Cara Penagihan Kartu Kredit Bank Mega Sangat Brutal

Saya mungkin orang yang kesekian kali menuliskan perihal cara penagihan kartu kredit Bank Mega di Media Konsumen ini. Namun hal ini harus saya lakukan karena Bank Mega sudah sangat keterlaluan. Saya memiliki 4 kartu di bank mega yaitu untuk kartu 4201 9100 5013 ****, 5242 6100 5486 ****, 4784 8700 7072 **** dan 4890 8700 4079 ****.

Saya sudah puluhan tahun menjadi nasabah Bank Mega, bukan baru 1 atau 2 tahun. Namun pandemi Covid ini mengubah segalanya. Dari yang awalnya gaji dipotong, sampai akhirnya kantor saya bangkrut dan mem-PHK seluruh karyawan tanpa pesangon. Saya merasa ada tanggungan di Bank Mega. Agar hidup saya tenang, saya berniat melakukan pelunasan dengan sistem 1x bayar ke Bank Mega. Tentunya dengan meminta keringanan. Saya mau bayarkan berdasarkan uang saya yang tersisa.

Melalui telepon saya ke CS meminta untuk disambungkan ke pihak yang bersangkutan untuk meminta diskon. Namun ini malah menjadi awal petaka saya. Sejak itu banyak sekali yang menelepon saya, tentunya dengan nomer yang berbeda beda. Mereka semua menagih dan mengklaim bahwa data saya adalah mereka yang handle. Untuk 1 kartu saja banyak sekali yang WA dan telepon.

Namun pada hari Selasa, 27 Oktober 2020 penagih Bank Mega datang ke kantor adik ipar saya. Sekali lagi ya, adik ipar saya. Dia tidak datang ke rumah saya.

Sepemahaman saya, Bank Mega ini terdaftar di OJK dan pasti ada attitude yang jelas cara menagih. Bukan preman atau pinjaman online yang tidak terdaftar di OJK.

Yang membuat saya marah hari ini adalah:

  1. Mengapa tidak ketemu atau mencari saya di rumah, tapi malah ke kantor adik ipar saya yang notabenenya tidak pernah saya masukkan data dalam pengajuan dengan pihak Bank Mega? Berarti ada pengambilan data tanpa persetujuan saya sebagai nasabah Bank Mega.
  2. Kenapa juga ke adik ipar? Tidak ada kaitannya loh, apalagi sampai ke kantornya dan membuat kegaduhan di kantor. Saya sebagai kakak iparnya jujur sangat MALU!
  3. Saya hubungi via telepon, debt collector-nya sangat kasar. Namanya RENO dengan nomer WA 08810248103**. Lalu ada telepon ke adik kandung saya juga dengan sangat kasar seperti tidak punya aturan. Kebun binatang keluar. Orangnya masih sama yaitu RENO dengan nomer telepon 0815842498**, 022433300056, 02433300055, 02433300052 dan 02433300053.
  4. Data perihal jumlah tagihan dll terkait data konsumen seharusnya tidak dibuka ke orang lain, selain dengan saya sebagai nasabahnya. Ini debt collector malah membuka data ke bosnya adik ipar saya yang tidak ada kaitannya sama sekali.
  5. Sekarang malah ada debt collector yang meneror saya lewat DM Instagram mengatakan akan meng-share ke teman-teman saya. Setahu saya ini adalah bank dengan diawasi OJK bukan yang lepas kontrol OJK. At least data konsumen itu sifatnya privacy bukan seperti pinjaman online tak diawasi OJK yang cara menagih kasar dan data konsumen diretas dan disalahgunakan.

Saya sudah menelepon CS untuk meminta stop cara penagihan gak jelas seperti ini dan tolong 1 orang aja di Bank Mega untuk berkomunikasi negosiasi diskon. Namun hal penagihan kasar masih saja berlanjut.

Apakah Bank Mega sekarang sebrutal ini?? Saya tunggu tanggapannya pihak Bank Mega.

