Pengaduan atas Sikap Debt Collector KTA Bank Mandiri

Selamat siang,

Saya mau mengadukan perilaku ancaman debt collector Bank Mandiri. Berikut kronologisnya:

Saya sudah tidak bekerja per Okt 2019 dan tetap usahakan membayar hingga bulan Maret 2020 ke pihak Bank Mandiri melalui pinjaman ke teman saya dan saudara. Lalu ketika itu saya dihubungi pihak Mandiri untuk melakukan restrukturisasi KTA no 10201011119** sesuai anjuran pemerintah saat COVID-19.

Saya pun sempat mendatangi kantor Bank Mandiri di Wisma Mandiri II dan cabang Energi untuk mencari solusi penyelesaian utang saya. Saya juga sudah melaporkan langsung semua ucapan yang dilontarkan pihak collection Bank Mandiri ke Ibu maupun adik saya. Saya tidak mengerti bagaimana mereka mendapat nomor adik dan ibu saya.

Pada bulan Mei 2020, saya dihubungi pihak Mandiri untuk diberikan form relaksasi. Saya sudah isi dan menunggu.
Singkat cerita di bulan Juni 2020, ada pihak yang datang ke rumah saya disaat saya tidak ada (FYI rumah saya bukan alamat yang sesuai KTP). Pihak tsb berteriak memanggil nama saya dan menyebutkan total utang saya di bank Mandiri secara berteriak. Ini sudah mempermalukan saya di depan umum. Prosedur DC ini datang disaat pemerintah melakukan PSBB. Bank Mandiri berani sekali mengirimkan tim ke lapangan.

Belum cukup sampai disitu, pihak Bank Mandiri menelepon saya dan mengancam menyita mobil saya padahal utang saya ke mereka berupa KTA. Ibu saya pun ditelepon dan dimaki. Kalimat yang dilontarkan sbb :”Eh bu kalau anaknya gak sanggup bayar,jangan suruh ngutang. 200 juta loh bu””Kalau udah miskin, jangan banyak gaya. Jual tuh mobil”

Dikarenakan hal ini,saya datang ke Mandiri Energi dan menyatakan keluhan saya. Saya sebut alasan mengapa saya belum bisa bayar. Saya juga ceritakan kalau mobil saya bisa mendapat relaksasi sampai Jan 2021. Saya pun menyampaikan harapan saya agar Bank Mandiri melakukan hal yang sama. Namun hal ini sia-sia. Saya malah makin diteror. Meski saya sudah jelaskan ke pihak DC kalau saya sedang proses relaksasi namun tetap tidak digubris. Mereka malah melecehkan saya dengan menyebutkan utang-utang saya. Di beberapa bank dan teman kantor saya. Padahal saya tidak pernah berhutang melalui teman kantor saya. Ini kan namanya fitnah.

Saya sudah lapor ke pihak Mandiri call center dan Mandiri Energi namun tidak ada jawaban mengenai keluhan saya maupun relaksasi saya. Saya hanya minta diberi keringanan melalui perpanjangan waktu. Terima kasih.

Hormat saya

Vani
Jakarta

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mandiri atas Surat Ibu Vani

Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Ibu alami dan terima kasih atas masukannya. Melalui komunikasi pada tanggal 10 Oktober 2020,...
Baca Selengkapnya

46 komentar untuk “Pengaduan atas Sikap Debt Collector KTA Bank Mandiri

  • 7 Oktober 2020 - (22:12 WIB)
    Permalink

    Ya ampun ngeri liat nominal nya nama nya juga dc sekalipun bank bumn nagih nya pake otot gak bisa kalem selain dikejar target juga semoga cepat selesai masalah mbak

    7
    2
    • 7 Oktober 2020 - (22:48 WIB)
      Permalink

      gak juga.saya juga ada tagihan di BRI. Ramah kok.Emang Mandiri aja yang barbar.Makasih ya.Emang saya berharap juga cepat selesai masalahnya. Soalnya mereka juga gak jelas perhitungan KTAnya.

