Tanggapan perihal “Penagihan DC ke Kantor dan Mempermalukan Saya di Depan Umum”

Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com Yth.,

Pertama-tama, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada MediaKonsumen.com.

Melalui surat ini, kami ingin memberikan tanggapan atas surat pembaca bertajuk “Penagihan DC ke Kantor dan Mempermalukan Saya di Depan Umum” dari Sdr. Mychael Sutio yang dimuat secara online di MediaKonsumen.com pada 25 November 2024.

Dalam surat pembaca disebutkan bahwa penulis menyampaikan keberatan atas proses penagihan yang dilakukan oleh perwakilan Bank terkait kewajiban kartu kredit yang dimilikinya.

Bank telah menindaklanjuti hal tersebut dengan menjelaskan kepada Sdr. Mychael Sutio perihal proses penagihan sebagaimana standar operasional yang berlaku.

Kami berterima kasih kepada Sdr. Mychael Sutio, juga kepada MediaKonsumen.com yang telah berkenan menayangkan surat tanggapan ini.

Salam,

Mona Monika
Head of Group Strategic Marketing & Communications
PT Bank DBS Indonesia

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Penagihan DC ke Kantor dan Mempermalukan Saya di Depan Umum

Awalnya saya bertemu dengan DC dari DBS di depan gedung kantor, dan saya menjelaskan situasi keuangan saya. Meskipun saya sudah...
Baca Selengkapnya

25 komentar untuk “Tanggapan perihal “Penagihan DC ke Kantor dan Mempermalukan Saya di Depan Umum”

  • 2 Desember 2024 - (11:40 WIB)
    Permalink

    Informasi yg sy terima dari bank DBS bahwa mereka akan menindaklanjutin di pihak internal mereka jika memang ada pelanggaran dalam cara penagihan (seperti tidak percaya dengan laporan yg saya buat di media konsumen) , tapi buktinya seperti apa mengenai tindak lanjutnya di internal DBS saya tidak tau dan tidak ada kepastian dari bank DBS bahwa kejadian tersebut tidak terulang kembali kepada saya.

    • 2 Desember 2024 - (17:56 WIB)
      Permalink

      Ada baiknya laporkan Oknum DC secara resmi ke kepolisian, jangan lupa sertakan bukti2 rekaman cctv & kesaksian teman kantor.
      Jawaban pihak DBS klise & seakan ga perduli kalo oknum DC nya nagih secara ugal2an kaya gitu

    • 4 Desember 2024 - (06:04 WIB)
      Permalink

      Bohong saya g percaya mereka menindak lanjuti secara proposional dan profesional,besok pasti akan terulang lagi, janji cecuru*

    • 4 Desember 2024 - (11:47 WIB)
      Permalink

      Saat penagihan terjadi ada merekam video? Atau terlihat di CCTV kantor?
      Jadikan bukti. ( ini untuk permasalahan DC)

      Untuk permasalahan tunggakan ya wajib hukumnya untuk di bayarkan bagaimanapun caranya.

    • 4 Desember 2024 - (23:36 WIB)
      Permalink

      Saya pernah mengalami apa yang anda alami…waktu itu debt coll datang ke rumah..bahkan pernah juga di teror lwt WA, saran saya (sy dapat dari berbagai sumber) :
      1. Cek kelengkapan mereka (kartu identitas,sertifikasi resmi OJK,surat tugas,bukti dokumen wanprestasi)..ga ada salah 1 nya.TOLAK!!jangan takut.,diatur kok dlm POJK no. 35/POJK.05/2018
      2. Rekam setiap pertemuan (pakai hape saja) tujuannya a/ kl mereka mengancam,dll laporin OJK
      3. Gampang kok laporan OJK, saya pernah..cari di web caranya
      4. Laporkan juga ke penyedia jasa keuangannya, misal nya bank,dll…pengalaman saya, begitu sy lapor langsung di PHK deb coll nya
      5. Jgn terpancing emosi
      6. Mereka hanya boleh menagih ke alamat penagihan / domisili peminjam…diluar itu laporkan

  • 2 Desember 2024 - (23:02 WIB)
    Permalink

    Tiap hari media konsumen isinya curhatan hati si tentang pinjol, ada baiknya mah mending susah dari pada pinjol. Bijaklah generasi milenial dalam mengambil tindakan jangan tangan gatel pengen cek out/in, iri sama tetangga, ego di gedein, gengsi di banyakin. Bukannya saya memihak satu sisi pikir pikir lagi anda meminjam dengan pinjaman berbunga pasti di situ ada namanya perjanjian GK tau dh isinya apa sebab saya tidak pernah meminjam dengan pinjaman berbunga, pasti anda tau konsekuensinya kalau anda muslim anda pasti tau itu riba dosa besar kalo anda tidak tau berarti anda tidak belajar agama dan kalo anda non muslim anda bodoh tidak memikirkan kedepannya tidak meliat kemampuan ke uangan anda. Makannya untuk para pemuda maupun yang tua nabung lah sejak dini di rumah sendiri beli celengan atau buatlah jika anda bisa, tabungin sisah anda belanja dalam sehari buat jaga jaga di kemudian buruk suatu hari nanti jadilah orang cerdas dan smart sebab yang merasakan anda sendiri orang lain hanya bisa iri dan tertawa jika anda susah .

