Penagihan Kartu Kredit Bank Mega Kepada Orang yang Tidak Pernah Dijadikan Kontak Darurat

Saya pemilik kartu kredit Bank Mega jenis Visa Gold dengan no. kartu 4201 9201 xxxxx xxxx sejak tahun 2015 dan lancar-lancar saja dalam pembayaran dari mulai saya buka kartu. Saya akui kondisi finansial saya saat ini pas-pasan karena saya juga ada beberapa tagihan yang masih berjalan dan mengakibatkan saya loss dalam membayarkan kewajiban saya kepada Bank Mega.

Beberapa bulan lalu saya ditawarkan oleh pihak Bank Mega untuk ikut cicilan tetap, dengan DP Rp700 ribu dan tenor cicilan tidak sampai setahun. Waktu itu belum saya ambil karena saya tidak mau memaksakan diri ikut cicilan, karena saya tidak mau ambil resiko jika saya tidak bayar (loss) pembayaran dalam sebulan, maka akan dikembalikan lagi ke tagihan awal.

Alangkah terkejutnya saya 2 hari lalu ada oknum Bank Mega yang mengaku bernama Ernest Tarigan WhatsApp saya, dan mengancam akan datang ke kantor saya dan cari ribut di kantor saya. Lalu benar saja, kemarin oknum Bank Mega yang mengaku bernama Ernest Tarigan, telepon dan marah-marah kepada orang admin HRD di kantor saya. Sontak saya kaget, karena saya tidak pernah mencantumkan siapapun orang kantor saya sebagai kontak darurat. Tidak lama kemudian, saya dapat peringatan dari kantor tempat saya bekerja.

Penagihan agency bank mega
Penagihan agency bank mega diluar kode etik penagihan.

Tolonglah kepada oknum Bank Mega mulai dari tingkat manager sampai debt collector, di Media Konsumen ini mungkin sudah ratusan atau bahkan ribuan artikel yang memuat kebrutalan penagihan anda. Kesabaran orang ada batasnya, apa mau nasib perusahaan kalian seperti Bank St*n*a*t Ch*rt*r*d yang nasabahnya tidak tinggal diam karena tidak terima diperlakukan tidak sopan dalam penagihan dan akhirnya sampai pengadilan? Lalu nasabah tersebut menang gugatan lalu mengharuskan pihak bank membayar ganti rugi immateril sampai milyaran?

Saya sudah paham dunia collection dan di bank lain tidak bar-bar seperti Bank Mega ini cara penagihannya, walaupun nasabah sudah masuk kredit macet. Sudah banyak komplain ke OJK dan BI tentang penagihan Bank Mega ini tapi sampai sekarang, saya belum pernah dengar kabar berita kalau Bank Mega kena suspend oleh OJK atau BI? Padahal tanpa nasabah, bisnis kalian tidak akan jadi apa-apa seperti sekarang.

Dulu waktu awal pembuatan kartu kredit Bank Mega, marketing kalian memohon-mohon agar saya apply kartunya. Lalu sekarang disaat kondisi saya sedang dibawah, kalian mengintimidasi saya dan adu domba seakan-akan saya ini koruptor yang maling uang rakyat. Toh kalau nasabah kredit macet bayar pun, pembayaran tersebut akan 100% masuk keuntungan bank dan tidak dibagi lagi ke bunga beserta denda.

Harry Reza
Jakarta Pusat, DKI Jakarta

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak Harry Reza

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Bapak Harry Reza di mediakonsumen.com (11/6), “Penagihan Kartu Kredit Bank Mega Kepada Orang...
Baca Selengkapnya

43 komentar untuk “Penagihan Kartu Kredit Bank Mega Kepada Orang yang Tidak Pernah Dijadikan Kontak Darurat

  • 11 Juni 2020 - (17:41 WIB)
    Permalink

    Bener banget ini bank mega bank paling bar-bar di antara bank2 lain..

