Surat Terbuka Kepada Para Petinggi Bank Syariah Indonesia

Ikuti kami di Google Berita

Kepada Yth. Pimpinan Bank Syariah Indonesia,

Dengan hormat,

Saya sebagai nasabah BSI ingin menyampaikan keluhan terkait proses restrukturisasi pinjaman saya yang hingga saat ini belum juga memperoleh kejelasan. Saya telah mengikuti semua prosedur administrasi yang diminta, namun prosesnya berjalan sangat lambat bahkan terkesan tidak berjalan sama sekali.

Hingga saat ini saya tidak mendapatkan informasi atau perkembangan terbaru baik dari petugas bank, surat resmi, maupun bentuk komunikasi lainnya. Lebih mengecewakan lagi, saldo tabungan saya sempat dipotong untuk biaya materai tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, padahal sebelumnya saya sudah menanyakan apakah ada biaya dan dijawab tidak ada.

Saya telah beberapa kali mendatangi kantor BSI secara langsung, namun masalah ini tetap tidak terselesaikan. Saya juga mencoba menghubungi melalui WhatsApp dan telepon, namun tidak mendapat respons yang memadai. Hal ini sangat mengecewakan dan mencerminkan buruknya komunikasi antara pihak BSI dengan nasabah. Komunikasi adalah kunci utama dalam menjaga kepercayaan dan loyalitas nasabah.

Apabila nanti solusi telah ditemukan, saya berharap dapat memperpanjang tenor restrukturisasi sesuai kemampuan saya saat ini. Saya juga meminta agar petugas BSI dapat segera menginformasikan waktu dan tanggal yang pasti bagi saya untuk datang ke kantor, agar proses ini dapat dilanjutkan dan diselesaikan dengan baik.

Saya juga berharap agar sistem kerja dan SOP internal BSI dapat diperbaiki. Jangan hanya menampilkan nilai-nilai Islam secara simbolis, lalu mendengarkan bacaan ayat Al-Qur’an setiap hari tapi tidak bisa mengerti, memahami, dan menjalankan apa yang sudah disampaikan dalam Al-Qur’an tersebut. Kalian adalah Bank Indonesia Syariah, harusnya bisa mencerminkan Islam itu sendiri, karena Islam mengajarkan kebaikan, namun juga mengajarkan ketegasan dan keadilan. Ini adalah salah satu nilai penting yang harusnya bisa diterapkan pada nama Islam di Bank Syariah Indonesia ini. Semoga bisa segera diterapkan dalam pelayanan, sikap, dan komitmen terhadap nasabah.

Jika memang dibutuhkan, lakukan pelatihan dan pembinaan terhadap karyawan serta pemimpin agar lebih kompeten dan profesional. Atau berikanlah kesempatan kepada generasi muda untuk menggantikan karyawan atau pimpinan yang sudah saatnya digantikan, sebagaimana ajaran Islam juga menganjurkan regenerasi kepemimpinan pada waktunya.

Saya yakin pihak BSI memahami hal ini dengan jauh lebih baik daripada saya. Karena saya hanya ingin melunasi kewajiban saya dengan cara yang benar melalui restrukturisasi yang adil dan transparan.

Akibat dari semua ini, saya mengalami berbagai kerugian tambahan, baik secara material maupun immaterial. Saya berharap pihak BSI dapat memberikan solusi yang adil dan menyeluruh atas permasalahan ini.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, seharusnya pertemuan tatap muka dapat dilakukan secara daring melalui Zoom atau Google Meet jika diperlukan. Penandatanganan dokumen pun bisa dilakukan secara digital melalui Privy ID, apabila sistem BSI telah mendukung. Namun jika sistem tersebut belum siap, nasabah tetap dapat diarahkan untuk datang ke kantor pada tanggal dan jam yang telah disepakati bersama.

Proses ini juga sebaiknya dibarengi dengan penjadwalan kerja yang jelas dan terkonfirmasi. Selain itu, dokumen restrukturisasi yang telah ditandatangani sebaiknya diberikan dalam bentuk copy dokumen asli atau salinan digital (softcopy) atau, jika sedang mengurangi penggunaan kertas, izinkan nasabah untuk memotret dokumen tersebut sebagai bukti. Karena hingga saat ini, saya belum menerima dokumen restrukturisasi dari pihak bank maupun petugas yang menangani.

Demikian saya sampaikan. Besar harapan saya agar BSI dapat segera memberikan solusi atas masalah ini. Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya. Semoga ke depan BSI bisa menjadi lebih baik lagi.

Hormat saya,

Demonza Ibrahim
Jakarta Timur