Kecewa dengan Pelayanan Klinik Apollo

Saya ingin berbagi pengalaman kerabat saya melakukan pengobatan di Klinik Apollo.

Awalnya, kerabat saya memiliki keluhan pada daerah sensitifnya. Lalu, dia mencoba mencari informasi terkait keluhannya tersebut di Google dan akhirnya menemukan informasi dari situs web Klinik Apollo. Saat membuka situs tersebut langsung muncul sebuah pop up yang menawarkan layanan online dari Klinik Apollo.

Kerabat saya pun langsung menggunakan layanan tersebut untuk menanyakan keluhannya. Lalu, setelah beberapa kali tanya jawab akhirnya kerabat saya diminta langsung datang ke Klinik Apollo untuk dilakukan pemeriksaan. Bahkan ada penawaran diskon untuk biaya konsultasi. Karena lokasi yang dekat, esok harinya kerabat saya yang ditemani oleh saya melakukan pemeriksaan disana.

Saat sampai, petugas meminta kami untuk melakukan pendaftaran dan membayarkan biaya konsultasi sekitar Rp150.000. Biaya tersebut sesuai dengan yang dijelaskan di WhatsApp saat konsultasi.

Tapi, yang membuat kaget adalah saat kerabat saya masuk ke ruang pemeriksaan dan ternyata dokter yang melayani kerabat saya di WhatsApp berbeda dengan saat konsultasi langsung. Setelah ditanya beberapa pertanyaan oleh dokter tersebut, kerabat saya diminta untuk turun. Ternyata, kerabat saya diarahkan ke kasir untuk diminta untuk melakukan pembayaran biaya tes urine, darah dan kulit yang nilainya sekitar Rp600.000.

Beberapa saat setelah hasil tes keluar, kami masuk kembali ke ruang pemeriksaan. Dokter menjelaskan tentang penyakit yang dikeluhkan dan meminta kerabat saya untuk melakukan infus antivirus, terapi dan operasi. Jika dibayarkan langsung biaya totalnya hanya sekitar Rp15.000.000. Tapi, karena keterbatasan biaya, dokter menyesuaikan pengobatannya dengan biaya yang ada. Saat itu, hanya ada biaya sekitar Rp2.000.000. Lalu, dokter memberikan pengobatan berupa infus anti virus, pembersihan dan terapi menggunakan cahaya agar virus nya mati.

Pengobatan tersebut dilakukan sekitar 4 kali dengan biaya yang berbeda-beda karena menggunakan alat yang berbeda. Setelah kondisi dirasa membaik, kerabat saya memutuskan untuk melakukan operasi menggunakan laser. Hal ini karena dokter menyarankan untuk dioperasi supaya tidak berdampak pada hal lainnya. Biaya operasi beserta pengobatannya Rp10.000.000. Total biaya yang telah dikeluarkan sekitar Rp20.000.000

Beberapa pengalaman tidak menyenangkan pun dialami oleh kerabat saya. Salah satunya adalah saat pemasangan alat infus yang menyebabkan tangan kerabat saya biru.

Satu hari setelah operasi, dokter tersebut menghubungi kerabat saya untuk melakukan infus dan terapi kembali. Biayanya sekitar Rp4.000.000. Karena biaya sudah habis banyak dan tidak kunjung sembuh bahkan setelah dioperasi, diinfus dan diterapi berkali-kali, kerabat saya menjadi sangat kecewa dengan pelayanan dari klinik tersebut.

Klinik tersebut menawarkan keramahan dan kemudahan untuk berkonsultasi. Bahkan di halaman utama situs web nya tercantum tulisan berikut ini: “Klinik Apollo adalah Klinik spesialis yang menangani masalah andrologi, ginekologi, penyakit menular seksual, dan masalah gangguan kulit kelamin. Klinik Apollo merupakan klinik berstandar internasional yang berada di Jakarta, Indonesia. Tindakan pengobatan di Klinik Apollo menggunakan peralatan medis terbaik dan modern dengan teknologi yang canggih, sehingga proses pengobatan lebih mudah untuk dilakukan dan tentunya sangat tepat, cepat, dan aman.

Terdapat ruang laboratorium yang berada di Klinik Apollo serta Dokter Spesialis Andrologi, Ginekologi dan Dokter Spesialis penyakit Kulit dan Kelamin yang sudah ahli dan berpengalaman dalam bidangnya. Semua fasilitas dan tenaga ahli yang kompeten sudah disiapkan untuk Anda yang membutuhkan bantuan pengobatan dengan pelayanan kesehatan yang prima.”

Tapi, dari pengalaman saya dan kerabat saya tersebut, saya merasa pengobatan yang dilakukan tidak tepat dan cepat. Bahkan saya juga tidak tahu apakah pengobatan tersebut aman atau tidak. Apalagi saat kerabat saya diminta untuk melakukan infus anti virus dan terapi setiap hari. Ijin klinik tersebut pun tidak dicantumkan dalam situs web. Hal ini membuat saya khawatir dengan kesembuhan kerabat saya yang saat ini kondisinya masih belum membaik. Semoga pengalaman ini tidak terjadi dengan pasien lainnya.

Marco Lau Santosa
Jakarta Utara

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

Surat pembaca ini belum mendapatkan tanggapan dari pelaku usaha terkait. Jika Anda adalah pelaku usaha yang terkait dengan pertanyaan/permohonan/keluhan di atas, silakan berikan tanggapan resmi melalui tautan di bawah ini:

Kirimkan Tanggapan

 Apa Komentar Anda mengenai Klinik Apollo?

Belum ada komentar.. Jadilah yang pertama!

Kecewa dengan Pelayanan Klinik Apollo

oleh Marco Lau Santosa dibaca dalam: 2 menit
117