Surat Pembaca

Tidak Ada Pengajuan, Tiba-tiba Ada Pinjaman Atas Nama Saya di Tunaiku

Salam Media Konsumen,

Saya Ghea A. Andriani, yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Singkat cerita, pada tahun 2021 saya pernah mengajukan pinjaman di Tunaiku Amar Bank dan sudah dilunasi sejak akhir tahun 2022, tanpa denda/issue dan kredibilitas yang baik. Setelah pelunasan itu, saya uninstall aplikasi Tunaiku.

Lalu pada hari ini Senin, 21 Agustus, saya dikejutkan dengan email dari Tunaiku/Amar Bank, bahwa pada tanggal 17 Agustus 2023, ada pengajuan 2 kontrak pinjaman atas nama saya yang disetujui dan dana akan dicairkan ke rekening saya.

Kontrak 1
Kontrak 2

Karena mendapatkan email ini, saya mencoba menghubungi call center Tunaiku. Menurut informasi dari pihak Tunaiku, mengonfirmasi adanya pengajuan atas nama saya dan sudah dicairkan ke rekening Amar Bank dengan konfirmasi dari saya melalui telepon.

Saya luruskan di sini, bahwa saya tidak pernah lagi mengajukan pinjaman ke Tunaiku setelah saya uninstall aplikasi tersebut dan tidak ada konfirmasi dari saya mengenai pembukaan bank account di Amar Bank.

Lucunya, pengajuan pinjaman ini pun tidak pernah mendapatkan konfirmasi atau saya tidak pernah tanda tangan secara digital. Pertanyaan, kenapa bisa ada dua kontrak yang sudah aktif atas nama saya?

Penemuan aneh ketiga, pada saat proses verifikasi dan pencocokan data sebelum saya memulai komplain, nomor telepon saya sudah sesuai (0856*****793), tetapi pada kontrak yang di-issued, nomor handphone yang tertera berbeda dengan nomor handphone kepemilikan saya untuk account Tunaiku ini.

Saya tidak pernah menghubungi Tunaiku untuk segala perubahan data di aplikasi ataupun di sistem Tunaiku, kenapa data handphone saya bisa berganti dengan sendirinya? Apakah data Tunaiku bocor atau Tunaiku tidak mempunyai keamanan data untuk nasabahnya? Jika memang ada yang berusaha menyalahgunakan akun saya dengan mengganti nomor handphone saya, kenapa semudah itu? Saya tidak menerima sama sekali kode verifikasi/OTP untuk perubahan data ini.

Saya coba login ke aplikasi Tunaiku menggunakan nomor saya, tetapi tidak bisa. Sehingga saya verifikasi ulang email dan reset password, lalu saya coba login lagi, baru berhasil. Namun saya tidak bisa lihat pengajuan pinjaman tersebut. Saya diarahkan ke pengajuan pinjaman awal dengan input ulang nama, nomor handphone, email dan NIK. Namun ketika saya klik proses, statusnya “KTP ini sudah terdaftar dengan nomor handphone yang berbeda“. Loh saya saja tidak pernah mengajukan perubahan data? Bagaimana bisa nomor handphone saya berbeda dan berganti dengan sendirinya?

Kekecewaan saya bertambah ketika saya juga tahu bahwa dana sudah dicairkan ke rekening Amar Bank atas nama saya, yang saya secara sadar tidak pernah mengajukan pembukaan rekening di Amar Bank. Dari pihak Amar Bank pun tidak ada yang pernah menghubungi saya. Saya coba unduh aplikasi Amar Bank menggunakan user dan password yang sama dengan Aplikasi Tunaiku, ternyata perangkat Amar Bank atas nama saya sudah ada yang menggunakan terlebih dahulu. Bagaimana bisa? saya tidak pernah mengajukan, tetapi ada perangkat lain bisa masuk dengan mudahnya?

Lanjut saya klik “Daftarkan”, lalu proses selanjutnya adalah verifikasi wajah. Saya coba verifikasi wajah, tetapi gagal. Sehingga saya belum bisa lihat saldo yang berada pada account Amar Bank.

Kekecewaan lain, pada pengajuan yang saya ajukan terdahulu, saya selalu mencantumkan nomor rekening saya untuk pencairan dana jika pengajuan disetujui yaitu ke rekening BCA saya atas nama Ghea A. Andriani. Namun mendengar informasi dari CS Tunaiku bahwa dana yang dicairkan di alokasi ke account Amar Bank, ini membuat saya geram. Kenapa? Ini bukan masalah pengajuan pinjaman yang tanpa izin dan konfirmasi dari saya, tapi pembuatan account tanpa konfirmasi ke pemilik NIK dan pencairan dana ke bank lain yang tidak saya setujui dan tidak ada izin dari saya. Ini FATAL dan ILEGAL.