      2
      9
      • 8 Oktober 2020 - (10:44 WIB)
        Permalink

        Jangan di dengarkan mba kalo komen2 yg gk bermutu, gk menyelesaikan masalah. masalah hutang mba gini aja, jika mba sudah mengajukan relaksasi ke bank terkait hutang mba dan klo ada bukti terimanya mba simpan saja dan tunggu prosesnya, jika ada dc datang ke rumah terkait penyelesaian hutang mba, mba tunjukan bukti pengajuan relaksasi katakan bahwa saya sedang menunggu proses relaksasi. Dan untuk dc nya mba tanyakan id cardnya, surat tugas, dan lisensi dc nya. Klo mereka tidak ada mba bisa bilang langsung ke dc nya untuk tidak datang lg selama id card, surat tugas, dan lisensi dc nya blm ada. Memang pasti nantinya dc makin menekan mba, cuma mba gk usah kawatir karna dc kerjaan nya emang begitu, mba kuat2 mental aja. Yg jelas dc tidak bisa melakukan apa2 apa lagi menyita dlll dengan sepihak. Dan saya sarankan mba tetep ada kontak ke bank nya terkait proses relaksasi mba sudah sampai mana.

        5
        5
        • 8 Oktober 2020 - (11:06 WIB)
          Permalink

          Halo Pak Muhamad. Terimakasih sarannya. Saya sudah melakukan persis seperti yang Bapak sarankan. Yang jadi permasalahan saya mereka berteriak mempermalukan keluarga di lingkungan. Mama saya yang jadi korban teror. Saya tidak pernah mencantumkan nomor mama dan adik saya namun mereka malah mengejar keluarga disaat saya masih respon. Untuk proses relaksasi Mandiri ini juga yang saya permasalahkan. Terlalu lama. Belum lagi bulan Juli kemarin ada 1 DC yang meminta saya deposit 500 ribu ke GPN saya (dikarenakan rek Mandiri saya otomatis ditutup). Namun pas saya mau depo ke GPN,eh gak ada nama saya. Belum lagi saya tanya ke bagian Mandiri Energy baik CS dan staf yg handle relaksasi maupun CS Telepon,tidak ada yang tahu GPN itu apa. Aneh sekali

          • 8 Oktober 2020 - (12:15 WIB)
            Permalink

            Semangat mba, selagi kita ada etikat baik harusnya mereka ga begitu, itu sudah diluar SOP penagihan, saya juga pengalaman kok, dan itu pun di beritahukan sama penagih yang datang ke kantor, beliau bahkan bersedia menunggu saya menyelesaikan pekerjaan saya terlebih dahulu. Ancam balik saja DC nya dan katakan sama dia bahwa mba sudah ambil jalur hukum atas ketidak sesuaian pak DC dalam penagihan. Semoga lekas terselesaikan. Aamiin. Oh iya atas ancaman DC tsb bisa di pidanakan kalau nggak salah ya mba, karena telah membuat keresahan apalagi menyalahgunakan data yang ada. Semangat!!

            1
            2
          • 8 Oktober 2020 - (14:21 WIB)
            Permalink

            Betul mas Dicky. Saya akan perkarakan kalau sampai mengganggu keamanan keluarga saya. Hutang memang harus dibayar,saya setuju. Namun saya tidak suka cara mereka mencari data telepon adik dan ibu saya. Lalu saya juga mau tau cara perhitungan cicilan KTA mereka yang malah memberatkan. Terimakasih mas atas supportnya. Saya cuma minta hak saya sebagai konsumen dilindungi UU.

            1
            1
          • 8 Oktober 2020 - (15:32 WIB)
            Permalink

            Teriaki maling saja mbak .. DC nya. Tangkap ramai ramai dan bawa ke kantor polisi..

