Tunaiku Belum Jatuh Tempo dan Sudah Bayar, tapi Tetap Ditagih ke Nomor Bukan Milik Saya

Saya Andri Febrian salah satu peminjam di Tunaiku no peminjam saya 61714319. Hari ini saya ditelepon oleh salah satu desk collection dari tunaiku mengaku bernama Dani. Memberikan reminder tentang tagihan dengan kata-kata yang tidak enak didengar ditelinga saya. Saya sudah bayar dan bukti pembayarannya sudah saya lampirkan.

Selama ini tidak ada yang telepon saya dari pihak Tunaiku karena saya tidak pernah terlambat dan tidak pernah lewat jatuh tempo (mungkin Dani ini desk collection baru). Yang saya sesalkan adalah kata-kata kasarnya dan teleponnya pun bukan ke nomor saya selaku peminjam, tetapi ke nomor istri saya. Padahal saya tidak pernah mencantumkan nomor telepon istri saya di aplikasi Tunaiku. Saya tidak tahu Dani dapat dari mana nomor telepon istri saya.

Pembayaran Tunaiku yang bekerjasama dengan Amar Bank memang tidak online. Saya bayar sebelum jatuh tempo akan ter-update pembayarannya setelah lewat jatuh tempo (tanggal 10).Tolong diperbaiki sistemnya dan tolong diperbaiki desk collection-nya (pilihlah orang-orang yang mengerti, bukan hanya bisanya mengoceh tapi skill gak ada).

Jika dalam 2×24 jam dari pihak Tunaiku tidak ada tindakan dari masalah ini, saya akan gunakan semua aplikasi keluhan pelanggan yang ada tentang masalah ini. Serta tidak menutup kemungkinan saya akan laporkan ke pihak berwajib karena sudah menyalahi aturan yang berlaku.

Buat Tunaiku, tenang saja, saya tahu kewajiban saya. Terima kasih.

Andri Febrian
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Tunaiku atas Surat Bapak Andri Febrian

Pertama-tama, kami menyampaikan terima kasih atas informasi yang Bapak Andri Febrian sampaikan. Menanggapi surat pembaca yang disampaikan oleh Bapak Andri...
Baca Selengkapnya

15 komentar untuk “Tunaiku Belum Jatuh Tempo dan Sudah Bayar, tapi Tetap Ditagih ke Nomor Bukan Milik Saya

  • 7 Juni 2020 - (06:29 WIB)
    Permalink

    Ya sama tunaiku gak bs mengerti jg dgn keadaan skrng sy juga nasabah dr tunaiku sy udah puluhan email yg sy kirim u pengajuan keringanan dgn dali isi persyaratan isi surveian tp akhirnya tetap jg disuruh bayar dgn sesui di aplikasi dgn alasaan. Inilah itulah …ampe akhirnya saya tdk bs byr …trs ada lg penawaran yg katanya u bs meringankan nasabah yg berdampak covid 19 dgn suruh isi from sertai bukti tp kaya percuma krn apa sy rasa tunaiku atau amarbank tdk akan ada toleransi dgn kondisi saat ni

  • 7 Juni 2020 - (07:34 WIB)
    Permalink

    Saya juga minta keringanan berkali kali di srh isi foam terus tapi tdk ada penanganan ,klau tidak ada keringanan minimal jangan ada denda dulu yg 150 ,toh baru terlambat satu hari ,kasih kesempatanlah untuk berusaha minimal sampe sebelum jatuh tempo selanjutnya ,tidak ada toleransi samasekali ini bank terjahat yg pernah saya temui Amarbank .

  • 7 Juni 2020 - (10:14 WIB)
    Permalink

    Saya jg langsung di WhatsApp oleh debt collector tunaiku. Mana bahasanya kurang berkenan. Saya cuma minta penangguhan dulu,bukan tidak mau bayar. Sy pasti bayar tp situasi lagi gini mau gimana. Si debt collector malah bilang yg lain². Pdhl sebelumnya sy selalu tepat waktu klo bayar. Tim tunaiku emang ga punya hati nurani.

    • 8 Juni 2020 - (13:09 WIB)
      Permalink

      Sama. Saya selalu lancar bayar tapi masuk cicilan ke 11 dari 15, bln maret tgl 18 kantor tutup krn covid19. Sampai sekarang kantor masih tutup dan itu sudah saya kirimkan jadwal tutupnya melalui email. Saya tidak digaji sepeserpun, saya minta penanggugan/penundaan pembayaran tapi tunaiku bilang tidak ada penundaan/penangguhan, hrs tetep bayar. Isi form survey msh di review. Tunaiku memang aneh, sekelas sama pinjol ilegal cara nagihnya kasar. Pantes aja klo ada petisi utk nutup tunaiku.

  • 8 Juni 2020 - (01:04 WIB)
    Permalink

    Benar2 smua desk collectiony ga ad yg ber attitude,,sadar kita yg punya hutang tp mohon liat keadaan skrg sprt ap kerja dirumah kan,,
    Track record pembayaran dr 1 sampai 4 pun lancar tpt waktu,,krna ad pandemi bgini jd macet,,bukan krn ingin lari tanggung jawab!!
    Mohon pihak yg trkait tindak desk coll TUNAIku !!

