Bank Mega Menagih Hutang Ke Bukan Pemilik Kartu Kredit Berkali-kali Bahkan dari Cabang Kota yang Berbeda

Kepada YTH Bank Indonesia, OJK dan BPKN,

Saya ingin mengajukan pengaduan mengenai penyelesaian hutang Kartu Kredit Ibu saya Widia Susanti (4890 87** **** 7901 dan 5242 61** **** 4358) di Bank Mega yang tercatat sebelumnya sebesar Rp. 49 juta. Ibu saya sudah melakukan negosiasi dengan Ibu Theresia Purba selaku PIC di bagian Collection Bank Mega. Karena Ibu saya tidak mampu membayar beliau mengajukan keringanan dengan program cicilan sebesar Rp. 817,000 selama 5 tahun. Tapi permohonan pengajuan keringanan Ibu saya tidak disetujui oleh Bank Mega dan saya disuruh menghubungi ibu Theresia Purba selaku PIC Bank Mega tapi tidak diangkat.

Hari ini karena handphone Ibu saya mati, bapak saya dan saya ditelpon oleh Debt Collector Bank Mega berkali bahkan saya di-whatsapp oleh debt collector bernama Dominggo di nomor yang berbeda 0817 7080 25**/0895 35300 28**. Padahal saya angkat telepon dan bicara baik dan akan menyampaikannya ke Ibu saya. Tapi ini kenapa saya dan bapak saya ditelpon berkali-kali. Dan menagih hutang Ibu saya yang harus saya bayarkan sebesar Rp 32 juta.

Yang saya heran Ibu saya dapat email resmi dari Bank Mega saya diminta menghubungi ke Bank Mega bagian Collection di RS mata Aini Kuningan, tapi Debt Collector WA saya, ibu saya harus menghubungi kantor 02150151717 ato Hp 0857110569** atas nama Bp Ahmad di KCP Bank Mega Kota Tua. Kenapa Debt Collector masih menelpon berulang kali padahal saya sudah jelaskan bahwa akan menyampaikan ke ibu saya mengenai penyelesaian hutang ibu saya ini. Bapak saya bahkan ditelpon oleh bank Mega Surabaya kenapa bisa ditelepon agency Debt Collector yang berbeda-beda.

Mohon bantuan Bank Indonesia dan OJK untuk menertibkan Bank Mega ini mereka sangat mengganggu sekali karena menelpon dan menagih ke bukan yang berhutang. Terus ini kenapa tiba-tiba penanganan hutang berbeda-beda. Lalu ibu saya berniat baik untuk menyelesaikan pembayaran hutangnya dan minta keringanan untuk membayar Rp 800 ribu/bulan sampai 5 tahun, padahal di bank lain bisa mengajukan cicilan pembayaran hutang CC bisa bertahun-tahun cuma di Bank Mega yang menolak dengan memaksa ibu saya membayar kewajiban sebesar 2,5 juta/bulan.

Dan sekarang saya dan bapak saya diteror oleh Debt Collector Bank Mega cabang Kota Tua dan Bank Mega Surabaya. Saya sudah banyak membaca mengenai keluhan debitur Bank Mega dan keluhan korban yang bukan berhutang mengenai cara penagihan dan penyelesaian hutang Bank Mega yang sampai saat ini terus bertambah bahkan sebagian kami juga mengirimkan email keluhan ke email Bank Indonesia, OJK, BPKN, sepertinya tidak mempan. Apakah bank Indonesia dan OJK dibayar Bank Mega sehingga sering melanggar peraturan penagihan hutang makany Bank Mega semena-mena menagih kasar ke debitur nya?

Terima kasih dan salam,

Klaudia Mere
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak/Ibu Klaudia Mere

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Bapak/Ibu Klaudia Mere di mediakonsumen.com (8/9), “Bank Mega Menagih Hutang Ke Bukan Pemilik...
Baca Selengkapnya

25 komentar untuk “Bank Mega Menagih Hutang Ke Bukan Pemilik Kartu Kredit Berkali-kali Bahkan dari Cabang Kota yang Berbeda

  • 8 September 2020 - (17:26 WIB)
    Permalink

    Klaudia.Saya ikut prihatin.Lagi-lagi Bank Mega.Anda benar bank yang satu ini seringkali dikeluhkan di media konsumen maupun medos.Tapi sepertinya masih saja gemar menagih dengan cara seperti itu.Entah menunggu sampai korban keberapa baru OJK atau BI atau mungkin Polisi turun tangan.Caranya menagih sudah meresahkan masyarakat.Semoga segera ada jalan keluar.Kalau teror berlanjut lawan secara hukum. Bank apa saja,kalau tukang tagihnya sudah meneror secara fifik kumpulkan foto,dokumen,rekaman dan alat bukti apasaja laporkan ke Polisi.Bank nya gugat ke pengadilan.Sudah saatnya kita berani melawan bank yang sewenang wenang.Ingat ,lakukan semua dalam koridor hukum. Jangan main hakim sendiri.

