Headline Keluhan Surat Pembaca Ketidakpastian Pengembalian Pendanaan di Platform Investree 16 September 202017 September 2020 Rido 3 Komentar Fintech, Investree, Kemitraan bisnis, Keterlambatan pembayaran, Pendanaan Online P2P Lending, Pinjaman Online Ikuti kami di Google Berita Pada tanggal 4 Desember 2019, ada notifikasi di email atas pinjaman PT OMN-75. Saya tergiur karena investree memberikan credit scoring A2 dengan jaminan Invoice Financing dan payor PT Signify Commercial Indonesia (Philips Lighting), ditambah lagi investree memberikan informasi di factsheet borrower yaitu riwayat pelunasan pinjaman tanpa pernah telat bayar sama sekali (60 dipercepat, 14 tepak waktu, 0 terlambat), tapi pada saat itu investree tidak memberitahu definisi terlambat yaitu diatas 30 hari, jadi terkesan borrower lancar dalam pelunasan pinjaman. Jatuh tempo pinjaman seharusnya tanggal 6 Maret 2020, saat ini sudah memasuki keterlambatan 193 hari tanpa ada email resmi update penagihan sama sekali setelah H+1 telat bayar (pernah sekali dikirim update email resmi H+1 telat bayar). Saya pernah bertanya tentang update proses penagihan via live chat, CS nya memberikan informasi borrower mendapatkan kontrak baru dari Payor yang berbeda (menggunakan sumber pendanaan lain). Investree belum pernah menjawab tentang pelunasan invoice financing via live chat maupun email apalagi tindakan recovery procedure apa yang telah dilaksanakan. Borrower tidak terdampak covid19 karena jaminannya adalah invoice financing bulan November 2019, kecuali kalau payor-nya bisa jadi. Tapi anehnya tidak ada pemberitahuan tentang pelunasan invoice financing oleh investree. Simpulan keluhan saya yaitu: Keterbukaan atas update proses penagihan yang telat bayar 193 hari (still on going) Pemberian credit scoring yang perlu dipertanyakan Pelayanan customer service yang kurang memuaskan (email tidak pernah dibalas) Tindak lanjut pelaksanaan Recovery Procedure terkait NPL ( telat melebihi 90 hari), dan fungsi joint account di investree untuk meminimalisasi borrower menggunakan pelunasan Invoice untuk kepentingan operasional Rido Ansyori Jakarta Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
PLS3 Agustus 2021 - (17:56 WIB)Permalink Saya menduga, banyak Fintech melakukan permainan kotor, alias membuat PT Fiktif atau PT Siluman untuk mengambil dana investor. Logikanya begini, resiko gagal bayar kan ditanggung oleh lender, dan lender tidak bisa menuntut fintech, karena pada surat kuasa, fintech sudah memproteksi dirinya, dan mau untung sendiri. Selain, fintech juga menggunakan cara licik, yaitu antara sesama lender tidak bisa saling berkomunikasi dan berbagi informasi. Biasanya, ketika terjadi keterlambatan pembayaran, fintech susah dihubungi, dan lari dari tanggungjawab. Bahkan jaminan dari borrower pun kebanyakan fiktif. Selain itu, informasi dari borrower pun tidak detail. Kesimpulan Saya JANGAN PERNAH berinvestasi atau tergiur dengan bunga tinggi dari fintech, karena resiko uang Anda lenyap atau hilang jauh lebih tinggi. Take Care Log masuk untuk Membalas
JR23 Mei 2022 - (11:19 WIB)Permalink Selamat siang, Pak Rido Mohon maaf, apakah masalah ini sudah selesai (dana cair)? Terima kasih sebelumnya. Log masuk untuk Membalas
Deni9 Oktober 2022 - (19:46 WIB)Permalink Investree terkesan mendongeng ketika menyampaikan apa yang menjadi keterlambatan.. Aset yang dijaminkan sudah ditahan bank( alias sudah ada pinjaman lain) Peminjam kayak gini lolos…? Narasi yang dibuat tampa menyertakan bukti. ( jujur saya kecewa peran asuransi apa..) Saya tanya perkara detail asuransi. Dijawab rahasia perusahaan. Ada total 3 pinjaman nyangkut. Janji bulan 12 dibayar ( gak jelas siapa yang janji hanya narasi saja ) Punya saya sudah sampai persidangan.. Pinjaman IXEW telat 200 hari. Saya minta apa yang menjadi putusan sidang…? Hakim siapa..? Sidang dimana..? Tampa ada kejelasan. Kalau katanya investree asuransi 2M/ hari. Sementara yang mengajukan pinjaman unlimited..? Antara gagal bayar dan telat bayar gak jelas.. Log masuk untuk Membalas