Maag Bukan Sekedar Akibat Telat Makan, Kenali Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Oleh dr. Fathul Djannah, Sp.PA.

Maag atau gastritis adalah radang pada lapisan permukaan gaster atau lambung yang dapat bersifat akut atau kronis. Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mengembang, terutama di daerah epigastrium/ulu hati karena adanya rugae. Bila lambung dikosongkan maka rugae ini berlipat-lipat.

Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat orang makan dan mencium bau makanan maka lambung akan mengeluarkan getah lambung/asam lambung. Sekresi getah lambung dihasilkan oleh kelenjar yang berada pada bagian fundus pada lambung yang merupakan 2/3 bagian dari lambung.

Beberapa Penyebab Gastritis

  • Makan terlalu cepat atau banyak.
  • Makan makanan yang terlalu berbumbu, pedas dan panas.
  • Iritasi akibat minuman beralkohol seperti: whisky, vodka dan gin.
  • Iritasi akibat obat obatan seperti Obat Anti Inflamasi Non Steroid / OAINS (indometasin, ibuprofen, asam salisilat), sulfonamide, steroid, kokain, agen kemoterapi yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
  • Infeksi bakteri seperti Helycobacter Pylory (paling sering).

Helycobacter Pylory adalah bakteri gram negatif yang menyerang sel permukaan lambung yang menyebabkan permukaan lambung mengalami peradangan sehingga sel permukaan lambung merubah diri menjadi sel yang lebih kuat dan menyebabkan kekakuan pada permukaan lambung sehingga menyebabkan keluhan nyeri.

  • Infeksi bakteri lainnya seperti H. heilmanii, streptococci, staphylococci, proteus spesies, clostridium spesies, E. coli, tuberculosis, dan secondary syphilis.
  • Infeksi virus oleh Sitomegalovirus.
  • Infeksi jamur seperti pada candidiasis, histoplasmosis dan phycomycosis.
  • Reflux/kembalinya cairan usus halus.
  • Stres mental, pikiran dan juga stres fisik (luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks usus- lambung).

Stres menyebabkan terjadi perangsangan saraf simpatis (Nervus Vagus), yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) di dalam lambung sehingga akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia

  • Minuman yang mengandung kafein.
  • Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks/kembalinya garam empedu ( komponen penting untuk aktivasi enzim-enzim pencernaan) dari usus kecil ke mukosa lambung sehingga menimbulkan respon peradangan mukosa.
  • Trauma langsung lambung yang menyebabkan hilangnya permukaan lambung sehingga menimbulkan respon peradangan pada mukosa lambung.
  • Rokok, zat zat dalam rokok seperti nikotin, CO, ammonia dll dapat mengikis permukaan lambung sehingga enzim tidak bekerja dengan baik dan dapat memperberat infeksi Helycobacter Pylory serta meningkatkan cairan lambung

Gejala Gastritis antara lain adalah:

  • Nyeri ulu hati: Serabut-serabut saraf yang menghantarkan rasa nyeri yang dipicu oleh peregangan kontraksi otot dan peradangan pada lambung dan di rasakan di daerah epigastrium/ulu hati.
  • Nyeri sebelah kiri sampai bagian tengah atas dengan intensitas nyeri yang ringan sampai berat seperti dipukul.
  • Dada panas.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Bersendawa terus menerus.
  • Muntah darah, biasanya pada gastritis akut.
  • Anemia pada gastritis kronis.
  • Kekurangan zat besi pada gastritis kronis.

Menegakkan diagnosis gastritis baik akut maupun kronis adalah dengan anamnesa (tanya jawab tentang perjalanan dan riwayat penyakit penderita), pemeriksaan fisik dimana didapatkan nyeri tekan pada daerah ulu hati dan perut sebelah kiri atas serta dilakukan pemeriksaan penunjang seperti USG perut, endoskopi dan biopsi bila diperlukan, pemeriksaan biokimia untuk menentukan adanya Helycobacter Pylori atau tidak serta pemeriksaan CT-scan atau MRI bila dicurigai ada keganasan.

Terapi pada Gastritis antara lain adalah:

  • Antikoagulan: bila ada pendarahan pada lambung.
  • Antasida: untuk gastritis yang tidak parah.
  • Istirahat yang cukup.
  • Histonin/Ranitidin dapat diberikan untuk menghambat pembentukan asam lambung dan kemudian menurunkan iritasi lambung.
  • Sulcralfate: diberikan untuk melindungi mukosa lambung dengan cara menyelimutinya.
  • Pembedahan: untuk mengangkat gangrene dan perforasi.
  • Infeksi H. Pilory dapat diatasi dengan antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin) dan garam bismu ( pepto bismo ).
  • Pemberian makanan yang bertahap pada saat terjadi kekambuhan seperti air teh, air kaldu, air jahe yang sering kemudian diberikan makanan yang sudah dihaluskan seperti puding, agar-agar (12 – 24 jam) dan kemudian makanan-makanan berikutnya ditambahkan secara bertahap.

Komplikasi yang dapat terjadi adalah:

  • Lambung bocor sehingga menyebabkan infeksi pada seluruh ruang perut (peritonitis) yang sangat membahayakan keselamatan jiwa.
  • Muntah dan BAB darah.
  • Kanker lambung dapat disebabkan infeksi kronis H. Pylori

Pencegahan adalah Kunci Utama

Pencegahan jauh lebih mudah dan murah dibandingkan pengobatan termasuk pada gastritis. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan antara lain adalah:

  • Hindari stress.
  • Istirahat yang cukup.
  • Olahraga teratur.
  • Kurangi makan makanan yang terlalu berbumbu, pedas dan panas.
  • Kurangi alkohol dan minuman yang berkafein.
  • Kurangi rokok.
  • Makan makanan yang bernutrisi.
  • Meningkatkan higienis pribadi dan lingkungan.
  • Segera ke tenaga kesehatan bila keluhan tidak berkurang dengan usaha/pengobatan sendiri paling lama 3 hari.

*Artikel ini adalah wawasan populer. Jika Anda mengalami penyakit di atas, hubungi dokter untuk berkonsultasi lebih lanjut.

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

 Apa Komentar Anda?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Maag Bukan Sekedar Akibat Telat Makan, Kenali Penyebab, Gejala dan Pen…

oleh dr. Fathul Djannah, SpPA | Universitas Mataram dibaca dalam: 3 menit
0