Keluhan Surat Pembaca Pengaduan atas Sikap Debt Collector KTA Bank Mandiri 7 Oktober 202027 Januari 2021 Vanisya Miero 46 Komentar Cicilan pelunasan kredit, Kredit Macet, KTA Bank Mandiri, relaksasi kredit, restrukturisasi kredit Ikuti kami di Google Berita Selamat siang, Saya mau mengadukan perilaku ancaman debt collector Bank Mandiri. Berikut kronologisnya: Saya sudah tidak bekerja per Okt 2019 dan tetap usahakan membayar hingga bulan Maret 2020 ke pihak Bank Mandiri melalui pinjaman ke teman saya dan saudara. Lalu ketika itu saya dihubungi pihak Mandiri untuk melakukan restrukturisasi KTA no 10201011119** sesuai anjuran pemerintah saat COVID-19. Saya pun sempat mendatangi kantor Bank Mandiri di Wisma Mandiri II dan cabang Energi untuk mencari solusi penyelesaian utang saya. Saya juga sudah melaporkan langsung semua ucapan yang dilontarkan pihak collection Bank Mandiri ke Ibu maupun adik saya. Saya tidak mengerti bagaimana mereka mendapat nomor adik dan ibu saya. Pada bulan Mei 2020, saya dihubungi pihak Mandiri untuk diberikan form relaksasi. Saya sudah isi dan menunggu. Singkat cerita di bulan Juni 2020, ada pihak yang datang ke rumah saya disaat saya tidak ada (FYI rumah saya bukan alamat yang sesuai KTP). Pihak tsb berteriak memanggil nama saya dan menyebutkan total utang saya di bank Mandiri secara berteriak. Ini sudah mempermalukan saya di depan umum. Prosedur DC ini datang disaat pemerintah melakukan PSBB. Bank Mandiri berani sekali mengirimkan tim ke lapangan. Belum cukup sampai disitu, pihak Bank Mandiri menelepon saya dan mengancam menyita mobil saya padahal utang saya ke mereka berupa KTA. Ibu saya pun ditelepon dan dimaki. Kalimat yang dilontarkan sbb :”Eh bu kalau anaknya gak sanggup bayar,jangan suruh ngutang. 200 juta loh bu””Kalau udah miskin, jangan banyak gaya. Jual tuh mobil” Dikarenakan hal ini,saya datang ke Mandiri Energi dan menyatakan keluhan saya. Saya sebut alasan mengapa saya belum bisa bayar. Saya juga ceritakan kalau mobil saya bisa mendapat relaksasi sampai Jan 2021. Saya pun menyampaikan harapan saya agar Bank Mandiri melakukan hal yang sama. Namun hal ini sia-sia. Saya malah makin diteror. Meski saya sudah jelaskan ke pihak DC kalau saya sedang proses relaksasi namun tetap tidak digubris. Mereka malah melecehkan saya dengan menyebutkan utang-utang saya. Di beberapa bank dan teman kantor saya. Padahal saya tidak pernah berhutang melalui teman kantor saya. Ini kan namanya fitnah. Saya sudah lapor ke pihak Mandiri call center dan Mandiri Energi namun tidak ada jawaban mengenai keluhan saya maupun relaksasi saya. Saya hanya minta diberi keringanan melalui perpanjangan waktu. Terima kasih. Hormat saya Vani Jakarta Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.