            2
            2
          • 9 Oktober 2020 - (20:37 WIB)
            Permalink

            Saya baru 2minggu yang lalu posting keluhan DC bank ma****i.yang kayaknya sampai kiamat mrk ngak mau klarifikasi secara terbuka apalagi minta maaf secara terbuka di postingan saya . Ngak tau kenapa mrk bisa tau no paman suami,tetangga saya.teman2 saya,sampai2 tau suami saya kerja dimana. Dan neror no kantor suami. Dg maksud membuat malu istilah hukumnya cyber bulying yg membuat hrd suami mengancam jika bank tsb masih neror suami saya terancanm di outkan. Pada situasi saya blm dapat kerja.padahal kontak darurat saya hanya 1 “adik kandung saya” Sampai2 saya gadaiin motor nambah utang lagi..ehhh setelah saya bayar sebagian utang saya hasil gadaiin motor. Masih ajah di ganggu gara2 saya nulis di media konsumen.bener2 ganggu “di suruh hapus keluhan di media konsumen”padahal situ juga ngak bisa hapus nama baik suami saya .yang notaben nya ngak tau apa2. Saran ya mbag dari pengalaman saya.”angkat telpon dari dc. Bilang ketemuan ke polsek or polda” urusan utang piutang itu perdata. Kalau pencemaran nama baik itu beda. Hutang memang harus di bayar.wajib. kalau belum ada. Apa yang harus di bayarkan?nih saya sengsara bayar utang cc bank tsb dg utang. Malah utang saya nambah. Suruh sabar sebentar lagi ngak mau.padahal ktp saya jelas.alamat korespondensi jelas. Ngak pernah di datangi. Tapi menyebarkan aib saya kemana2.malu tau mbag maluuuuuu. Tengkar sampai kena talak 1.Mrk jg gak mau klarifikasi keluhan saya. Kan aneh

            3
            2
          • 10 Oktober 2020 - (02:00 WIB)
            Permalink

            Halo mas Asis…Saya selama DCnya nagih sopan dan baik,saya tidak masalah kok. Yang masalah kalo mereka barbar…hehe

            Halo mba Sisilia. Nah persis sama ama saya. Dipermalukan di tetangga,neror ibu dan adik saya yang saya gak tau darimana dapat nomornya. Saya juga lagi konsul dengan LBH untuk mempertanyakan UU ITE karena ini termasuk pencurian data pribadi. Semoga masalah mba juga cepat selesai ya 🙂 Cepet dapet kerja juga.

          • 8 Januari 2021 - (08:17 WIB)
            Permalink

            saya jg restru ada pembayaran ke GPN senilai 500.000 mbak.. tetapi dari pihak bank mandirinya yg meminta pembayaran tsb.. bukan dri DC nya..

      • 8 Oktober 2020 - (21:32 WIB)
        Permalink

        Turut prihatin,emang kenapa mbak,sampai banyak hutang gitu?apa terlalu banyak keinginan duniawi?

        2
        4
        • 10 Oktober 2020 - (01:56 WIB)
          Permalink

          halo.Terimakasih sebelumnya.Untuk alasan saya meminjam,saya tidak perlu jelaskan kenapa. Tidak ada hubungan dengan kasus yang saya bicarakan disini.

      • 8 Januari 2021 - (08:11 WIB)
        Permalink

        setuju mbak.. saya ktbulan juga mengalami hal yg sama.. beda dengan bank lain, yang tanpa ada menggunakan pihak ke3.. penagihan juga jelas. kalau mandiri beda, beberapa kali saya alami..
        sejak awal pinjam KTA pun sudah salah, apalagi penjelasan marketing diawal tidak menjelaskan secara rinci perihal bunga dan pokoknya..
        saya pinjam 170 jt.. selama 10 tahun. 6 tahun berjalan saya sudah bayar 250 jt lebih, sisa 4 tahun masih sisa 150 jt.. mau saya bayar pokoknya untuk pelunasan, ya itu 150 jt total pokoknya… terlalu konyol memang tidak sesuai dengan penjelasan diawal yang blgnya bunga dan pokok FLAT.. marketing nya hanya ingin dapat target jadi asal mengiyakan supaya nasabah segera mengambil kredit TAK BERGUNA tersebut..

  • 7 Oktober 2020 - (22:49 WIB)
    Permalink

    Wadaw cicilannya baru mulai kayanya.. Semoga cepet selesai.