    Sepertinya kita2 semua korban penagihan yang di luar batas harus kumpulin bukti dan gugat ke pengadilan..

    • 11 Juni 2020 - (20:18 WIB)
      Permalink

      Setuju bu…Harusnya viralkan berita ini kalo perlu di media massa juga.Jangan cuma disaat mereka butuh tutup target penjualan kartu kredit,mereka mengiming-imingi calon nasabah dengan beragam fasilitas ini itu.Giliran nasabah ybs terpuruk keadaan finansialnya,pihak bank mega dtg menghalalkan segala cara untuk menagih walaupun melanggar kode etik penagihan yg ditetapkan BI.

    • 12 Juni 2020 - (18:48 WIB)
      Permalink

      Saya salah satunya…dan saya menyicil sesuai kemampuan..walau dibwh minimal tp ngak digubris..debtcolletor tetap datangin saya..

      • 12 Juni 2020 - (19:25 WIB)
        Permalink

        Jangankan bayar dibawah minimal, kalaupun sanggup bayar yg minimal lebih baik tidak dibayar bu. Kuatin aja sm dc dan tunggu 6 bulan sampai ditawarkan keringangan.

        • 12 Juni 2020 - (19:53 WIB)
          Permalink

          Iya benar pak/bu.Cuma oknum dc bank mega emang luar biasa gak punya etika penagihan sama sekali.Kalaupun kita kuat hadapin dc mega,pasti mereka cari cara buat cari sela akan nagih kemana.Sudah bnuk contoh nagih ke nasabah langsung enggak,tapi nagihnya ke sodara atau teman yg gak ada sangkut paut dengan hutang si nasabahnya.Bahkan mereka bisa tau loh kerabat dekat si nasabah ini tinggal atau kerja dimana.Benar-benar hebat oknum dc bank mega ini.

        • 12 Juni 2020 - (22:01 WIB)
          Permalink

          Oh gitu..pi saya gak sanggup ngadepin dc nya dan saya juga gak mau lari dr tanggunv jwb juga..masih ada niat mau bayar gitu maksudnya…pi makasih atas saran2xnya..

        • 13 Juni 2020 - (04:34 WIB)
          Permalink

          Bu ie ,lalu bagimna ya bu stlah 6 bln tdk dbyar kan ,apakh ada program keringan seperti resecudjle ??

          • 13 Juni 2020 - (08:21 WIB)
            Permalink

            Datang ke kntr sih gak bu,cuma ancam doank mereka dtg.Tapi nelp kemana2 bu,bahkan ke orang yg blm lama sy kenal bu.Mereka tracking nasabahnya dari bbrp sumber bu,termasuk social media pastinya.Sy sendiri gak pernah cantumkan kntr sy saat ini tapi mereka bisa tau skrg sy kerja dimana.

          • 13 Juni 2020 - (12:40 WIB)
            Permalink

            Biasanya ada bu, pengalaman sy sih begitu. Ibu coba aja buka youtube , ky roy shakti dll, cukup banyak yg sdh sharing pengalamannya mengelola hutang kartu kredit…rata2 pd recomennd tahan min 6bulan smp ada tawaran diskon/potong bunga gitu..jadi jgn byr bunganya..tp hrs bisa tahan tekanan, ingat kartu kredit itu termasuk hutang tanpa agunan, sebisanya bank ya maki2/ngancam2 itu aja… ( kalo mau ya telp rmh matiin, hape pasang blocker, temen sekantor/hrd kasih tau semua )

      • 12 Juni 2020 - (19:47 WIB)
        Permalink

        Iya klo dibawah minimum mending gak usah bayar aja bu.Soalnya percuma,cuma ngasih untung pihak bank doank klo bayar dibawah minimum.Bayar minimum aja nanti masuknya lebih banyak di bunga,kalaupun msk ke hutang pokok jg sedikit porsinya.

  • 11 Juni 2020 - (18:36 WIB)
    Permalink

    Waduh,parah sekali bank ini.tolong lah Mega jangan seperti ini ke nasabah,sudah terlalu banyak korbanmu.?