    15
    • 8 September 2020 - (17:56 WIB)
      Permalink

      Mega lagi mega lagi. Ini bank termasuk kebal hukum. Buktinya otoritas yang berwenang sampai saat ini gak bisa apa2 ternyata hukum masih memihak. Prihatin sekali. Uang berkuasa atas segalanya.

      15
      2
      • 9 September 2020 - (08:44 WIB)
        Permalink

        benar mas OJK dan BI ga mau bantu mediasi, ibu saya padahal niat mau bayar dgn menyicil malah dipersulit disuruh bayar lunas dg alasan sudah menunggak 5 th. sampe menyarankan menjual aset-aset. hanya di Bank Mega saja yg begini di media gembar gembor restruksturisasi mengenai kredit macet hanya bohongan belaka. di bank lain bisa menyicil sesuai kemampuan kalau di bank Mega sesuka hati mereka yg penting yang berhutang ditekan

        5
        1
        • 9 September 2020 - (11:08 WIB)
          Permalink

          Salam kenal mbak….
          Ini masih mending kredit macet 5th
          Di bank permata lebih sadis mbak..
          Kesalahan bukan salah nasabah…kami membayar lancar via autodebet rek permata. Tiba² sistem pembayaran dirubah via manual sehingga saldo cicilan kami tidak didebet bank…6 bln cicilan langsung kami bayarkan tapi kami ttap dimasukan kredit macet…dan kami harus melunasi sisa cicilan 27 bln sebesar 44 jt dgn batas waktu 3 minggu smp tgl 25 september..jika tidak nominal 44 juta berubah jadi 71 jt..ini agency cari uang saya rasa dgn memanfaatkan nasabah.. Sm

          • 9 September 2020 - (13:46 WIB)
            Permalink

            salam kenal mba Dyah, apakah sudah mengeluhkan ini ke contact center bank Permata? sama saja yah bank permata dan bank Mega ini ibu saya juga disuruh melunasi hutangnya 32 juta karena sudah 5 tahun menunggak, ibu saya juga sudah minta keringanan cicilan malah ditolak.

          • 9 September 2020 - (13:54 WIB)
            Permalink

            Sudah mbak…sudah coba minta keringanan di bank permata malang tapi keputusan tetap di bank permata pusat jakart….padahal sy bukan menunggak mbak setoran lancar melalui transfer ke rek permata karena tadinya autodebet yg saya rasa ini hanya missed komunikasi antara nasabah dgn bank 6bl setoran pun sudah kami lunasi saat itu juga…kemungkinan juga kami dimanfaatkan agency mbak kalo tidak begini mereka tidak dapat keuntungan bayangkan mbak…kalo tgl 25 tidak melakukan pelunasan kok suku bunganya naik sangat tinggi….ini bank atau rentenir??

        • 10 September 2020 - (15:32 WIB)
          Permalink

          Nunggak 5 tahun?????ga ada etikad bayar kali, kadang kita sebagai nasabah taunya hanya komplain, bukan berkaca dlu, 5 tahun kemana aja..

          2
          6
      • 9 September 2020 - (10:41 WIB)
        Permalink

        Bagian penagihan Bank Mega patut di apsresiasi krn benar2 menjalankan tugasnya dengan sangat baik, mereka tdk spt bagian penagihan dari bank lainnya.

        Menjawab pertanyaan anda apakah BI dan OJK dibayar? Saya bisa jawab, TIDAK.

        Tapi krn jawaban saya tsb, maka saya timbul pertanyaan lainnya, apakah mungkin krn pernah ada mantan Presiden RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yg berkantor dilantai 27 Bank Mega dengan jabatan Komisaris Utama Transcorp? BTW, SBY ini masihkah di grup tsb atau sdh tdk menjabat lagi?

        1
        2
    • 9 September 2020 - (08:33 WIB)
      Permalink

      Terima kasih pak Bambang, sebelumnya saya juga menulis surat komplain di media konsumen pada bulan Juni ini masih ga seberapa waktu itu bukan saya saja yang diteror orang kantor diteror bahkan menghina saya. Mereka juga menagih hutang ibu saya ke kantor supplemen yg mengendorse saya sudah lapor polisi tapi polisi ga bisa bertindak katanya bisa bertindak kalau DC datang ke saya dan menyentuh saya kalau teror telepon atau whatsapp ga bisa

      • 9 September 2020 - (23:48 WIB)
        Permalink

        Gugatan class action atau gugatan perwakilan kelompok adalah suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yg mewakili kelompok mengajukan gugatan utk diri atau diri-diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yg jumlahnya banyak, yg memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompok dimaksud.

        Kami menerima banyak aduan tentang perbuatan tdk menyenangkan, pelanggaran prosedur & perbuatan melawan hukum dari salah satu bank swasta.

        Kami buatkan grup khusus mengumpulkan semua fakta hukumnya, silahkan join bagi yg berkepentingan di
        https://bit.ly/ClassActionMega

        Sumber
        https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1440491199473319&id=674695559386224

        • 10 September 2020 - (13:48 WIB)
          Permalink

          Trima kasih mba atas infonya diatas saya sudah join wag semoga bisa membantu memberikan solusi dari jalur hukum.

