Yang Berhutang Siapa, yang Ditelepon kok Saya, Bank Mega oh Bank Mega

Kronologinya, teman saya itu berhutang kepada Bank Mega, entah dia belum bayar atau masih menunggak kepada Bank Mega saya tidak tahu karena memang kami teman tapi hanya kenal muka saja dan jarang sekali kami bertegur sapa dan saya dengar dia sudah resign. Saya jarang sekali bertemu dengan dia.

Lalu pada hari Selasa, 24 April 18 saya menerima telepon dari kolektor Mega yang menanyakan perihal teman saya tersebut, saya tanya:

“Dengan bapak siapa saya berbicara?” Dia bilang, “Albert kolektor Bank Mega, pihak ketiga”

Lalu saya bertanya, “ada keperluan apa?”

” Ini perihal ibu Devi belum bayar tagihannya sudah setahun.” Lalu saya bilang, “Ya bapak tagih ke orangnya saja saya juga gak begitu kenal dengan dia”

Lalu kolektor itu berkata, “Loh nomor bapak tercantum di nomor emergency contact di sini.”

Lalu saya tutup telepon. Lantas saya tidak percaya saya hubungi teman saya yang bersangkutan dan tanya apakah Ibu Devi mencantumkan nomor saya sebagai emergency contact? Dia bilang, “ngga mas, saya saja baru tau nomor mas yang baru ini”

Sontak saya kaget tambah bingung dari mana kolektor itu dapet nomor saya. Saya memang sempat jadi nasabah Bank Mega tapi dulu dan sudah saya tutup KK saya. Dan ternyata bukan saya saja, ternyata teman kerja saya yang lain juga ditelepon dengan kolektor yang sama dengan “Bapak Albert, Kolektor Pihak Ketiga Bank Mega”.  Semua di tempat kerja saya yang punya KK Bank Mega ternyata ditelepon.

Aneh bank sebegitu besarnya kok data nasabah terutama nomor telepon itu bisa nge-link ya? Dan yang lebih tidak mengenakan lagi oleh Bapak Albert itu saya ditelepon tiap menit, tiap hari. Salah saya apa? Yang berhutang siapa?Dan yang lebih parahnya lagi “Pak Albert” menuduh saya memakai kartu itu berdua dengan Ibu Devi untuk check in di hotel dengan segala caci makinya. Saya rasa orang ini sudah stress, setengah gila kali.

Saya cuma bisa mengelus dada, bukti rekaman percakapan saya juga ada. Tiap dia telepon selalu saya rekam. Jujur saya merasa TERGANGGU. Dan pertanyaan saya kenapa data saya dan teman-teman saya (pemegang/sudah tidak menggunakan KK Bank Mega) bisa ditelpon oleh kolektor itu? Apakah data kami (pemegang/mantan KK Bank Mega) itu sengaja dibocorkan KE KOLEKTOR PIHAK KETIGA atau bagaimana?? Dan kenapa Bank Mega yang sebegitu besarnya mempekerjakan orang yang tidak profesional seperti ini?

Sepertinya kalau berlarut-larut saya akan melaporkan ke polisi kejadian ini karena sudah sungguh sangat-sangat mengganggu privasi saya dan saya punya bukti yang kuat.

Tolong kepada Bank Mega agar menindaklanjuti hal ini, karena:

– Pertama saya tidak bersalah.
– Kedua saya tidak berhutang pada Bank Mega.
– Ketiga kenapa saya yang dikejar kolektor seakan saya berhutang?

Jujur saya sangat sangat merasa terganggu dengan omongan kolektor tersebut apalagi dengan kata katanya. Kalau sampai berani dia mengancam saya, saya tak segan-segan melaporkan ke pihak yang berwajib (polisi). Terima kasih.

Achmad Fauzi
Jakarta Selatan

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mega atas Surat Bapak/Ibu Achmad Fauzi

Kepada Yth Redaksi mediakonsumen.com, Sehubungan dengan surat Bapak/Ibu Achmad Fauzi di mediakonsumen.com (26/4), “Yang Berhutang Siapa, yang Ditelepon kok Saya, Bank...
Baca Selengkapnya

 Apa Komentar Anda mengenai Penagihan Kartu Kredit Bank Mega?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Yang Berhutang Siapa, yang Ditelepon kok Saya, Bank Mega oh Bank Mega…

oleh Achmad Bayhaqi dibaca dalam: 2 menit
0