    • 11 Juni 2020 - (20:11 WIB)
      Permalink

      Kayaknya bank mega ini kebal hukum bu,sudah terlalu banyak keluhan atau komplain mengenai tata cara penagihan bank mega ini.Tapi buktinya mana,sampai sekarang msh aja pake cara intimidasi nasabah dan telp koar-koar ke pihak yg tidak ada hubungan langsung dengan nasabah dan jelas-jelas tidak pernah dijadikan kontak darurat.

    • 12 Juni 2020 - (22:19 WIB)
      Permalink

      Bank mega memang bank yg penagihan terparah,,,,
      Bisa di bilang di dalam bank juga ada pemaksaan dan pemerasan

      • 13 Juni 2020 - (08:45 WIB)
        Permalink

        Klo diperas oleh oknum bank mega,baik orang dalam atau agency,segera lapor polisi aja pak.Jgn lupa buktinya dipersiapkan,karena mereka sbg penyedia jasa layanan keuangan,harusnya gak boleh minta fee ke nasabahnya.

  • 12 Juni 2020 - (14:45 WIB)
    Permalink

    Coba dikumpulkan saja orang2 yg sudah pernah terintimidasi,bawa bukti2 dan laporkan ke polisi,bawa sampai pengadilan

    • 12 Juni 2020 - (20:06 WIB)
      Permalink

      Betul pak,viralkan kasus ini seperti dulu kasus penagihan pinjol yg viral sampai ke pengadilan jg.Kita sebagai konsumen punya hak untuk melawan jika cara penagihan sudah mengganggu dan tidak sesuai etika penagihan yg ditetapkan oleh BI.Klo cuma lapor ke OJK gak akan ada hasil,karena OJK pasti gak akan proses pengaduan kita sebagai nasabah.

  • 12 Juni 2020 - (15:05 WIB)
    Permalink

    Bank mega harus ditindak tegas,kalo perlu segel aja bank meganya sekalian, plus kantor para debtcollektornya.

  • 12 Juni 2020 - (18:09 WIB)
    Permalink

    Percuma lapor ke ojk atau polisi jg. Sebaiknya bikin forum khusus untuk bank mega ini. Bikin komunitas korban dc bangsat seperti bank mega ini. Kita bikin blow up di sosial media. Kita kumpulkan sebanyak mungkin korban kmdian kita demo ramai ramai. Kalau bisa kita datangin dc dc nya.

    • 12 Juni 2020 - (20:00 WIB)
      Permalink

      Setuju pak.Intinya klo perlu semua nasabah kredit macet bank mega ini gak ada yg bayar,biar mereka tau rasa.Sudah diintimdasi sana-sini,nama baik dijatuhkan msh maksa suruh bayar.Semua korban penagihan dc bank mega yg diluar etika penagihan harusnya berkumpul,demo besar-besaran di kantornya klo perlu geruduk sekalian kantornya.Otomatis kan banyak media massa yg liput.Disitu baru deh jd headline kebusukan cara penagihan bank mega yg diluar batas…

      • 12 Juni 2020 - (20:55 WIB)
        Permalink

        Ayoo klo ada komunitas korban Bank Mega saya tolong dikutkan ya. Sudah kesal ke ubun2 sama bank mega ini

        • 13 Juni 2020 - (08:42 WIB)
          Permalink

          Betul bu.Kita sbg nasabah bank mega yg dirugikan telah dijatuhkan nama baik,harus lawan baik,jgn tinggal diam.Kita galang massa dan viralkan biar media massa blow up,klo perlu demo rame2 ke kntr bank mega ini.Tuntut sekalian bank mega karena udah melanggar etika penagihan dan UU perlindungan konsumen.

