekarang, dan baru 1x ni saja ada aturan denda. Nilainya gak maen,,200k (pdhal biaya karcis dri awal naik – tujuan cma 7k, apalgi ini masih ditengah2).

      • 3 September 2022 - (18:38 WIB)
        Permalink

        saya gak pernah. ketiduran pulas masuk tol pasuruan baru saya bayar.tidak pernah ada denda bus antar kota. itu oknum buat tambahan

        12
        1
        • 3 September 2022 - (21:20 WIB)
          Permalink

          Aku juga baru tahu kemaren ada denda bgtu. Nilainya gak maen2, g masuk akal.
          Kasus paling parah yg aku tahu cuma penurunan paksa penumpang karena penumpang gak mau bayar, itupun penurunan diluar tol.

    • 4 September 2022 - (11:22 WIB)
      Permalink

      Wah itumah pungli…. Atau Bus Tentrem mau banagkrut, dan membuat aturan seperti itu….
      Harusnya di Foto itu bang orang ya + nomer Plat busnya…
      Viralkan…..

    • 3 September 2022 - (15:13 WIB)
      Permalink

      Kondekturnya sudah piawai..debatnya dibikin setelah masuk tol, jadi gak mungkin untuk turun ditengah-tengah tol.

      10
  • 3 September 2022 - (16:31 WIB)
    Permalink

    Wah, itu sih bukan denda tapi ngerampok uang pelanggan / penumpang. Itu sudah termasuk pemerasan dan bisa kena pasal pidana si kondektur. Bisa jadi si kondektur sengaja tidak mengambil ongkos dengan cepat biar bisa memeras penumpangnya. Itu gila. Si kondektur itu perampok! Bikin rusak nama PO Tentrem, perusahaan harus pecat itu si kondektur gila.

    22
    1
  • 3 September 2022 - (19:42 WIB)
    Permalink

    Baru dgr juga klo ada denda keterlambatan tiket, Untuk TS supaya lebih jelas bisa catat nopol Busnya dan laporkan ke kantor PO nya…

    • 3 September 2022 - (21:17 WIB)
      Permalink

      Untuk no pol nya agak susah, karena kejadian sudah didalam bus, dan waktu turun juga agak kurang jelas plat nya.
      Tapi dengan wktu kronologi dan no. Karcis tidak susah untuk PO untuk melacak, karena setiap keberangkatan sudah terjadwal

      10
      • 4 September 2022 - (02:03 WIB)
        Permalink

        Nomor karcis bisa dipakai buat ngelacak nama sopir kernet kondektur yang bertugas. Laporkan saja langsung ke kantor. Jam masuk terminal juga tercatat petugas terminal nopol bis pasti ada. Catatn Ops Tentrem pasti ada. Laporkan biar kondektur ganti rugi berkali lipat malahan. Yang berhak kasih sanksi itu kontrol bukan kondektur.

      • 4 September 2022 - (09:25 WIB)
        Permalink

        Kasihan juga kalo sampe dipecat karena mungkin ada keluarga yang harus dia nafkahi

        Paling maksimal skorsing lah biar kasih efek jera juga ke kondektur nakal agar tidak mengulangi perbuatan seperti itu di kemudian hari

        2
        7
    • 4 September 2022 - (11:05 WIB)
      Permalink

      Kalian semua jangan menyalahkan kondektur bosku, jika penumpang ramai dia juga bisa lupa saat menarik uang dan karcis anda semua. Normalnya ketika sebelah anda sudah ditarik uang dan diberi karcis lalu anda yg belum bayar dilewati begitu saja, tentunya anda harus ada inisiatif memanggil kondektur tsb, bukan kok malah diam saja. Sama halnya ketika kamu belanja lalu ada barang yg penjualnya lupa masukkan hitungan apa kalian diam dengan alasan ‘menghitung itu tugas penjual, pembeli tinggal bayar’? Kalau kalian punya pedoman begitu ya kalian bukan manusia tentunya. Intinya manusia itu bisa lupa tapi jangan kalian memanfaatkan itu untuk bertindak semau kalian. Kasus di atas kalau dilaporkan PO mungkin kondektur kena sanksi, tapi anda juga tidak bebas dari denda.