Ini bukan hanya merugikan saya, tetapi bisa terjadi juga ke nasabah Tunaiku lainnya. Mungkin bisa terulang lagi ke saya. Saya tidak tahu apakah account saya diretas karena data Tunaiku bocor. Atau memang cara Tunaiku berjualan, dengan memaksa nasabah untuk meminjam dengan cara membuat kontrak tanpa adanya konfirmasi dari Nasabah? Menurut saya ini tidak benar, kalaupun akun saya diretas dan disalahgunakan oleh orang, mengapa dengan mudah orang lain bisa mengganti  data pribadi seperti nomor handphone saya tanpa ada security code kepada pemilik akun?

Kenapa tidak ada double checking dari Tunaiku, untuk dana pencairan ditransfer ke mana? Padahal dalam form sudah jelas ada nomor rekening BCA saya, kenapa ada ide untuk membuat akun di Amar Bank dan ini tidak ada konfirmasi atau persetujuan dari saya?

Ini nomor rekening yang terdaftar untuk pencairan dana Tunaiku pada form

Mohon maaf jika seperti ini saya menilai Tunaiku bukan aplikasi keuangan yang baik. Karena dalam menjaga kerahasiaan data nasabah saja tidak bisa. Kedua, semua dapat dilakukan dan dicairkan, bahkan tidak ada konfirmasi dari nasabah. Ketiga, perubahan data pada bank merupakan hal yang fatal dan sering kali di-cross check berulang, tetapi tidak dilakukan hal tersebut pada Tunaiku Amar Bank.

Saya rasa komplain saya ini bukan yang pertama untuk Tunaiku. Saya sering melihat adanya komplain dari nasabah lain. Sehingga saya rasa perlu ditinjau ulang oleh lembaga keuangan terkait, mengenai kredibilitas Tunaiku secara keamanan data, proses dengan verifikasi dan keamanan bertransaksi. Karena sepengetahuan saya Tunaiku bukan lembaga pinjaman online lagi, melainkan sudah KTA. Yang mana harus mempunyai beberapa seleksi untuk menghindari kerugian pada orang lain. Saya akan melaporkan masalah ini ke tim 157 OJK untuk ditindaklanjuti dan saya juga akan melaporkan ke satgas cyber crime jika memang ada kebocoran data.

Selebihnya saya minta perbaikan dari Tunaiku untuk proses verifikasi yang berulang untuk setiap nasabah dan perlunya ada konfirmasi. Karena tanda tangan digital pun tidak cukup untuk dijadikan pengajuan pinjaman, apalagi KTA. Perkuat keamanan data nasabah, karena data tersebut penting untuk kami. Hal ini sangat-sangat merugikan saya, apalagi saya tidak pernah mengajukan pinjaman atau pembukaan nomor rekening.

Ghea Ayu Andriani
Tangerang Selatan, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan perihal “Tidak Ada Pengajuan, Tiba-tiba Ada Pinjaman Atas Nama Saya di Tunaiku”

Pertama-tama, kami menyampaikan terima kasih untuk informasi yang telah Ibu Ghea Ayu Andriani, S. Kom. sampaikan. Menanggapi Surat Pembaca yang...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Gugat aja mereka. Seharusnya ada verifikasi wajah juga dll. Baru cair dan disetujui.

    • Iya betul bahkan Bank Digital lainnya pun melakukan hal yang sama untuk pembukaan no rekening baru ataupun untuk sekedar pengajuan kenaikan limit.
      Iya terima kasih sarannya pak, saya memang rencana akan gugat dan melaporakan kepolisi setelah menunggu hasil investigasi dari Tunaiku.

      • Sy rasa mereka pakai fitur AI nih mba untuk verifikasi wajah. Karena fitur verifikasi wajah seingat sy di tunaiku tdk ada menggerakkan mulut, kepala ke kanan kiri dll. Jd freeze saja gt, nah itu rawan sekali penipuan.

        • kemungkinan iya atau bisa juga seperti yang banyak saya terima dikomentar bahwa ini dilakukan oleh orang dalam

  • Pihak Tunaiku dan Amar Bank bisa melihat historiakal pengiriman uang hasil pinjaman itu kemana, sayangnya ini adalah prosedur yang "ribet" untuk menyelesaikannya.

  • Mengkenye JANGAN PERNAH SEKALIPUN pinjam di PinJol atau bank KTA, Sekalinya data kita masuk ke Database dia udah deh KELAR urusan. Walaupun perkiraan kita sanggup untuk membayar dan melunasinya.

  • Kasus seperti ini biasa terjadi, bahkan pinjaman sejenisnya. Selama tdk diakui bahwa kita yg meminjam, minta di hapuskan saja. Dan tidak ada penagihan karena tdk meminjam. Banyak penjahat retas retas data apalagi kalau kita sering mengajukan pinjol atau paylater

  • Bubarkan dan Cabut Izin nya AMAR BANK, karena telah menyalahgunakan Data Orang. Di Gugat saja tuh Amar Bank.

