Collection Bank Mega Merendahkan Nasabah yang Tidak Mampu Bayar

Saya pemegang kartu kredit Bank Mega atas nama Marisha Ezaura dengan nomor kartu 4890 8700 **** **23 mendapat perlakuan buruk kembali dr collection Bank Mega atas nama Mbak Yuni. Awal pembicaraan baik, tapi lama kelamaan mbak collection ini merendahkan nasabah seperti saya. isi percakapannya merendahkan saya, menjatuhkan saya, sehingga saya menjadi kesal.

Saya capek menghadapi Bank Mega yang menagih, tapi saya tidak bisa bayar. Saya mengajukan diri saya untuk memiliki itikad baik dengan cara membayar dicicil, tapi ditolak oleh Bank Mega, lalu ujung-ujungnya direndahkan, disepelekan, membuat jiwa saya semakin terganggu bukannya terbantu. Kali ini di tulisan saya, yang kesekian kali mengenai sikap Bank Mega terhadap saya, saya bukan hanya ingin permintaan maaf saja tapi saya mau itikad baik saya diwujudkan.

Saya mau menutup kartu kredit saya dan membayar hutang pokok saya dengan cara dicicil sesuai kemampuan. Apalagi dengan adanya pandemi corona ini membuat semua jadi terbatas. Saya sangat mohon kepada petinggi BANK MEGA untuk menyekolahkan mulut-mulut orang collection yang suka menelepon nasabah dengan tidak sopan dan merendahkan nasabah yang seperti saya ini, alias yang sudah jatuh miskin.

Sangat tidak terpuji sekali orang collection Bank Mega yang berpendidikan tinggi merendahkan nasabah yang sudah memakai kurang lebih 8 tahun kartu Mega. Setidaknya tolong memanusiakan manusia. Memang orang akan kaya melulu? Akan punya harta terus? Roda berputar hey!!!! Kalau kaya akan dihormati, kalau jatuh miskin akan dimaki? Begitukah prinsip Bank Mega? Saya punya bukti percakapannya dan saya sangat amat kecewa. Bukannya saya terbantu tapi jiwa saya malah terganggu.

Saya punya itikad baik kok, saya tidak kabur dan saya mau menyelesaikan hutang saya. Harusnya kalian Bank Mega bisa menampung dulu memberikan keringanan kepada nasabah seperti kami yang jatuh miskin apalagi ditambah pandemi corona ini. Karena Presiden Jokowi saja memberikan keringanan kepada masyarakat untuk cicilannya ke bank. Kok malah Bank Mega mempersulit kami nasabah yang mau bayar tapi terkendala ini itu? Tolong bu diwujudkan itikad baik saya, capek saya dicaci maki terus sama Bank Mega.

Saya berharap klo Mbak Yuni baca tulisan saya ini, semoga kamu sehat walafiat, selalu bahagia tidak pernah punya hutang dan selalu berkecukupan semoga kamu tidak pernah menjadi saya. Itu saja yang bisa saya sampaikan semoga PETINGGI BANK MEGA membaca surat saya yang kesekian kalinya dan menjadi bank yg lebih baik lagi. Dan semoga orang orang yg sedang berjuang seperti saya memiliki nasib seperti saya, yang punya itikad baik untuk membayar semoga dimudahkan. Aaminn, semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Terima kasih atas waktunya.

Marisha Ezaura Siahaan
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak/Ibu Marisha Ezaura Siahaan

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Bapak/Ibu Marisha Ezaura Siahaan di mediakonsumen.com (28/3), “Collection Bank Mega Merendahkan Nasabah yang...
Baca Selengkapnya

25 komentar untuk “Collection Bank Mega Merendahkan Nasabah yang Tidak Mampu Bayar

  • 28 Maret 2020 - (19:00 WIB)
    Permalink

    Yang sabar ya bu
    Saya juga mengalami hal yang sama ,
    Perusahaan bangkrut
    Gaji dan pesanggon juga tdk di bayar

    Saya bingung membayar hutang
    Masih berusaha membayar meski tidak maximal
    Kemudian ada pademi corona
    Semakin hancur keuangan
    Tidak hanya di tlp
    Bahkan sy di wa dg penuh ancaman
    Mau menagih ke kepala lingkungan lah
    Mau obrak abrik lah
    Saya bilang silahkan saja datang