    • 9 September 2020 - (13:03 WIB)
      Permalink

      Siang pak bambang, blh mnt email nya? Sy jg ada mslh dgn bank 1 ini, tp klo secara hukum Sy bingung gmn caranya.

  • 8 September 2020 - (18:07 WIB)
    Permalink

    Lagi2 bank mega. Bank ini bukannya punya khairul tanjung ya? Gak mungkin kan beliau ga tau dengan banyaknya keluhan yg sudah disampaikan soal penagihan bank mega ini. Saya juga korban bank mega. Limit cc saya 4jt. Tiap bulan saya bayar minimum tapi bukannya makin sedikit malah makin gedeeeeee utang saya. Ga seperti bank lain yg makin berkurang. Jahatnya bank mega ini. Rentenir kelas kakap. Rentenir yg dilegalkan. Mungkin BI, OJK dapet persenan dari setiap tagihan yg dibayar jadi mereka ga akan menindak bank mega

    • 9 September 2020 - (08:51 WIB)
      Permalink

      makanya mba saya ga mau pake cc bank Mega krn saya lihat ibu saya. saya pake cc bca, sampai saat ini saya bayar minimum payment ga pernah bertambah. Iyah mba Bank Indonesia dan
      OJK dibayar oleh Bank Mega makanya mereka ga mau bantu, ibu saya padahal
      kirim surat minta dibantu mediasi restrukturisasi hutang mereka bilang itu diserahkan ke pihak bank Mega lah restrukturisasi apanya diskon tapi minta
      bayar lunas. Ibu saya minta menyicil mereka ga mau.

      • 9 September 2020 - (13:36 WIB)
        Permalink

        Jennie di Surabaya ada lawyer Prof DR.Soenarno Edi Wibowo SH.MH.Mhum yang suka rela membela nasabah bank yang menjadi korban debt collector.Kantor beliau di kawasan Rungkut Barata Surabaya.

  • 8 September 2020 - (19:10 WIB)
    Permalink

    Bank Mega lagi …. selalu bank Mega yg muncul di sini cara penagihan mereka seperti pinjol , bank ini sangat arogan sekali mudah” an bank Mega cepat bangkrut ..

      • 6 Oktober 2020 - (01:21 WIB)
        Permalink

        Sadis ya
        Saya juga salah satu konsumen bank mega yang sedang menjalan proses cicilan
        Namun benar sekali, debt collector bank sangat mengganggu bahkan sampai ke keluaga saya
        Saya yang sudah setuju untuk melakukan pembayaran via whatsapp dengan salah satu cs tetap saja masih di telepon berulang ulang dan debt collector pernah sampai ke rumah teriak2
        Sepertinya komunikasi bank internal ini tidak sebagus bank lain

  • 8 September 2020 - (20:42 WIB)
    Permalink

    Bank yang satu sudah terkenal reputasinya.. dari sales-nya yg memainkan data nasabah. Call centernya yg ga pernah bener menangani keluhan, sampai colection nya yg kacau..
    Saya pernah apply Mega dan tidak disetujui, tiba2 datang billing tagihan sebesar 12.340.000 kerumah.. ketika saya konf ke call center ada yg mengunakan data saya, hanya no telpon hp serta kantor bukan milik saya,
    Setelah saya jelaskan ke call center entah dia bodoh atau diajarkan untuk bodoh malah saya diminta bayar. Sedang sudah saya bilang bukan saya pengguna.. setelah berkali2 komplain datanglah bag fraud banking bank Mega, setelah 1bulan dapat kabar ternyata data digunakan oleh sales, dan saya dimintaembayar sebesar 500rb untuk sanggah transaksi Lahhhhh ini yang makin BODOH. Usah jelas siapa salah kenapa saya yg diminta… Perusahaan bobrok management ga mutu.. pantas sepi

    • 9 September 2020 - (08:36 WIB)
      Permalink

      Memang customer servicenya dilatih utk bodoh gitu, memang parah banget bank Mega ini mereka ga mau rugi

  • 8 September 2020 - (23:27 WIB)
    Permalink

    Kalau masih arogan seperti ini, mari rame2 jangan pake prodaknya biar mereka tau pentingnya konsumen buat mereka.

  • 9 September 2020 - (07:49 WIB)
    Permalink

    Kalo gak mau pusing,ubah dong gaya hidupnya,jgn banyak gaya dan keinginan,jadi deh terjerat hutang CC,bank Mega gak salah juga.

    4
    7
    • 6 Oktober 2020 - (07:53 WIB)
      Permalink

      Dasar DC geblek lan go***k, ngomong gapake otak blass. . Sekolah dulu sana yg pinter, biar bisa ngomong pake bahasa yg bener.

 Apa Komentar Anda?

Ada 25 komentar sampai saat ini..

Bank Mega Menagih Hutang Ke Bukan Pemilik Kartu Kredit Berkali-kali Ba…

oleh Klaudia dibaca dalam: 2 menit
25