      25
      • 4 September 2022 - (18:05 WIB)
        Permalink

        Si yg paling paham bis bossku.poinnya bukan pada inisiatif bayar tp pada denda dengan alasan telat bayar.toh ybs juga dengan inisiatif ke kondektur bayar bukan diem2 g bayar

        • 4 September 2022 - (19:41 WIB)
          Permalink

          Saya mengatakan sesuai pengalaman saya, terlepas si penulis didenda itu sudah sesuai aturan PO Tentrem atau tidak saya tidak menilai itu. Yg saya tahu adalah setiap ada kurang karcis dan ditemukan petugas cek itu kondektur kena denda, itu faktanya. Kalau mau dilaporkan PO Tentrem justru malah gampang, bus Tentrem itu ada CCTVnya, tunjukkn foto karcis itu pasti tahu kondentur mana yg menggunakannya, nanti tinggal dicek CCTV.

          • 4 September 2022 - (20:03 WIB)
            Permalink

            Dan penulis menulis sesuai pengalamannya.jd letak salahnya dimana??dan poin dari tulisan ini adalah mempertanyakan denda dengan alasan telat bayar resmi atau tidak,kalau resmi informasi buat yg lain kalau gak resmi harapan dtertibkan.bukan kemana mana masalah cctv lah denda kondektur kurang setor lah trs kemudian dan menjelaskan panjang lebar tentang sistem denda trhadap kondektur dan menyerang org lain seolah olah hanya anda yg paling paham soal kondektur rute pandaan Surabaya.sebenarnya simple denda kepada penumpang itu resmi atau tidak.dan saya yakin sebagian besar penumpang bis Malang Surabaya termasuk anda belum pernah dikenakan denda hanya karena alasan telat bayar.dan saya rasa itu alasan yang dibuat buat

          • 4 September 2022 - (20:24 WIB)
            Permalink

            Kalau denda resmi atau tdk itu cuma PO Tentrem yg bisa jawab krn seperti yg saya bilang kalau ada karcis kurang itu kondektur yg bingung krn bakal didenda perusahaan. Selama naik bus yg terparah adalah penumpang debat dengan kondektur perihal karcis berujung penumpang diturunkan paksa. Yg saya garis bawahi adalah kenapa si penulis tidak segera bayar padahal kondektur sudah mondar mandir ngitung karcis? Yg sperti itu jelas membuat kondektur jengkel atau bahkan marah. Apa motifnya? Sedangkan penumpang umumnya pegang uang dan begitu kondektur lewat langsung menyodorkan uang, bahkan kalau terlewati umumnya ya dipanggil tuh kondektur. Kecuali bis penuh sesak dan si penumpang ketiduran gitu saya masih memaklumi.

            16
          • 6 September 2022 - (10:46 WIB)
            Permalink

            Sok tau njir!!!

          • 6 September 2022 - (10:54 WIB)
            Permalink

            @Mulya, mana yg menurutmu saya sok tau? Saya penumpang bus surabaya-pandaan beberapa tahun. Itu sesuai yg saya lihat dan dengar naik Tentrem, Restu, Kalisari. Kamu pernah naik?

          • 6 September 2022 - (11:07 WIB)
            Permalink

            Yg anda lihat dan anda dgr yg blm pasti kebenarannya malah di jadikan amunisi buat menyangkal komen org. Dgn adanya surat balasan dari PO bis tsbt, membuktikan omongan anda bagai tong kosong sama ky kepala anda.

          • 6 September 2022 - (11:13 WIB)
            Permalink

            @mulya saya menyangkal apa? Saya tdk menilai bahwa denda itu benar atau salah kok. Saya lebih ke arah menyayangkan knp penulis tdk segera memenuhi kewajibannya yg justru membuat siapapun yg jadi kondektur bakal marah. Kalau kita jadi penumpang yg tahu kewajiban ya gak akan nunda2 bayar kok bro, kondektur ya mana bisa marah dengan kita. Kalau kita sekolah dulu kan sama2 diajarkan tuh “dahulukan kewajiban daripada hak”, kalau kita nuntut hak duluan ya bakal timbul perselisihan kan.

