Kecewa dengan Pengajuan KUR BRI, Sudah Oke Semua tapi Akhirnya Ditolak karena Sertifikat Hak Pakai

Saya adalah nasabah Bank BRI. Saya mengajukan KUR sebesar Rp250 juta dan di-acc hanya sebesar RP200 juta. Saya membutuhkan dana untuk membuka cabang baru UMKM saya, sebanyak 10 cabang. Saya sudah siapkan tempat dan rekrut karyawan untuk bekerja, tapi pengajuan saya ditolak.

Padahal semua sertifikat sudah sesuai dan semua data-data kekurangan sudah dilengkapi. Namun pengajuan KUR saya ditolak, karena sertifikat saya adalah “HAK PAKAI” atas tanah negara. Sedangkan di peraturan pemerintah PP nomor 40 Tahun 1996 (saya lampirkan di bawah), bahwa Hak Pakai dapat dijadikan jaminan

BRI KC Jalan Kopi menyuruh saya untuk meningkatkan sertifikat ke Hak Guna Bangunan. Sementara saya sudah sangat membutuhkan dana tersebut, karena sudah tender dengan orang lain. Jika saya mengurus seperti itu lagi, untuk apa saya pinjam bantuan pinjaman Mikro Kecil yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Jokowi?

Saya buat poin ini, karena sangat rumit dan sebenarnya sudah selesai, sampai saya harus off kerja dan meluangkan waktu dan dana untuk mengurus surat ini.

  1. Pengajuan KUR di BRI KC Jalan Kopi sangat rumit, karena sertifikat atas nama orang tua saya yang sudah meninggal.
  2. Saya sampai harus mengurus surat keterangan ahli waris, karena orang tua saya sudah meninggal dan nama sertifikat atas nama almarhum ayah saya. Semua data-data sudah lengkap dan manajemen BRI dan marketing KUR BRI sudah survey lokasi rumah dan lokasi tempat usaha saya.
  3. Semua setelah sudah oke dan selesai, sampai permintaan sertifikat rumah dan data-data lain KTP ahli waris, akta kematian orang tua.

Namun data saya tidak diterima dikarenakan sertifikat rumah saya adalah “HAK PAKAI”. Sedangkan dari awal tidak ada masalah dan semua proses terus berjalan. Saya harus membatalkan perjanjian dengan orang lain, karena ada rencana untuk membuka cabang baru. Akhirnya saya dikejar-kejar oleh orang. Padahal sebelumnya saya yakin tinggal akad dan ada uang akta notaris sebesar Rp14 juta seperti saya lampirkan dibawa untuk balik nama dari pewaris ke ahli waris.

Untuk 8 cabang usaha saya, saya lampirkan di bawah salah satu foto usaha dan saya sudah kirim semua foto tempat usaha cabang saya.

Mohon kepada manajemen BRI pusat, kalau terlalu banyak birokrasi seperti ini saya sudah dirugikan. Sedangkan saya membantu pemerintah agar saya menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang putus sekolah dengan cara membuka UMKM agar mereka dapat bekerja..

BRI adalah Bank Rakyat Indonesia, bukan mempersulit untuk program pemerintah melalui KUR Mikro, tetapi mempermudah asal jelas.

Terima kasih.

Jonathan Simanungkalit
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atas Pengaduan Bapak Jonathan Simanungkalit

Sebelumnya kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank BRI. Terkait dengan laporan yang Bapak Jonathan Simanungkalit...
Baca Selengkapnya

47 komentar untuk “Kecewa dengan Pengajuan KUR BRI, Sudah Oke Semua tapi Akhirnya Ditolak karena Sertifikat Hak Pakai

  • 28 Oktober 2022 - (13:18 WIB)
    Permalink

    Katanya KUR gk pakai jaminan.. Kyaknya BRI hitung2 kalo galbay mau sita aset ternyata aset milik pemerintah jadi gk bs dijual dong. Rugi bandar.. Repot kalo gitu, bukan bantuan juga sih, toh nilai assetnya harus lebih besar dr pinjamannya.. Sama ajaa pinjam modal jaminan aset dong, bukan kasih kredit usaha bebas jaminan..

    19
    6
    • 28 Oktober 2022 - (13:22 WIB)
      Permalink

      Siap bang iya saya sudah ajarin orang dari Banten untuk bekerja terpaksa hari rabu saya pulangkan 5 orang ke kampung halamannya lagi.. dan saya sedang dikejar oleh orang” pengelola untuk sewa tempat dan pembuatan gerobak.. dan gak ada solusi atau apa yang bantu saya sedangkan sertifikat itu pemberian langsung oleh Pak Jokowi dan bisa dijadikan jaminan untuk usaha UMKM ..

