Ilustrasi Keluhan Surat Pembaca Debt Collector Bank Mega Bertindak Di Luar Wewenang 11 Januari 202026 Februari 2020 Rissa 145 Komentar Bank Mega, Debt Collector, Kartu Kredit Bank Mega, Pelanggaran Privasi, Penagihan, Penagihan Kartu Kredit, Penagihan Kartu Kredit Bank Mega, penagihan ke pihak ketiga, privasi nasabah, Sistem penagihan bermasalah Ikuti kami di Google Berita Kronologi kejadian, tanggal 31 Desember 2019 saya diteleponin oleh teman-teman saya yang mempertanyakan kenapa debt collector Bank Mega meneleponin mereka akibat saya memiliki hutang, sampai berkali-kali dan sangat mengganggu mereka. Mereka mempertanyakan kepada saya, kenapa nomor telepon mereka diberikan kepada Bank Mega. Sampai sini saya bingung, kapan saya kasih nomor telepon teman saya ke Bank Mega? Terus apa urusannya Bank Mega nelponin teman-teman saya mengatakan saya berhutang? Aturan debt collector yang sudah dilanggar: penagihan tunggakan nasabah oleh debt collector hanya boleh dilakukan kepada nasabah secara langsung, bukan kepada keluarga atau yang lainnya. Itu jelas aturannya ada, dan saya di sini jelas dirugikan secara moril. Sampai puncaknya pada tanggal 9 Januari 2020 dari pihak sekolah anak saya menelepon katanya saya berhutang kepada Bank Mega dan minta pihak sekolah menghubungi saya dan saya sering melakukan bisnis di poin dekat sekolah. Semua itu bohong. Karena sudah melibatkan teman dan sekolah anak cara intimidasinya, maka saya melaporkan hal ini pada pihak berwajib dan saya sodorkan semua bukti-bukti rekaman percakapan baik lewat telepon atau whatsapp. Untuk Bank Mega, saya menuntut permintaan maaf secara tertulis, dan nama-nama teman saya yang sudah Anda hubungi, perbaiki nama baik saya. Karena bukti rekaman semua ada: 1. Perbuatan tidak menyenangkan, 2. Merusak nama baik. Saya tunggu itikad baik Bank Mega. Debt kolektor bank mega di interogasi oleh polsek setempat Tanggal 9/1/2020 saya didamping oleh 3 orang polisi dari polsek tempat perkara menghadapi debt kolektor dari Bank Mega. Pihak polisi dan saya sangat mengetahui bahwa petugas lapangan Bank Mega ini tidak tahu apa-apa karena perintah pasti dari atasannya. Saya ingin yang bertanggung jawab penuh atas hal ini mendatangi saya. Dari mana bisa dapat kontak teman-teman saya yang tidak tahu menahu dan mengganggu mereka? Itu merusak nama baik saya, apalagi ini melibatkan pihak sekolah anak saya, itu sudah sangat keterlaluan. Saya akan ceritakan kronologi ini ke media cetak lainnya juga. Terima kasih untuk Media Konsumen, dan untuk rekan-rekan yang terganggu dengan debt collector Bank Mega jangan sungkan lapor pihak berwajib, sertakan bukti rekaman pembicaraannya (jangan lupa selalu direkam). Rissa Indra Wardhana Bandung, Jawa Barat Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
William19 Juni 2020 - (15:51 WIB)Permalink Mba bisa minta no waba rissa kah.. atau mba bisa wa k saya kah do 08815310991.. saya mau konsultasi masalah yg sama karena tadi sudah k pihak yg berwajib tapi tidak d tanggapi.. mohon bantuan nya mba.. ?? Login untuk Membalas
RissaPenulis artikel20 Juni 2020 - (00:36 WIB)Permalink Sudah saya wa. Maaf baru bisa malam2 klo siang sore saya sibuk takut gk fokus Login untuk Membalas
