Kecewa Layanan Citibank

Yth. Media Konsumen,

Numpang curhat yaa.. Siapa tahu informasi di bawah ini akan bermanfaat juga buat yang lain.

Saya adalah nasabah Kartu Kredit Citibank sejak tahun 2004, dan pada tahun 2013 (kalau tidak salah) saya menambah kartu Ready Credit Citibank. Penambahan tersebut atas penawaran dari telemarketing Citibank. Saya pikir tidak ada salahnya punya, untuk persiapan kalau ada keperluan mendadak. Karena kartu tersebut berfungsi semacam KTA bank, dengan bunga yang lebih tinggi tentunya.

Setelah pembukaan kartu Ready Credit tersebut, saya jadi sering mendapat telepon penawaran pinjaman dari Citibank dengan memanfaatkan saldo kartu Ready Credit. Akhirnya pada September 2014 saya memanfaatkan pinjaman tersebut dengan jangka waktu selama 36 bulan. Ini kesalahan pertama saya, kenapa saya ambil penawaran tersebut padahal waktu itu saya sedang tidak butuh dana mendesak.

Nah, beberapa bulan setelah memanfaatkan pinjaman tersebut, credit limit saya dinaikkan cukup signifikan dan saya jadi lebih sering mendapatkan telepon penawaran kredit tambahan dari Citibank. Saya tetap menerima telepon dan menolaknya dengan bahasa yang menurut saya sopan  (kalau dikasarin juga kasihan, namanya juga orang lagi berusaha dan bekerja). Tapi lama-lama terganggu juga kalau keseringan teleponnya. Kadang seminggu bisa 3 kali terima telepon penawaran dari Citibank. Sampai akhirnya saya memutuskan untuk menutup saja kartu Ready Credit tersebut, guna terhindar dari teror telepon telemarketingnya Citibank.

Akhirnya di minggu terakhir Bulan Agustus 2015 saya menghubungi call center Citibank dan mengutarakan maksud untuk menutup kartu Ready Credit. Oleh CS (customer service) diinformasikan bahwa untuk penutupan kartu, baru bisa dilakukan setelah dana pelunasan diterima. Yang mana dalam kasus saya itu berarti 2 hari setelah saya melakukan transfer pembayaran melalui Bank Mandiri. Kebijakan yang saya tau dari Citibank, kalau saya transfer melalui Bank Mandiri, Citibank baru akan menerima dananya 2 hari kemudian. Karenanya saya diminta untuk melunasi terlebih dahulu dan kemudian menghubungi call center kembali setelah 2 hari untuk melakukan penutupan kartu. Oke deal.

Tanggal 27 Agustus 2015 saya melakukan transfer pelunasan sebesar Rp. 4x.xxx.xxx (nominal tersebut saya dapat dari CS Citibank), dan 2 hari kemudian saya menghubungi Citibank kembali untuk melakukan penutupan kartu. Saat itu saya dapat berita baik, sesuai informasi dari CS citibank waktu itu ternyata saya kelebihan transfer sebesar Rp. 1xx.xxx. Jadi atas kelebihan transfer tersebut Citibank akan melakukan transfer dari Ready Credit ke Kartu Kredit. Oke saya pikir gak masalah, jadi bisa sebagai pengurang tagihan kartu kredit, klop. Penutupan kartu selesai dan saya diinformasikan oleh CS-nya bahwa nanti kalau ada tagihan muncul di Ready Credit “SILAKAN DIABAIKAN”.

Masuk Bulan September 2015, saya cek di tagihan kartu kredit sudah masuk transfer kelebihan pembayaran dari Ready Credit sebesar Rp. 1xx.xxx tadi. Dan yang kedua, saya sudah tidak lagi menerima tagihan Ready Credit melalui email. Oh ya, tagihan-tagihan saya dari Citibank biasanya dikirim melalui email. Siip, sudah selesai urusan dengan Ready Credit, tidak terima telepon-telepon lagi, alhamdulillah. Tapi pada Tanggal 15 September 2015 saya mendapat SMS dari Citibank yang intinya kurang lebih menginformasikan bahwa tagihan kartu Ready Credit saya sebesar Rp. 6.000,- jatuh tempo 25 September 2015. Mengingat pesan dari call center sebelumnya, saya abaikan saja SMS tersebut, karena saya juga tidak terima tagihan resminya melalui email. Dan itu juga paling biaya materai, kok masih di tagih ya (tanya kenapa?). Sudah ditutup juga kartunya.

