Pelayanan Washoku SATO MOI yang Tidak Profesional

Ikuti kami di Google Berita

Hari ini tanggal 30 Mei 2018 ingin mencoba makan di restoran Washoku SATO MOI yang dari luar tampak enak. Di 18:58 kami sudah selesai order kepada pelayan di sana. Dalam rentang 30 menit pesanan rekan saya sudah datang, namun orderan untuk Gyudon milik saya dan Salmon Skin Salad rekan saya belum datang.

Saya mencoba menanyakan pada pelayan pertama dan diminta untuk menunggunya. Namun, karena masih tidak datang akhirnya saya sampai tanya ke 2 pelayan lainnya yang hanya bisa mengangguk tanpa ada follow up. Saya mencoba menekan beberapa kali bell yang ada di meja, namun tidak ada yang mendatangi (ternyata bell rusak dan tidak ada pemberitahuan mengenai hal tersebut).

Akhirnya karena tidak ada yang datang, pergilah saya ke kasir untuk komplain. Ternyata meja kasir kosong dan tidak ada juga pelayan yang bertugas untuk menyambut tamu. Hal ini mengesalkan, karena sebenarnya kalau dibilang sedang hectic tidak juga, karena waktu sudah lewat dari jam berbuka dan tamu-tamu sudah di tahap menyantap makanan mereka.

Akhirnya ada orang yang katanya Manager on Duty-nya (tidak ada keterangan tag atau di dinding apa orang tersebut benar Manager/tidak), saya tanyakan kembali kenapa makanan saya belum datang dan kenapa salad yang dipesan tidak datang (yang ternyata tidak diinput oleh pelayan sebelumnya). Akhirnya saya minta dalam 5 menit harus ada makanannya dan diiyakan oleh Manager ini.

Tidak sampai 5 menit salad datang dan ternyata tidak lebih dari 10 menit Gyudon saya datang. Artinya, makanan yang saya pesan terlewatkan. Hal ini membuat saya semakin tidak suka berada di restoran tersebut dan saya tetap memegang perjanjian di mana saya kembalikan kembali Gyudon tersebut. Tidak lama kemudian, ada lagi pelayan yang datang memberikan Gyudon dan langsung saya tolak karena sudah tidak mau.

Ada apa ya dengan koordinasi dan sistem pelayanan yang ada di restoran ini? Kenapa tidak jalan informasinya antara 1 pelayan dengan pelayan lain? Kemana kah SOP-nya?? Kalau ini memang diakui sebagai restoran Jepang, harusnya ada sistemnya mengingat Jepang sendiri terstruktur langkah kerjanya. Pihak Manager restoran sebenarnya sudah meminta maaf dan memberikan voucher Rp200 ribu untuk makan (yang saya tinggalkan di meja, karena jujur saya enggan untuk makan di situ lagi walaupun dapat voucher). Saya tidak mau mengalami kejadian seperti ini lagi di ke depannya ditambah sikap pelayan lain, tidak ada yang menunjukkan sikap penyesalan, yang ada hanya berbisik-bisik di depan saya (which is this is NOT PROFESSIONAL TO DO IN FRONT OF CUSTOMER).

Saya sudah mengisi surat keluhan dan serahkan ke kasir (semoga tidak dibuang ya! Toh ini buat perbaikan restoran), yang pasti saya tidak ingin merekomendasikan restoran ini kepada perusahaan tempat saya bekerja (yang ingin mencoba restoran ini) ataupun kerabat/rekan saya.

Mohon manajemen restoran menanggapi ini dengan melakukan perbaikan terkait kualitas pelayanan dan sistem di dalamnya. Tidak enak lho menjadi konsumen yang kebingungan makanannya ada di mana dan tidak ada yang menjawab. Toh dari awal, saya juga bukan konsumen yang rewel dan transaksi saya tidak hanya Rp100 ribu tapi di angka Rp500 ribuan.

Dwi Asih
Bekasi, Jawa Barat