    • 3 Desember 2024 - (08:50 WIB)
      Permalink

      Ada sebab ada akibat.
      Kalau telat bayar y wajar di tagih
      Dalam setiap warga negara ada hak dan kewajiban.
      Pastikan dulu kewajiban anda terpenuhi baru nuntut hak anda.
      Begitu bossku

      • 3 Desember 2024 - (09:57 WIB)
        Permalink

        Kapok pinjam uang ke Pinjol atau kartu kredit..
        Alhamdulillah sudah diselesaikan semua..
        Berusaha hidup semampunya Tampa kartu kredit & pinjol..
        JiKalau suatu saat kepepet, butuh biaya yang lumayan besar.lebih baik jual aset ( tetapi semoga tidak, belajar dari pengalaman, jadi belajar manage keuangan rumah tangga).
        Semoga pembaca yang masih berurusan dengan pinjol &KK , semoga cepat terselesaikan dengan baik.
        Untuk yang belum, sebaiknya jangan coba-coba pinjol /KK..🙏

        • 3 Desember 2024 - (23:14 WIB)
          Permalink

          Rata Rata orang punya KK bukan untuk pinjaman sih kak. Tapi karena featur yang di berikan. Seperti Miles atau poin per Tramsaksi, karena itu termaksud memguntungkan bagi penggunanya. Karena rata rata Kelas Menengah ke atas pakai KK bukan gak ada uang, mereka transaksi pakai KK untuk dapat benefit dan tagihan KK nya langsung dibayarkan. Dari pengelaman saya dan orang yang saya kenal yang pakai KK gitu semua. Jadi bukan karna gak ada uang ya. Yang salah itu, Keungan pas pas, namun dipaksakan untuk transaksi pakai KK, yah kemungkinan bakalan gagal bayar.

        • 4 Desember 2024 - (09:19 WIB)
          Permalink

          Ya jgan gunakan fasilitas uang syaiton walau hidup pas pas an apalagi bicara Riba laknattulah hilang keberkahan hidup, percaya lah

    • 4 Desember 2024 - (06:11 WIB)
      Permalink

      Saya kira kontek masalah nya bukan Riba nya atau gengsi nya,yg jadi pokok bahasan adalah cara oknum gerombolan atau perorangan Debt collector melakukan Penagihan secara bar bar diluar ketentuan yg sudah diatur oleh lembaga resmi pemerintah,dulu saya pernah ditagih oleh oknum DC dengan kata kata ******,hey DC **********

  • 3 Desember 2024 - (08:34 WIB)
    Permalink

    Jaga nafsu dan ego keinginan berfoya2 dan pamer biar tidak ada penyesalan di kemudian hari

  • 3 Desember 2024 - (12:22 WIB)
    Permalink

    lah, ink buah simalakama …. yg di tagih ga suka sama yg nagih!!!!
    jangan utang lah, hidup tenang loh gw jamin

  • 4 Desember 2024 - (07:50 WIB)
    Permalink

    Jawaban normatif..klo sy jadi ts sih ga akan sy bayar tagihannya sepeser pun, imbas perlakuan memalukan di ruang publik. Bank mau apa ? Penjarakan sy ? Hahaaa. Enak bener udh bertindak semena² tapi duit ttp dapat juga. Kecuali si penagih dan perwakilan bank membuat pernyataan maaf khusus di media dan tempat dimana ts di permalukan. Masih beruntung itu Dc ketemu ts di permalukan di ruang publik ts hanya bisa sabar. Coba ketemu org macam sy, udah sy potong ****** nya. Niat permalukan org di depan umum kan biar puas to ? Nah sama demikian, biar di penjara pun penting hati puas..Jangan tanggung2 jika anda mau berbuat buruk sm org, wahai Dc laknat ga semua org bisa jatuh mental hadapi kalian.

    • 4 Desember 2024 - (09:23 WIB)
      Permalink

      Benar menghadapi oknum gerombolan Debt collector jangan takut sanksi pidananya sudah jelas kalau perlu potong leher nya karena hidup hanya sekali martabat diri harus dijaga jangan sampai dilecehkan manusia biadab seperti oknum pecundang tsb

  • 4 Desember 2024 - (07:51 WIB)
    Permalink

    Ini bank dr dlu penyakit nya di cc, penagihan melebihi penagihan bank plecit pasar

    • 4 Desember 2024 - (07:59 WIB)
      Permalink

      Ya itulah ciri-ciri bank rentenir ( haram) indo… regulator nya paling melongok,tengah tenguuk

  • 4 Desember 2024 - (07:56 WIB)
    Permalink

    Basa basi yang sudah basi, OJK harus bertindak kalau berani…….( jgn banc*) jgn omdo,

  • 5 Desember 2024 - (13:43 WIB)
    Permalink

    Internal? Heyy, DBS dengar ya, depkol yang datang itu pihak ketiga yang kalian sewa ya!!! Bukan karyawan resmi kalian. Kalo karyawan resmi sudah jelas mereka pakai seragam resmi, ada tanda pengenal, punya sertifikat penagihan dari OJK. Sampah masyarakat koq dikasih kerjaan, jadinya begitu kan bikin ulah teruh!!!

  • 9 Desember 2024 - (05:04 WIB)
    Permalink

    Laporin aja ke OJK, tentang perlindungan konsumen. Jelaskan kronologinya, apalagi kalau alamat KTP masih sesuai dengan tempat tinggal itu malah lebih bagus.. karena kalau DC langsung ke kantor tanpa ke alamat KTP dulu jelas biasanya emang ada niatan lain wkwk

 Apa Komentar Anda mengenai Tanggapan PT Bank DBS Indonesia?

Ada 25 komentar sampai saat ini..

Tanggapan perihal “Penagihan DC ke Kantor dan Mempermalukan Saya…

oleh PT Bank DBS Indonesia dibaca dalam: 1 menit
25