Surat Pembaca

Rekening dan Kartu Kredit BNI Dibobol, Hasil Investigasi Tidak Jelas Sampai Sekarang

Dengan hormat,

Saya adalah salah satu nasabah setia BNI sejak tahun 2000 dengan menggunakan beberapa produk: Tapenas BNI, Taplus BNI, Deposito BNI dan Kartu Kredit. Sejak akhir tahun 2018 mulai kurang nyaman dengan layanan BNI akibat 2 (dua) kasus yang menimpa saya sebagai berikut:

1. KASUS PERTAMA adalah Pembobolan Rekening BNI saya nomor rekening: 0081254665 atas nama PAJAR WAHYUDI pada tanggal 15 Desember 2018, sebesar Rp7.800.000,- (tujuh juta delapan ratus ribu rupiah). Atas hal ini saya sudah lapor via BNI Call dan diminta mendatangi kantor BNI terdekat pada hari kerja. Pada tanggal 17 Desember 2018 saya mendatangi BNI Cabang KEBUMEN dan sudah dibuatkan laporan kehilangan oleh petugas BNI dan melengkapi syarat-syarat yang diperlukan. Selanjutnya saya diminta menunggu proses di internal BNI.

Setelah beberapa bulan saya coba konfirmasi ke pihak BNI selalu dijawab masih dalam proses, dan hingga sekarang 11 November 2019 saya belum mendapatkan kabar tentang kehilangan uang saya di rekening sejumlah tersebut di atas.

2. KASUS KEDUA adalah Penyalahgunaan Kartu Kredit BNI TITANIUM atas nama PAJAR WAHYUDI dengan nomor kartu 5241 25** **** **91 dengan kronologi seperti di bawah ini:

Pada tanggal 18 Desember 2018, ketika saya bermaksud membayar belanjaan di sebuah toko dengan kartu kredit tersebut, ternyata transaksi ditolak dengan pesan: “Not Honour”. Lalu saya menghubungi BNI Call Centre dan mendapat informasi bahwa kartu kredit saya diblokir sementara karena ditemukan indikasi penyalahgunaan kartu kredit oleh pihak lain. Saya diminta menunggu laporan transaksi kartu kredit yang biasa dikirim via e-mail setiap tanggal 12 bulan berikutnya. Namun tagihan tidak kunjung saya terima.

Pada tanggal 14 Januari ketika saya cek tagihan kartu kredit via mobile banking. Saya merasa tagihan terlalu besar, lalu saya hubungi BNI CALL di nomor 1500046 dan mendapat keterangan adanya transaksi berupa ELEVANIA dengan jumlah transaksi 3 x Rp996.000 dan VT Jingdong dengan jumlah 1x Rp38.000.000.

Karena saya tidak merasa melakukan transaksi tersebut maka saya diminta membuat dokumen sanggahan dan sudah dikirim ke BNI Call pada tanggal 14 Januari 2019. Beberapa kali saya tanyakan proses sanggahan saya selalu dijawab masih dalam proses investigasi dan saya diminta sabar menunggu.

Pada tanggal 25 Oktober 2019 saya mendapat jawaban via e-mail dari BNI Call sebagai berikut: “Berkenaan dengan email yang Bapak sampaikan, dapat kami informasikan berdasarkan hasil investigasi menyatakan bahwa transaksi di merchant ELEVENIA.CO.ID-IPG dan VT-JINGDONG menjadi beban pemilik kartu”. Saya merasa keberatan, karena saya tidak pernah melakukan transaksi tersebut dan juga tidak mendapat salinan hasil investigasi yang katanya sudah dilakukan pihak BNI.

Pajar Wahyudi
Kebumen, Jawa Tengah

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Bagikan

Tanggapan Atas Surat Pembaca Ini

Tanggapan BNI atas Surat Bapak Pajar Wahyudi

Menanggapi keluhan Bapak Pajar Wahyudi di www.mediakonsumen.com pada tanggal 11 November 2019 berjudul ”Rekening dan Kartu Kredit BNI Dibobol, Hasil...
Baca Selengkapnya

Komentar

  • Saya juga mengalami kasus yang sama yaitu rekening BNI terdebet secara misterius. Tgl 3 Agustus 2019 rekening BNI saya terdebet 2 kali dengan jeda 6 detik masing-masing Rp 550.000,-. Jadi total terdebet Rp 1.100.000,- Tgl 12 Agustus 2019 saya membuat laporan ke BNI dan dibuatkan surat tanda bukti pengaduan dan diminta menunggu 14 hari kerja untuk jawabannya. Sampai hari ini 11 November 2019 saya sudah bolak balik ke BNI dan mengirim email ke BNI call terkait dana saya yang hilang. Email jawaban dari BNI call hanya menerangkan bahwa dana sudah berhasil terkredit ke penerima tanpa memberikan penjelasan siapa penerima kredit yang sama sekali tidak saya lakukan tersebut. Sebagai bank anggota LPS sudah seharusnya BNI menjamin dana nasabah. Lalu bagaimana tanggungjawab BNI terhadap dana saya yang hilang tersebut?

