Kecewa dengan Pelayanan Poli Executive Mitra Keluarga Kalideres

Ikuti kami di Google Berita

Kronologis yang saya alami cukup banyak:

1. Pada tanggal 13 Juli, sebelumnya saya sudah telepon ke RS Mitra Keluarga Kalideres, saya mau membawa orang tua saya untuk rujukan dari Allianz untuk echografi dan disuruh datang sebelum pukul 11.00. Saat saya tiba setengah 11, saya langsung ke Poli Executive ternyata tidak ada rekanan untuk medical check up. Yang sebelumnya diinfokan suruh datang sebelum pk. 11.00 pagi.

Akhirnya saya bilang untuk daftar dengan membayar, ternyata tidak ada dokternya. Saya cukup bingung kenapa tidak profesional sekali. Akhirnya saya disuruh datang pk. 16.00 kemudian masuk dokter pk. 18.00 ternyata selesai transaksi saya tidak diberikan hasil echografi (sangat tidak profesional).

2. Pada tanggal 17 Juli, saya kembali telepon ke RS Mitra Keluarga untuk konsul dokter THT dengan Dr. P. Dan disuruh datang sebelum pk 17.00. Saya sampai pk 16.30 kemudian kartu asuransi Avrist saya digesek, saya disuruh tensi dan disuruh Tanya ke sister tensi apakah ada Dr P….. saya mengikuti petunjuknya…lalu info suster yang tensi , dokter sedang operasi….saya kembali ke sister polis executif yang sedang hamil, mengapa tidak dikonfirmasi jika memang dokternya tidak ada. Dan mengapa suruh saya datang sebelum pk 17.00, akhirnya dengan kecewa saya membatalkan pengobatan.

3. Pada tanggal 18 Juli saya ke RS THT Prof N. ingin konsultasi , saat kartu asuransi Avrist saya digesek, ternyata tidak bisa karena Dr RS Mitra Keluarga belum disclose.

4. Saya telepon ke RS Mitra Keluarga untuk disclose tetapi saya dioper-oper dan dimarahi, apakah batal tanpa konfirmasi suster? Saya bilang tidak…akhirnya suster malah menyuruh RS Prof N. yang menginfokan ke Admedika dengan marah-marah. Menurut saya sungguh RS yang tidak profesional. Pelayanan Poli executif dan BPJS disamaratakan dan bahasa cukup tidak sopan, bukan meminta maaf karena tidak meng-close asuransi Avrist saya, malah marah-marah.

5. Pasien BPJS di sana memang cukup ramai, tetapi alangkah baiknya memperbaiki sopan santun, tutur bahasa dan bekerja lebih profesional dengan cara memberikan info yang jelas kepada pasien saat telepon sehingga pasien tidak bolak balik, dan meminta maaf memang jika salah.

Jenni Sutanty
Jakarta Barat