            1
            3
          • 6 September 2022 - (11:21 WIB)
            Permalink

            Kmrin2 dgn soknya blg tau ttg aturan dari PO bis, skrg blgnya menyayangkan sikap si penulis. Wkwkwkwk, malu ya?
            Nih, bapak sy mantan sopir bus dan kalau si kondektur lupa/tdk menagih ke penumpang, si kondektur yg salahin PO nya sehingga hrs nombok. Mana ada penumpang ujug2 nyamperin si kondektur tuk bayar ongkos tp malah di denda, dan si penumpang yg di salahkan. Haduh haduh haduh, keren sekali argumen anda.

          • 6 September 2022 - (11:30 WIB)
            Permalink

            @mulya yg mana bro saya bilang denda yg diterima penulis itu aturan PO? Saya kan bilang setiap ada karcis tdk klop itu kondektur didenda besarannya ada yg 200rb/karcis itu saya dapat info dari kondektur Restu dulu dan itu nyata bro, coba anda baca jawaban Tentrem, mereka bilang denda untuk kondektur, nah kan sesuai dengan info yg saya berikan bro.

          • 6 September 2022 - (11:34 WIB)
            Permalink

            “Kasus di atas kalau dilaporkan PO mungkin kondektur kena sanksi, tapi anda juga tidak bebas dari denda.”

            kalau anda tidak bilang begitu terus ini denda apa yang dimaksud apabila bukan dari PO?
            ya bebas dari denda lah orang itu aturan main kondektur nya sendiri kan? ngeyel aja terus

      • 5 September 2022 - (05:58 WIB)
        Permalink

        Dia sudah punya inisiatif bayar. Kalau gak punya inisiatif ya dia bisa turun gak bayar. Wong gak ditagih. Gak usah muter muter. Kalau kondektur muter muter bilang “karcis karcis” ya pasti kemungkinan besar penumpang akan langsung bayar. Wong cuman muter muter. Hadeeeeeh. Kondektur bis mana sih si husnul ini?

      • 6 September 2022 - (11:29 WIB)
        Permalink

        “dahulukan kewajiban daripada hak”

        dari omongan anda yang ini, jelas kondektur salah, KEWAJIBAN kondektur ini dari pekerjaannya kan jelas, apabila ada penumpang yang terlewat kan jelas KEWAJIBAN yang dilakukan kondektur ini TIDAK DIJALANKAN, sudah pasti seperti yang anda bilang, kalau kondektur dilaporkan ya pasti kena sanksi, karena dia TIDAK MELAKUKAN KEWAJIBANNYA

        punya hak apa kondektur marah dan mengenakan denda sementara KEWAJIBAN nya dia tidak dia lakukan, kan lucu

        • 6 September 2022 - (11:47 WIB)
          Permalink

          Anda baca deh tulisan penulis, dia bilang kondektur mondar mandir hitung karcis, anda tahu kenapa krn dia hitung penumpang tdk klop dengan karcis yg kluar. Tahu kondektur mondar mandir kenapa penulis tdk inisiatif bayar saat itu, kenapa kok nunggu sudah jauh baru ada inisiatif bro? Ini loh yg saya pertanyakn bro. Tapi kondektur biasanya akan mengecek dengan meminta n menyobek karcis milik tiap penumpang, tapi di sini saya tdk tahu apa itu dilakukan atau tidak lalu kronologi yg diceritakn penulis ini benar adanya atau tdk. Yg jelas ini bukan pengadilan yg membutuhkan pembuktian dari kedua belah pihak. Ini aturan perusahaan yg semua komplain user adalah hukuman untuk karyawan. Tapi menurut saya pribadi bus tentrem itu paling nyaman, bodi dan kaca bersih, semua kursi proper dan bersih, ac dingin. Kalau kondektur ngomel atau marah itu terkadang ada cuma kalau sampai mendenda penumpang itu baru sekarang, yg pernah saya saksikan sendiri adalah diturunkan paksa.

  • 4 September 2022 - (01:03 WIB)
    Permalink

    Ngak difoto kondekturnya atau divideokan pakai HP? Kondekturnya khan menggunakan HP juga untuk menunjukkan foto pengguna yang telat bayar? Berarti kondektur juga siap untuk difoto dan divideokan oleh pengguna. Diupload saja video/fotonya kalau ada.