    Bpk. Muhamad.. Tempat dan waktu dipersilakan..

    6
    4
    • 7 Oktober 2020 - (23:24 WIB)
      Permalink

      gak kok.udah jalan3 tahun.Makanya sengaja ngasih tau publik ini penipuan. Bayar cicilan per bulan 3,7 tapi pokok hanya 1,3juta . Makanya angkanya masih segitu aja gak turun2.Anyway makasih doanya

      1
      4
      • 8 Oktober 2020 - (08:51 WIB)
        Permalink

        Klu sy trs terang pernah di datangi k rmh 2 DC org seberang.cm mslh sy kredit motor di over sm org lain 4bln g nyetor, nagih atas nm sy, Sy sm istri melawan ajak duel g berani dia.. Sdh ngomong baik2.. Patut di kasih pelajaran semua DC yg G pnya SOPAN SANTUN,, MISKIN IMAN, JAUH DARI AGAMA

        4
        4
        • 8 Oktober 2020 - (10:48 WIB)
          Permalink

          waaahh kalau begitu mah salah yang udah take over motor bapak.Turut prihatin pak. Temen saya juga ada yg gitu. Temennya malah pinjam uang dari dia untuk ambil rumah. Pake nama temen saya.Pas gak bayar sama kayak bapak,dikejar DC.Akhirnya saya saranin aja biar aja rumahnya disita.Toh bukan rumah teman saya. Kadang memang begitu pak.Orang yang ditolong atau ditake over gitu seenaknya

          2
          3
  • 8 Oktober 2020 - (04:54 WIB)
    Permalink

    Ya ALLAH dalam seminggu sudah ada 3 surat mengeluhkan sepak terjang tukang tagih Bank Mandiri.Bank BUMN Badan Usaha Milik Negara tega sekali pada rakyat nya.BUMN pemikiknya itu Negara. Negara punya 3 unsur Pemerintah,Wilayah dan Rakyat.Jadi pemilik Bank Mandiri aslinya ya seluruh rakyat termasuk Vani.Hai Vani gak usah takut.Gak ada urusan sita menyita dalam KTA.Kalau sampai main sita otu pidana laporkan ke Polisi .Kalau Vani juga punya hak menggugat ke Pengadilan. Saya sudah melakukan terhadap sebuah bank lewat PN Surabaya.Saya ingin Pengadilan menguji apakah undang undang mengijinkan sebuah bank melakukan segala cara hanya karena kita berhutang ?.Apalagi kondisi pandemi.

    5
    4
    • 8 Oktober 2020 - (10:51 WIB)
      Permalink

      Hi Pak. Betul sekali Pak.Saya mengerti hukum untuk kredit tanpa agunan. Saya juga tidak akan mennyerahkan barang2 saya tanpa ada proses pengadilan. Yang saya sesalkan kenapa harus ke Ibu saya dan kantor adik saya yang jelas2 nama dan nomor mereka tidak pernah saya cantumkan. Belum lagi kalau ke rumah mempermalukan dengan teriak2. Saya juga berniat melakukan pembayaran namun apa daya belum bisa. Terimakasih Pak supportnya 🙂

      2
      3
      • 13 Oktober 2020 - (00:48 WIB)
        Permalink

        Laporkan aj ke polisi mbak kl dc nya sdh pakai cara barbar begitu. Sekalipun barang2 mba gk ada yg disita tp nama baik mba sdh disita sama mereka.

        1
        1
  • 8 Oktober 2020 - (05:18 WIB)
    Permalink

    Saya salut pada Persatuan Advokat Indonesia ( PERADI ) Solo yang mengeluarkan sikap tegas terhadap para penagih hutang.Peradi Solo menghimbau masyarakat yang menjadi korban ulah debt collector melaporkan ke Polisi. Advokat di Solo juga melakukan pendampingan hukum pada masyarakat yang menjadi korban.Sikap tegas Peradi di Solo memang baru ditujukan pada ulah kawanan penagih hutang yang merampaa motor kreditan di jalan jalan.Namun jelas sikap tegas itu mengekspresikan tanggung jawab moral para advokat di Solo untuk mengayomi masyarakat.Semoga sikap tegas para advokat di Solo menginspirasi para advokat atau pengacara diseluruh Indonesia untuk melindungi nasabah kartu kridit.Rakyat yang sedang susah.Rakyat yang hanya menunggak KTA Kartu Kredit hanya rakyat kecil bukan konglomerat yang menilap duit milyaran.

