Surat Pembaca

Akun Shopee Dibajak Penipu Hampir Puluhan Juta Rupiah!

Assalamu’alaikum,

Saya Dara, dengan akun Shopee: daraaanwar. Saya sangat kecewa dengan pihak Shopee, karena sangat lambat mengurus kendala yang saya alami ini. Kronologinya, pada tanggal 9 Maret 2021 saya mendapat telepon dari nomor tak dikenal. Dia menelepon saya berkali-kali, saya angkat, lalu dia bilang dari pihak Shopee.

Awalnya saya tidak percaya, tapi setelah dia menyebutkan semua data saya di Shopee: nama lengkap, alamat, hingga transaksi yang saya lakukan akhir-akhir ini, bahkan nominal Shopee PayLater dan lain sebagainya (yang seharusnya orang lain atau akun yang lain tidak akan tahu), ternyata dia tahu dan semua benar.

Dari situ saya langsung percaya bahwa benar adanya ini dari pihak Shopee. Lalu bilang bahwa saya mendapat hadiah sebesar 2 juta rupiah, dan kode voucher sudah dikirimkan.

Selang beberapa detik kemudian ada SMS dari pihak Shopee masuk dan isinya itu ternyata adalah kode OTP. Pada saat itu tidak tau apa arti dari kode itu dan dia bilang itu adalah kode voucher-nya. Kemudian sambil telepon ia mengarahkan saya untuk klik suatu link dan memasukkan kode voucher tersebut ke link itu sambil bicara “Kak, jangan kasih tahu kode voucher ini ke pihak lain, termasuk saya sebagai pihak dari Shopee karna kode voucher ini sangat rahasia”.

Ini linknya: https://quizzory.com/id/6063edda95ec805ebaf3dc2f#welcome

Lalu ia bertanya mau dicairkan lewat ShopeePay atau bank? Saya pilih bank. Kemudian ia tahu bahwa saya belum mendaftarkan nomor rekening saya di Shopee. Dia meminta saya mengetik nomor rekening saya dan nomor ATM saya di pengaturan chat Shopee agar pencairan dana segera dapat diproses (kata si pelaku tersebut) dan kemudian saya lakukan.

Dari situ saya juga disuruh untuk menekan angka yang sama dengan yang muncul di layar HP saya. Saya klik nomor yang sama tersebut. Ternyata saya baru sadar kalau pelaku mencoba login ke BCA mobile saya. Padahal saya tidak memberikan password m-banking BCA saya kepada si pelaku tersebut.

Setelah itu juga pelaku meminta merk dan kode HP saya. Di situ saya mulai curiga untuk apa pelaku meminta  itu, lalu saya tutup teleponnya. Di saat itu juga saya mendapat pemberitahuan dari m-banking saya bahwa uang Rp 8.600.000 sudah ditransfer ke nomor OVO. Beberapa menit kemudian saya tidak bisa mengakses m-banking BCA saya.

Pada hari Selasa, 9 Maret 2021 tersebut saya juga mencoba masuk ke akun Shopee saya tidak bisa dan ternyata akun saya dibekukan oleh pihak Shopee. Akun Shopee saya tidak dibekukan lagi dan dapat masuk kembali pada hari Rabu, 10 Maret 2021.

Saat saya login masuk, dan ternyata kemarin selasa,9 Maret 2021 tiba tiba ada notifikasi saya melakukan pinjaman sebesar Rp7.400.000 jatuh tempo bulan April.

Selama akun saya diretas pelaku mencoba transaksi yang lainnya hampir puluhan juta. Namun tidak berhasil dan ShopeePay saya diblokir sampai sekarang.

Setelah itu saya mencoba mencari solusi menghubungi pihak Shopee dan jawabannya hanya tunggu sampai 1-3 hari kerja. Saya chat, saya telepon, tagihan saya akan terus menumpuk jika terlambat membayar. Yang membuat saya kecewa kenapa keamanan Shopee begitu lemah sekali sampai akun saya bisa diretas. Adakah itikad baik dari Shopee terhadap masalah ini? Sedikitnya beri jawaban bagaimana solusinya. Karena kalau dibiarkan akan terus menumpuk tagihannya.