    Saya heran saat nasabah lancar membayar mereka menelpon kita dg segudang promosi dan mengelu elu kan kita
    Pada saat kita kena musibah
    Apalagi seluruh dunia juga tahu pademi cprona ini
    Dan mereka para debt menghina hina
    Seolah olah mereka akan selamanya jaya
    Saya sdh komplain juga melalui email atas perlakuan bank mega
    Saya sdh menyampaikan
    Jika padeni corona ini selesai dan ekonomi pulih pasti sy akan menghadap bank mega utk menyelesaikan hutang ini …
    Siapapun tdk ingin menunda membayar hutang
    Semua karena keadaan yg membuat kita lalai membayar hutang

    Tolong hargai nasabah …
    Makanya saya juga bertekad bu
    Setelah melunasi hutang kartu kredit dll
    Saya sdh tdk ingin mengenal kredit bank lagi

    Sudah merada terhina oleh cara penagihan yg tdk manusiawi …

    • 28 Maret 2020 - (22:52 WIB)
      Permalink

      jadi pelajaran saja… sudah lama kita disuruh meninggalkan riba.. karena riba itu tidak memandang manusia.. riba hanya ingin uang.. walaupun nasabah mati riba tetap akan ditagih2 sama keluarganya..

      • 29 Maret 2020 - (10:57 WIB)
        Permalink

        beruntunglah orang-orang yang sudah paham tentang riba.
        jalani hidup jauh dari riba, pasti lebih bahagia dan berkah.

    • 29 Maret 2020 - (13:07 WIB)
      Permalink

      halo ibu Yohanita salam kenal..

      klo bol3h saran ibu kumpulkan saja dulu bukti buktinya. chat jgn dihapus dan di capture serta tlpon setiapkali angkat jangan lupa di rekam jadi apabila ada pernyataan perkataan yg tidak ibu suka silahkan ibu laporkan karena sudah membuat ibu tidak nyaman dan membuat jiwa ibu terganggu. sepetti yg pak Hardy katakan di kolomnya ibu bisa pelajari. kebetulan suami saya pengacara klo sudah gerah rasanya saya mau melaporkan saja ke pihak berwajib karena penagihan bank yg resmi di indonesia memliki etika nya dan sudha diatur oleh negara. jadi seharusnya bank mega mengetahui etika tersebut. twrakhir saya ditagih dihari raya nyeepi kemarin padahal etika nya adalah penagihan di tgl meerah sangat dilarang.. kecuali kite ngutang di rentenir mah beda ya 1×24 jam ditagih ya monggo monggo aja.. makanya bank Mega tolong dilihat mana itikad niat mau bayar dengan itikad kabur dan gak bertanggung jawab. saya juga berniat mau ke bank mega setelah polemi virus ini selesai. apa mau janjia aja bu ke bank mega? hwhwhehehehe… semoga kita semua selalu dlm lindungan Tuhan. trima kasih sudah mau berbagi pengalamannya ya bu.

    • 29 Maret 2020 - (13:10 WIB)
      Permalink

      Permalink

      halo ibu Yohanita salam kenal..

      klo bol3h saran ibu kumpulkan saja dulu bukti buktinya. chat jgn dihapus dan di capture serta tlpon setiapkali angkat jangan lupa di rekam jadi apabila ada pernyataan perkataan yg tidak ibu suka silahkan ibu laporkan karena sudah membuat ibu tidak nyaman dan membuat jiwa ibu terganggu. sepetti yg pak Hardy katakan di kolomnya ibu bisa pelajari. kebetulan suami saya pengacara klo sudah gerah rasanya saya mau melaporkan saja ke pihak berwajib karena penagihan bank yg resmi di indonesia memliki etika nya dan sudha diatur oleh negara. jadi seharusnya bank mega mengetahui etika tersebut. twrakhir saya ditagih dihari raya nyeepi kemarin padahal etika nya adalah penagihan di tgl meerah sangat dilarang.. kecuali kite ngutang di rentenir mah beda ya 1×24 jam ditagih ya monggo monggo aja.. makanya bank Mega tolong dilihat mana itikad niat mau bayar dengan itikad kabur dan gak bertanggung jawab. saya juga berniat mau ke bank mega setelah polemi virus ini selesai. apa mau janjia aja bu ke bank mega? hwhwhehehehe… semoga kita semua selalu dlm lindungan Tuhan. trima kasih sudah mau berbagi pengalamannya ya bu.

