Ilustrasi Headline Keluhan Surat Pembaca Debt Collector Bank Mandiri Meretas Data Privasi Orang Lain 12 Mei 2020 Milka 20 Komentar Bank Mandiri, Debt Collector, Kartu Kredit Bank Mandiri, Pelanggaran Privasi, Penagihan, penagihan ke pihak ketiga, Privasi data, privasi nasabah, Sistem penagihan bermasalah Ikuti kami di Google Berita Perkenalkan, nama saya Milka. Saya ingin melaporkan ketidaknyaman atas tindakan debt collector Bank Mandiri yang mengganggu terus menerus ketenangan saya mulai tanggal 8 Mei 2020. DC Bank Mandiri selalu menekan saya dan berkata kasar, serta mengancam saya, sehingga saya sangat terganggu akan hal tersebut. Padahal yang berhutang adalah kakak saya, tetapi DC tersebut menekan dan mengancam saya. Setelah saya konfirmasi kembali kepada Mandiri call center, nomor saya bukan sebagai penanggung jawab atau nomor kontak darurat atas kartu kredit kakak saya. Dimana artinya DC tersebut telah meretas data nomor handphone dari kakak saya. Selain itu, DC juga meretas nomor telepon tante, ayah dan sepupu saya, dimana juga bukan penanggung jawab atau nomor kontak darurat. Yang saya heran lagi, ketika saya tidak mengangkat telepon dari DC tersebut, mereka menelpon teman kantor saya, dimana antara teman dan kakak saya tidak saling berkenalan. Sehingga saya dapat menyimpulkan jika mereka juga telah meretas nomor kontak hp saya. Mereka juga mengancam akan mendatangi saya ke kantor, dan menelepon saya di kantor agar saya dapat dipecat dari kantor. Hal ini sangat merugikan saya, karena secara hukum tindakan ini tidak sesuai dengan SOP. Saya sudah mengajak DC untuk ke jalur hukum, tetapi mereka tidak ingin mengulangi kembali mereka dari DC mana. Karena terus terang ketika awal dia menelpon saya tidak begitu menyimak karena tidak mengetahui apa-apa. Saya ingin sekali membawa hal ini ke jalur hukum karena sudah terjadi tindakan pencurian data privasi saya dan sudah melakukan pengancaman terhadap saya. Hanya saya cukup kurang bukti untuk melaporkannya. Mohon kerjasamanya dan perlindungan terhadap saya, karena hal ini sangat-sangat merugikan saya secara waktu dan mengancam pekerjaan saya. Padahal tagihan kartu kreditnya bukan milik saya. Berikut saya lampirkan beberapa nomor hp yang menghubungi saya (data ada pada redaksi). Terima kasih. Milka Surabaya, Jawa Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya. Berikan penilaian mengenai Bank Mandiri: [Total:145 Rata-Rata: 2.2/5]
Soleh12 Mei 2020 - (21:28 WIB)Permalink laporkan aja mba biar terhadap yg lain ga terjadi hal demikian, Login untuk Membalas
MilkaPenulis artikel13 Mei 2020 - (06:22 WIB)Permalink Saya belum dapat cukup bukti buat melaporkan Login untuk Membalas
Abdul13 Mei 2020 - (11:53 WIB)Permalink Bisa jadi kakak anda sendiri yang meneruskan nomor HP nya ke anda, dan teman2 anda, dr pengaturan kan bs no hp diteruskan ke yg lain, 1 Login untuk Membalas
Arya12 Mei 2020 - (22:09 WIB)Permalink Ini bertujuan untuk mempermalukan yang punya hutang,dengan meretas handphone sanak saudara,kerabat bahkan orang yang umum nya tidak saling kenal . Dengan terus menakan orang orang di sekitar yang mempunyai hutang,dengan perkataan “tolong sampaikan,segera lunasi” . Ya begitulah yang saya tau Login untuk Membalas
MilkaPenulis artikel13 Mei 2020 - (06:23 WIB)Permalink Ya benar banget, setiap harinya saya ditelpon seperti itu. Saya sudah punya itikad baik untuk memberitahukan kepada yg punya hutang tetapi saya selalu di hubungi Login untuk Membalas
Didit14 Mei 2020 - (13:12 WIB)Permalink Kalau memang seperti itu berarti itu tindakan ilegal pelanggaran hukum apapun alasannya itu tidak di benarkan , silahkan lapor ke polisi dan jng lupa bukti” dan saksi…. Login untuk Membalas
Imma13 Mei 2020 - (05:56 WIB)Permalink Rekam aja pembicaraannya. Itu bs dijadikan bukti pelaporan ke polisi Login untuk Membalas
MilkaPenulis artikel13 Mei 2020 - (06:24 WIB)Permalink Sudah beberapa saya rekam, jika dia telpon selalu saya rekam Login untuk Membalas