Saya langsung menghubungi pihak BCA dan menceritakan hal yang sebenarnya. Pihak BCA pun setelah itu langsung memblokir akun saya dan pihak BCA memberi tahu transaksi OVO ke nomor mana. Pihak BCA memberikan solusi untuk menelepon pihak OVO dan CS Shopee.

Setelah itu saya langsung konfirmasi ke pihak Shopee lagi melalui live chat. Saya sudah berusaha mendatangi kantor Shopee yang di Pakuwon Tower. Saya disuruh menunggu info selanjutnya melalui email dan telepon. Namun sampai sekarang Shopee tidak menghubungi saya dan membiarkan masalah ini terus berlarut-larut sampai lebih dari sebulan dan sampai lewat jatuh tempo.

Saya bertanya ke pihak Shopee, mengapa data saya bisa bocor ke pihak yang tidak bertanggung jawab? Padahal Shopee selalu mengklaim keamanan data konsumennya, tetapi pihak Shopee TIDAK BISA menjelaskan mengapa itu terjadi dan bilang itu pihak Shopee tidak mengetahui.

Saya sangat kecewa dengan pihak Shopee.  Sepertinya keluhan para konsumen itu tidak diutamakan oleh pihak Shopee. Apa shopee hanya ingin mengambil  keuntungan sendiri tanpa memikirkan korban yang mengalami kerugian? Pihak saya yang merasa dirugikan karena diharuskan membayarkan semua tagihan tersebut, padahal bukan saya yang meminjam.

Setelah kejadian ini saya merasa terganggu karena ditelepon oleh DC terus-terusanan setiap hari. Giliran pada saat tanggal  kejadian, tidak ada konfirmasi sama sekali melalui telepon atau SMS bahwa akun saya benar meminjam uang sebanyak itu apa tidak. Tiba-tiba ada tagihan sebanyak itu di akun Shopee saya.

Setelah saya searching, kejadian penipuan ini bukan terjadi sekali dua kali. Ternyata sudah banyak korbannya. Saya heran mengapa pihak Shopee seperti mengabaikan kasus seperti ini? Seharusnya setelah ada satu laporan kasus seperti ini harus langsung ditangani dengan serius, dan menerapkan keamanan yang lebih lagi.

Saya harap Shopee memberi kabar baik untuk saya dalam waktu dekat ini agar masalah  bisa cepat selesai.

Dara Anwar
Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Belum Ada Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pihak yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Komentar

  • Turut prihatin ya mbak. Tiap hari kasusnya sama ya.. Kapan bisa selesai kalau tidak ada perbaikan sistem dari Shopee ya bakal terus terjadi.
    Semoga ada jalan keluar terbaik dan ditambah rejekinya

    • Ka ada no wa tidak .. atau instagram, nnti saya dm ke ig kk, kejadiannya sama, saya juga ketipu sama yg mengatas namankan shopee sbesar 54 juta rupiah, rencana saya mau ke jakarta ke pakuan juga ..

        • Sama mbak aku juga maret lalu kena tipu 6,8jt pihak Shopee ttp menyalahkan kita dan saya sekarang harus bayar cicilan tiap bulan nya 3jt lbih ?? padahal gak sepeserpun kita pakai uang nya

          • Maaf bukannya menyalahkan, kasus kena hack dengan metode Phising ini memang salah korban yg bisa kena, jadi bukan masalah keamanan pihak Shopee, Bank, dsb, karena standard keamanan sudah international, kelemahannya justru ada pada para penggunanya yang bisa dimanipulasi untuk menyerahkan akses login.