    11
    • 4 September 2022 - (02:06 WIB)
      Permalink

      Semua data bisa diminta di kantor po pak. Silahkan bawa bukti saja ke kantor malang sampaikan pada petugas disana. Gak akan dilindungi duit anda pasti kembali. Kondektur kayak gitu pasti salah, karena yang kenak densa bayar karen lewat halte justru kondekturnya bukan penumpangnya. Itu masuk pemerasan. Saya pernah kerja di sugeng rahayu soalnya.

    • 4 September 2022 - (10:11 WIB)
      Permalink

      Selama sy naik bus tidak pernah ada denda gara2 terlambat bayar klopun ada penumpang yg lupa bayar cuma diingatkan aja sm kondektur

  • 4 September 2022 - (06:49 WIB)
    Permalink

    kalo sy tetap ga akan bayar apapun resikonya karena jelas ini kriminal. Cara bayar bus di mana2 sama, ditagih kondektur, bukan penumpang yg nyamperin.

  • 4 September 2022 - (07:50 WIB)
    Permalink

    Kondektur biasanya ngecheck ulang, mencocokkan karcis dengan jumlah penumpang. Bahkan kalau ada yang terlewat biasanya cuma ditagih saja tanpa tambahan sepeserpun, paling di tambahin omelan.
    Itu denda bukan untuk penumpang, tapi denda untuk kondekturnya, jika ketahuan sama pemeriksa ada yang terlewat.
    Datangi saja atau hubungi via telepon untuk PO nya biar di kasih pelajaran tu kondekturnya dan uangnya bisa kembali.
    Narik karcis diatas harga saja kondekturnya kena kok.

  • 4 September 2022 - (08:16 WIB)
    Permalink

    Pegawai begini yg bisa bikin penumpang kapok menggunakan armadanya lagi, ujung2 nya perusahaan yg dirugikan krn ulah nya.

  • 4 September 2022 - (08:42 WIB)
    Permalink

    Cara bayar bus di mana² kaya nya sama, ditagih sama kondektur kalau ga sama kernek nya, bukan penumpang yg nyamperin,. Dan bayar nya juga biasa nya pas lg pertengahan jalan

  • 4 September 2022 - (09:26 WIB)
    Permalink

    Dimana mana naik bus antara kota itu yang narik juga kondektur nya, bukan penumpang nya yang nyamperin untuk bayar. Kalau kondektur belum narik ongkos itu bukan salah penumpang bro, lah ini kok malah didenda, segera saja laporkan ke PO nya, kalau ada alternatif po bus lain, ganti saja dengan PO yg lain

    5
    1
    • 4 September 2022 - (10:32 WIB)
      Permalink

      Dlu prnah ada kejadian mirip di jatim tapi PO abal2 yg suka pke bis2 bekas PO lain, nah ini PO udh besar bahkan pny karoseri sndiri kok masih ada kaya gni, payahhh

  • 4 September 2022 - (10:48 WIB)
    Permalink

    Penulis ini mungkin belum tahu. Setiap bis menempuh jarak tertentu akan ada 1 orang petugas dari PO yg naik untuk melakukan pengecekan antara jumlah karcis dan penumpang. Jika didapati ada yg tidak sesuai maka petugas akan memberi kesempatan kondektur untuk keliling memeriksa karcis dan menghitung. Di sini lah kesalahan fatal penulis sekaligus penumpang yg tidak peduli padahal kondektur sudah bingung. Anda tahu kenapa kondektur bingung? Setiap lembar karcis yg harusnya ada tapi tidak ada dihitungan petugas pemeriksa itu berarti denda bagi kondektur. Tiap PO menerepkan besaran yg berbeda2, sebagai contoh saya pernah mendengar langsung dari kondektur PO Restu jika 1 karcis hilang didenda 200rb oleh perusahaan. Namun di kasus anda itu saya menduga dia bayar uang tutup mulut ke pemeriksa karcis sehingga itu dibebankan ke anda, karena saya pernah melihat dan dengar jika kondektur suatu PO bus membayar 50rb untuk menutup kasus temuan tiket tersebut kepada oknum petugas pemeriksa karena jika masuk kantor tentu urusannya tdk berhenti sampai denda saja. Percayalah petugas pemeriksa karcis itu jeli dan tdk bisa dikompromi jika ada temuan, dan kondektur pasti keluar uang. Tambahan info untuk anda, petugas itu hanya di dalam bis dalam waktu singkat, sedangkan anda baru bayar setelah lama disitu, pastinya petugas sudah turun dan kondentur membayar denda. Jadi wajar kalau dia marah dan melakukan denda terhadap anda. Lain kali jangan diulangi bosku, kasihan mereka juga cari makan, tindakan anda merugikan dan mengancam karir mereka.