  • 29 Maret 2020 - (00:46 WIB)
    Permalink

    Sy juga pake cc bank mega jadi ngeri nih karena sy sering baca cara bank mega menagih nasabahnya mudah2an sy bs menutup cc mega biar ga ngalami seperti yg orang lain alami

    • 29 Maret 2020 - (08:18 WIB)
      Permalink

      Yth ibu Yohanita dan teman teman.. ikutan sharing, kita mengalami hal yg sama, sgt setuju hutang memang hrs kita lunasi diselesaikan dgn baik dan dgn cara yg baik pula, tapi tdk begitu bagi deskcall yg hanya bisa maki maki di tlpn dan debtcoll yg dilapangan, bagi mereka yg penting target collection tercapai sehingga mereka menghalalkan segala cara, utk itu kita hrs tahu dan paham tentang prosedur / SOP dan UU yg mengatur etika pelaksanaan kerjanya dan aturan APMK, Putusan MK No.1, PBI No.11 dan PBI No.14 dan POJK lainnya, note perkara ini adalah Hukum Acara Perdata tapi sebaiknya kita juga pahami KHUP Pidana utk mengikat mereka bila sdh keluar dari prosedur / SOP collection yg berlaku.
      Utk diketahui juga sebagian besar bank tlh melimpakan pekerjaan collection ke outsourcing bukan bank apalagi cc yg sdh coll 5 biasanya di cessie ke pihak ke 3 (pastikan mereka memenuhi standart pelimpahan dan pelaksanaan tugas, seperti ID card, surat tugas dan periksa KTP nya sesuai atau tdk, bila perlu tlpn deskcoll tdk usah dilayani bila sdh sgt mengganggu.. lihat aturan Etika Collection APMK yg diatur dlm Putusan MK No.1 SEBI / PBI No.11 dan 14 serta KHUP Pidana ps.335) jadi jikalau ibu terintimidasi dgn mereka sebaiknya ibu kumpulkan minimal 2 alat bukti bisa rekaman atau tindakan prilaku yg sdh masuk ke ranah hukum pidana seperti ancaman pisik atau tindakan pengerusakan, pengambilan paksa dll.. ingat cc ini tanpa agunan (pahami KHUP Pidana pasal 310, 355, 365, 406 dan pasal tambahan lainnya) buat pengamanan segera lakukan pengaduan ke pihak kepolisian terdekat jgn naikan ke LP atau BAP koordinasikan aja ke pihak kepolisian terkait intimidasi dan ancaman tsb dan pegang nomor tlpn unit Reskrim. Rekam tindakan mereka dan bila sdh melewati batasan sergap, laporkan dan tahan mereka, jgn lupa infokan juga ke tetangga dan RT sehingga bila mereka berlebihan teriakin maling garong agar mereka di hakimi massa ditempat. Conditional akhir perkara ini bila kita tdk mampu menghandle nya atau melunasinya, serahkan dan tunggu saja sampai bank memproses perkara ini ke pengadilan hukum perdata (itupun kalau bank nya mau.. #prosedur rumit ruwet dan terlalu byk biaya yg dikeluarkan bank) dan kita memohon kepada pengadilan saat mediasi maupun beracara utk mendptkan keringanan atas niat baik kita memgembalikan / melunasi hutang dgn kondisi ketidak mampuan kita.
      Demikian ibu dan teman teman semoga kita mendapatkan solusi terbaik utk kita dan bank mega (outsourcing kalau karyawan bank tdk seperti dc tsb) disadarkan atas tindakan yg berlebihan tsb. Tks

      • 29 Maret 2020 - (13:12 WIB)
        Permalink

        yesss betul sekali.
        terima kasih pak Hardy atas infonya…. sangat berguna dan membantu sekali.. semoga setiap masalah dan cobaan yg sedang kita hadapi bisa kita lalui dengan baik dan benar. sehat sehay semua semoga selalu dalam lindungan Tuhan

    • 29 Maret 2020 - (13:08 WIB)
      Permalink

      ya hati hati aja mbak atau mas.. tiba tiba limit dinaikin tnpa sadar udh pakek banyak. pas udh jatuh miskin di tagihnya kayak berasa kita sampah. waspada aja ya.. trima kasih

  • 29 Maret 2020 - (18:55 WIB)
    Permalink

    Sama mbak.. sya juga sampe dimaki2 sampe smua keluarga saya di teror..
    Bahkan sya di caci maki mggunakan kata2 binatang n kata2 kotor.

    • 30 Maret 2020 - (13:05 WIB)
      Permalink

      halo mbak Rika.. mohon disimpan bukti kekerasan berupa percapakan chat atau tindakan lainnya yg merugikan. siaoa tau mbak udh gerah bisa kita minta perlindungan kepada pihak berwajib. mbak bisa baca di kolom pak hardy.. sudha share ilmu hukumnya mbak… semangat ya… kita pasti bisa melewati ini semua dan tidak lupa untuk berdoa.