            Saya perhatikan korban kasus begini selalu tidak mau merasa salah, memang mereka korban, tapi korban kesalahan mereka sendiri karena ketidaktahuan. Menurut saya justru cara korban yg merasa tidak salah dan justru menyalahkan pihak lain itu bisa jadi menyebabkan pihak terkait tidak sungguh-sungguh menolong, karena mungkin ada tertulis/terucap kata-kata yg tidak sopan dan tidak selayaknya disampaikan ke pihak terkait yg sebenarnya tidak salah namun mencoba menolong sebisa mereka dengan prosedur yg bisa mereka lakukan, apalagi korban biasanya melayangkan SP ke mereka yang bernada tidak mengenakkan padahal yang salah adalah korban sendiri.

            Introspeksi diri saja, memang pahit, saya pun kalau bukan karena sayang dan peduli tidak akan senetral dan seobjektif ini berkomentar, meskipun kesannya saya menyalahkan korban (yg sebenarnya memang salah). Posisi para korban hacking phising ini adalah minta tolong ke pihak platform dan kepada pihak kepolisian, bukan menyalahkan sistem, karena kelemahan dan kesalahan ada di tangan korban sendiri.

      • Itulah sebabnya sampai sekarang saya masih heran, bikin Kartu Belanja (Debit) , Kartu Kredit (Paylater), dan apapun jenis nya, kok di aplikasi sih? Berani sekali. Seperti kita menitipkan kartu ATM atau Kartu Kredit kepada orang lain.
        Apakah karena tergiur Diskon? Reward? Point? Cash back? Hadiah Undian?
        Jangan mimpi, kita lagi berada di dunia nyata. Ayo bangun...
        Berbelanja lah kalau memang punya duit.
        Semoga masalah segera terselesaikan

        • Again & again....gimana nih tanggapan dari Pihak @shopee_id. Begitu banyak kasus yang menerpa, apakah Pihak Shopee belum mampu membayar IT handal untuk bisa memperbaiki server & mengamankan data para konsumennya...?
          #Miris ?

          • Turut prihatin atas kejadian yang menimpa mba Dara. Lain kali hati hati kalau ada yg telpon dengan nomor yg asing atau sms. Jangan sekalipun direspon, biarkan saja karena yang saya tau market place spt Shopee itu tidak pernah telpon customernya apalagi dapat hadiah uang jutaan. Thats not make sense menurut logika saya. Menurut saya Shopee keamanannya sudah bagus karena saya pakai juga dan saya bertransaksi secara aman dan sesuai kemampuan saya membayar jika menggunakan Spinjam / Spaylater. Intinya jangan sekali kali merespon apapun dr pihak yang tidak kita kenal apalagi mengatasnamakan salah satu market place. Itu tidak mungkin mereka lakukan ke customer kecuali orang yang ada niat jahat atau iseng awal awalnya. Untuk data pribadi diketahui orang memang susah untuk dilacak dapat dari mana mereka dan bisa dari mana saja karena dimanapun pasti ada saatnya kita memberikan data pribadi secara online maupum offline. Jadi antisipasinya stop merespon hal hal yg berhubungan dengan data pribadi jika ada yg bertanya dr manapun. Mudah2an cepat beres yah mba Dara dan ini buat pelajaran kedepannya agar kita jadi lebih hati2 dan smart dalam menggunakan pelayanan market place.

        • Jangan heran, itulah Fintech, jangan komplain juga kenapa prosesnya instant/seketika, dan syaratnya mudah, ya itulah Fintech, memang mengerikan, dan sadari itu, maka hati-hati, amankan akun kita, pelajari potensi hacking dengan berbagai macam modus, SP semacam ini jadi pengalaman tidak langsung kita, agar kita bisa belajar untuk tidak melakukan kesalahan yg sama, saya sebagai praktisi IT ikut prihatin dan merasa tergerak untuk mengedukasi masyarakat mengenai modus phising seperti ini, karena ironisnya ciri-cirinya begitu nampak, mudah sekali dideteksi bahwa mereka itu penipu sejak awal, namun karena ketidaktahuan korban maka korban dengan mudah mengikuti apa maunya si hacker.

    • Cara terbaik adalah menguninstall shopee/menghapus akun shopee. Masih banyak marker place yang bisa dipercaya lain di Indonesia.