      • 22 Desember 2020 - (03:39 WIB)
        Permalink

        Saya juga salah satu nasabah kredit macet saya punya 2 kartu dengan limit berbeda. Waktu ada dana satu satu krtu saya tutup dan lunasi satu kartu waktu itu saya proses ccl tetapi baru beberapa kali cclan saya tak sanggup lg nyicil selang hampir 1 tahun saya ada dana saya masukin lg pembayaran sekitar 1.5jt dan kemarin saya dpt wa dr dc mega tagihan saya msh saja diangka 4.9 limit saya 5jt… kmna dana yg saya bayarkan???? Selain mengancam pihak mega tidak transparant atas tagihan macet nasabah sehingga penagih dengan enk up tagihan nasabah… saya jg ada macet di bank bca cc juga tp saya bayar 300rb perbulan saya msh ada dpt billing statetment dan jelas sisa tagihan saya brapa… saran untuk seluruh nasabah mega ya ya klo mau byr jng di ccl mnding langsung lunas nego atau ga usj byr aj skalian tp resiko pengancaman luar biasa

    • 12 Juni 2020 - (22:24 WIB)
      Permalink

      Boleh kita buat surat komplain aja ke dept terkait agar bisa di tindak lanjutkan,,,
      Bank terparah
      Kolektor yg namanya richard bandores antony lawir juga penipuan
      Awal bilang cicilan nanti dpt surat lunas
      Biasa cuman Hoax uang juga dimakan minta fee
      Parah bank maupun kolektornya

      • 13 Juni 2020 - (08:39 WIB)
        Permalink

        Klo posisi anda di jabodetabek pak,datang langsung aja ke bank mega bagian collection yg di dekat RS mata aini,kuningan jaksel.Komplain aja disana klo anda merasa ditipu oleh dc bank mega yg tawarkan program reschedule.Intinya jgn kasih kendor bank mega ini pak,berapapun uang yg udah kita setor harus jelas itu mengurangi pokok tagihan cc mega kita.

  • 12 Juni 2020 - (19:17 WIB)
    Permalink

    Buat orang – orang yang menjadi korban kartu kredit bank mega berkumpul lah menjadi satu untuk menjadi satu tujuan agar bank mega ini bisa di adili dan cari lah pengacara yang terkenal yang bisa membetengi kalian klo perlu demo besar besaran untuk mengadili bank mega

    • 12 Juni 2020 - (20:10 WIB)
      Permalink

      Setuju sekali bu.Intinya kita semua para korban kebringasan dc bank mega harus bersatu untuk melawan.Sy yakin pasti kalang kabut mereka para manager

      • 12 Juni 2020 - (20:13 WIB)
        Permalink

        Dan spv collectionnya.Para dc yg udah maki-maki kita atau orang lain yg diluar kontak darurat jg pasti ngumpet.Mereka pada berani koar-koar by phone aja bu,klo kita datangin jg mereka pasti ngumpet atau disembunyikan oleh atasannya.

          • 13 Juni 2020 - (08:35 WIB)
            Permalink

            Klo sy sih sampai saat ini blm pernah ada yg datang langsung bu,baik ke rumah atau ke kantor.Mereka itu gak tentu datang bu,malah yg parah itu ya penagihan by phone ini yg nyebar kemana2.Teman sy juga bbrp tahun lalu malah sampai telp ke HRD pusat,tanyakan hutang dan klarifikasi apakah teman sy msh aktif bekerja.