  • 8 Juni 2020 - (11:38 WIB)
    Permalink

    Pengalaman yang sama saya alami, pengajuan keringanan sudah 2 bulan lebih diajukan, ditelp dibilang harus bayar dalam masa pengajuan, saya taati…. tapi setelah ratusan kali saya telp, saya email, tidak ada informasi pasti, ini sudah bulan kedua sejak saya ajukan dan harus bayar angsuran lagi…. Kalau memang hanya akal akalan pengajuan itu, kenapa gak bilang aja, TIDAK ADA KERINGANAN, itu lebih bagus kan, daripada nasabah di kasih harapan, diminta isi formulir, foto lokasi, rekening 3 bulan, dll sudah dikirim yang kayaknya cuma akal akalan aja.
    Sampai tulisan ini dikirim, yang ada cuma tukang tagih, telp nagih, email nagih. Informasi pengajuan saya gak pernah ada….
    Nyesel banget tau ada Bank AMAR atau TUNAIKU…. perlakuannya ini dah gak beda sama yang lain, parah…
    Laporan di Medsos, media lainnya kayaknnya gak mempan

  • 10 Juni 2020 - (07:09 WIB)
    Permalink

    Saya berniat akan datang kekantor pusatnya.. Gantian.. Akan kami caci maki semua yg ada disana.. Sekalian bawa aparat.. Kebetulan keluarga ada yg menjadi aparat..

  • 10 Juni 2020 - (14:46 WIB)
    Permalink

    Percuma aja lapor ojk. Saya udah kirim email ke ojk tapi balasannya gak memuaskan. Semua tergantung dr perusahaan masing2, klo tunaiku gak kasih keringanan, penundaan/penangguhan, ya itu kita yg mesti nego sendiri sama DC nya. Padahal udah jelas pihak tunaiku gak bisa nego. Jadi percuma lapor ojk gak ada solusi. Semoga aja ada pejabat pemerintah yg baca trus tunaiku ditutup. Semoga aja

    • 17 Juni 2020 - (03:31 WIB)
      Permalink

      Saya rasa percuma lapor OJK atau pejabat terkait. Karena sudah banyak yang lapor tapi hasilnya nihil. Membuat keluhan di berbagai media pun tidak ada solusinya dari mereka. Mau gamau harus berusaha bayar dan tidak usah lagi pinjam dengan fintech. Coba nego dengan manajemen jangan nego dengan DC nya. DC tidak punya kewenangan untuk memberikan keringanan. Datang ke kantornya untuk minta keringanan dari manajemen. Biasanya dikasih jika kita mau datang ke kantor. Karena Tunaiku masih punya kantor jelas.

    • 14 Juli 2020 - (09:42 WIB)
      Permalink

      saya di tlp sama pihak collector saya di caci maki di bentak di ancam semua record sudah saya kirim ke email tanya amar bank cc ke ojk dan ylki dan teruskan ke presiden directur amar bank. cara penagihan yg sangat tidak terpuji ini membuat org merasa terancam memang betul ini sdh kewajiban kita tp tdk sepantas seorang collector untuk mencaci maki customer dan pengancaman ini saya sdh complen besar .

  • 11 Juni 2020 - (22:32 WIB)
    Permalink

    Samaaa saya pun begitu,haloo pihak Tunaiku Amarbank ini di media konsumen banyak yg mengeluhkan cara kalian menagih dan tidak adanya keringanan pembayaran,bank lain aja menawarkan bantuan..dan klo kasih bunga dan charge yg manusiawi pinjam 3 juta udh jln 8 bulan kok masih 2 jutaan??ga bayar beberapa bulan kok jadi 4 juta? Pihak OJK dan BI gimana nih Amarbank kok ga di tegor??

  • 25 Juni 2020 - (23:16 WIB)
    Permalink

    hehehe…
    saya jg baru aja nih ditagih, dan ketika saya bilang sedang diusahakan doi cuma bilang “cari dana talangan pak”, padahal situasi seperti sekarang ini tidak ada yang mau mengalami.
    ditanya apakaha tidak ada solusi lain, jawabanya hanya “tidak ada”.
    semoga tim management kalian mengalami nasib yang sama dengan kami semua yg kalian perlakukan tidak baik.
    Copot aja tuh logo OJK nya

  • 26 Juni 2020 - (14:50 WIB)
    Permalink

    Ya udah VIRALKAN aja ini tunaiku amar bank. Saya gak malu kok kalo nama saya terpampang. Toh udah kepalang basah juga. Biar di liat sama semua orang biar dibaca sama semua orang. Dan saya rasa disini media konsumen ini pasti.ada mata2 kolektor tunaiku. Biar ditutup aja tunaiku sama semua pinjol2 yg lain.

 Apa Komentar Anda mengenai Tunaiku?

Ada 15 komentar sampai saat ini..

Tunaiku Belum Jatuh Tempo dan Sudah Bayar, tapi Tetap Ditagih ke Nomor…

oleh Kerang Wokwok dibaca dalam: 1 menit
15