  • Satu lagi.
    Kayae beneran ada 2 kelemahan.
    Data pengguna sopi yang tersebar,
    Kemudian di manfaatkan penipu yang menyamar jadi cs sopi untuk meminta secara sukarela otp dr korbannya.

    Dr kasus2 beberapa hari ini semakin mengkwatirkan, bagaiman data pembelian, jumlah saldo bisa jatuh ditangan pihak lain.

    Dalam pikiran saya dulu, penipu hanya random nomer hp berharap dapat korban, sekarang lebih canggih karena pegang data itu yang membuat korban teryakinkan.

    Silahkan para ahli, waktu dan tempat dipersilahkan komennya

    • Bnykan yg tertipu itu karna tergiur hadiah dll,,,,saran saya abaikan semua sms,tel atas nama shopee dll,selama kita belanja normal2 aja pasti aman,,,,jgn pake paylater,,isi saldo shopeepay sesuai nominal belanja

    • @Malas

      Jika anda bisa menganalisa. Coba anda analisa apa yang saya analisa ini.

      Kasus penipuan semakin banyak kenapa shopee seakan diam saja.

      Jawabannya adalah:

      1. Uang yang hilang bukan tanggung jawab shopee tapi tanggung jawab Fintech.

      Aplikasi Shopee itu milik Perusahaan Sea group berkantor pusat di Singapura. Sedangkan ShoppePaylater dan juga SPinjam adalah milik perusahaan Fintech berkantor di Jakarta.

      Uang yang hilang di Shopeepay (dari Top Up) adalah tanggung jawab Shopee. Sedangkan uang yang hilang di ShopeePaylater dan SPinjam adalah tanggung Jawab Fintech.

      2. Peretasan dan pembobolan, lenyapnya dana kebanyakan pada ShopeePaylater dan Shopee Pinjam, sedangkan di shopeepay dari hasil Top Up, sangat jarang terjadi.

      Saldo yang ada di shopeepay (saldo Top Up) pasti tidak akan didiamkan lama oleh pemilik akun shopee. Top up shoppepay pasti segera dibelanjakan.

      3. Saat bertransaksi pakai ShoppePaylater, ketika ada sesuatu terjadi dan transaksi dibatalkan, kemudian dana dikembalikan pada Shoppepay,

      Maka pengamanan dana yang ada pada Shoppepay itu menjadi tanggung jawab Shopee. Shopee tidak terlalu mengetahui dana yang masuk pada shopeepay itu bersumber dari mana.

      Namun jika Dana pada shopeepay itu hilang, dan pemilik akun melapor dan cerita bahwa dana itu bersumber dari uang Shopeepaylater,

      Maka Shopee akan melakukan koordinasi dengan Fintech, siapa dari mereka yang bertanggung jawab melakukan investigasi atas kejadian itu. Koordinasi diantara mereka dilakukan selama 7 hari kerja.

      Ketika 7 hari sudah berlalu, dan ternyata Fintech mengaku bertanggung jawab, maka Fintech melakukan investigasi selama 7 hari lagi, untuk menemukan jawaban, yang harus mengganti uang itu, Fintech atau pemilik Akun.

      Lagi dan Lagi, shopee tidak merasa dirugikan atas maraknya penipuan dan peretasan akun shopee karena yang bertanggung jawab adalah Fintech bukan shopee.

    • Secanggih apa pun sistem keamanan berlapis, jika penggunanya bisa diperdaya, itulah yg namanya metode Phising, saya selaku praktisi IT mencoba mengedukasikan ini, karena itulah kelemahannya, yakni pada korban sendiri, ironisnya korban nyalahin semua pihak, padahal dia yg salah, memang terkesan kejam ya, bukan begitu, saya sayang, peduli, agar bisa instrospeksi diri, dan kalau lagunya merasa tidak salah, khawatirnya pihak terkait jadi malas-malasan dan tidak sungguh-sungguh menolong korban, karena posisi korban adalah pihak yg salah dan minta tolong ke pihak Shopee, Bank, dan Kepolisian.