  • 13 Juni 2020 - (07:52 WIB)
    Permalink

    Menurut saya hadapin aja dopkolektor nya, dopkolektor bank mega itu sebenar bukan oknum, bank mega di berikan kepada colletion di serahkan ke vendor org lapangan bukan karyawan bank mega, dopkoletor untuk menangih tunggakan2 hutang kk nya, namun itu sekedar ngancam2 di wa dan sms, praktek di lapangan sih dopkolektor tidak berani datang ke kantor atau ke rumah, saya sudah pengalaman di kejar2 dop kolektor org lapangan seperti org tampang seram, ambon, batak, flores. Solusi di bayar aja sesuai kemampuan /Rp 50000 ke rek kartu kredit anda utk mengurangi hutang anda setiap bln nya, karena kita bayar sesuai kemampuan, dopkoletor tidak berani datang ke rmh atau ke kantor anda, tutup rek kartu kredit close bunga kk berjalan alias tidak aktif lg mencegah bunga berjln, jika dopkoletor datang menemui anda dengan mengancam dan memukul segera laporkan kepolisian / OJK setempat serta bukti hasil visum,foto dan video nya biar dopkoletor vendor kena sangsi berat berserta bank mega nya, sangsi hukuman pidana perbuatan tidak menyenakan terhadap sesorang dan melakukan kekerasan terhadap Debitur. Saran saya hadapin dopkoletor itu, jangan menghindar, apabila menghindar kita sebagai Debitur, berati debitur yg salah.

    • 13 Juni 2020 - (08:31 WIB)
      Permalink

      Sy sih siap pak pasang badan klo hadapi debt collectornya.Nah yg dibilang anda benar pak,jd pihak bank mega lelang data2 nasabah kredit macet ke agency (perusahaan jasa penagihan).Jadi tugas mereka kayaknya dibagi 2 pak,yg teror by phone itu desk collector mega yg di dalam kantor,nah yg visit ke lapangan baru deh oknum agency bank mega ini.Klo ketemu langsung dengan pihak agency jg sebenarnya mereka bisa diajak berunding pak,kesanggupan sy brp setiap bulannya.Tapi dari pihak desk collector bank mega ini yg gak ada akhlak pak,mereka pasti telp kemana2 dan gak ada etika penagihan.Klo kita udah ketemu langsung dengan pihak agency,pasti dari pihak agency pasti buat laporan ke bank mega,misal sy sanggupnya berapa tiap bulan.Cuma oknum orang desk collector bank mega ini pasti yg gak mau terima,mereka pasti berdalih gak ada cicilan flat sampai bbrp tahun.Padahal klo sudah msk kredit macet,mau bayar 100 ribu per bulan jg gak masalah,karena sudah write off tagihan (hapus buku).

      • 13 Juni 2020 - (15:18 WIB)
        Permalink

        Gak apa2 bayar aja semampunya sesuai kemampuan di kk anda, jika anda ada rezeki segera lunasin, sebelum lunaskan tlp bagian colletor bank mega jika tdk tau no tlp colletor bank mega, minta ke customer servis bank mega minta wewenang penagihan ke siapa org nya, dan jangan lupa minta surat pelunasan kk dr bank mega asli surat pelunasan utk pemutihah hutang kk, supaya di ojk coll 5, jejak sdh terhapus, masa pembersihan nama debitur yg call 5 di ojk itu 2 tahun baru pemutihan nama
        pinjaman, sih dopkoletor tidak berani nangih, jika kita sdh bayar berapapun nilai rupiah nya, hal menjelekan nama baik ditempat umum, di kantor atau kerebat jangan khawatir mereka hanya gertak sambal saja itu saja berbagi pengalaman saya menghadapi dopkolektor.

  • 13 Juni 2020 - (15:29 WIB)
    Permalink

    Dan 1 lg, jangan bayar lewat dopkoletor, segera bayarkan ke rek kk anda supaya anda tidak tertipu sama pihak dopkoletor di lapangan, bayar kk yg macet itu bisa ditranfer ke atm bank lain ke rek kk anda yg macet berapapun rupiah yg penting kita bayar, diteror, diancam2 dopkolektor kita sdh terbiasa jadi bpk/ibu punya kk yg macet jgn perlu takut dan segen sama dopkoletor di perjanjian kk bpk/ibu saat pengajuan tidak ada ttd surat kontrak dll jadi hukum perdata utk kk tidak sah, solusi punya hutang pasti ada jln keluar nya, tidak perlu kita menyesalkan diri.

    • 14 Juni 2020 - (19:56 WIB)
      Permalink

      Iya betul sekali.Hukum kartu kredit itu lemah karena hanya berdasarkan sistem saling kepercayaan saja antara pihak bank dengan nasabah.Jika nasabah macet juga pihak bank tidak berhak menyita aset si nasabah yg macet tsb.

