Keluhan Surat Pembaca Rambu Lalulintas Tidak Presisi Buat Saya Kena Tilang 15 September 202315 September 2023 Adi 28 Komentar Fasilitas Publik, Lalu lintas jalan, Pelanggaran Lalu Lintas, Rambu Lalu-lintas, tilang Ikuti kami di Google Berita Assalamualaikum wr.wb. Yth. Tim Media Konsumen, Saya, Adi (35 tahun), warga Kota Palembang. Sebelumnya saya mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dengan artikel saya. Saya sudah tidak tahu harus mengadu kemana, bahkan ke istri saya sekalipun saya tidak sanggup menceritakan ini. Langsung ke kronologi. Pada tanggal 13 September 2023 sekitar pukul 09.00 WIB di Bundaran Air Mancur (Ampera) Palembang, saya dikenai tilang dengan Operasi Terpadu oleh petugas Polantas setempat. Menurut petugas, saya melanggar rambu verboden. Namun, saya katakan bahwa tidak ada rambu verboden yang terlihat oleh saya saat melintas. Dengan santainya dia menunjuk ke arah rambu verboden yang memang terlihat dari lokasi penindakan (posisi sudah melewati perlintasan). Kemudian saya katakan bahwa posisi rambu nyaris membelakangi. Namun, tetap saya dinyatakan bersalah. TKP Gambar diambil dari titik penindakan Terima kasih atas ruang medianya. Kepada pihak/instansi terkait, mohon pencerahan jika saya salah. Dan, mohon kebijakannya jika kesalahan bukan dari saya. Rp151 ribu mungkin kecil bagi Bapak Polisi, namun sangat berarti bagi kami driver ojol. Adi Pradika Palembang Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Yohanes_15 September 2023 - (20:41 WIB)Permalink Wah rambunya sudah hampir rubuh. Awalnya saya bingung apa itu verboden dulu waktu belajar rambau-rambu kok tidak pernah ada rambu verboden, ternyata rambu dilarang masukđ Apa verboden itu bahasa belanda? 4 1 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel15 September 2023 - (21:12 WIB)Permalink Begitulah kondisinya bang. Kalau sejarah bahasanya saya juga tidak tahu dan tidak pernah cari tahu. Karena,sudah terbiasa mendengarnya dan paham maksudnya ya sudah. Hehee 4 1 Login untuk Membalas
Munzir Akbarwan17 September 2023 - (00:45 WIB)Permalink Harusnya tulisannya forbidden (inggris) = dilarang ( Indonesia). 2 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel17 September 2023 - (07:04 WIB)Permalink Iya bang, cuma kita tidak tahu itu sebenarnya resapan dari bahasa mana? Kita ikut arus aja. Hee Login untuk Membalas
Mr.A17 September 2023 - (17:27 WIB)Permalink Verboden (belanda) Forbidden (inggris) Terlarang (indonesa) Terserah mau pakai yg mana.. wkwkwk.. 2 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel17 September 2023 - (17:39 WIB)Permalink Wkwkwk. Saya sih Indonesia. Lah,kadang yg kita sampaikan dalam Bahasa Indonesia saja keliru/ambigu dalam penerimaannya. Namun,dalam perkara petugasnya menggunakan bahasa belanda. Ya,saya usahakan cerita sesinkron mungkin dengan sejarah. Saya juga baru tahu dari diskusi ini kalau itu bahasa belanda. 1 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel15 September 2023 - (21:42 WIB)Permalink Terimakasih tim redaksi sudah mengangkat artikel saya. Dalam foto tkp itu sebenarnya saya tambahkan keterangan bahwa saya berbelok kekiri dan dianggap melanggar rambu yg berada disisi kanan saya melintas. Ternyata tidak tampil dalam artikel ya. 4 1 Login untuk Membalas