      • 29 Oktober 2022 - (09:54 WIB)
        Permalink

        Izin komen yg punya punya sertivikat jga hanya bisa di kasih 10jt pdahal usahanya jelas ada dn sanggup dn nasabah baru,sampai di secor oleh pimpinan karena izin terus selama 2 bulan utk pngurusan berkas dn janji sesuai janji dn ksepakatan dg penyurvei yg kurang responsip trimkasih

        • 29 Oktober 2022 - (22:56 WIB)
          Permalink

          Bertahap bang,, tidak langsung akan dpt pinjaman dgn nominal besar. Saya dgn jaminan akte jual beli. Pertama pinjam 15jt tidak sampai seminggu cair, ke dua x 25jt , ke 3 xnya 50jt. Yg ke 2 dan ke 3 3harian cair.

      • 29 Oktober 2022 - (11:17 WIB)
        Permalink

        Wah setau saya sih emang Hak Pakai itu gak bisa dipindah tangankan, kalo bisa pun kek nya ribet si pemegang hak pakai harus lepasin lg ke negara nanti penerima berikutnya harus ngajuin lg ke negara, itu pun kalo dikasih ama negara kalo gak ya amsyong, jadi mungkin B*I baru sadar setelah berkasnya naik, harusnya marketing B*I udh dr awal kasih tau ke calon debitur kalo gak nerima Hak Pakai atau bikin HGB di atas HPL tapi HGB diatas HPL jg jarang bank yg mau, karena riskan jika HGB habis pemegang HGB harus minta perpanjangan kpd pemegang HPL,

        1
        1
      • 30 Oktober 2022 - (06:02 WIB)
        Permalink

        Namanya hak pakai memang tidak boleh dijaminkan, namanya tanah orang lain (tanah pemerintah) kl nanti galbay ya masa oranglain yang harus nanggung beban.. tp disini harusnya nya pihak bank memberitahu sejak awal dan pihak peminjam juga menanyakan ini sejak awal.. kurang komunikasi.. kemudian perihal harus ada agunan.. sebenernya kl saya liat emang ga perlu2 amat buat kur.. tp mana mau bank ngasih kredit tanpa agunan sama sekali.. bisa2 yang pd ngutang lebih milih kabur ditengah jalan.. agunan yg diminta bankpun u kur nilai kecil biasanya ga lebih besar dr nilai pinjamannya.. kayak motor harga 5juta tp pinjemannya bisa 20jt.. jd emang kur ini titik beratnya bukan agunannya.. tp lebih ke usahanya.. untuk permasalahan penulis.. coba di obrolin sama pihak bank barangkali ada hal lain yg bisa diagunkan

    • 3 November 2022 - (22:43 WIB)
      Permalink

      KUR tanpa jaminan itu maksimal cuma 50jt. Itu masuk di KUR Mikro dan ada klasifikasi usahanya sendiri. Kalau baru pertama pinjam atau BI cheking kurang bagus pasti di minta jaminan yg nilainya 40% lebih tinggi dari pinjaman tapi tergantung nilai pinjaman juga, kalau masih 25jt kebawah gak harus lebih tinggi dari pinjaman utk jaminannya. Kalau BI Cheking bagus lancar dan sudah pernah menggunakan KUR itu lebih mudah untuk proses dan jaminannya tapi tetap yg senilai.

  • 28 Oktober 2022 - (13:19 WIB)
    Permalink

    setiap Bank pastinya punya Rules sendiri Bang utk menentukan agunan pinjaman apalagi ini kan nominalnya besar sampe 200 jutaan. Jadi kita pun harus ngikuti ketentuan Bank biar pinjaman disetujui.

    • 28 Oktober 2022 - (13:25 WIB)
      Permalink

      iyaa benar tapi dari awal harusnya semua managament sebelum survey lokasi rumah dan tempat lokasi usaha beberapa cabang mereka sudah oke semua bahkan 250 juta mereka setujui.. tapi finallnya hanya 200 juta kami menerimanya.. saya sudah siapkan semua yg dibutuhkan untuk pembukaan awal bhkan tender pembuatan gerobak ..

      1
      1
  • 28 Oktober 2022 - (13:22 WIB)
    Permalink

    Ya mungkin analisnya kurang teliti, dikira shm ternyata shp. Ya coba di bank himbara lainnya kl bisa.