Lusia M20 Juni 2020 - (16:51 WIB)Permalink Saya sangat setuju dengan langkah yang Bapak Rissa tempuh ini. Karena saya juga mengalami peneroran lewat telp ke hp dan kantor, padahal saya bukan pihak pemilik kartu kredit maupun kontak darurat dari si pemilik kartu. Saya sudah laporkan ke call center bank mega dan mendapat nomor laporan pengaduan, namun si peneror yg mengaku bernama Robert dari PT Intinusa dan Mahardika dari Departemen Collection Bank Mega tetap menyuruh saya datang ke bank Mega terdekat. Kan apa urusan saya yaa. Bukan hutang saya, ngapain saya urusin. Saya cuma meminta agar mereka stop menelepon saya, namun sepertinya mereka tidak perduli. Saya juga sudah melaporkan hal ini ke BI dan OJK. Perbuatan yang dilakukan oleh DC dan Collection Bank Mega sungguh sudah melanggar peraturan BI dan ITE. Saya setuju sekali dengan Bapak, jangan berhenti sampai bank Mega melakukan permintaan maaf secara tertulis dan terbuka untuk umum. Karena korban teror bank Mega yang salah orang ini sepertinya sudah banyak dan dibiarkan begitu saja, tidak ada tindak lanjut dan tidak ada perbaikan dari cara penagihan bank Mega. Update terus disini ya pak untuk kelanjutan kasus ini. Terima kasih. Login untuk Membalas
RissaPenulis artikel21 Juni 2020 - (14:53 WIB)Permalink Sebelumnya saya mau ucapkan terima kasih untuk dukungan teman2 semua disini, awal nya sama seperti rekan2 semua saya ada ketakutan, tapi setelah meneror sekolah anak saya maka saya memutuskan untuk bersikap memberi pelajaran bank ini. Tujuan perjuangan saya belum tercapai agak praktek2 kotor mereka berhenti. Bukti nya masih ada korban2 nya. Kita harus berani lawan balik. DC nya sampai delcon saya. Ini masalah pilihan ketika nama baik kita sdh di cemarkan dgn ancaman ke pada keluarga atau teman dan kita seperti sapi di cocok hidung nurut2 saja ke mega tanpa ada konsekuensi moral nya, maka kita kalah. Skarang karena saya sdh tahu cara kerja mereka saya sdh tidak takut lgi. Ketika kita takut maka bargaining power kita ke bank akan lebih kuat. Jgn depresi, ketakutan, cemas dll menghadapi teror mereka, tetap bersikap tenang dan rational. Ketika debitur sdh kehilangan rationalitas nya dan ketakutan maka mereka sdh mendapatkan tujuannya. Keep smart and patient Login untuk Membalas
BULKY4 Juli 2020 - (11:30 WIB)Permalink Mihon maaf mb riisa Saya perlu bgt wejangannya nih mb Saya sdh 3 hari ditlp sama dc bank mega Ternyata mereka juga tlp atasan saya di kantor Apakah baiknya saya ke kantor bank mega Saya sdh 4 thn nunggak krn sdh tdk bekerja Baru dpt kerjaan eh mulai di teror lagi nih Login untuk Membalas
RissaPenulis artikel5 Juli 2020 - (17:47 WIB)Permalink Pertanyaannya bagaimana mereka bisa tahu kantor dan atasan anda? Saran saya kalau teror seperti itu sdh di luar aturan anda jgn mau mengalah, bicara baik2 dengan atasan anda minta maaf kalau ada yg nelpon ngaku2 cari saya, itu modus penipuan bilang aja gitu. Keluarga anda sdh kena. Jdi beri pemahaman pada atasan anda. Lalu kalau msh nelp lgi minta no tlp nya. Anda telp balik 50% saya yakin no itu gk bisa dihubungi klo iya jadikan itu alat bukti buat ke atasan anda, kalau bisa di tlp balik ajak DC itu ketemuan langsung. Login untuk Membalas
BULKY4 Juli 2020 - (11:33 WIB)Permalink Klo konsultaso boleh mb Alamat emaul saya bulkybiya74@gmail.com Login untuk Membalas
Lusia M25 Juni 2020 - (11:12 WIB)Permalink Bagaimana kelanjutan kasus ini pak? Sepertinya saya harus menulis surat pengaduan di Media Konsumen ini juga ya pak agar si DC berhenti meneror dan meminta maaf karena sudah salah teror? Soalnya sampai dengan hari ini (25 Juni 2020), kantor saya masih saja di telp oleh DC Bank Mega. Padahal saya sudah jelaskan ke ybs bahwa saya tidak ada urusan dengan org yg dia tagih, saya juga BUKAN pihak pemegang kartu kredit maupun kontak darurat dari si pemegang cc tsb. Pengaduan saya ke call center Bank Mega sepertinya masih belum ditindaklanjuti. Login untuk Membalas
Yakob26 Juni 2020 - (10:31 WIB)Permalink Selamat siang pak rissa , bagaimana kelanjutan nya soalnya sy pun sama lagy di kejar DC pihak ketiga sepertinya soalnya dtg sudah dengan nada tinggi dan 2 org , sampai saat ini si belom ketemu dengan saya , karna saya sementara menghindar keluar kota pak , boleh berbagi tips pak Login untuk Membalas