Tjahya15 September 2023 - (23:24 WIB)Permalink mahal sekali ya 151 apa tdk bisa damai,, muehehee 6 1 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel16 September 2023 - (01:31 WIB)Permalink Saya juga tidak tahu pak. Kalau bisa damai biasanya berapa ya? Heee Saya selalu tertib di jalan. Jadi mau ada razia apapun saya selalu tenang. Pernah 5tahun lalu saya merasa beruntung bertemu petugas yg baik. Saat diperiksa saya diingatkan bahwa masa berlaku sim sudah hampir habis. Nah,setelah dua kali memperpanjang sim, baru ini saya diperkarakan tilang. Makanya sampai detik ini masih agak trauma 4 1 Login untuk Membalas
Soepardi17 September 2023 - (07:59 WIB)Permalink Menurut gw itu dah jadi hal yg biasa…Rambu Lalin seperti itu selalu dimanfaatkan para Oknum tuk mencari kesalahan para Pengendara dan dijadikan lahan tuk mencari cuan para Oknum 3 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel17 September 2023 - (10:05 WIB)Permalink Waduh, gawat kalau hal ini dijadikan kebiasaan. Bagaimana nasib kami yg sehari-hari dijalanan sekedar cari makan. Bukan ambisi kejar kekayaan 1 Login untuk Membalas
Sam Tj Tj16 September 2023 - (12:28 WIB)Permalink Lha kalau minta damai sama saja kasih kesempatan korupsi, terima saja tilang nya tapi sebar terus biar yg lain tidak kena kasus serupa. Mudah mudahan viral, di respon polsek polres , gak jadi kena sanksi. 4 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel16 September 2023 - (12:56 WIB)Permalink Aamiin, trimakasih supportnya bang. 3 1 Login untuk Membalas
Satria16 September 2023 - (11:45 WIB)Permalink Mmg saya kesel klo masang rambu2 g sesuai dan susah terlihat, pernah juga debat dgn polisi gara2 puter balik, tetap ajah ujung2 di tilang… 5 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel16 September 2023 - (12:13 WIB)Permalink Nah, lebih kesal lagi bang. Saat kejadian cukup ramai pengendara lewat. Bahkan,ada yg plat nomor kendaraan bagian belakangnya tidak terpasang. Tapi,cuma saya sendiri yg ditindak. Saya tanya, alasannya tidak bisa. Karena,dia sedang bertugas sendirian. ? 3 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel16 September 2023 - (12:54 WIB)Permalink Aamin, trimakasih supportnya bang. 2 Login untuk Membalas
Rudi16 September 2023 - (21:20 WIB)Permalink Turut prihatin buat mas nya. Memang agak susah klo debat masalah rambu. Soalnya setau saya yg pasang rambu itu dishub, yg kasi penindakan pak pol. Klo rambu nya miring ato rubuh terus ga keliatan itu ranah nya dishub buat perbaiki .. Tapi dilain sisi meskipun rambu nya uda rubuh sekallipun pak pol juga tidak salah krn menerapkan aturan. Tinggal pak pol nya aja bisa maklum ato tidak. Begitu sih menurut saya .. Hehehe 2 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel17 September 2023 - (07:08 WIB)Permalink Kalau begitu analoginya pak. Pedagang beli beras dari petani nih. Terus konsumen yg beli dari pedagang kalau mau komplain masak harus nguber petani? Saya kira semua instansi/lembaga kita terkoordinir dibawah satu naungan 1 Login untuk Membalas
Axecyber17 September 2023 - (02:40 WIB)Permalink Maaf pak, itu surat tilangnya warna merah/biru? Apakah Bayar 151k itu ketika mau ambil di pos polisi di hari itu juga? Jika iya, lebih baik ikut sidang di pengadilan, bayar cuman 50k saja. 2 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel17 September 2023 - (07:15 WIB)Permalink Warna biru pak. Hari itu di pos polisi saya diperlihatkan buku yg cukup tebal. Disana tertulis denda rp.300.000. Setelah pulang saya cek secara online. Tertera nominal rp.151.000 untuk dibayarkan ke rek.briva. Namun,belum saya bayar. Karena,cukup besar bagi saya dalam kondisi sekarang lagi sepi orderan. 1 Login untuk Membalas