      Mengenai data, itu bisa banyak kemungkinan dimana si hacker dapat data, ini saya khawatir berasumsi, karena bisa jadi salah dan malah menuduh tanpa bukti, inilah tugas penyeidik kepolisian untuk mengungkap semuanya.

      • Kali ini saya setuju.. ini keteledoran korban sendiri.. sy sbagai teknisi pun bingung kalo ada yg terkena korban skema phising sprti ini.. mungkin karna tergiur hariah jd tidak menggunakan logika lagi..
        sebenarnya mudah saja, OTP hanya utk diri sndiri dan tuhan yg tahu.. jika bisa melakukan itu saja, 99% terhindar dari skema sprti ini..

    • Apakah anda bodoh ? Tidak tau darimana penipu bisa tau data alamat nama transaksi yang di lakukan korban ? Anda tidak tau ? Itu karena korban pernah belanja di toko penipu sehingga penipu tau nama alamat dan transaksi yang di lakukan korban, sepertinya korban sebelum di tipu oleh penipu sikorban belanja ke toko penipu tersebut.

  • Coba posting di sini alamat pengiriman pesanan yg berhasil dicancel itu kak. Jangan2 pelakunya masih komplotan yg sama dengan yg sudah2. ?

    • Dia belum mencantumkan alamat ka.hanya cek out barang segitu banyaknya tetapi Alhamdulillah tidak terjadi transaksi soalnya shopee pay saya terblokir keterangannya ada aktivitas mencurigakan gitu

      • Kalo gitu, jejak yg masih bisa ditelusuri dari nomor OVO si penipu 081990031181. Ini akunnya sudah OVO Premier karena saldonya bisa di atas 2 juta, yg artinya sudah terverifikasi minimal foto KTP plus selfie orangnya.

        • Saya sudah melaporkan ke kepolisian dan pihak ovonya kak dan akun ovo tersebut sudah di blokir.tp pada saat saya meminta data diri penipu tersebut pihak ovo tidak mau kasih.alasannya yg bisa meminta data diri pelaku tersebut hanya dari pihak kepolisian atau lembaga yg berwenang

        • Dan terjadi lagi
          Yg mesti hati hati itu pengguna Shopee..
          Dari awal berdiri sampai sekarang semua market place tidak pernah kasih hadiah / cashback ataupun itu lewat telfon
          Kalaupun ada lewat IG/FB/Twitter itupun centang ijo
          Be smart people guys ini jaman teknologi
          Secanggih apapun sistem pasti ada bug nya, sekelas Facebook data bisa bocor !!!!

        • Aku jg wktu tu kena tipu mas dan cekout alamat barangnya ke sumatra Selatan tertera no HP sipenerima jg.

    • Kalo kasusnya aku tadinya alamat aku dan berubah menjadi ogan ilir palembang

  • Kalau boleh tahu data2 apa saja yg diminta pelaku? Karena saya kepikiran celah kemungkinan dari mana penipu bisa dapat data2 pribadi user, salah satunya dari label packaging paket yg dibuang sembarangan oleh konsumen.

    • Kalau packaging paket saya selalu gunting dan dihancurkan terlebih dahulu sebelum dibuang krna takut disalahgunakan.cuma yg saya heran beberapa hari kemudian setelah kejadian saya, teman saya yg lokasinya berada di dekat saya juga ditelpon oleh pihak yg mengaku shopee .diangkat sebentar dan tau data2 diri teman saya tersebut .tp teman saya lgsg menutup telponnya .

      • Eh sori maksud saya bukan data apa yg diminta tp data apa saja yg disebut oleh pelaku sehingga bisa membuat korbannya yakin itu dari Shopee.

      • katanya tau no rekenin dan hp aja orang sudah bisa melacak kita sedetil mungkin ?