    • 28 Oktober 2022 - (13:27 WIB)
      Permalink

      BRI lebih murah dan investasi modal kebanyakan dari BRI bang karena tidak ribet.. yah BRI sudah paham harusnya untuk Hak Pakai itu bisa dapat dijaminkan undang-undang saja sudah dijaminkan tercantum.. kalau alsan jadi HGB apa bedanya dengan Hak Pakai.. ini sertifikat pemberian langsung Pak Jokowi.. kenapa Pak Jokowi gak langsung buat HGB aja..

  • 28 Oktober 2022 - (14:40 WIB)
    Permalink

    KUR bukannya mksimal 100 juta ya, dulu maksimal cuma 50 juta. Saya dulu pernah coba KUR ,selain cuma dapat dikit saya ga layak dapat karena ada KK dan KTA di bank lain. Jadi diarahkan ke pinjaman BRI yang lain ,bukan KUR. Bunga lebih besar, syarat lebih banyak tapi limit pinjaman banyak tergantung nilai jaminan. Saudara saya KUR juga ga pakai survey langsung cair, kalau saya dulu survey sampai 2X.
    Bisa jadi ada miskomunikasi, coba tanya lagi ya Pak. Itu yang ditawarkan pertama kali KUR atau bukan. KUR kalau bisa sertifikat hak pakai maksimal juga cuma dapat 100 juta. CMIIW.

    • 29 Oktober 2022 - (06:20 WIB)
      Permalink

      KUR yang BRI Unit Maksimal 50.000.000 kalau kantor cabang Maksimal 500.000.000 dan semuanya sudah oke dan di Acc Bank hanya sertifikat yg terakhir waktu mau penyerahan HAK PAKAI

      • 29 Oktober 2022 - (09:22 WIB)
        Permalink

        OIC. Dulu saya juga di unit sih. ACC ya kalau udah tanda tangan sih menurut saya, kalau cuma omongan marketing ya jangan jadi pegangan. Ada analis yang menentukan nantinya. Contohnya saya dulu cuma minta senilai X ,tapi pas tanda tangan akad malah setengah memaksa suruh ambil lebih banyak hampir 10X lipat. Ya ngerti sih sales dan analis juga kejar provisi nya.

        • 31 Oktober 2022 - (23:48 WIB)
          Permalink

          Yg sy tau skrg, jaminan utk prog kur bank pemerintah sudah tdk bs lg mengunakan status sertifikat selain SHM-P (Pekarangan) dan utk rumah IMB wajib ada. Status sawah, kebun, hgb, hp, dll sudah tdk diizinkan.

  • 28 Oktober 2022 - (19:40 WIB)
    Permalink

    Kalau pertama pengajuan biasanya pihak bank lebih hati-hati, apalagi dengan limit lumayan serta sertifikat hak pakai, terkadang jenis usaha dan kelangsungan lancar tidak usahanya menjadi poin kriteria tanpa kita ketahui.Coba ajukan dengan nominal kecil dulu, barangkali bank menyetujui, nanti kalau setoran lancar pasti bank kasih.

    2
    1
    • 28 Oktober 2022 - (20:39 WIB)
      Permalink

      Saya nasabah KUR di tahun sebelumnya Alhamdulillah lancar sampai lunas,
      Kemudian sy bermaksud mengajukan Kredit KUR yg kedua kalinya.
      Sudah di survei, semua syarat yg dia minta sdh sy lengkapi,
      2 Minggu lebih sy menunggu survai ke 2 yg di janjikanya dan akan datang bersama manajernya tetapi tidak kunjung datang, sy WA marketingnya juga tidak di balas.
      Tidak ada kejelasan buat sy apakah memenuhi syarat dan tidaknya.
      Sy melihat sikap dan tindakan marketing BRI ini sangat tidak profesional.
      Mustinya sy di beri penjelasan secara detail kalau misal tidak layak mendapat layanan / akses program KUR seperti di maksud. Sehingga sy tidak membuang waktu menunggu mereka dan bisa segera sy melangkah untuk mencari alternatif lainya
      Tentu Saya kecewa,
      Karena saking kecewanya saya langsung blokir nomor Hp / wa dia,sy berharap
      Mudah mudahan seumur hidupku jangan lagi di pertemukan lagi dengan orang ini. orang yg sy maksud sekarang dia masih bekerja sebagai marketing amatiran di BRI kota pekanbaru.