Tanggal 19 Oktober 2015 ternyata ada SMS lagi dari Citibank : Info tagihan Ready Credit xxx3784 total Rp. 20x.xxx jatuh tempo 26 Okt 15. Loh kok malah nambah nih tagihannya, kan udah di tutup kartunya. Sekali lagi saya abaikan SMS tersebut, karena tidak ada tagihan resmi juga melalui email dan karena kartunya sudah saya tutup.

Awal Nopember saya ditelepon langsung oleh Citibank (bagian penagihan mungkin soalnya agak ga enak bahasanya). Saya sampaikan kalau kartu Ready Credit nya sudah ditutup, kok di tagih lagi. Akhirnya si mbak bilang, “Oh ya pak, nanti kami cek kembali”.

Selesai?? Ternyata beluuumm.. #sigghhh..

Tanggal 13 November 2015 ada SMS lagi dari Citibank : Info tagihan Ready Credit xxx3784 total Rp. 26x.xxx jatuh tempo 26 Okt 15. Wah naiknya lumayan ini, dan again gak ada tagihan resmi via email. Tetap saya abaikan SMS-nya, sampai di akhir Nopember ditelepon lagi dari penagihan Citibank. Kali ini lebih keras mbak nya ngingetin supaya segera bayar tagihannya. Tentu saya tersinggung dan saya lebih keras lagi menjelaskan kalau kartunya sudah saya tutup di Bulan Agustus (bikin hidup gak tenang nih Citibank). Akhirnya si mbak nya bilang akan melakukan pengecekan, haloo dari bulan lalu kali mbak.. kemana aja.. #siigghhh..

Kurang lebih seminggu kemudian dapat telepon lagi dari Citibank, lupa mbak nya namanya siapa, kali ini lebih sopan ngomongnya. Dijelaskan kalau ternyata ada kesalahan sistem di Citibank pada saat transfer kelebihan pembayaran di kartu Ready Credit ke Kartu Kredit. Jadi Citibank akan melakukan perbaikan atas kesalahan tersebut. Katanya terjadi dobel transfer, tapi kalau saya cek lagi besaran transfernya itu bukan dobel transfer, tapi sebenarnya pembayaran yang saya lakukan di Ready Credit tidak ada kelebihan alias pas sesuai dengan yang semestinya, jadi seharusnya tidak ada transfer ke Kartu Kredit karena kelebihan pembayaran di Ready Credit.

Selesai sudah soal tagihan gak jelas dari Citibank, tapi ternyata masih ada masalah lain yang lebih KRITIS dan lebih PENTING. Saat ini saya sedang mengajukan pinjaman/kredit ke Bank, dan pada saat verifikasi pihak Bank tersebut mempertanyakan kenapa status kolektibilitas saya “Dalam perhatian khusus” oleh Citibank. Wah apa-apaan ini Citibank? Saya menjelaskan ke pihak Bank tentang kronologis tagihan-tagihan tidak jelas dari Citibank dan akhirnya Bank meminta surat keterangan kalau kartu tersebut sudah saya close. Saya menelepon ke Citibank dan mendapatkan surat keterangan penutupan Kartu Ready Credit beberapa minggu lalu.

Tetapi saya masih merasa tidak puas atas kejadian dengan Citibank ini. Saya berpikir apa yang dilakukan oleh Citibank ini sudah merugikan saya sebagai konsumen. Padahal selama saya berhubungan dengan kredit baik itu di Citibank atau Bank lain, tidak pernah saya mengalami tunggakan. Saya selalu melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo, bahkan di Ready Credit saya selalu membayar sebelum ada tagihan karena tagihan per tanggal 10 tiap bulan, dan saya selalu sudah membayar sebelum tanggal 10. Tapi kenapa status kolektibilitas saya jadi jelek gara-gara yang katanya KESALAHAN SISTEM.

Akhirnya minggu lalu saya menelepon Citibank kembali dan meminta Citibank mengeluarkan surat keterangan tentang status kolektibilitas saya, bahwa itu adalah murni kesalahan Citibank, bukan kesalahan saya sebagai konsumen. Tapi saya mendapatkan tanggapan yang cukup mengejutkan dari Citibank, pihak Citibank tidak mau menerbitkan surat yang saya minta dengan alasan mereka tidak pernah menerbitkan surat seperti itu. Yang jadi pertanyaan saya apa memang semua surat yang dikeluarkan Citibank harus sesuai dengan standard biasanya ya, tidak bisa gitu di custom sesuai kebutuhan?

