Asuransi Allianz yang Membingungkan

Selam, perkenalkan saya Niko anak dari Lukas Horianto, pemegang polis asuransi Allianz dengan nomor polis 8000210117533669. Papa saya tertarik dengan asuransi Allianz karena asuransi Allianz memiliki nama baik dan agen juga merekomendasikan karena pelayanannya yang baik.

Agen selalu berkata bahwa dengan asuransi kesehatan Allianz, kita bisa bebas memilih rumah sakit mana pun dan dokter mana pun. Bahkan kalau bisa pilih saja yang paling mahal karena akan di-cover semua SESUAI TAGIHAN. Oleh karena itu papa saya mengambil polis dengan biaya sekitar Rp1,1 juta per bulan. Biaya yang menurut kami cukup mahal, tapi pertimbangan papa saya adalah jika suatu saat beliau sakit dengan biaya yang mahal, maka tidak akan membebani siapa pun.

Singkat cerita, papa saya mengalami keluhan sesak nafas saat tidur dan harus dirawat selama 5 hari di RS. Betapa kagetnya, saat pulang papa saya diharuskan membayar uang yang katanya adalah overlimit biaya “lain-lain”, hampir 7 juta rupiah. Setelah dicek, ternyata biaya “lain-lain” ini adalah termasuk biaya obat dan cek lab yang menurut kami tidak masuk akal. Karena setahu kami obat dan lab adalah tindakan penunjang kesehatan papa saya yang seharusnya juga dibayarkan oleh pihak asuransi.

Berikut rincian biaya dari RS dan rincian klaim dari Allianz:

Berlanjut, papa saya harus dilakukan tindakan lanjutan dan betapa kagetnya ketika pulang kami harus membayarkan kembali biaya overlimit “lain-lain” sebesar 4 juta rupiah lebih. Demikian rincian biaya RS dan klaim dari Allianz.

Saat kami menerima tagihan ini, kami sempat bingung dengan penggolongan biaya. Dan lagi-lagi, biaya obat-obatan penunjang medis dan lab papa saya kembali digolongkan pada biaya lain-lain. Bagaimana mungkin biaya obat untuk kesehatan selama di rumah sakit menjadi biaya lain-lain? Ada juga biaya tindakan poliklinik sebesar Rp153.000 dan Rp360.000. Yang mana Rp153.000 masuk biaya lain-lain dan Rp360.000 masuk biaya dokter dari yang kami teliti, jika salah tolong dibantu luruskan.

Melalui surat pembaca ini, saya ingin menyampaikan kekecewaan saya. Karena pada saat awal, agen selalu bilang tenang saja tenang saja, tapi ternyata ada limit biaya “lain-lain” yang pastinya akan selalu menghantui setiap papa saya sakit.

Limit Rp9 juta untuk biaya lain-lain memang adalah jumlah yang cukup besar, tapi jika segala macam biaya seperti lab dan obat-obatan penunjang medis juga dimasukkan biaya lain-lain, kami merasa sangat dibohongi. Karena seperti kita tahu, lab dan obat-obatan bukanlah biaya lain-lain, itu merupakan biaya yang terjadi untuk penunjang kesembuhan. Kami tidak bisa tenang lagi seperti kata-kata semua agen yang selalu bilang tenang saja.

Terakhir, saya juga bingung dengan lamanya proses klaim asuransi. Di RS pertama, papa saya harus menunggu dari pagi sampai jam 3 sore untuk bisa pulang karena administrasi yang belum selesai. Di RS kedua, kami harus menunggu sampai jam 1 siang baru bisa pulang, itu juga karena saya yang bolak balik menanyakan proses administrasi yang tidak kunjung selesai.

Niko Laus Horianto
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Surat Tanggapan Allianz untuk keluhan Bapak Niko Laus Horianto & Bapak Lukas Horianto

Dengan hormat, Sehubungan dengan keluhan Bapak Niko Laus Horianto sebagai anak dari Nasabah atas nama Bapak Lukas Horianto dengan nomor...
Baca Selengkapnya

41 komentar untuk “Asuransi Allianz yang Membingungkan

  • 4 Juni 2022 - (12:53 WIB)
    Permalink

    Kejar saja terus agen asuransinya… suruh dia buktikan janji janji manisnya…tagih saja

    5
    1
    • 5 Juni 2022 - (00:23 WIB)
      Permalink

      Saya sih kurang setuju soal ini. Yang memutuskan dalam hal medical claim terkait pembayaran adalah medical underwriter, yang dimana para underwriter ini terdiri dari dokter-dokter. Mereka inilah yang menilai seberapa parah penyakit yang anda alami, termasuk juga biaya rumah sakit dan semua penunjang medis yang dibutuhkan.