Serafinus Octavia Puspitasari
Kota Tangerang, Banten

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan Bank Mega atas Surat Ibu Serafinus Octavia

Kepada Yth. Redaksi mediakonsumen.com Sehubungan dengan surat Ibu Serafinus Octavia Puspitasari di mediakonsumen.com (16/11), “Cara Penagihan Kartu Kredit Bank Mega...
Baca Selengkapnya

22 komentar untuk “Cara Penagihan Kartu Kredit Bank Mega Sangat Brutal

  • 16 November 2020 - (19:00 WIB)
    Permalink

    Ya semoga cepat segera dilunasi, kalau perlu ditutup sekalian. Krn hidup tdk selamanya mulus. Kl pas mengalamai masa sulit spt skrng ini ya susah jadinya. Tp ditengah masa sulit spt skrng ini laba bank mega tumbuh luar biasa lho.

    7
    1
    • 17 November 2020 - (05:27 WIB)
      Permalink

      Saya juga alami hal yang sama di teror DC Bank Mega padahal yang berhutang bukan saya, yangg bikin keselll si DC gak pernah datangin yang punya tunggakan dan saya sudah sampaikan sama yg punya hutang tapi yg punya hutang bilang agar DC datang langsung Sebell kan padahal saya cuma ADIIK ipar, ada yang bisa kasih saran? Apakah saya bisa laporkan Bank Mega ke polisi?

    • 17 November 2020 - (21:01 WIB)
      Permalink

      Biasa penagihan dari pihak bank sangat baik dan ramah, bahkan mereka biasa nya lebih utamakan negosiasi

      Klo saya gak salah baca malah selama covid ini ada ketentuan collector tidak boleh melakukan tagihan kerumah apa lagi kekantor yang bukan bersangkutan titip aja sma satpam untuk usir orang tersebut toh bukan kita yang hutang

      Dan saya juga lihat acara hotroom hotman paris klo ada collector apa lagi pinjol yg biasa share2 data apa lagi share data yang tidak2 dipermalukan diluar kewajaran fitnah, lapor aja ke polisi dan bisa kena undang2 ITE ancaman hukuman nya lumayan

      3
      1
  • 17 November 2020 - (00:19 WIB)
    Permalink

    Dlu pernah no hp saya di jadikan jaminan
    Sodara pinjem di home kredit
    Ga peduli siang malam si DC telp teror
    Saya memang brengsek
    Sampe tak tantangin suruh dtng kerumah
    Sampe tak ancam mau tak solder tuh mulut DC abis itu ga pernah telp lgi???

    5
    1
  • 17 November 2020 - (03:30 WIB)
    Permalink

    pengalamn penulis jadi pelajaran berharga buat yang sekarang masih memiliki pinjaman atau kartu kredit di bank.
    ternyata jadi nasabah yang baik selama puluhan tahun, bukan jaminan akan mendapat perlakuan terbaik dari bank.
    sekali saja ada tanda-tanda kesulitan pembayaran tagihan, siap-siap terima teror sepanjang hidup sampai tagihan lancar lagi atau lunas.

    • 17 November 2020 - (09:24 WIB)
      Permalink

      Saya juga pernah di posisinya penulis,kejadiannya bulan Januari teror demi teror kian mencekam ,DC nya menghubungi orang” kantor ke axt semua orang akhirnya jd malu dan di panggil HRD..,apakah cara penagihan bank yg di awasi OJK seperti ini,selain teror ke kantor lalu ke kantor adek kandung saya dengan ancaman akan meneror..,tolong untuk semua bank jika nasabah ada kendala untuk pembayaran kan bisa di omongkan baik” dan cari solusinya yang terbaik,alhamdulilahnya di mega saya udah LUNAS.

  • 17 November 2020 - (04:23 WIB)
    Permalink

    Octa yang panjang sabar.Hadapi dengan tenang.Anggap kedatangan para debt collector itu sebagai bagian dari ujian hidup.Semoga segera ada jalan kekuar.Para debt collector para tukang tagih itu hanya orang cari makan.Dikejar target kalau gak ya di PHK juga.Mungkin hanya dengan cara itulah mereka bisa bayar kontrakan,bayar sekolah anak, kirim uang ke orang tua di kampung dan sebagainya. Setiap rupiah yang mereka setorkan akan menentukan laba bank yang kalau dihimpun jadi trilyunan dan bisa dipamerkan ke publik. Diantara laba yang segunung itu ada ribuan oenderitaan mereka yang ditagih dengan cara seperti Octa.
    Bank tidak perduli Octa sudah berapa la jadi nasabahnya.Setahun sepuluh tahun pokoknya kalau menunggak kita bukan siapa siapa.Iming iming diskon cafe diskon belanja diskon ice cream berubah jadi caci maki dan intimidasi dipermalukan dimana mana .Berhentilah memakai kartu kridit..Sekarang hadi para penagih itu dengan tenang.Dokumentasikan suray tugas.Id. dan setiap sepak terjangnya.Kalau sudah kelewatan dan melanggar hukum laporkan polisi dan gugat bank nya kr Pengadilan.Banyak pengacara yang sukarela membantu.