Apa susahnya ya menulis surat keterangan yang saya minta itu? Ini saya dirugikan loh, dan parahnya pihak yang merugikan saya tidak mau mengakuinya, bahkan minta maaf aja nggak, capek deh. Kalau dipikir-pikir Citibank ini cuman mau cari untung doang memang, gak pernah peduli dengan nasabah. Jadi inget kejadian di Menara Jamsostek beberapa tahun lalu.

Ahmad Mujib
Surabaya – Jawa Timur

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

2 komentar untuk “Kecewa Layanan Citibank

  • 22 Desember 2015 - (12:08 WIB)
    Permalink

    Waduh, mereka yg salah kok jadi konsumen yg kena getahnya? 🙁

    Pantes aja kalo di Amerika, tahun 2015 ini Citibank didenda harus bayar US $ 700 Juta kepada para nasabahnya karena kasus “overcharging” dan teknik “deceptive marketing”. Baca beritanya di http://money.cnn.com/2015/07/21/news/companies/citibank-fined-700m/ dan http://www.reuters.com/article/us-usa-banks-creditcard-idUSKCN0PV1PJ20150721

    Kira2 pengawasan Bank Indonesia di sini gimana yah?

    • 10 Oktober 2018 - (16:37 WIB)
      Permalink

      Saya juga baru saja sangat kecewa dengan pelayanan Citibank khususnya Customer servicenya. Dari 2 minggu lalu saya menunggu dokumen PIN untuk kartu Ready Creditnya, dimana kartunya sendiri sudah tiba 3 mingguan yang lalu yaitu 2 hari sesudah saya request kartu baru dengan pemblokiran kartu lama. Tapi sampai hari ini dengan saya sudah lebih dari 5 kali menelepon Customer Servicenya untuk menanyakan dimana status dokumen PIN saya (tanpa PIN, saya tidak akan bisa menggunakan kartu Ready Creditnya). Jawaban customer servicenya standar “kami sudah minta percepat pengiriman” dan dijanjikan selalu “dalam 2 hari akan ibu terima”, yang tetap sampai hari ini (10Oct18), dokumen PIN itu tidak juga tiba ke saya.

      Padahal saya menggunakan alamat kantor yang ada di Mega Kuningan, yang sangat jarang perusahaan kurir yang nyasar atau tidak tau selama menggunakan perusahaan kurir besar di Jakarta. Apa iya selevel Citibank menggunakan perusahaan mitra kurir ecek-ecek ya?????
      saya sudah baik-baik minta dilihatkan statusnya atau dihubungi ke bagian deliverynya (katanya Customer Service tidak berhubungan dengan kurir, dan bagian delivery itu di departemen lain), dan saya tanyakan baik-baik sampai akhirnya saya tekankan dengan keras kapan sebenarnya dokumen PIN saya tiba, malah CS yang terakhir ini yang berinisial “D” dengan gampangnya terakhir menjawab ” ibu tunggu saja karena itu dibagian pengiriman”. Mending CS2 sebelumnya yang sy telpon sadar itu sudah keterlaluan dokumen yang cuma dari Jakarta ke Jakarta (kalau dari Africa atau Eropa kita maklum lah, itu juga kalau bukan pakai kurir bagus), makanya “even janji palsu” masih bisa sopan dan bilang “kami sudah minta diprioritaskan pengirimannya”….

      Tapi pointnya, sangat tidak wajar dokumen PIN cuma dari Citibank di Jakarta ke Mega Kuningan yang bukan di Paris atau London, 2 minggu tidak tiba juga…saya bingung bagaimana bank besar begini punya pelayanan ke customer seperti ini ya…maaf bukan menjelek2an, tapi ini kenyataan dan tidak tau apakah mereka akan memperbaikki atau bahkan lebih buruk..apalagi memang saya ini bukan customer besar buat bank di level2 mereka ya.. 🙁

 Apa Komentar Anda mengenai Citibank?

Ada 2 komentar sampai saat ini..

Kecewa Layanan Citibank

oleh Ahmad Mujib dibaca dalam: 4 menit
2