      6
      2
    • 29 Oktober 2022 - (06:26 WIB)
      Permalink

      Bank Sudah menyetujui 200.000.000 dari awal semua usaha di survey lihat rekening koran 6 Bulan sudah oke.. pas tahap terakhir penyerahan sertifikat kenapa gagal ditolak alasan Hak Pakai harus di naikkan ke HGU yah sama aja..

  • 28 Oktober 2022 - (23:03 WIB)
    Permalink

    Seharusnya kalau belum jelas cair atau enggak nya jangan dulu senang langsung buka usaha baru. Dan setau saya KUR itu tidak bisa membiayai jenis usaha baru. Yg bisa adalah usaha yang sudah berjalan. Apalagi dengan plafon 250jt sudah pasti itu berjalan udah puluhan tahun usahanya. Biasanya orang bank akan kasih tau sebelum mengajukan. Bukan hanya di BRI saja semua bank juga setau saya

    • 29 Oktober 2022 - (06:24 WIB)
      Permalink

      semua sudah di acc kok..
      pas tahap terakhir aja kenapa ditolak pas tau sertifikat Hak Pakai..
      aturan UUD jelas bahwa Hak Pakai juga bisa dijaminkan..
      dan saya sudah ada usaha 8 cabang kan disitu jelas mknya bank berani kasih 200.000.000

      • 29 Oktober 2022 - (21:35 WIB)
        Permalink

        Coba di baca lagi pasal 2 bang. Jangan setengah setengah hanya di pasal 1. Sudah jelas di jelaskan di pasal 2

      • 30 Oktober 2022 - (01:41 WIB)
        Permalink

        Saya pernah kok bahkan nilai diatas 250jt. Jadi sebelum akad pasti ada survey dll itu juga merupakan syarat. Bahkan sebelum survey itu marketing KUR sudah memprediksi berapa akan di ACC. Itu hanya prediksi marketing. Jadi bukan di ACC secara langsung. Setelah survey selesai maka akan muncul nominal yg disetujui. Misal kita mengajukan 500jt atau full, dan di setujui nya hanya 300jt maka kita akan diberi waktu untuk memikirkan, justru gantian kita yang memutuskan. Apakah mau menerima atau tidak. Kalau menerima artinya perjanjian akad bisa dilaksanakan atau dilanjutkan sampai dengan pencairan. Jadi tidak semudah itu. Langsung ACC mohon maaf ini hanya pengalaman pribadi saya.

        Mungkin ada salah paham dalam hal ACC saja. Coba di ulang saja dengan meningkatkan hak pakai dengan hak guna.

        Tapi saya rasa kalau agunannya hak pakai semua dari 8 cabang Kurang kuat. Atau bisa diganti saja dengan sertifikat lain yang lebih kuat misal hak milik bisa rumah tinggal.

    • 29 Oktober 2022 - (06:22 WIB)
      Permalink

      Kita ada usaha dan Pekerjaan.. gak mungkin juga kalau kita hitung”an diatas kertas berani memberikan jaminan sertifikat rumah mau tinggal dimana..

      • 29 Oktober 2022 - (21:43 WIB)
        Permalink

        Kalau anda yakin dengan usaha anda dan tidak gagal bayar pasti nya anda tidak ragu juga untuk memberikan sertifikat rumah untuk agunan pinjaman.

  • 29 Oktober 2022 - (07:07 WIB)
    Permalink

    Coba minta alasan yg tepat dari pihak bank,,,,,walaupun pihak bank sudah acc tp belum akad sama saja di tolak,,,kayak cintaku lamaran di terima tau2 gak jadi nikah wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk wuyeee

  • 29 Oktober 2022 - (18:36 WIB)
    Permalink

    Kenyataanya Tidak ada jaminan usaha lancar terus selalu ada resiko gagal bayar sehingga perlu jaminan yg sesuai mungkin itu alasanya

  • 29 Oktober 2022 - (19:20 WIB)
    Permalink

    Menurut sepengetahuan saya KUR yang disalurkan Bank BUMN maupun BUMD yg ditunjuk pemerintah aturannya sama karena aturan tsb diatur oleh pemerintah yaitu dalam Permenko. Perlu dilihat kembali, bahwa KUR adalah kependekan dari Kredit Usaha Rakyat, artinya bersifat pinjaman, bukan bantuan sehingga pemberiannya Bank akan tetap mengacu pada mekanisme pemberian kredit yang sehat dan prudent/ dengan kehati-hatian karena dapat berpengaruh pada kredibilitas Bank dalam menyalurkan kredit. Utk KUR MIKRO saat ini maksimal Rp.100 juta dan untuk KUR mikro tidak dipersyaratkan jaminan. Tetapi dalam hal ini Bank tetap memperhatikan azas prudent, sehingga bank dg pertimbangan tertentu tetap mensyaratkan jaminan meskipun tidak diikat sempurna.