    • 17 November 2020 - (08:22 WIB)
      Permalink

      pernah dengar kelanjutan gugatan nasabah ke bank mega pak? sy pernah baca ada beberapa nasabah yg mengkasuskan penagihan debt coll ke pengadilan, namun tidak pernah tau kabar selanjutnya. share info

        • 19 November 2020 - (02:19 WIB)
          Permalink

          GK ada salah nya dicoba klo memang ada melanggar hukum dan pasal nya bisa dikonsultasikan dulu ke polisi atau LBH.
          Biar masyarakat paham hukum dan sadar hukum, dan penegak hukum harus adil dan bijak tegak.
          Klo masyarakat tidak percaya hukum ada nya kejahatan dimana2 kemana mereka harus mengadukan.
          Apakah mesti kaya dulu ada kasus kematian akibat dipukuli kolektor baru hukum bertindak.

          • 19 November 2020 - (07:19 WIB)
            Permalink

            Ya coba saja lah

  • 17 November 2020 - (05:49 WIB)
    Permalink

    Semoga ada tindakan serius dari pihak terkait tentang mslh ini, karena memang amat sangat merugikan nasabah.

  • 17 November 2020 - (06:24 WIB)
    Permalink

    Jangankan gak bisa bayar, terlambat 1 hari sj, debt collector telp/wa/email 10x dlm sehari !
    Gak ada toleransi walaupun kita nasabah puluhan tahun & prestasi pembayaran lancar sebelumnya !!!!

  • 17 November 2020 - (11:28 WIB)
    Permalink

    Hadapi sj mba puspitasari,para field colection itu hanya berkoar2 di telp sj karena tuntutan tugas,kalau ada penagihan langsung oleh pihak ke tiga di situ kesempatan nasabah menegosiasikan lunas /penutupan dengan diskon 25%-50%,,dan penagihan langsung itu harus di kuat kan dengan syarat2 yg di tentukan oleh ojk atau asosiasi kartu kredit indonnesia.1harus punya identitas yg jelas ID card,2.sertifikasi penagihan yg di keluarkan asosiasi kartu kredit indonesia yg resmi.jika itu mereka tidak punya berarti itu preman yg di.ambil di pinggir jalan secara ilegal,dan bisa kita laporkan ke pihak yg berwajib jika ada intimidasi..saran sy bicarakan baik2 sama team.penagihan langsung agar sama sama mencari kesepakatan.

  • 17 November 2020 - (13:08 WIB)
    Permalink

    Kl sy sm kartu kredit BNI, tag enam ratus ribuan.. kelupaan kl ada tag netflix disitu… ingetnya ndak pernah pakai.. ternyata kena iuran tahunan… DC nya bilang awas kl ndak byr.. pdhal mau byr tp minta keringan biaya iuran di hapus…toh ya ditutup ntar kartu nya.. covid2 gini semua kesulitan duit.. cukup buat mkn sehari2 sj.

  • 17 November 2020 - (20:03 WIB)
    Permalink

    apapun cara debcol,..yg membuat anda resah,.kesampingkan dlu,mslaha hutang ,laporkan perbuatan tidak menyenangkan,yg membuat gaduh,d rmh anda.biarkan polisi yg bertindak,.buat laporan ke pihak berwajib,. klu sdh membuat gaduh,meresahkan biar pihak berwajib bertindak,.ambil foto,.laporkan!!

  • 18 November 2020 - (09:50 WIB)
    Permalink

    Beberapa waktu lalu saya juga mengalami hal yang sama, colector dari bank mega mendatangi rumah mertua kakak saya (MERTUA KAKAK SAYA bos) padahal sama sekali saya tidak pernah memberikan alamatnya (hebat kan)

 Apa Komentar Anda mengenai Bank Mega?

Ada 22 komentar sampai saat ini..

Cara Penagihan Kartu Kredit Bank Mega Sangat Brutal

oleh Serafinus Octavia Puspitasari dibaca dalam: 2 menit
22