Permohonan Surat Pembaca Keadaan Sulit Dimasa Pandemi, Belum Bisa Membayar Cicilan 12 Juli 2020 Dewa 5 Komentar Covid-19, Debt Collector, Home Credit Indonesia, Kredit dan Leasing, Kredit online, Pandemi Covid-19, Penagihan, relaksasi kredit, Reschedule pembayaran kredit, restrukturisasi kredit, Tagihan Ikuti kami di Google Berita Dear pembaca dan penyedia jasa keuangan, Saya ingin menanyakan hal yang mungkin dirasakan bagi sebagian besar konsumen di masa pandemi seperti saat ini. Meski sudah memasuki tahap pertama tatanan dunia normal baru (new normal) tapi roda ekonomi tidak serta merta bergerak dengan semestinya. Di sini saya mau menyampaikan tentang masalah saya kepada salah satu penyedia jasa pembiayaan multiguna HCI (Home Credit Indonesia) bahwa no kontrak saya 4001133020 macet alias belum bisa dibayarkan meski saya sudah memberikan alasan yang jujur dan tidak pernah berkelit saat dihubungi tapi masih kurang untuk pihak Home Credit Indonesia. Di Bali keadaan ekonomi sangat terpuruk karena pariwisata tidak berjalan di masa pandemi dan saat ini saya sudah di-PHK di perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya dan istri juga tidak mampu melanjutkan usaha karena faktor situasi dan tidak adanya modal. Dan saya berharap mungkin mendapatkan solusi yang bisa dikatakan tidak memberatkan kedua belah pihak. Sekian dan terima kasih. Dewa Komang Denpasar, Bali Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
syaiful galuh12 Juli 2020 - (17:51 WIB)Permalink Hari ini saya benar” kaget tiba” debcolector amar bank datang ke rumah menagih cicilan padahal bukannya seharusnya mereka tidak diperbolehkan menagih di tengah pandemi dan krisis global seperti ini apakah mereka tidak mempunyai hati nurani untuk makan sehari” saja kita sudah sulit apakah saya bisa mngajukan ini kepada ojk agar aplikasi ini dihapus padahal saya sudah bilang klo suami saya sudah di phk dan skrg dy hanya bkrja sebagai ojol dan mrka meminta untuk melunasinya dengan bunga yg tinggi Login untuk Membalas
Degus13 Juli 2020 - (10:56 WIB)Permalink Tidak perlu takut dengan dc bu karna hutang piutang adalah perdata, kalo dc mengancam langsung rekam dan lapor polisi, kalo ada bukti rekam dc mengancam d dalem properti ibu si dc bakal langsung d proses, ini negara hukum jd kalo pihak kreditur ga trima silahkan aja mereka ajukan gugatan perdata di pengadilan, perdata itu ga ada penjara hanya menjadi solusi jalan tengah bersama Login untuk Membalas
Home Codot19 November 2020 - (05:35 WIB)Permalink Gausah digubris, gausah dibayar, tantang ke meja perdata, bilang pasti akan saya cicil perbulan Rp.5000, beres dahh.. Sy utang ha ce i 40jt aja ga jd masalah kok. Login untuk Membalas
Degus13 Juli 2020 - (11:00 WIB)Permalink Seng perlu nyeh pak dewa, hutang piutang adalah hukum perdata, tdk akan masuk penjara, dc teke masuk jumah langsung rekam dan pak dewa berhak mengusir, men ye maksa masuk k jumah nike sdh pidana dan pak bsa langsung lapor ke polsek terdekat. Njep d polsek tinggal jelaskan pak seng ngidang mayah karna dampak corona dan siap d tuntut perdata di pengadilan, kel seng bani ye nuntut perdata pengadilan malunan telah pis krediturne, jeg pragat sube Tyang masih dalam situasi yg sama dan tyang mau tdk mau defense krna kondisi krisis niki pak Suksma 1 Login untuk Membalas
DewaPenulis artikel16 Juli 2020 - (18:23 WIB)Permalink Nggih suksma atas masukannya, sementara ini belum ada pihak dc menghubungi atau mendatangi saya tapi teleponis nya lumayan bikin gerah juga soalnya saya dapat ancaman akan di seret ke meja hijau dan tidak menutup kemungkinan akan dipidana, setau saya hutang piutang bukan termasuk pidana tapi masih perdata seperti yg pak Degus maksudkan dan saya menjawab dengan segala hormat malah dibilang pasang badan ya saya jadi tambah bingung, saya tawarkan win win solution dengan pengembalian barang malah ditolak ya sudah saya ga gubris lagi dari pada saya pusing, mikir mau makan untuk besok aja masih bingung. Sekali lagi suksma dan salam sukses Login untuk Membalas