    6
    4
    • 8 Oktober 2020 - (10:53 WIB)
      Permalink

      Saya setuju pak. Hutang memang harus dilunasi. Selama ada itikad baik harusnya tidak masalah. Cara mereka menagih yang salah. Barbar seperti tidak ada hukum. Saya pun sedang mengajukan perilaku Bank Mandiri lewat DCnya melalui LBH.Semoga lancar urusan Bapak

      3
      4
    • 8 Oktober 2020 - (10:54 WIB)
      Permalink

      Waaahh trimakasih tawarannya Pak. Saya memang maunya masuk hukum karna sudah ada beberapa pelanggaran.

      3
      2
  • 8 Oktober 2020 - (08:55 WIB)
    Permalink

    Hati2 berurusan dgn Bank Mandiri karena mrk bisa melacak nomer2 tlp kerabat kita padahal tidak pernah di cantumkan di aplikasi mandiri
    Kejadiannya mirip dgn saya.BANK MANDIRI gedung wisma mandiri 2 lantai 26
    Collectornya berhijab tapi kata2nya kasar dan mengancam mempermalukan keluarga saya di depan tetangga perumahan..anak.istri di teror entah gmn caranya mrk sampai Tahu No tlp anak saya yg masih smp..

    • 8 Oktober 2020 - (10:57 WIB)
      Permalink

      Waahh itu namanya pelanggaran UU ITE Pak. Dilapor saja ke polisi kalau sampai begitu. Saya juga melakukan hal yang sama. Sedang pengumpulan data dan mau pelaporan ke LBH.

      2
      2
  • 8 Oktober 2020 - (08:59 WIB)
    Permalink

    Hallo. . Hallo. , Pak Muhamad mana ya. . Pak Muhamad. . Silakan komen pak, masih anget nih . .

    4
    2
  • 8 Oktober 2020 - (10:27 WIB)
    Permalink

    Bank mandiri punya pemerintah
    Siapa dlu presiden nya
    Pemerintah jga punya hutang
    Jelas dia kejar rakyat nya yg berhutang
    Buat bayar hutang jga.

    2
    7
    • 8 Oktober 2020 - (11:01 WIB)
      Permalink

      Mengejar pihak yang berhutang itu tidak masalah. Memang jadi bagian risk management. Namun yang jadi permasalahan itu cara menagihnya. Saya tidak komplain ditagih. Kalau komplain,berarti saya tidak mau bertanggung jawab alias kabur. Saya masih ada itikad baik mau bayar dengan pengajuan relaksasi. Yang disesalkan itu banyak pelanggaran penagihan dari Bank Mandiri. Semoga mengerti ya permasalahannya.

        • 8 Oktober 2020 - (23:24 WIB)
          Permalink

          Duh ini kadrun @Prams gimana sih nggak konsisten banget, tadi nyalahin presiden, sekarang nyalahin PKI trus kayaknya abis ini bakal nyalahin Anis deh 😀 😀 😀

  • 8 Oktober 2020 - (11:20 WIB)
    Permalink

    Mangkanya itu disamping mba nunggu kepastian proses relaksasi lebih baiknya mba intens menanyakan ke bank nya lagi. Untuk dc, itu tadi lebih baik mba tanyakan dulu seperti id card, surat kerja, sama lisensi dc nya. Klo tidak ada mba lebih baik suruh pulang saja, dan jika memang dc nya menurut mba sudah tidak kondusif atau sudah merasa tindakanya sudah diluar batas mba rekam dan bisa tegor bisa laporkan ke polisi. Tapi menurut saya dc yg sudah melakukan cara2 begitu itu sudah dipastikan pertama dc nya tidak punya lisensi, dan dc nya itu sudah jelas diluar dari bank/jasa external. Jadi harus dilawan.