      Namun demikian, dari total claim yang diajukan kepada perusahaan asuransi, tetap saja ada sebagian kecil dari tagihan tersebut yang tidak disetujui, misalnya hal-hal yang tidak berhubungan dengan perawatan anda (contoh: sarung tangan).

      5
      1
      • 5 Juni 2022 - (18:06 WIB)
        Permalink

        Saran saya adalah pastikan dan cek kembali isi polis yang di beli oleh papanya, apakah manfaat kesehatan nya on billing atau on plafon,,
        Jika kartunya itu on bill/chasless maka seluruh tagihan biaya medis pasti akan dicover full,, tapi jika kartu on plafon maka ada batasan setiap biaya yang tertera ditabel polis .
        Jika terima semua dengan mentah pernyataan dari agen, kita pun harus cerdas untuk membaca kembali isi polis tersebut, biasanya oknum agen yang hanya ingin dapan komisi saja dia jelaskan yang manis manis saja.. tapi yang jeleknya dia gak ceritakan..

        11
    • 5 Juni 2022 - (06:15 WIB)
      Permalink

      Kalau liat dari Form Klaim Asuransi Allianz… sepertinya ikut asuransi kesehataan yg tipe Esensial… dengan limit kamar 600rb per hari….2 tempat tidur dan 1 kamar mandi dalam…

      Emang bener sesuai tagihan… tapi dengan catatan kalau ambil kamar dengan biaya dibawah 600rb sehari…plus 2 tempat tidur dan1 kamar mandi dalam…

      Yang saya lihat dari tagihannya bener dibawah 600rb sehari… tp 1 tempat tidur…

      Jd pasti akan ada kelebihan bayar…
      Nah ini yg kadang agen kurang bisa menjelaskan ke nasabah…

      Saya sendiri saja sebelum ambil polis tanya2 sampe lama, karna masih belum paham.dengan prinsip 1 tempat tidur, 2 tempat tidur, dll…

      Kalau ditanyakan ke Agennya, saya yakin disuruh Upgrade polis.. dengan premi yg lebih besar lg..

      • 5 Juni 2022 - (09:25 WIB)
        Permalink

        Gampang gan… ini khusus di ALLIANZ ya.

        Contoh: jika agan mengambil plan yg 1kamar 2tempat tidur dgn kamar mandi di dalam atau Rp.600,000.00.
        Maka agan berhak mendapatkan perawatan dgn fasilitas 1kamar 2tempat tidur dgn kamar mandi didalamnya pada RS tempat agan di rawat dgn cacatan dimana kelas kamar merupakan kelas terendah pada RS tersebut (contoh pada RS A memiliki 2kelas fasilitas kamar dgn kategori yg sama yakni 1kamar 2tempat tidur dgn kamar mandi di dalam, kelas 1 biaya per kamarnya Rp.1,000,000.00/malam sedangkan kelas 2 dgn biaya Rp.1,500,000.00/malam, maka yg menjadi hak agan adalah kamar kelas 1 tanpa biaya tambahan ataupun prorata). Sedangkan untuk batasan kamar Rp.600,000.00/malam dapat agan pergunakan jika kebetulan pas lg sakit agan lg dinas keluar kota dimana RS di kota tersebut kamar VVIPnya 1kamar 1tempat tidur dgn kamar mandi di dalam cuma Rp.600,000.00/malam maka agan berhak menempati kamar tersebut tanpa biaya tambahan maupun prorata.

        Semoga dapat membantu agan untuk memutuskan plan yg akan agan beli sebelum terlambat memiliki perlindungan terbaik dr ALLIANZ.