    • 22 April 2021 - (16:35 WIB)
      Permalink

      ada atasan collection BANK MEGA juga begitu suka merendahkan jg nasabah yg lagi kesulitan, padahal awal bcr baik2 dan itikad baik cuma bisa bayar sesuai yg ada skrg, ee malah ngancam biar pihak ketiga yg bakal kerumah apa benar cara begitu, ini bank besar tpi org2 dalamnya kayak ga diseleksi utk berbicara

  • 29 Maret 2020 - (21:58 WIB)
    Permalink

    Salam kenal mbak Marisha. Saya juga mengalami hal yang sama. Setiap hari diteror telpon DC lebih dari 15x. Saya sudah 2x rekam waktu mereka nagih dengan kata2 yang merendahkan. Bahkan tgl merahpun mereka jam 8 pagi sudah menelepon dan mencaci maki nasabah. Saya ada itikad baik, saya mau bertanggung jawab supaya ada negosiasi untuk mencicil seluruh hutang saya seperti minta program restrukturisasi, tapi jawaban mereka selalu “tidak ada program itu” semoga setelah pandemic ini selesai saya bisa segera menghadap ke bank mega di Jl.RS. Aini, daerah Kuningan untuk bernegosiasi.

    • 30 Maret 2020 - (13:10 WIB)
      Permalink

      mbak Eliz jgn lupa untuk disimpan bukti chat dan rekamannya.. biar jadi bukti mbak. setelah pandemic ini saya juga berniat akan ke bank mega untuk selesaikan ini sekalian mengadu perihal cara menagih mereka yg kurang sopan dan adab. trima ksih telah berbagi pengalaman semoga kita semua sehat dan selalu dalam lindungan Tuhan yg Maha Kuasa. tetap semangat dan terus berdoa agar kita dpt melewati ini semua.

  • 30 Maret 2020 - (07:54 WIB)
    Permalink

    salam kenal …..sy dr surabaya, jg mengalami hal yg sm, di teror, di maki, di rendahkan tiap hari. anak sy jg di tlp di teror, bahkan di tempat kerjanya di tlp tanpa henti, sehingga mengganggu aktivitas kantor. sy skrg tinggal menunggu SP pemberhentian dr pimpinan sy krn kantor di mana sy bekerja jg di teror di tlp tanpa henti. mslh ini sdh sy tulis di media konsumen. sy bersumpah akan mencari wanita itu yg telah merendahkan, menghina sy smp ketemu dgn cara sy sendiri, seumur hidup sy hidup atau mati.

    • 30 Maret 2020 - (13:13 WIB)
      Permalink

      hallo bu Eka.. salam kenal juga… semangat ya bu. semoga ibu dan kita semua dapat memalui cobaan ini bersama sama dan terus berdoa agar dikuatkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. jangan lupa untuk simpan bukti chat percakapan dll ya bu suapay kits punya bukti kuat dan kita dijalur yg benar. terima kasih sudah berbagi ceritanya. semoga kita semua selalu dlm lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.

  • 3 April 2020 - (18:09 WIB)
    Permalink

    krmn wkt lapor polisi blg, polisi nya ngmg sy gak bisa buat laporan krn nih masalah utang piutang gak bisa di proses kecuali klo perampokan pengerusakan dll br bisa sy proses apalg ini bank mega bapak tau itu pny siapa baking nya kuat pny kenalan pm dll, jd sy sarannya di byr aja utangnya ,begitu polisinya ngmg.
    hopeless lah sebagai warga negara yg mau minta perlindungan malah dpt jawaban seperti itu.

    • 17 Mei 2020 - (15:08 WIB)
      Permalink

      Udah biasa ya.Tau kita yg lapor GK punya uang.Coba kalo kita lapor yg lain.Yg kelihatan kita byk uang.Langsung diproses ey…miris banget….

    • 17 Mei 2020 - (19:31 WIB)
      Permalink

      Lapor aja lamgsung ke polres klo gitu. Catet aja siapa tuh nama polisi nya. Percuma jadi polisi klo ga bisa membantu menjaga dan melindumgi warga.. wong gajinya dr kita kok dr rakyat kok begitu…htang harus dibayar tp klo menyngkut ancaman dan ketentraman orang terganggu kita wajib dna berhak dong memgafu ke pihk berwajib dan meminta perlindumgan. Wahbpayah nih polisi bisa juga diadukan nih orngnya mungkin perlu di didik lagi biar mengerti jadi polisi.

 Apa Komentar Anda mengenai permohonan ini?

Ada 25 komentar sampai saat ini..

Collection Bank Mega Merendahkan Nasabah yang Tidak Mampu Bayar

oleh Marisha dibaca dalam: 2 menit
25