  • Sama kasus saya . Kartu kredit BNI bocor sampai ke angka Dibelakang kartu (pasti teribat oknum yg buat kartu ) ganti karu kredit sampai 4 kali msh bobol terus .. apa mau 100x ganti kartu dan ternyata msh bobol terus.. buktinya ada SMS permintaan pin transaksi yg dikirim ke HP saya. Ini kan berarti nomer kartu kredit sampai dg nomer rahasia dibelakang kartu diketahui penyusup ? Sampai skrg sdh minta ganti kartu lagi... Mau sampai kapan ganti kartu terus.. pelayanan lambat dan tidak ada solusinya

    • Yang menyimpan data data nasabah dan yang tahu cara merubah data nasabah kira-kira siapa ya pak, he he...
      Walaupun ada kemungkinan perbuatan hacker, tapi dengan munculnya beberapa kasus orang dalam yang bermain seharusnya BNI fokus investigasi ke internal dulu

    • PENYANGGAHAN BANK BNI

      Sama saya juga total 17juta sekian banyak sekali transaksinya melalu belanja online aalah satunya elevania nominalnya juga sama kok bisa kebetulan ya, sudah saya sampaikan penyanggahan tapi ditolak, sudah dibuatkan kartu baru tapi masih bisa dibobol

      3 Nov 2018
      7 hari kerja rabu depan
      Penyanggahan dengan mbak karen
      Surat pernyataan
      Bnicall@bni.co.id
      Elevenia 2 Nov 996.000
      Blibli 3 Nov 991.000 3x
      Elevenia 3 Nov 996.000 7x
      Ardo
      1-1759872175

      Pasarind 1 des 100
      Blibli 1 des 500rb
      Ogahrugi.com 993.750 3x
      Blanja.com 1jt
      Blibli 2x 1jt
      Sekar
      11780188716
      Ardo
      11810288708
      Fahri penghapusan tagihan
      24 januari 2019 21.30

      10 maret 2019 cikal
      belum terima tagihan dari nov - feb 2019
      Diinformasikan bahwa ada perubahan alamat email
      11839381582

      • Dear Bp/Ibu,

        Terimakasih atas responnya
        Dengan model kasus pembobolan yg hampir sama mudah-mudahan bisa sebagai bahan evaluasi bagi pihak BNI untuk lebih meningkatkan aspek Security transaksi digital.
        Apalagi pola transaksi online yang sama contohnya melalui ELEVENIA, seharusnya sudah bisa ditarik kesimpulan bahwa itu adalah modus kejahatan transaksi digital.
        Tolong dong pihak BNI lebih berinovasi dari sisi teknologi terkini supaya nasabah merasa aman dan tetap loyal

        • Selamat malam pa pajar.. sama sy juga sebagai korban. Pembobolan kartu kredit BNI senilai 37jt di tokopedia..
          Sy jg sangat keberatan atas hasil keputusan dari BNI ..
          Minta infonya pa pajar akhir nya bagaimana ???apa bapa tetap bayar transaksi tersebut??meski bukan transaksi bapa??terimakasih

          • Dear Bu Mira,

            Atas kasus saya, sedang dalam proses investigasi ulang oleh pihak BNI.

            Ttd,
            Pajar Wahyudi

          • Yth. Bpk. Pajar.
            Maaf mau tanya, selama masa penyanggahan itu, tagihan tiap bulan dari kartu kredit itu berupa apa isinya?

          • Selamat Sore Bu Irmira,

            Bu, saya juga terkena fraud. Sudah bikin laporan sanggahan tp msh belum ada keputusan dari BNI . Mohon infonya utk kasus Ibu apakah tagihan didiamkan saja atau tetap Ibu bayarkan ? terima kasih

        • Saya juga sering transaksi pakai CC BNI tanpa otp pun bisa (non 3ds). Yang penting rahasiakan nomor kartu dan nomor cvv (3 digit belakang kartu)