    3
    36
      • 4 September 2022 - (11:13 WIB)
        Permalink

        Hadeh kamu apa pernah naik bis Pandaan Surabaya. Komentar bodoh, emang kamu pernah naik bis? pernah ketemu kondektur bingung ngitung karcis dan nyobek karcis semua penumpang untuk mencari penumpang yg belum bayar? Pernah kamu ketemu kondektur yg dipinalti pemeriksa karcis? Saya bertahun2 naik bis pandaan-surabaya cukup sering lihat kasus begituan. Baca lagi, di atas itu pengalaman pribadi saya.

        1
        26
        • 4 September 2022 - (18:08 WIB)
          Permalink

          Iya2 cuma sampeyan mbak yg paling sering naik bisa sby pandaan paling paham soal kerjaan kondektur dan mudah2 suatu saat sampeyan naik bis gak pernah ketiduran jd gak lewat bayar jd gak perlu didenda.si yang paling sempurna dalam membayar tarif bis

          • 5 September 2022 - (12:24 WIB)
            Permalink

            Saya laki2 mas. Ketiduran pun dibangunkan kok, kondektur bis sby-malang itu bahasanya gak kasar. Umumnya baru naik baik itu kita duduk ataupun berdiri, kondektur itu akan menghampiri, tapi kalau penuh sesak ya saya sendiri pernah dilewati, saya maklumi karena mungkin dia bingung krn berdesak-desakn, tapi saya panggil tuh saya bilang saya belum diberi karcis sambil nyodorkan uang. Itu etikanya, bukan kok diam saja, trus kondektur keliling ngitung karcis penumpang diam saja karena tidak ditarik. Faktanya kondektur akan marah kalau ketemu penumpang macam itu, karena saat jumlah karcis tdk klop pasti dia keliling sambil bilang “karcis… karcis… yang belum”. Prinsip saya jangan menyusahkan orang lain kalau saya sendiri tidak mau dibuat susah oleh orang lain.

            1
            5
          • 5 September 2022 - (12:39 WIB)
            Permalink

            Lha iku penulis ngomong lak kondekture mondar mandir karo ngitung karcis ngunu loh cak. Lak peno sering numpak bis pasti paham lah kondektur sing ngunu iku kajange nggoleki penumpang sing durung mbayar. Lak masalah metode kontrol karcis iku tiap uwong bedo2 cak, onok sing digoleki karo ngomong “karcis… karcis”, onok sing dijaluki siji2 trus dicoret utowo disuek sithik.
            Masalahe nang kasuse penulis iki koyoke kondekture mangkel. Aku tau weroh dewe kondektur bingung nggoleki karcis kurang, penumpang gak onok sing ngaku, begitu dijaluki siji2 baru ketemu. Jan asli kondekture nesu, penumpange dikongkon mudun, padahal kajange mbayar cuma kondekture gak trimo pulae ket maeng diceluki gak ngaku. Tapi lak kasus penumpang didendo aku kaet weruh saiki. Mboh iku dasare aturan PO Tentrem opo nggawe dewe, aku gak menilai iku lebih lanjut, sing jelas nang kene kondekture ngamuk

          • 6 September 2022 - (21:15 WIB)
            Permalink

            Biasakan baca dulu, dimaknai dengan baik, baru komen. Gek kapan aku tau ngomong petugas cek karcis ndendo penumpang? Nang komenanku sing liyo yo wes jelas aku iki lanang tah wedhok, penggaweanku opo. ‘Sok tau’ iku mbalik nang peno dewe.