Mr17 September 2023 - (15:08 WIB)Permalink Nunggu habis sidang boss, ambil di kejaksaan g sampai 100 biasany.. 2 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel17 September 2023 - (17:08 WIB)Permalink Begitu ya. Info diterima,makasih boss Login untuk Membalas
Abed17 September 2023 - (17:55 WIB)Permalink Gw jg driver ojol, pernah kena tilang. Biasanya kalo tilang yg udah bisa di lihat nilai nominal lewat online dah gak bisa di ubah nilainya. Gw kena tilang Krn blm perpanjangan 5 tahunan, Ganti plat. Dah gitu gw lupa bawa SIM/STNK Krn gw baru ganti tas.. Gw sempat minta kebijakan, tp ada komandan yg ngawasin. Malah dia ngomong harusnya motor nya di tahan Krn gak ada surat. Atau surat di ambil dulu. Tp tilangan cuma Krn STNK mati. Kena denda 87K. Gitu aja pengalaman gw.. Salam. 2 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel17 September 2023 - (20:32 WIB)Permalink Salam satu aspal. Terimakasih mau berbagi pengalamannya bang. Iya setelah kejadian hari itu awalnya niat cerita sama teman ojol disini. Eh,teman tadi udah duluan cerita.Bahwa,terkena tilang dilampu merah. Dia bilang lampu masih hijau,begitu ditengah persimpangan, kendaraan didepan tiba-tiba berhenti. Alhasil, dia yg ada dibelakang ditilang. Ahirnya cerita saya pendam sendiri. Karena,merasa tidak etis menimpa masalah teman dengan masalah saya. Selain itu,yg saya pertimbangkan stigma ojol yg dipandang gerombolan tukang gruduk. Hingga saya putuskanlah membuat artikel ini 1 Login untuk Membalas
Herwin Herwin18 September 2023 - (14:55 WIB)Permalink kalo sy sih ngotot. sy pernah disetop police gr2 dianggap melanggar verboden. sy ajak debat aja. tunjukkan. memang ada, tp dibawahnya ada tulisan yg intinya daerah ganjil-genap. Lah sy kan pemotor, ga ada ganjil-genap. trus beralibi kalo lurus kan bisa pake flyover. Lah, suka2 gua lah mau lewat mana. selama ga ada rambu2 yg dilarang, polantas ga berhak nilang. FYI: Plat nomor gw jakbar, disetopin di jaksel. dia ga tau kalo kantor sy di jaksel. dikira bisa dikibulin. akhirnya, cuma minta cek stnk/sim, kalo lengkap boleh jalan. masih cari2 kesalahan, periksanya ada kali 1 menitan. clear, terus dia malu sendiri. buru2 gas (baca: kabur) 2 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel18 September 2023 - (19:06 WIB)Permalink Mantul bang. Kayaknya posisi kita memang dipaksa harus ngotot bin ngurat ya bang. Apa daya orang cinta damai dari lahir kayak saya nih bang. Bawakannya ngalah aja selagi bisa. Kalau bahasa portugalnya “ngecikke balak”. Iya klo posisi lagi punya saya ggk masalahin bang. Itung-itung sedekah ajalah. Nah,posisi lagi susah gini mau main prank prank-an. Cuma bisa ngadu sama media. Hasilnya biarlah yg kuasa mau gimana Login untuk Membalas
Riky Ahriyanto29 September 2023 - (14:27 WIB)Permalink Sy hanya bisa mendoakan semoga abang nya dimudahkan rejekinya sehingga dapat bayar tilang baik itu di pengadilan atau pun di kejaksaan. Surat tilang itu sulit sekali dibatalkan, kecuali abangnya ikuti sidang di pengadilan dan mengajukan sanggahan atau pembelaan yang pastinya akan memakan waktu, bertele tele. 1 Login untuk Membalas
AdiPenulis artikel29 September 2023 - (14:48 WIB)Permalink Aamiin, makasih bang. Saya lihat memang 0% peluang untuk pembatalan atau sekedar revisi. Saya sudah coba ke pengadilan. Sama sekali tidak ada ruang membela diri. Disana hanya tersedia ruang pengambilan blanko pembayaran. Hawatir makin berlarut makin menyulitkan saya. Dengan berat hati tadi pagi saya bayar denda total Rp.100.000. Tapi,sim belum sempat saya ambil. Karena, sepertinya cukup memakan waktu Login untuk Membalas