        4
        2
    • 7 Juni 2022 - (15:12 WIB)
      Permalink

      Untuk penulis. Boleh hubungi saya. Saya bantu apakah kalau memang ada kesalahan dalam penghitungan.. atau boleh hubungi agen ny
      IG : eluismaildacosta

    • 10 Desember 2022 - (19:24 WIB)
      Permalink

      Saran saya cb buka epolis dan buka manfaat nya, jd bs dilihat apa betul salah agent atau asuransi atau memang manfaat tidak cover

  • 4 Juni 2022 - (17:52 WIB)
    Permalink

    Kalau dr case agan sepertinya kena iming2 agent kejar target. Pengalaman pribadi dlu pakai asuransi merk prudent, yg dimana agent jg kejer target pas ada masalah gk bs jawab apa2 krn cm diiming2in doang.

    Sekarang saya pindah allianz jg tp agent temen deket, jd hal sepele sudah paham tidak salah tangkap. Dan diatas agan bilang ayahnya premi 1,1jt , sedangkan saya aja yg umurnya mungkin setengah lebih muda dr ayah agan premi per bulan 1,5 tidak tercover semua biaya rumah sakit krn ada limitnya. Sbg contoh dengan premi 1,5 saya hanya bs dpt kamar vip yg 2 bed, kalau vip 1 bed akan nambah biaya lg.

    Minta pindah agent gan drpd nanti sayang premi bulanan sia2 gk kepake.

    4
    3
    • 5 Juni 2022 - (00:17 WIB)
      Permalink

      Mungkin yang agan maksud ini plan yang prorata, bukan yang as charged.
      Menurut tabel manfaat terbaru, kamar rumah sakit yang dijamin itu biasanya selevel 1 kamar dan 1 kamar mandi di dalamnya.

      Kalau ini sifatnya prorata, berarti agan cuma bisa upgrade ke level kamar berikutnya selama 2 hari rawat inap pertama, setelah itu kudu balik ke kamar awal. Kalau enggak, agan kudu bayar selisih biaya kamar dengan biaya yang ditanggung.

      • 5 Juni 2022 - (09:05 WIB)
        Permalink

        Ikut nibrung akh, salut dgn ortu sdr Niko yg sdh sadar akan pentingnya asuransi. Dari cerita saudara sdr Niko, klo sy gak salah plan yg diambil adalah plan BASIC dimana biaya lain²nya masih di batasi. Mungkin agen asuransi ortu sdr Niko masih baru sehingga kurang paham akan produk masing² plan atau mgkn jg karena calon nasabah pinginnya plan yg plg murah saja.

        Memang benar, pada plan BASIC asuransi ALLIANZ biaya lain² masih memiliki limit dan dibatasi dan memang benar jg biaya obat²an, laboratorium, poliklinik dll termasuk dalam biaya lain² dan biasanya biaya inilah yg cukup besar jika nasabah harus melakukan rawat inap di RS. Saran sy pilihlah plan asuransi sesuai dgn kebutuhan kita dan jgn pernah memilih asuransi hy karena premi.

        Perihal lama proses klaim check out dr RS sebenarnya bukan salah dari pihak asuransi khususnya di Allianz, dr pengalaman sy proses klaim hy membutuhkan waktu sekitar 30menit sampai 1jam jika rekap dokumen klaim sdh dikirim oleh RS ke pihak ALLIANZ. Lamanya proses tersebut disebabkan oleh lamanya pihak admin RS dlm mengirim data² tersebut. Jd pihak pasien harus aktif terus menerus menanyakan ke admin tagihan RS.

        Pengalaman sy selama menjadi nasabah di ALLIANZ cukup memuaskan dan agen sy jg cukup baik serta sangat mengerti dgn produk produk. Bahkan beberapa klaim yg seharusnya nasabah dapatkan (yg pada umumnya tidak diketahui oleh masabah) juga dibantukan klaim sampai cair.

        Milikilah asuransi saat kita masih sehat dan produktif karena produk asuransi hanya dapat kita miliki selagi sehat dan produktif.

        10
        3
    • 5 Juni 2022 - (08:27 WIB)
      Permalink

      Ini produk unit link biasa terjadi seperti ini….saya saran kan kalau mau beli asuransi kesehatan lebih baik beli produk murni kesehatan produk tradiaional

      2
      2
      • 5 Juni 2022 - (09:40 WIB)
        Permalink

        Saya kurang setuju dgn sdr Ken, asuransi kesehatan tradisional itu umumnya di beli oleh perusahan untuk karyawannya karena tidak terikat. Premi akan naik signifikan jika terjadi klaim utk kondisi kritis.