Way13 Mei 2020 - (07:21 WIB)Permalink Coba instropeksi kenapa terjadi seperti. Doktrin hutang harus dibayar, harus punya itikad yg baik utk melunasi kewajiban apapun dalihnya karena diawal sudah terjadi kesepakatan hukum. Pertimbangkan dengan matang sebelum berhutang. 1 Login untuk Membalas
MilkaPenulis artikel13 Mei 2020 - (08:44 WIB)Permalink Masalahnya disini yang punya hutang bukan saya, sehingga saya cukup terganggu jika di ganggu terus menerus Login untuk Membalas
1234513 Mei 2020 - (10:02 WIB)Permalink gak nyambung… hutang org lain tapi yg dihubungi org lain. tolong introspeksi way sebelum berkomentar. 😁 Login untuk Membalas
Way13 Mei 2020 - (10:14 WIB)Permalink Coba cek siapa yg tanda tangan Perjanjian Kredit disana? Apakah kita sendiri tapi yg memakai orang lain atau siapa? Bank pasti punya data yg valid. Login untuk Membalas
Mickey13 Mei 2020 - (12:14 WIB)Permalink Bukti dari pihak bank bahwa anda bukan kontak darurat dari peminjam dan DC menghubungi teman kantor anda ditambah lg dengan ancaman dan intimidasi sudah sangat cukup bukti untuk melaporkan DC dan Bank nya ke pihak kepolisian. Jangan dibiarkan bank dan DC terus menekan dan mengintimidasi anda. Mereka tidak akan berhenti menghubungi anda. DC yg sekarang sudah paham dengan penjelasan anda.Maka DC lain akan bergantian menghubungi anda. Login untuk Membalas
Didik15 Mei 2020 - (04:05 WIB)Permalink Budayakan Baca dulu dg seksama sbelum Koment, agar koment Anda (WAY) bner” nyambung…😉 1 Login untuk Membalas
Prosessor13 Mei 2020 - (13:44 WIB)Permalink Setahu saya waktu buka rekening bank mandiri memang ada di surus isi 2 nomor telepon. 1 telpon pribadi yang ke dua telpon kerabat dekat. Login untuk Membalas
Suhardiman13 Mei 2020 - (16:18 WIB)Permalink Laporkan aja jika perlu ajak berkelahi aja tuh orang..sewa aku aja.. Login untuk Membalas
Josua Yeremia13 Mei 2020 - (20:33 WIB)Permalink Kalau sudah sampai diterror seperti itu mungkin Kakak nya Mbak sudah “kelewatan” dalam menunggak pembayaran hutang. Bayangin aja kalau Mbak dihutangin ga ketagih-tagih telpon ke yang ngutang direject dan dihindarin terus mau ga mau ke orang keluarga/kenalan yang ngutang. Coba dikasihtau ke Kakaknya kalau emang Mbak sayang sama dia supaya itu utang dilunasi karena berani berhutang berani bertanggungjawab dan berkomitmen bayar. DC itu hanya menjalankan tugasnya dan mereka bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Saya berani ngomong gini karena orangtua saya ngutangin orang dan dia ga bayar-bayar. Laporin Bank Mandiri dan Laporin Kakak Mbak, keduanya salah. Trims. Login untuk Membalas
devy hasibuan21 Mei 2020 - (13:41 WIB)Permalink Saya,mengalami hal yang sama ,meretas data data pribadi debitur sehingga dapat menghubungi semua orang-orang yang tidak berkaitan dengan Kredit dengan mendapat teror melalui telepon ke saya, adek saya ,adek ipar saya saudara suami saya , mendapat teror sampai ke Kantor dan atasan Ipar saya, untuk sekelas Bank Pemerintah bagaimana bisa merekrut DC setara dengan DC pinjol, ditambah lagi tidak menyelesaikan masalah, DC perempuan yang menagih tanpa etika, Mohon Penjelasan Pihak Bank Mandiri. Login untuk Membalas
Nat2 Juni 2020 - (14:41 WIB)Permalink Betul ..saya juga ngalami begitu dc bank mandiri telpon kantor pusat,cabang dimana saya tidak dtempatkan di situ,tujuannya biar saya di pecat, kalo kami ngga lagi kesulitan ngga akan kami ikut program reshedule.. yg saya herankan padahl saya sudah angkat tlpnnya knp masih tlpn cari direktur ,emang sy pinjam dg acc pihak perusahaan? justru teman saya yg sengaja ngg bayar ato resign tambh ngg di kejar,justru org yg beritikad baik tambah di persulit(saya byr ccln re schedule tapi tdk sesuai dg total) Apalagi DC nya cewek uhhh lebih kasar..mantap..seakan” dia udah dpt garansi dari Tuhan bhwa hidupnya akan enak terus Dunia berputar.. Login untuk Membalas
devy hasibuan21 Mei 2020 - (13:48 WIB)Permalink Mana tanggapan Bank Mandiri ??? surat pembaca diposting tanggal 12 Mei 2020, belum ada tanggapan dari Bank Mandiri. Login untuk Membalas