Ilustrasi Keluhan Permohonan Surat Pembaca Debt Collector PermataBank Sangat Mengganggu 1 Mei 20218 Mei 2021 Dian Pertiwi 9 Komentar Cicilan pelunasan kredit, Debt Collector, Kredit Macet, Kredit Tanpa Agunan, KTA PermataBank, Pandemi Covid-19, Penagihan, penagihan ke pihak ketiga, PermataBank, restrukturisasi kredit Ikuti kami di Google Berita Dear Media Konsumen dan PermataBank, Saya saat ini ada cicilan KTA di PermataBank dengan status kredit macet. Nominal KTA yang disetujui pada tahun 2019 adalah Rp10 juta dengan tenor 36 bulan. Namun mulai macet di tahun 2020 karena dampak dari Pandemi Covid-19. Pada tanggal 23 April 2021 saya diteror oleh debt collector PermataBank dan disuruh membayar tagihan saya. Kemudian saya diarahkan untuk membuat kesepakatan dengan Ibu Helwa dari bagian keringanan. Sedari awal saya sudah meminta untuk dicicil saja, karena kalau langsung pelunasan saya tidak sanggup. Namun Pihak PermataBank keukeuh saya harus melunasi maksimal tanggal 28 April 2021 dengan DP Rp2 juta. Akhirnya saya coba nego DP Rp1 juta dan sudah saya bayarkan tanggal 24 April 2021. Tanggal 28 saya memang belum bisa melunasinya, seperti yang sudah saya katakan di awal kepada Ibu Helwa. Namun debt collector pihak PermataBank sangat mengganggu dengan terus menelepon selama jam kerja. Padahal saya tidak bisa angkat telepon. Malam dan pagi-pagi juga dia telepon terus. Belum lagi dia menghubungi rekan kerja saya, dimana dia membuat saya malu. Setahu saya, itu bukan etika debt collector yang baik. Saya tahu, membayar cicilan adalah kewajiban saya, tapi kalau saya sudah diteror dan diancam, ini sudah keterlaluan. Mohon pihak PermataBank dapat menangani permasalahan ini dengan bijak. Nomor KTA saya: 0010890501003643933. Terima kasih. Dian Pertiwi Tangerang Selatan, Banten Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
PermataCare1 Mei 2021 - (16:52 WIB)Permalink Selamat sore, terima kasih atas informasi yang telah diberikan. Keluhan tsb saat ini sedang dalam… https://t.co/1Z3Md7krcH 1 4 Login untuk Membalas
Evi1 Mei 2021 - (19:20 WIB)Permalink Resiko berhubungan dengan renterin online 2 1 Login untuk Membalas
Gomu1 Mei 2021 - (19:28 WIB)Permalink Di media konsumen kalau gak Kasus Shopee di bajak yaaaa Kredit macet!! Makanya jangan Ngutang! Salah sendiri, kalau gak ada duit ya jual aset bukan ngutang! 7 9 Login untuk Membalas
Pelita2 Mei 2021 - (16:05 WIB)Permalink Yg penting ada itikad baik to bayar ..yg sabar aja 4 1 Login untuk Membalas
071 Mei 2021 - (21:26 WIB)Permalink Yaaah. Begitulah masuk kesini, urusan kredit macet sepertinya jadi bahan cibiran. Maka bayar lah hutang mu… 2 2 Login untuk Membalas
Malas2 Mei 2021 - (08:02 WIB)Permalink Yah itu masih sopan menurut saya kalo dah dipegang DC. Tidak ada screenshot ancaman, cuma telpun berkali2, lha memang begitu tugasnya Kalo kalem2 lah, mana ada yang mau bayat, secara ditagih berkali2 aja masih loss. Masih kerja kan? Syukur dah, coba ada aset apa aja di jual, sepeda motor jual, hp juap, hp istri jual buat lunasin. Masalah ini bukan pinjol ilegal gan, mau gimana2 nama agan sendiri yang kotor di bi kalo suatu saat butuh gak bisa apa2. Jual aja aset seadanya, dr cerita juga gak begitu besarkan, yang penting tidur kerja tenang badan sehat pikiran sehat ntar tinggal dikit2 hemat ganti barang dijual. Kalo kaya gini, lama2 malah kehilangan kerja agan nanti. 9 3 Login untuk Membalas
Zain2 Mei 2021 - (17:34 WIB)Permalink Kalo masih kerja jangan pake alasan pandemi deh,, 7 3 Login untuk Membalas