        Saran sy jika memang berencana memiliki perlindungan/proteksi jangka panjang utk kesehatan, asuransi unit link tetap yg terbaik.

    • 5 Juni 2022 - (13:32 WIB)
      Permalink

      “salam sukses buat ko Niko ya saya ikut prihatin atas kendala yg ko alami tapi perlu di perhatikan setiap membeli dan sesudah di beli tentu sudah barang tentu lah kt tau apa yg kt belikan klo,memang agen ada yg slalu berkata tenang,tapi letak yg kt beli tu jg yg menentukan, karena setiap kartu ada bajat nya sendiri,saya pernah jual kartu esensial ke satu nasabah usia masih 43 tahun tu pereminya 1230000 tapi masih kls menengah lah,blm sepenuh nya, jd kembali coba cek kartu apa yg di belikan ortu Koko.trimaksih

  • 4 Juni 2022 - (23:31 WIB)
    Permalink

    Percaya kepada agen penjual asuransi adalah kekeliruan yang fatal. Agen penjual asuransi adalah broker bokek, sehingga mereka merayu calon nasabah asuransi dengan iming-iming yang menggiurkan, manis semua.

    Agen penjual asuransi tidak ragu -ragu menipu calon nasabah, dengan berbagai cara dan trik ampuh yang sudah disiapkan dengan matang, supaya jualannya laku, setelah laku, agen dapat komisi, urusan selesai.

    Percaya sama asuransi di Indonesia adalah suatu kekeliruan. Sudah banyak kasus asuransi di Indonesia, yang ujung-ujungnya nasabah harus menderita kehilangan uang. Apapun jenis asuransinya, cuma manis di depan, pahit dibelakang. Agen atau broker asuransi pada intinya cuma jualan, tidak ada bedanya dengan tukang obat panu keliling.

    Parahnya, lembaga asuransi di Indonesia diduga belum menjalankan tanggung jawabnya terkait klaim asuransi dengan baik, justru terlihat berbelit-belit ketika terjadi klaim dari nasabah. Contoh kasus seperti penulis diatas, semua biaya dimasukkan ke dalam biaya lainnya sehingga terhindar dari kewajiban membayar.

    Masih mau beli asuransi di Indonesia?

    9
    19
    • 5 Juni 2022 - (00:19 WIB)
      Permalink

      Agan ini sepertinya keliru. Sebagai orang-orang yang memiliki lisensi dan diawasi oleh AAJI, kami tentu tidak bisa asal menjual/menjanjikan benefit (manfaat) yang akan diterima oleh si pemegang polis ketika melakukan claim di masa yang akan datang.

      Namun demikian, berdasarkan informasi yang telah kami miliki dari training dan/atau dokumen yang diberikan oleh perusahaan, kita bisa menjual asuransi sesuai dengan kebutuhan masing-masing nasabah, dengan tentunya memperhatikan agar nasabah tersebut mendapatkan manfaat terbaik dari budget yang bisa beliau keluarkan.

      6
      5
    • 5 Juni 2022 - (08:29 WIB)
      Permalink

      Ngga juga mas.. tergantung dari agen asuransinya juga ada yg baik dan ada pula yg tipe penipu. Intinya saat polis diberikan kita harus benar2 membaca syarat dan ketentuan polisnya..klo ada yg kurang paham cecar terus si Agen sampai dia jawab dengan jelas apa isi yg tertera dalam polis supaya kita sebagai nasabah tidak dirugikan.

      5
      1
    • 5 Juni 2022 - (09:44 WIB)
      Permalink

      Gak semua kok om… banyak jg agen yg niatnya membantu. Apalagi asuransi kesehatan jaman now, hampir semuanya cashless jd cukup dgn menggunakan kartu saja.