  • Saran saya bikin laporan polisi, proses hukum untuk kasus ini sangat berbelit, makan waktu,tenaga,uang, minta dukungan LBH,YLKI,OJK,dkk nya, itupun belum tentu dapat tanggapan. saran saya viralin habis -habisan di semua media

    • Iya baik, saya akan proses laporaklan ke polisi, karna saya juga menemukan hal yang janggal di pembuatan rekening saya. sesuai information CS data untuk pembuatan rekening mengacu pada data Tunaiku, tetapi ketika persamaan data email saya di tunaiku dan Amar bank sja berbeda, sedangkan pembukaan rekening tetap dilanjutkan tidak dihold karna perbedaan tersebut.
      hal ini pelu saya laporkan keminfo, cybercrime serta OJK karna dalam prosedur resmi pembuatan rekening baru biasanya bank akan mengacu pada data sebenar-benarnya milik nasabah, tetapi pada kasus ini Amar bank ataupun Tunaiku tidak melakukan prosedur itu dan sudah banyak complain mengenai ini, yang dimana harus ditindaklanjuti atau jika perlu dicabut izin usahanya

      • Hallo Mba Ghea bagaimana untuk kelanjutan kasusnya ?
        karena keluarga ada yg mengalami hal yg sama, bahkan masuk ke rek pribadi BCA dan dananya berputar adanya pendebetan otomatis untuk pembayarannya dan bila sudah selesai angsuran ( lunas ) otomatis ada kiriman lg seperti pengajuan pinjaman lagi
        ( rekening tsb hanya digunakan sesekali dan jarang di cek mutasinya ) oleh sebab itu tdk ketawan dari awal kejadian kapan dana itu berputar, sampai akhirnya kami print mutasi dan tutup rekeningnya
        DC tunaiku/amar sudah datang kerumah, tapi saya tegaskan kami tdk mau membayar krn kami sudah dirugikan dgn adanya penyalahgunaan data serta masuknya resiko record BI checking , lalu DC sempat menelpon org kantornya dan ingin mengundang kami ke kantor tapi saya tekanan kembali klo kami tdk akan membayar krn ini termasuk kriminal
        ( penyalahgunaan data ) dan klo saya lihat komen dari Pak Siswanto yg sudah didatang ke kantor AMAR pun sepertinya tdk ada titik terangnya.

  • Salam kak Ghea dan rekan2 medkom TS lainnya. Kami turut prihatin dengan masalah kak Ghea. Sejak tahun 2015 hingga sekarang, di kalangan auditor sistem perbankan khususnya keamanan dan prosedur, memang santer terdengar bahwa banyak oknum pegawai bank Amar melakukan internal fraud. Internal fraud yg bagaimana? Beberapa yang terdeteksi dari komplain publik :
    1. Memanfaatkan layanan pinjaman tunaiku (msh dlm satu perusahaan bank amar) menggunakan data orang lain.
    2. Menguasai akun rekening bank amar orang lain secara ilegal via senyumku.
    3. Melakukan bypass registrasi dan atau ubah akun yg melanggar klausul SOP keamanan dlm audit.

    Sayangnya, hal tsb hanya diketahui oleh rekan sesama auditor, sistem developer dan bankir profesional. Tahun 2015 juga merupakan satu tahun pertama Tunaiku berjalan. Tunaiku diluncurkan sejak 2014, setelah bank Amar mendapat kucuran dana jumbo dari Investree dan Tolaram (Pinjol dan Ritel yg terdaftar di Singapura). Penopang hidup bank Amar saat itu memang usaha pinjol Tunaiku nya. Namun sayangnya, Tunaiku sudah 'Gembos' oleh Oknum Pegawai sejak awal 'dilahirkan'.

    Mengapa Gembos yg terdeteksi dari awal sulit diungkap? Oknum pegawai yg kami sebutkan itu bukan orang sembarangan. Kebanyakan memang mantan bankir profesional yg licin, punya track record buruk dan ikut mengembangkan Tunaiku. Oknum bankir profesional umumnya sdh 'ditandai' oleh HR Bank lainnya (bukan diblacklist), karena kepiawaiannya berbuat curang baik yg menguntungkan dan merugikan perusahaan. Oknum seperti mereka yg telah 'ditandai' biasanya beralih pekerjaan dr perbankan ke 2 working environment lain : kalo nggak ke Fintech (Pinjol), ya ke Koperasi (KSP).