and26 September 2020 - (12:45 WIB)Permalink Kejadian ini sama dg.saya teman saya smw di teror akan sy laporkan bank mega dc sewenng wenang Login untuk Membalas
Ramdhan24 Oktober 2020 - (12:05 WIB)Permalink Selamat siang bpk Rissa…boleh kah sy konsultasi mengenai Mega..no wa sy 0821264148** terimakasih Login untuk Membalas
Deby18 Desember 2020 - (18:18 WIB)Permalink Hallo pak Rissa, mohon maaf saya salah satu org tertekan karena CC BM saya malahan sempat keguguran krna stres di tagih sana sini saat saya jga di pecat dri pekerjaan krna hamil , dan apa saya boleh konsultasi dengan pak risa soal saya ingin bayar keringanan, saya takut di tekan dan tertekan yg buat saya stres pak ? ini email saya, mohon bimbingan nya pak debywg1909@gmail.com Login untuk Membalas
Bintang Bernadette19 April 2021 - (20:22 WIB)Permalink Kak rissa aku mau share masalah aku Jadi ini hutang ibu saya Tp ibu saya sedang keluar kota karena dia sedang mencari uang Bank mega terus meneror saya dan tempat kejra kantor saya bahkan mengancam ibu saya akan menghubungi teman dekat saya padahal tidak ada sangkut pautnya dengan hutang ibu saya, sama seperti kak rissa, instagram saya juga di selidiki ,pertanyaan saya kak bagaimana cara nya agar bisa mendapatkan diskon 50% untuk pelunasan karena pada dasarnya saya hanya memiliki kemampuan sebesar itu, mohon sarannya kak bagaimana cara mendapatkan diskon tersebut , terimakasih kak rissa Login untuk Membalas
Andy19 Juli 2022 - (05:02 WIB)Permalink INI ORANG SEMUA NGEMPLANG KARTU KREDIT YA. PADA ENAK GESEK-NYA AJA, belaga jadi horang kaya belanja sana sini. Dikasih limit uang gede pada ga mikir cara balikinnya…kampreto. Pas macet dan giliran ditagih belaga miskin atau bego, ditagih lagi malah ngumpet, ditanyain ke keluarga dan temannya…malah ngebacot kalian dimana mana. Ditagih malah mentingan emosi-asumsi-dan bla bla bla… Coba kalian posisi dibalik mau ga? duit kalian puluhan bahkan ratusan juta dipake orang buat belanja sok kaya terus ditagih susah, coba rasain dan renungkan. Pikir pake otak…mana ada orang nagih marah2 kalo emang dari awal kalian ga menghindar dan niat mau bayar. Jangan banyak drama sodara2. Kalian pikir duit kartu kredit asalnya dari nenek moyang lo. Model pengemplang kartu kek kalian mana bisa ditagih baek2. Oya udah paham ekosistem ga?? DC nagih karena tugas dan mereka juga cari makan, paham?? ibarat Rumah sakit pun dapat uang ketika anda masuk ICU. Begitu juga kartu kredit dan DC-nya…ngerti? Oya semakin lama kalian menghindar, bukannya semakin dapat diskon…ngawur kalo ada yg ngajarin gitu. Emang bank2 ga punya tanggung jawab utk menjaga kredit macet?? ingat, duit yg lo pake gesek itu juga duit pihak ketiga / orang yg nabung, bank hanya mengelola dan dapat keuntungan pengelolaan…ngerti? Oya, jangan juga kejeblos sama pengacara pengangguran kek Sutinah dan sebangsanya, yg menjanjikan tagihan dialihkan. Udah banyak yg jadi korban penipuan, salah satunya sodara saya sendiri, udah saya ingetin malah bandel. Salam waras (kalo ngutang pikir dulu cara balikinnya) Salam indonesia maju ! Pegawai Bank BUMN Login untuk Membalas
mulya19 Juli 2022 - (06:58 WIB)Permalink Bnr bgt, pada ga tau malu ya org2 ini. Ngutangnya enak, pas bayar malah nunggak. Giliran di tagih, alasannya ini itu dan belagak jd korban. Pengennya yg nagih sesuai aturan, tp kalian bayar hutang ga sesuai aturan. Login untuk Membalas
Lawan6 Januari 2023 - (19:47 WIB)Permalink Kepanjangan bacot mu bos. Ini Negara Hukum. Semua ada aturannya. Kalau anda merasa dirugikan tempuh jalur hukum, gugat ke pengadilan. Tugas dc hanya mengingatkan, tdk lbh dari itu apalagi main hakim sendiri. 1 Login untuk Membalas