      5
      1
  • 5 Juni 2022 - (08:24 WIB)
    Permalink

    Bantu jawab mas. Sepertinya agen masnya itu bermasalah, dia tidak jujur, karena saya juga pakai asuransi allianz dan tidak ada yang namanya premi 1,1 juta ditanggung semua. Untuk saya saja yg masih muda premi saya sebesar 1,5 juta sebulan, dan untuk ayah saya yang usianya 60 an preminya sekitar 4,5 juta sebulan untuk jenis “all cover”… Itu saya sudah minta yg besaran premi terendah untuk jenis all cover. Itupun ada masa tunggu 1 tahun untuk jenis penyakit tertentu… tapi saya bersyukur beberapa waktu yg lalu orang tua saya sakit di cover keseluruhan oleh Allianz..
    Sepertinya agen asuransi nya mas nya bermasalah dan tidak jujur…itu harus dipertanyakan atau ganti agen saja yg sekiranya lebih baik/ responsif.

    5
    1
  • 5 Juni 2022 - (09:19 WIB)
    Permalink

    Sy setuju dgn M Zubir, yg namanya org jualan yg dipikir gmn dagangan bisa laku apapun caranya.
    Bandingkan aja uang yg sdh keluar vs hasil klaim secara total besar mana,
    Bila untung silahkan lanjutkan..
    Bila buntung lebih baik cari alternatif lain seperti menabung atau investasi (emas misalnya) dan ketika masuk rumah sakit uang itu bisa dipake tentunya gak ribet ngemis pd pihak asuransi dgn dokumen yg merepotkan.

    4
    2
    • 5 Juni 2022 - (09:50 WIB)
      Permalink

      Betul sekali agan Ari Yuri… tidak salah jika agan yakin hidup sampai tua tidak mengalami sakit kritis. Jika agan yakin tetap sehat dan bebas dr kondisi kritis, maka agan gak perlu yg namanya asuransi penyakit kritis serta kesehatan.

    • 5 Juni 2022 - (14:14 WIB)
      Permalink

      Mas Ari Yudi, apakah anda domisilinya di Jakarta?

      Kalau anda tinggal di Jakarta, boleh sekali-kali anda kunjungi RS Siloam Semanggi yang pasiennya hampir 90% menderita kanker. Silahkan anda diskusi atau berbincang dengan keluarga pasien di sana dan tanyakan, berapa biaya yang sudah mereka keluarkan untuk berikhtiar menyembuhkan anggota keluarga mereka di sana. Saya jamin anda pasti terkejut. Investasi emas yg anda lakukan akan sekejap hilang dalam hitungan jam apabila anda sudah didiagnosa sakit kanker.

      Para agen asuransi banyak memiliki pengalaman seperti ini terhadap nasabah-nasabahnya.

      Doa saya, semoga mas Ari Yudi tetap diberikan kesehatan selamanya.

  • 5 Juni 2022 - (11:26 WIB)
    Permalink

    Pertanyaan saya : Itu kn polis papa ya mas?apakah saat agen menjelaskan anda berada disitu mendampingi papanya dan tanya detailnya mengenai coverage polis?krna saya yakin saat agen menjelaskan akan diberi sebuah proposal yg disitu sebenarnya sudah ada detail apa² saja yg dicover, bahkan pengecualian jg sudah tertera di dalam proposal itu. Disemua asuransi nasabah pasti diberi yg namanya proposal terlebih dahulu yg berisi detail coverage yg diberikan kepada nasabahnya.
    2. Apakah agen menjelaskan detail dg berkata “semua tercover” krna diproposal tdk ada perincian obat mendapat cover brpa, lab mendapat cover brpa. Harusnya si agen menjelaska secara detail. Krna dg asumsi premi 1,1jt saya perkirakan covernya di basic atau basic x atau 1 tingkat diatas itu, untuk biaya all cover berada di plan diatas itu dan premi jg pasti lebih mahal.
    Saya jg memakai allianz, tpi saya baca detail dulu polis saya apa² saja yg di cover.
    Pada dasarnya semua asuransi bagus, tdk membingungkan jika semua nasabah mau belajar membaca detail polis dan saat agen menawarkan menanyakan jika resiko terburuk terjadi bagaimana prosedur dan solusinya.

    Semoga bisa membantu ya.

    Terima kasih
    Salam sehat ?

    • 5 Juni 2022 - (12:06 WIB)
      Permalink

      Mas niko, coba cek detail polis papa anda di bagian cover rawat inap biaya lain². Pasti dirincikan apa saja yg termasuk biaya lain².