    • Tiap baca media konsumen keluhannya slalu penipu shoppie,kmrin hampir terjebak,pihak penipu tlp via wa pake profil shoppie,saya permainan kan aja dia,eh dia marah2 pake bahasa kotor lagi... Parrah

  • Ini murni kesalahan mbak si .. karna kasih kode otp .. tapi cara penipu alus banget yang ini ..
    Tapi kasus kayak gini sering banget di media konsumen .. kenapa shope gak berbenah ya untuk celah ini ..misalnya untuk pencarian pinjaman harus 1x24 jam atau 2x24 untuk meminimalisir kasur penipuan yang berualng gini ..

    • Setuju bgt harusnya jgn bgtu mudahnya pencairan dana dr spaylater maupun pinjam...

  • Coba konsultasi dengan pengacara atau ahlinya, apakah dgn kejadian kebocoran data pelanggan seperti yg anda alami bisa ditempuh ke jalur hukum atau membuat tuntutan ke pihak shopee, karena hal ini saya rasa berawal dari pelaku yang memiliki data pelanggan yang menjadi media pemulus penipuan yang telah terjadi.

    • kalo kasusnya banyak, rame2 aja bikin aduan ke polisi, nanti psti bisa ditindak, pihak shopee pasti akan dipanggil polisi

  • Kebocoran data pengguna shopee bisa jadi karena pakai WiFi publik, VPN, Clone App, instal aplikasi bervirus atau ga sengaja pencet pop-up iklan sehingga aktivitas internet korban terlacak. Tapi dari sana pelaku belum bisa login. Buat bisa login, dia pakai no wa korban dengan minta OTP. Biar korban ga curiga kode OTP dia ganti istilahnya dengan kode voucher. Pelaku pakai nomor wa berawalan (+1) yang didapat dari aplikasi nomor kedua supaya sulit terlacak keberadaannya.
    Ini trik lama sih jadi kalo ada yg ngaku dari Shopee tapi no wa depannya (+1), jangan berani diangkat, langsung reject call.

    • " salah karena bodoh, benar karena pintar"...kesannya anda seperti mengintimidasi seseorang,anda mengedukasi sekaligus mengintimidasi ..!! , "sudah jatuh,tertimpa tangga pula"
      ..artinya mbk dara sudah jadi korban, disalahkan pula ,ada orang yang mengasihani,dan ada pula yang mencaci... kita sebagai makhluk sosial saling menguatkan saja,setiap manusia pasti punya kebodohan masing masing sekalipun dia orang tercerdas di bumi, coba pikir... jika semua penghuni bumi pintar maka tidak akan ada profesi sebagai penipu ,dan jika semua manusia di bumi ini baik tingkahnya maka tidak akan ada profesi sebagai polisi, , intinya.. Takdir di bumi ini sudah diatur tuhan, setiap manusia akan dapat musibah sekalipun dia tak mau, jadi.. Setiap manusia pasti punya kelengahan dan keteledoran.. Jangan saling menyalahkan..! namun saling membantu dan menguatkan..! Jangan menghakimi orang lain,Jangan merasa dirimu paling berhak atas musibah orang lain !

      • Bisa jadi pak .karna beberapa teman saya juga ada yg di telpon dari pihak shopee dan pada saat saya ke kantor polisi polisinya juga bilang pernah ada yg telpon juga pake nomor +1 dpnya shopee.tp dia ga angkat karna sudah tau penipuan.dan kasus saya sampai saat ini belum ketemu titik terangnya

        • Ka dara aku di arahkan tidak perlu membayar tagihan tersebut dan bbrp teman yg lain yg terkena diatas 10jt pun tidak mau membayar, jd kalo ke shopee memang tidak di gubris dan ada info juga spinjam itu blm terdaftar di ojk lebih baik langsung hubungi ojk, tapi memang seharusnya kita berkumpul bagi yg terkena tipu lalu kita laporkan sama sama

          • Tapi mba, kalo misal nggak dibayar itu ditlp terus jadinya gimana? Apa pernah ada yang sampe didatangi deptcolector?

  • Alhamdulillah.. 300x lebih Transaksi hanya di E-commerce yang sangat mendukung UMKM Lokal Indonesia, Toped dan Bukalapak...
    Belum minat beli di E-commerce ciptaan Orang luar.