          • Kasus seperti kebobolan Kartu Kredit BNI ternyata sudah sering terjadi di alami o/ pemakainya ya. Baru2x ini anak saya juga mengalami hal yg sama. KK tdk pernah digunakan tp timbul tagihan u/ pembelanjaan di Lazada sejumlah 1,5jt. Setelah ditanyakan ke Lazada ternyata KK kredit itu dipakai o/ Laki2x u/ pembelian Microwave yg di kirim ke Luar kota. Padahal anak saya tidak mempunyai Akun di Lazada. Belanja di Lazadapun tdk pernah. Tp pihak Lazada tdk mau disalahkan. Anak saya je BNI ternyata BNI pun jg tdk mau bertanggung jwb dng alasan kejadian sdh 1 bln yg lalu. Sbg pemakai KK BNI anak saya jg tdk merasa dihubungi atau d SMSN Top. Jadi mana tau KK nya d gunakan belanja org. Begitu sbln datang tagihan barulah anak saya kaget. Tapi sapa yg mau bertanggung jawab??? Ternyata banyak juga pengguna KK BNI yg mengalami hal yg sama. Jadi inti nya KK BNI tidak menjamin keamanan kartunya yg penting uang masuk di Bni

  • Dear pak Pajar, mungkin ini sekedar berbagi ilmu saja terkait kasus yang bapak alami, kebetulan saya sedikit mengerti tentang kasus seperti yang bapak alami, khususnya kasus kedua yang kartu kredit ya Pak.

    Untuk kasus di Elevenia, dan VT-dingdong, setau saya jika mau bertransaksi di kedua merchant tersebut tersebut, harus menggunakan kode otp. Kode otp pasti dikirimkan ke nomor hp bapak yang bapak cantumkan ketika awal buka kartu kredit BNI. Nah opsinya ada dua Pak. Pertama, apakah bapak merasa menerima kode otp? Jika bapak menerima, dan mungkin ada pihak lain yang hubungi bapak mengatasnamakan Bni, dan bapak memberikan data kartu kredit bapak, maka transaksi pasti jadi beban bapak.
    Kedua Jika tidak menerima otp, opsinya adalah, apakah nomor hp bapak yang didaftarkan ketika awal membuka kartu kredit BNI masih aktif? Jika sudah tidak aktif, dan bapak belum melaporkan ke pihak BNI bahwa nomor yang bapak daftarkan sudah tidak aktif, maka memang transaksinya tetap jadi beban bapak, berhubung semua transaksi yang menggunakan otp (Elevenia dan VT-dingdong) pasti jadi tanggung jawab nasabah.

    Itu sih pak sepengetahuan saya soal transaksi fraud di kartu kredit. Nuhun.

    • Terima kasih infony pa pajar.. jadi ada proses investigasi ke 2 maksudnya pa ?
      Ini kejadiannya udh cukup lama ya pa ???
      Boleh minta info dan masukannya tindakan apa yg harus sy lakukan ?

      Atas kasus saya .. menurut info dr BNI sudh dilakukan investigasi. Dan hasilny dibebankan kpd nasabah.
      Padahal.pd saat itu sy langsung konfirmasi bahwa itu bukan transaksi saya..

      Terina kasih pa pajar

  • Setuju dengan komen yang di atas: untuk penggunaan KK, selama merchant sudah support keamanan via OTP (3DS), maka seharusnya sebelum transaksi menggunakan KK tersebut gol, akan ada OTP dulu yang dikirimkan ke nomor HP yang terdaftar di sistem bank.

    Saya tidak pernah belanja di OL shop yang disebutkan di atas, jadi saya tidak tahu apakah mereka support 3DS. Yang saya tahu, contohnya, beli2 support, tokoijo support, trapeloka gak support, amajon & gogle gak support. Bahkan bisa dibilang bahwa mayoritas online shop di LN, khususnya Amrik, tidak support 3DS. Mengapa? Ya mereka punya alasan tersendiri. Kalau kita gak setuju/gak nyaman, ya gak usah belanja ke mereka. Mereka juga gak merasa rugi kok, buktinya mereka bisa jalan terus & sukses dapat banyak customer, walaupun mereka tidak support 3DS hehehehe.

    Bagi yang tidak support 3DS, maka pengamanan cuma di 3 angka di balik kartu saja.

    Sekedar info, status butuh/perlu OTP atau tidak itu sepenuhnya kewajiban/tanggung jawab dari merchant, bukan bank. Karena bank hanya sekedar menyediakan fasilitas bahwa ada fasilitas keamanan 3DS (lebih tepatnya sih: V1s4 & M4st3rc4rd yang sudah menyediakan fasilitas). Jadi jangan mau percaya kalau ada merchant yang ngomong: itu salah/tanggungan dari bank untuk support 3DS (OTP). Asal ngomong tuh, menandakan bahwa ybs patut untuk dicurigai kejujuran ataupun kecerdasannya.

  • Dear Pak Pajar, saya juga mengalami hal yg sama seperti Bapak, untuk investigasi yg ke-2 apa sudah ada hasilnya? Kalau sudah ada bagaimana hasilnya? Mohon infonya Pak
    Trimakasih

    mita