      Terima kasih
      Salam sehat

  • 5 Juni 2022 - (12:35 WIB)
    Permalink

    Selamat Siang Kak Nico.

    Sebelumnya saya mohon maaf sebagai rekan sejawat pelaku industri Asuransi di Indonesia khususnya di Allianz. Saya juga berharap dengan hati tulus semoga ayah Kak Nico sudah sehat seperti keadaan sebelumnya ??

    Saya ijin bantu menjelaskan permasalahannya ya.

    Dari semua data yang tertera saya menyimpulkan 3 hal yang sifatnya netral dan bisa dibuktikan keabsahannya
    1. Plan yang diambil adalah Hospital Surgical Care Premier X – Basic X dengan fasilitas kamar 2 bed dan kamar mandi di dalam. (Selama dalam batasan ini tagihan kamar Rumah Sakit akan dibayarkan full). Tetapi pada plan Basic X ini ada inner limit sebesar 9 juta rupiah untuk biaya lain-lain rawat inap (termasuk obat-obatan, biaya kebutuhan perawatan spt CT Scan, MRI, dll serta biaya penunjang perawatan seperti APD pada dokter, suster maupun cleaning service karena pada saat covid ini memang hal tersebut merupakan kewajiban). Sejauh ini secara plan seharusnya sudah dibayarkan sesuai dengan ketentuan pada polis. Tapi yang menjadi permasalahan pada kasus ini akan saya jelaskan di poin kedua ya
    2. Salah satu kesalahan fatal ada di agen yang kemungkinan antara lain: beliau tidak detail dalam menjelaskan produk atau beliau tidak memahami produk dengan benar. Sehingga ada detail-detail penting dalam produk yang tidak dijelaskan secara mendalam terutama mengenai fasilitas dan inner limit setiap produk.
    3. Poin ketiga ini bukan kesalahan namun dampak dari poin nomor 2 yang menyebabkan calon nasabah tidak mendapatkan informasi yang sesuai mengenai produk atau tidak memahami apa yang dibeli sehingga pada saat claim terdapat kelebihan claim yang tidak bisa terbayarkan karena pada dasarnya limit polis sudah membayarkan sesuai ketentuan seperti yang saya jelaskan pada poin pertama.

    Mohon maaf bila ada salah kata dalam penjelasan saya. Bukan maksud saya untuk mencampuri urusan ini atau membela salah satu pihak termasuk pihak Allianz sendiri.
    Saya disini sebagai pihak netral yang mencoba menjelaskan informasi dengan sebenar2nya sebagai pelaku di industri serupa yang menjalani industri asuransi ini dengan sepenuh hati.

  • 5 Juni 2022 - (12:37 WIB)
    Permalink

    Pakai bpjs aja,murah dan tdk ada biaya biaya terselubung. Saya di rawat dì fatmawati 19 hari,tidak keluar biaya????

    5
    2
    • 5 Juni 2022 - (12:57 WIB)
      Permalink

      Ya betul. Memang BPJS begitu tapi yg dikasi obat-obatannya yg jenis generik semua dan dokternya juga pasien nggak bisa pilih yg terbaik. Selain itu pastinya kita ditempatkan di kamar yg ranjangnya banyak. Kalau mau kamar yang diatasnya mesti bayar biaya tambahan lagi.

      4
      3
      • 8 Juni 2022 - (08:08 WIB)
        Permalink

        Aduh ngakak, emang kenapa kalo obat generik? Toh khasiat & manfaat sama harga jg lebih terjangkau. Kalo obat paten/merek lebih mahal doang karena utk kepentingan komersial. Dikira obat generik dosis khasiatnya beda kali ya sama yg merek paten. Merek paten cuma bikin cuan cuan perushaan farmasi mblo, lau dah kek sales obat yg di rs aja dah banding2in obat generik sama merek paten, hahahahaha…