    • 5 September 2022 - (19:51 WIB)
      Permalink

      Makanya mbak kusnul si penulis itu menulis disini agar dapat tanggapan dari PO tentrem.disini namanya media konsumen kan?bukan media asal tulis kan.yg salah itu naik bis gak bayar.mau bayar sebelum naik,bayar ditengah perjalanan atau bayar di akhir perjalanan,selama gak ada aturan tertulis, hak konsumen.klo anda naik kereta bayar didepan.kalo anda naik angkot bayar di belakang.alasan macam apa itu kondektur malah atau jengkel terus kemudian dikenakan denda.berarti klo pas ada kondektur yg gak lagi jengkel saya bayar di Surabaya gak kena denda donk.denda itu berdasarkan aturan bukan berdasarkan suasana hati kondektur

      • 6 September 2022 - (21:34 WIB)
        Permalink

        Kalau bisa bayar kapan saja ya gak ada ceritanya kondektur langsung narik mas, itu bus semacam bus kota yg orang naik turun dimana saja sepanjang jalan, gak ditarik duluan ya kelolosan mas, pintu ada 2, kondektur 1, kernet apa tahu yg sudah bayar atau belum. Dua2nya salah menurut saya, penumpang menyulut emosi dan kondektur merespon dengan tindakan di luar prosedur. Jika penumpang ngerti kewajibannya dan menekan ego (narik karcis tugasnya kondektur kalau kondektur lupa ya biarkan) tentu kondektur gak akan marah dan berbuat seperti itu, jika kondektur gak melakukan itu tentunya penumpang gak akan komplain lewat MK. Hukum sebab akibat.

    • 6 September 2022 - (11:52 WIB)
      Permalink

      @Ivan lha itu kan saya kasih kata ‘mungkin’, mungkin kondektur kena sanksi dan penulis juga pasti kena, karena saya tdk tahu makanya saya hanya menduga mungkin. Dan ternyata dugaan saya terbukti salah satu dan tidak terbukti 1 yg lain.

      • 7 September 2022 - (09:04 WIB)
        Permalink

        Pak Mulya ki ngudeng ora se ya dengan perkataan saya??? Di kandani enggak bisa dijadikan pembenaran kata-kata “lupa” kok dibilang mengada-ada alasan saya…biarpun saya sopir bis juga ga membenarkan apa yang dilakukan kru mas….Kok kata-kata anda mendeskrisi seperti saya ikut komen membenarkan …wolahh pak monggo dibaca lagi kalimat saya,,,juga mas’e mulya jangan mengjudge saya alasan
        Maaf saya sopir bukan penyanyi
        Jadi ga biasa saya mencari alasan

    • 6 September 2022 - (11:56 WIB)
      Permalink

      Saya kerja sebagai teknisi di sebuah perusahaan penyedia jasa automation gan. Kebetulan dari 2016 sampai 2020 sering naik bus sby-pandaan, salah satunya Tentrem.

      • 6 September 2022 - (23:54 WIB)
        Permalink

        Cm sering naik bis doang lagaknya sdh kaya yg tau peraturan PO bis. Anda itu menutup malu dgn sanggahan2 yg malah memperlihatkan ketololan anda.
        Kasihan. Ckckckckckc

        • 7 September 2022 - (07:16 WIB)
          Permalink

          Anda kalau ingin coba2 sperti yg dilakukan penulis silakan, buktikn saja kondektur marah apa tdk. Anda akan tuai apa yg anda tabur. Saya naik bus itu bertahun2 ya tdk bermasalah dengan kru bus krn saya tahu mana yg boleh dan mana yg tdk boleh. Sejak awal saya tdk pernah menyatakan denda yg ditanggung penulis itu sudah sesuai aturan, coba silakan cari kalau ada.

  • 7 September 2022 - (00:07 WIB)
    Permalink

    Nah benar kan apa kata saya. Tidak ada diskusi halus di MK ini. Semua jadi ajang adu kepintaran. Nulis disini bukannya mendapat solusi malah mendapat makian. Buat penulis mudah-mudahan segera dapat tanggapan dan jalan keluar dari pihak-pihak terkait.

    • 8 September 2022 - (22:50 WIB)
      Permalink

      kan yg mendapat makian krn kepintarannya bukan TS, tapi……
      dan TS sepertinya sdh dapat solusi dr masalah yg dihadapi

 Apa Komentar Anda?

Ada 113 komentar sampai saat ini..

Didenda Kondektur Karena Telat Bayar Karcis di Bus Tentrem

oleh Bakul-Pentol dibaca dalam: 1 menit
113