    3
    3
    • 8 Oktober 2020 - (11:35 WIB)
      Permalink

      betul Pak. Terimakasih ya pak atas saran dan supportnya.Mudah2an saya bisa menemukan solusi terbaik dalam penyelesaian hutang saya. Dan semua orang yang mengalami hal seperti saya dapat solusi juga

  • 8 Oktober 2020 - (20:03 WIB)
    Permalink

    apalagi saya .. udah lunasin angsuran ke bank mandiri dan BPKB kendaraan saya udah d tangan saya selama 2 tahun lalu .. nah baru minggu kemarin ketauan pas saya mau ambil pinjaman ke bank BRI katanya nama saya masih punya utang ke bank mandiri .. nah dari situ saya bingung saya dateng lah ke kantornya .. kata org mandiri nya itu ada kesalahan teknis katanya .. yg jadi pertanyaan saya di kemanain tuh uang yg saya lunasin k bank mandiri .. kata pihak bank nya mau d bersihin katanya nama saya .. tpi masih blom ada kabar juga ..

    • 8 Oktober 2020 - (21:35 WIB)
      Permalink

      Tadi dijelaskan sdh angsur 3thn pokoknya turun cuma sedikit. Itu namanya angsur sistem bunga menurun, diawal proporsi pokok dgn bunga bisa 25:75 misal angsur 4jt pokok terbayar 1jt sedang yg 3jt bunganya. Perlahan pokok meningkat & biaya bunga jg turun. Nah untung mereka disitu, riba Ndak cara cari uang spt itu. Bisa disimpulkan sendiri. Itu pelajaran buat kita ketika akad kredit langsung ditanyakan saja tabel angsurannya seperti apa, bila tdk sesuai langsung cut saja. Sama seperti akad kredit KPR gila kredit 144jt tenor 15thn, sdh jalan 5thn pokok cuma turun 20jt

    • 10 Oktober 2020 - (02:02 WIB)
      Permalink

      Kalo untuk pembersihan nama di OJK harus terus follow up. Jangan sampai kendor. Teman saya juga ada masalah seperti itu. Mudah2an cepat kelar ya masalahnya

  • 8 Oktober 2020 - (22:15 WIB)
    Permalink

    Klo saya pribadi si ud perna berurusan dr bank lokal dan luar… dan jujur bank lokal yg bumn emng kacau…

    dan saran saya jgn perna ambil kta.. karna itu akan nyekek leher kita sndri hehe

    • 10 Oktober 2020 - (02:05 WIB)
      Permalink

      Betul sekali. Bank BUMN memang agak parah untuk penagihan maupun pelayanan. Namun so far saya dengan BRI tidak ada masalah. Hanya bank ini aja yang sering banyak komplain.Semoga kedepannya gak begini lagi. Dan kalau semua utang saya selesai di semua bank,saya juga emoh urusan lagi ama bank

      1
      1
  • 25 November 2020 - (11:13 WIB)
    Permalink

    Selamat siang Bu vanisya baagaimana kelanjutan KTA maandiri nya , sudah beres kah ??dengan cara apa ,mohon infonya

  • 13 Juli 2022 - (16:00 WIB)
    Permalink

    Selamat sore mba, kebetulan sya barusan mengalami kejadian serupa, saya juga punya KTA di mandiri tp mereka bisa meneror telpon ke suami, mertua, saudara dan di nomor2 selain yg saya cantumkan, itu mereka bisa tau drmana ya? Kalau dlm peraturan OJK itu termasuk menyebarkan data privasi dan melanggar aturan OJK. Apakah kasus mb vani sudah selesai mb?

 Apa Komentar Anda mengenai Penagihan Bank Mandiri?

Ada 46 komentar sampai saat ini..

Pengaduan atas Sikap Debt Collector KTA Bank Mandiri

oleh Vanisya Miero dibaca dalam: 1 menit
46