    Meski demikian, bank amar telah tersertifikasi ISO270001:2013 marked 9000012048 ttg Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Menurut kami begini : 'Taii, Lu Punya Duit, Lu Punya Kuasa (sambil kami jegrang dan rokokan)'. Nah loh, udah diaudit dan certified, kok msh bisa curang?! Audit eksternal biasanya dilakukan 2 tahun sekali. Kami berharap dengan adanya masalah TS ini, Lembaga auditor ENGGAN MEMBERIKAN SERTIFIKASI pada Bank Amar hingga benar2 berbenah (Zero Complaint in Security Issues).

    Dalam slik OJK, Profil debitur yang clean (dalam kendali debitur) memang sangat penting. Bagi pengusaha dan profesional, mereka akan sangat kesusahan jika ada satu saja kredit yg mencurigakan/ilegal terpampang di slik. Kami sangat mengapresiasi ikhtiar gercep mbak Ghea.

    'Dalam perbankan, tindakan pencurangan dan kelalaian yg mengorbankan nasabah adalah upaya nyata melawan hukum'. Semoga korban2 bank amar lain segera terhubung dgn mbak Ghea, berkonsolidasi sbg komunitas korban untuk menuntut pertanggungjawaban bank Amar. Melalui LinkedIn, Instagram, atau media lain, semoga segera terkumpul dan sama2 melapor. 🙏

    • Hi Fiancial Audit

      Saya berterima kasih sekali atas informasinya. informasi ini akan sangat berguna untuk saya dan nasabah Tunaiku lainya, serta dapat menjadi review para perbankan/lembaga keuangan terkait. semoga segera ada tindakan dari lembaga keuangan terkait mengenai ini, karna sayakin masih banyak diluar sana menjadi korban.

      • Mari mba Ghea, sy bersedia bergabung untuk mendapatkan keadilan dan penyelesaian atas kasus ini. Karena bisa aja nih misalnya kita bayar cicilannya, nanti jika limit nya terecovery lg, kejadian lg deh hackernya leluasa pinjam lg a.n kita. Dan sy juga merasa ini permainan org dalam.

        • Betul pak, ini kan bisa meruigkan saya lagi dikemduian hari dan mungkin orang banyak. karna memang dari Tunaiku tidak ada pihak yang dibangun khusus untuk masalah terkait, jadi sehingga terulang lagi ya tidak pernah ada jalan baik dari tunaiku jika seperti ini

  • fix, penyalahgunaan data pribadi nasabah, tanpa ada verifikasi apapun, baik Video call, tanda tangan digital, OTP SMS.. atau apapun.. Maju LBH mbak, somasi perusahaannya, dan suruh membersihkan SLIK nya..

  • Halo Mba Ghea, perkenalkan saya Chandra T. Siswanto. Singkat cerita saya juga mengalami kejadian yang sama seperti yg Mba Ghea alami. Kejadian saya di tanggal 14 Agustus dimana ada bukti transfer di bank Amar yg tiba2 muncul di email sy sebesar 5jt, 5.6jt dan 1.3jt serta ada email bahwa sy melakukan pinjaman dan disetujui yg tentunya bukan sy yg melakukan. Tujuan rekening transfer yakni ke rekening Ovo (Bank Nobu). Kejadiannya dilakukan sekitar jam 2 – 4 dini hari. Sy sudah melakukan pelaporan ke polisi dan jg sudah sy email ke Amar bank untuk ditindaklanjuti.

    Dan sy sudah datang ke kantor bank Amar namun hasilnya nihil, sy seperti dilempar2 ke pihak2 lain bahkan disuruh menunggu lama dan tidak ada yg berani menemui sy dari pihak Amar bank maupun Tunaiku, karena dari mereka jg tdk ada CS khusus untuk menangani masalah seperti ini, semua dilakukan by online (email). Jd yg dapat sy lakukan saat ini adalah memblokir akun Amar bank sy dan sudah ada bukti chat sy dengan CS bank Amar bahwa rekening sy dipastikan tdk dapat digunakan lg karena sy minta untik ditutup segera. Karena jg sampai tanggal 21 Agustus kemarin, msh ada email notif ke sy yg mengatakan bahwa sy ada salah melakukan perubahan password padahal sy tdk pernah melakukan itu. Sy sangat sesalkan terkait hal ini dari Bank Amar dan Tunaiku yg sampai saat ini sy belum mendapatkan tanggapan mengenai perampokan online yg sy alami ini.

    • Hallo Pak Siswanto bagaimana kelanjutan? Apakah setelah datang ke kantornya tetap dianggap transaksi normal? Tetap diminta untuk pembayaran tagihan? Karena keluarga ada yg mengalami hal demikian DC sudah datang kami tegaskan kami tdk mau bayar krn itu transaksi bukan kami yg lakukan dan kami sempat disambungkan ke kantor Amar melalui tlp oleh DC yang datang kami diundang ke kantor Amar, Tp kami tdk berkenan krn baca komen bapak disini , tdk ada penyelesaian yg jelas