  • 14 Oktober 2020 - (20:26 WIB)
    Permalink

    Saya hri ini dapat kabar serupa pak pihak mega nelpon orang yang justru bukan saudara bukan keluarga dia hany sekedar customer yang pernah beli barang olshop dari saya dan pihak bank mega nagih kesana dan menjelekan nama saya, yang puny tagihan itu sbnernya suami saya tapi yang dicari2 ke org2 saya sbg istrinya, kok bisa kayak gitu iya kan bank mega itu bank konvensionl bukan pinjol2 kayak gtu? terus kalau misalnya pengen melunasi lebih baik kemana? biar tidak salah kaprah dan ujungnya disalah gunakan?

    • 21 Februari 2022 - (00:47 WIB)
      Permalink

      Bapak2, ibu2, pak Reza sy setuju sekali kita buat komunitas media sosial untuk para korban intimidasi dr debt collector Bank Mega ini.
      Seluruh Indonesia bisa bergabung. Yg di Jakarta bisa bertemu dg pak Reza, yg d Sby dg saya.
      Korban DC bank Mega ini bener2 banyak. Sudah banyak laporan sebetulnya tapi krn kita tidak ada yg bersatu unt menuntut secara hukum spt Stan****d C**** itu mereka tetep menjadi jadi saja.

      Suami saya jg jadi korbannya. Yang punya tagihan kartu kredit macet itu suami sy. Untuk menunjukkan itikad baik dan kami ingin menyelesaikan tanggung jawab suami saya, Kami datang ke kantor bank Mega di Jl Kembang Jepun -Surabaya. Tapi disana kami dihadapi oleh para DC yg seperti preman. Kami sampaikan bahwa kami akan cicil Rp 300.000/bln tapi mereka tdk mau. Lalu seminggu kemudian Sekitar Sept 2020 mereka DC itu datang ber5 ke rmh kami dan mengintimidasi. Karena merasa kami memang bersalah krn ada tanggungan yg jadi tanggung jawab kami, sy dan suami menerima mereka dg baik2. Tapi mereka mapah menginjak injak kami. Suami sy dianiaya. Tapi mereka pintar, mereka memukuli suami sy di bagian tubuh yg tdk menyebabkan lebam lebam.

      Akhirnya sy pergi ke kantor polisi untuk buat laporan. Tapi krn tidak ada bekas penganiayaan polisi tdk bisa nembuat laporan.

      Mari buat media sosial FB judulnya
      KORBAN PENAGIHAN KARTU KREDIT BANK MEGA

  • 3 Februari 2021 - (13:44 WIB)
    Permalink

    Aku juga di telponin DC terus padahal CC punya suami.bahkan sampai nlpn ke kantor saya kerja dan marah2,ngancem mau ke kantor mau bikin rusuh mau bikin malu.kita ada itikad baik mau bayar CC Bank Mega,tapi nnt pas saya gajian atau suami gajian itupun semampu kita.tapi pihak DC bilang gak mau tau kita di suruh bayar hari itu juga,di suruh cari pinjeman klo tidak di bayar hari itu juga pihak DC akan bikin onar di kantor saya.saya sempat di tegur oleh atasan gara2 DC ini.bener2 gak nyaman bgt rasanya.pihak DC juga ngancem2 suami mau bikin onar di kantornya dia.

  • 24 Maret 2021 - (19:44 WIB)
    Permalink

    Jika ada yang berinisiatif memulai pelaporan kolektif atas bank Mega mengenai kebrutalan penagihan ini, tolong sertakan saya.

 Apa Komentar Anda mengenai Bank Mega?

Ada 43 komentar sampai saat ini..

Penagihan Kartu Kredit Bank Mega Kepada Orang yang Tidak Pernah Dijadi…

oleh rezza dibaca dalam: 2 menit
43