  • 5 Juni 2022 - (12:50 WIB)
    Permalink

    Menurut saya ini ada misseling (belum jelasnya nasabah atas penjelasan dari nasabah atau agen yang kurang menjelaskan secara terperinci). Karena saya sendiri punya kartu RS Allianz. Disini saya yakin 100% kartu yang diambil Papanya adalah kartu HSCPX – Basic X karena tertulis hanya untuk wilayah Indonesia saja. Nah untuk produk ini memang “tidak semuanya sesuai tagihan” yang sesuai tagihan hanya beberapa saja seperti kamar, kamar ICU dan pembedahan, selain itu semuanya ada limit nya. Lalu untuk penjelasan polis, sayapun juga sebelumnya pernah gabung menjadi nasabah berbagai perusahaan asuransi. Asuransi Allianz termasuk yang paling amat jelas ilustrasi polis nya. Berarti disini nasabahnya juga (maaf) agak cuek. Tidak mau membaca polis. Terima kasih.

  • 5 Juni 2022 - (13:57 WIB)
    Permalink

    Pertama, saya turut prihatin dengan apa yang dialami oleh ayahnya. Semoga ayahnya cepat pulih kembali.

    Kedua, dari dokumen yang saya lihat di sini, ayah anda mengambil produk HSCPX dengan plan BASIC X, yang menurut saya plan paling minimal untuk produk kartu kesehatan sesuai tagihan. Pada plan ini untuk biaya kamar dan pembedahan (apabila ada) akan di tanggung SESUAI TAGIHAN sampai limit sekitar 2 Milyar per tahun. Tetapi untuk biaya lain-lain rawat inap yang terdiri dari pemeriksaan laboratorium, radiologi, obat-obatan dan biaya administrasi selama rawat inap, plan ini masih memiliki plafon sebesar 9 juta per periode rawat inap. Artinya, setiap ayah anda melakukan rawat inap di rumah sakit, untuk biaya obat-obatan, laboratorium, radiologi dan admin rumah sakit total maksimal yang ditanggung Allianz adalah sebesar 9 juta.

    Solusi untuk masalah ini agar semua tagihan rumah sakit dapat di tanggung Allianz adalah UPGRADE ke plan di atasnya. Ayah anda bisa mengambil produk yang sama HSCPX dengan plan ESSENTIAL, atau upgrade produk ke HSCP PLUS dengan plan CLASSIC. Silahkan hubungi agen ayah anda untuk mengkonsultasikan masalah ini.

    Semoga penjelasan dari saya cukup dimengerti.

    Terima kasih.

    • 15 Juli 2022 - (19:17 WIB)
      Permalink

      Mohon ijin bertanya, saya punya HSCP mau upgrade ke HSCPP classic, ditolak, padahal dalam 3 tahun ini, tidak pernah claim. Apalagi yg sudah pernah claim, pasti tidak disetujui, jika upgrade.

      • 16 Juli 2022 - (21:46 WIB)
        Permalink

        Dear pak Daniel,

        Pertama-tama saya ucapkan turut bersimpati dengan apa yang anda alami terhadap upgrade produk layanan dari HSCP ke HSCPPlus. Mohon maaf sebelumnya, saya tidak mengetahui plan HSCP yang bapak miliki saat ini, saya juga tidak tahu usia dan saya juga tidak tau alasan penolakan Allianz terhadap permohonan upgrade polis bapak.

        Kedua, seingat saya, produk HSCP tidak bisa langsung di upgrade ke HSCPPlus. Sebelum bapak meningkatkan polis dari HSCP ke HSCPPlus, bapak harus terlebih dulu upgrade ke HSCPX. Tentu saja ada beberapa syarat dan kondisi yang harus dipenuhi. Seperti adanya penilaian resiko kembali oleh underwritting yang akan menyebabkan anda harus melakukan medical check up atau tidak.

        Untuk info dan penjelasan lebih lengkap, ada baiknya pak Daniel hubungi agen Allianz bapak langsung.

        Terima kasih.

        • 17 Juli 2022 - (06:53 WIB)
          Permalink

          HSCP plan 1000, Usia masuk 49, berjalan 3 tahun, Tanpa claim. Upgrade ditolak Tanpa alasan, hanya Tanya agen saja. Dijelaskan agen bahwa agennya ‘red’. Jadi yg kena imbas nasabah.
          Kita ambil asuransi mana tau, jika agen bisa ‘red’.
          Ini lagi pindah servicing agen, lama sekali prose’s ya, sudah hampir 2 minggu.
          Begitulah asuransi harus sabar.

