Pengalaman Wisata Menggunakan Event Organizer PT Asia Travelindo Internusa

Ikuti kami di Google Berita

Pada tanggal 26 September 2024 sampai dengan 30 September 2024 saya dan keluarga berniat liburan ke Pulau Lombok dengan menggunakan jasa event organizer yang bernama PT Asia Travelindo Internusa.

Komunikasi untuk liburan tersebut saya mulai dari tanggal 4 April 2024 dengan owner-nya langsung. Dari percakapan tersebut saya dengan owner-nya sepakat dengan harga Rp4.200.000,00 per orang untuk trip di Lombok selama 4 hari 3 malam sehingga pada tanggal 4 April 2024 saya dikirim invoice oleh owner-nya.

Pembayaran atas trip tersebut saya lakukan secara berkala:

• Pembayaran pertama pada tanggal 5 April 2024 sebesar Rp1.000.000,00
• Pembayaran kedua pada tanggal 31 April 2024 sebesar Rp2.220.000,00
• Pembayaran ketiga pada tanggal 5 September 2024 sebesar Rp1.000.000,00
• Sedangkan untuk pelunasan pada tanggal 27 September 2024 sebesar Rp4.180.000,00

Dari awal trip dengan PT Asia Travelindo Internusa saya dan keluarga mulai merasakan ada beberapa kejanggalan, yaitu:

Pertama, dari tempat menginap saya bersama keluarga. Dari owner-nya memberikan informasi bahwa tempat menginap saya bersama keluarga terjadi mati listrik sejak malam sehingga tidak memungkinkan untuk ditempati, sehingga saya dan keluarga dialihkan ke hotel yang kurang layak untuk ditempati lebih dari 2 hari, apalagi saya membawa bayi.

Setelah saya teliti ternyata hal tersebut hanya akal-akalan dari owner-nya saja untuk memindahkan saya dan keluarga ke tempat penginapan yang kurang layak. Pengakuan bahwa tempat menginap sebelumnya mati listrik itu hanyalah omong kosong belaka, karena memang owner-nya sengaja tidak memesan kamar di hotel tersebut. Dan hotel yang saya tempati sudah dipesan dari lama, sehingga memang ada kesengajaan untuk memindah tempat penginapan.

Kedua, ketika saya dan keluarga tour di Gili Trawangan owner-nya sama sekali tidak memberikan gambaran tempat wisata yang baik dan bagus di Gili Trawangan. Kami hanya diajak jalan menuju hotel untuk transit sebentar dan itu pun hanya di halaman hotelnya saja.

Di tempat transit itu pun kami sama sekali tidak diberikan minum sehingga kami harus mengeluarkan biaya untuk membeli minum sendiri. Di Gili Trawangan saya dan keluarga seperti orang hilang karena owner-nya lepas tidak beri masukan ataupun mengarahkan tempat wisata yang bagus di mana.

Sampai pada akhirnya saya memutuskan untuk ikut snorkeling dan itu pun ternyata dari owner-nya asal memilih jasa snorkeling sehingga saya dan keluarga kena harga yang cukup mahal hanya untuk kegiatan tersebut. Jadi selama di Gili Trawangan owner-nya sama sekali tidak mengeluarkan uang sekalipun hanya untuk beli minum.

Ketiga, ketika saya dan keluarga menonton MotoGP. Kami sudah dijanjikan dibelikan tiket yang ada tutup atapnya, owner-nya sudah saya konfirmasi berkali-kali dan jawabannya selalu sama “sudah saya belikan yang ada atapnya”.

Dari awal pengambilan tiket MotoGP saya sudah mulai curiga kalau pasti ada permainan dalam pembelian tiket. Dan benar saja saya dan keluarga dibelikan tiket yang paling murah dan tidak ada atapnya. Owner sudah saya konfirmasi kenapa kok tidak sesuai janji, dan jawabannya “atapnya baru direnovasi”.

Karena saya curiga saya tanya ke petugas yang jaga, dan jawaban dari petugas tersebut memang dari dulu tempat duduknya tidak ada atapnya. Sudah tempat duduknya lumayan jauh, panas, bawa bayi, dan dapat tempat duduk tidak sesuai pula. Jadi di sini owner-nya sudah sangat berbohong kepada saya dan keluarga.

Keempat, di flyer tertulis bahwa akan mendapat merchandise. Namun sampai dengan penulis menulis ini (tanggal 31 Januari 2025) merchandise yang diharapkan tidak kunjung datang. Ketika ditanya owner-nya seolah tidak mau tanggung jawab. Sampai dengan saat ini pun sering dihubungi namun tetap tidak ada itikad baik untuk tanggung jawab.

Jadi untuk pembaca yang akan berwisata harap lebih berhati-hati dalam memilih event organizer dalam mengurus perjalanan wisata apalagi bersama keluarga, agar tidak salah pilih dan tidak mengalami pengalaman yang kurang mengenakan yang saya alami. Semoga pengalaman yang saya alami hanya terjadi ke saya dan keluarga.

Zamzam Mumtaz
Bantul, Yogyakarta