    3
    1
    • 17 Januari 2023 - (01:22 WIB)
      Permalink

      Akhir 2020 sy pinjam bri,baru 2x setor di hajar covid,usaha saya berantakan hancur se hancur hancurnya sampai sekarang gak bangkit kembali.ntah gimana nasib hutang saya karena blm ada kabar apapun sampai sekarang,saya berharap pihak bank tidak menghubungi dalam waktu dekat karena ke uangan sy hanya cukup buat makan sehari” aja.Saya tk bisa membayangkan jadi berapa total yang harus sya kembalikan.sy tak pergi meski secara data bisa pindah dan agunan pun jauh lebih rendah nilai nya dari yang di dapat,sy masih menunggu usaha sy pulih kmbali bisa menafkahi anak istri bisa nycil kembali angsuran mangkrak yg 99% felling data sya telah di blacklist

  • 29 Oktober 2022 - (19:31 WIB)
    Permalink

    Sementara untuk KUR dg plafon lebih dari Rp.100 juta SD maksimal Rp.500 juta disebut KUR kecil, dengan persyaratan jaminan sesuai ketentuan (misal : marketabel, tidak bersebelahan dg makam, rumah ibadah, sutet, akses jalan minimal 6 meter, dll). Properti yang dapat diagunkan berupa SHGB (jatuh tempo jauh melebihi tgl jatuh temponya), SHM sebab jenis jaminan tsb dapat diikat sempurna (hak tanggungan) dg bantuan notaris. Jaminan yg tidak sempurna tidak dapat dieksekusi / dijual melalui lelang jika peminjam atau debitur wanprestasi atau gagal bayar/ default/ macet. Jadi, bank dalam menyalurkan kredit tetap memperhatikan mekanisme yg sudah diatur dg memperhatikan 5 C ( first way out dan second way out). First way out adalah character (info BI, verifikasi, DHN), capacity (kapasitas usaha/ kemampuan mengangsur), capital, condition. Second Way out berupa Collateral (jaminan yg memadai)

  • 30 Oktober 2022 - (00:08 WIB)
    Permalink

    Di atas TS menulis di acc 200jt dari pinjaman 250jt, ini artinya tetap di acc tapi nilai kurang dari yg di harapkan,
    TS juga bilang di tolak karena sertifikat hak pakai..
    Ini ucapan TS yg bener yang mana???
    Saya udah berkali kali melakukan pinjaman ke bank, dan menurut saya adalah hal biasa klo nilai pinjaman yg di acc lebih kecil dari yang diajukan
    saya butuh dana 25jt, saya ajukan pinjaman 40jt dan di Acc 30jt,.

    • 30 Oktober 2022 - (08:24 WIB)
      Permalink

      Pengajuan pinjaman bukan dg mengajukan nilai tertentu lalu akan di ACC lebih kecil. Tapi kebanyakan usahawan di negara kita masih belum tau berapa laba bersih mrk sebab jarang sekali yg melakukan pencatatan keuangan dg baik sehingga saat ditanya brp omzet dan penghasilan per bulan jawabannya hanya cukup, mampu, dlsb. Itu sebabnya kebanyakan analis kredit membiayai berdasarkan analisa mrk, tergantung dari jam terbang masing-masing analis, dan juga pemutus kredit sebab keputusan kredit bersifat collegia / keputusan bersama yg hasil akhirnya pada PPK atau pejabat pemutus kredit. Kebanyakan usahawan tidak mampu menghitung borrowing cost atau kebutuhan modal usaha shg jika analis jam terbang rendah bisa berakibat pada over financing, shg berpotensi macet sebelum kredit jatuh tempo. Pemberian kredit yang utama dari karakter / catatan kewajiban di Bi checking selalu lancar, syarat ini menggugurkan syarat berikutnya jika syarat ini tdk terpenuhi, character juga termasuk gaya hidup apakah over dibandingkan penghasilannya. Berikutnya syarat kemampuan mengangsur/ capacity. Jika usahawan mampu menyajikan informasi keuangannya secara akurat dan verified, tentunya semakin mudah analis menghitung kemampuan calon debitur. Jika yg diajukan dg angsurannya menurut analisa diperhitungkan terlalu tinggi, bank akan menawarkan sesuai kemampuan nasabah artinya bisa plafonnya turun atau jangka waktunya diperpanjang tetapi tetap memperhatikan kecukupan nilai jaminan. Jadi keputusan bank memberi kredit atau tidak merupakan keputusan mutlak sebab yg dipinjam debitur bukan uang bank melainkan salah satunya uang nasabah simpanan (tabungan, deposito, giro) yg juga akan dipertanggungjawabkan. Itu sebabnya jika terjadi wanprestasi atau gagal bayar / macet bank sbg alternatif terakhir melelang jaminan untuk dijadikan kas kembali untuk menjamin simpanan nasabah. Mudah2an pembaca lebih smart dalam menanggapi suatu permasalahan dengan mencari sumber informasi yg akurat baik melalui Googling , relasi di perbankan yg lebih paham agar semua tidak berdasarkan “katanya”. Mudah2an informasi ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Sebagai manusia yg tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, maka jika ada kekeliruan saya mhn maaf dan dapat dikoreksi. Trims