          • 18 Juli 2022 - (12:54 WIB)
            Permalink

            Dear pak Daniel,

            Mungkin yang bapak maksud adalah produk HS+ dengan plan 1000. Sebab kalau HSCP (Hospital & Surgical Care Premier) hanya memiliki 5 plan, yaitu Silver, Gold, Platinum, Titanium dan Infinite.

            Jika saya lihat usia masuk bapak 49 tahun dan sudah berjalan 3 tahun, maka, mohon maaf bila saya salah, usia bapak saat ini sudah 52 tahun. Seharusnya usia tersebut masih bisa masuk program HSCPPlus. Hanya saja, bapak masuk kategori full underwritting.

            Saya ikut bersimpati kepada bapak apabila status agen bapak ‘red’. Memang ada proses yang harus dilalui dulu sebelum upgrade polis bapak.

            Terima kasih

    • 17 Juli 2022 - (06:56 WIB)
      Permalink

      Sudah pernah claim, biasanya ga bisa upgrade. Tapi bisa dicoba saja via agennya.

  • 5 Juni 2022 - (19:15 WIB)
    Permalink

    Dari nilai klaimnya, itu dia masuk product allianz hscpx-basicx. Setau saya basicx memang ada limit 9jt bukan sesuai tagihan. Kecuali dia masuk plan d di atas basicx yaitu classic, essensial, essensialx, elite, elitex dll.
    Coba tanyakan ke agen, apa agen yg tidak menjelaskan bahwa basicx itu dilimit 9jt/perawatan atau anda yg tidak menyimak penjelasan agen. Kl agen yg salah, kejer aja tuh agen ngalor ngidul kyk gt. Kok kasi product asal2, apa cmn kejer target closing pribadi.
    Saya agen allianz jg, cmn semua client saya saya kasi + – dr setiap product jd semua mengerti benefit yg mereka peroleh apa. Fatal sekali kalau kasusnya kayak gini {agen cmn sebut dibayarkan sesuai tagihan di plan basicx padahal tidak demimian}.

  • 6 Juni 2022 - (13:46 WIB)
    Permalink

    Salam sejahtera,
    Saya cb menanggapi kasus dari ayahanda sdr Niko, membaca & menyimak pengalaman tsb, apakah sudah di cek kembali polis Allianz yg dibeli tsb, pastikan plan Rumah Sakit tsb sdh sesuai tagihan.
    Mengenai klausul Biaya lain2 yg disingung tsb itu dipastikan sdh termasuk di dalam nya antara lain adalah biaya obat2an, rontgen atau foto xray, sdh dipastikan utk kasus penyakit tertentu bisa minus di biaya lain2 tsb.
    Besar kemungkinan ada “miss” antara penjelasan agen & nasabah saat penjelasan sblm pengajuan polis. Saran saya nasabah harus me review tiap 1 tahun dari polis yg dibeli nya.
    Salam berasuransi,
    Tony
    Vision

  • 7 Juni 2022 - (19:02 WIB)
    Permalink

    Hahahahha….. saya dah lama cabut dari asuransi itu karena agak kurang yakin… namanya aja yang mendunia… tapi hehehehehe

    2
    2
  • 22 Januari 2023 - (05:40 WIB)
    Permalink

    Pemerintah Indonesia dlm hal ini OJK harus mulai menertibkan produk asuransi ber basis unit link. Produk berbasis unit link ini sangat merugikan nasabah, di negara maju produk berbasis unit link ini sudah mulai di tinggalkan dan di tertibkan oleh otoritas. Menurut pandangan saya, kehidupan roda manusia selalu berputar, roda ekonomi nya bisa di atas bisa di bawah. Sedangkan utk membayar premi asuransi tdk boleh berhenti, COI akan mendapatkan perubahan signifikan utk bbrp thn ke dpn dan tdk akan berhenti naik nya. Akan ada waktu nya biaya COI akan lebih tinggi dari premi. Sudah saat nya OJK melakukan penertiban terhadap produk asuransi berbasis unit link di Indonesia.

 Apa Komentar Anda mengenai Asuransi Allianz?

Ada 41 komentar sampai saat ini..

Asuransi Allianz yang Membingungkan

oleh nlausho dibaca dalam: 2 menit
41