    • 30 Oktober 2022 - (12:18 WIB)
      Permalink

      Alur proses kredit di BRI nya yang salah. Seharusnya cek syarat dokumen2 dulu di awal sebelum dilakukan survei.
      Kalau di awal sudah ketahuan pemilik agunan sudah meninggal dan SHP harus ditingkatkan dulu, buat apa capek2 survei usaha & proses analisa kredit.
      Anda proses dulu balik nama waris dan peningkatan sertifikat dengan biaya sendiri.
      Peruntukan KUR hanya untuk pembiayaan usaha bagi nasabah baru, tidak termasuk membiayai balik nama dan peningkatan status sertifikat yang dijadikan agunan kredit.
      Meskipun SHP atas tanah negara bisa dijadikan jaminan kredit dan merupakan salah satu obyek hak tanggungan, tetap saja akseptasinya kembali ke Kebijakan Perkreditan dan Kebijakan Manajemen Risiko yang dibuat oleh masing-masing bank.
      Di sisi lain pada kenyataannya, hampir semua notaris yang menjadi rekanan bank enggan melakukan proses pembebanan hak tanggungan dengan obyek SHP atas tanah negara.

      • 30 Oktober 2022 - (14:16 WIB)
        Permalink

        Nah, saya sependapat bahwa kelengkapan dokumen sudah clear, baru dilakukan pre screening persyaratan, jika memenuhi persyaratan termasuk syarat agunan, baru survey agunan, setelah menurut perhitungan analis eligible/ memenuhi syarat baru survey dengan pejabat pemutus kredit. ?

  • 3 November 2022 - (22:36 WIB)
    Permalink

    Setau saya kalau Hak Pakai itu tidak bisa di buat jaminan. Minimal HGB. Untuk KUR semua bank hampir sama dari syarat dan besar angsuran mungkin cuma selisih seribu, dua ribu krn sudah ketetapan dari pemerintah. ACC yg sebenarnya itu adalah saat uang cair. Kalau cuma masih tahap survey terus di info acc itu masih prediksi, krn masih banyak tahapan untuk kualifikasi debitur. Dan sepertinya anda baru pertama kali menggunakan KUR krn sepertinya hampir gak paham sama alur yg sebenarnya. pesan saya, perjanjian dan transaksi apapun itu lebih enak jika sudah pegang uang. Perencanaan lebih enak jika uang sudah di tangan.

    • 19 November 2022 - (00:49 WIB)
      Permalink

      Namanya di ACC itu.. Nasabah terima Offering Letter /SPPK (Surat Persetujuan Pemberian Kredit) dari Bank.. setelah Offering Letter di ttd Nasabah, baru bisa akad kredit dan Uang Pinjaman Cair.

      Masalah kredit disetujui atau tidak.. sepengetahuan saya itu sepenuhya Kewenangan Pihak Bank.

  • 6 Juni 2023 - (14:56 WIB)
    Permalink

    mohon pencerahannya bagi yang tahu
    pakai sertifikat sendiri atas nama hak milik mau pinjam di kur kok cuma bisa 50 JT maksimal

 Apa Komentar Anda mengenai KUR Bank BRI?

Ada 47 komentar sampai saat ini..

Kecewa dengan Pengajuan KUR BRI, Sudah Oke Semua tapi Akhirnya Ditolak…

oleh Jonathan Simanungkalit dibaca dalam: 2 menit
47