Ilustrasi Keluhan Permohonan Surat Pembaca Penagihan Tunaiku Amar Bank ke Kantor dan Menyebarkan Data Pinjaman ke Pihak Lain 4 Februari 202115 Februari 2021 Chintya Dewi 29 Komentar Debt Collector, Fintech, Kredit Macet, Kredit online, Pandemi Covid-19, Penagihan, penagihan ke pihak ketiga, Pinjaman Online, privasi nasabah, restrukturisasi kredit, Tagihan, Tunaiku, Tunaiku Amar Bank Ikuti kami di Google Berita Saya Nasabah Tunaiku – Amar Bank dengan Nomor Pinjaman: 57755696. Saya mengalami tunggakan sejak bulan April 2020 dikarenakan kondisi keuangan keluarga yang memburuk, dimana suami saya tidak bekerja akibat penutupan tempat kerja dan income hanya dari saya sendiri, dimana saya juga mempunyai beberapa pinjaman di Bank lain. Sebelumnya saya juga sudah mencoba menghubungi Pihak Bank Amar melalui email untuk pengajuan restrukturisasi, tetapi tidak ada respon. Saya juga sempat mengisi survey link yang pada awalnya ditolak, tapi saya mendapat kesempatan untuk mengisi lagi meskipun tidak ada kelanjutannya. Pada tanggal 03 Februari 2021, ada DC dari Tunaiku yang WA ke nomor saya mengaku bernama Abi. Saya sudah merespon WA-nya dengan baik dan menjelaskan kondisi saya saat ini bagaimana, tetapi yang bersangkutan tetap meminta saya untuk membayar hari ini juga. Ketika saya belum sempat untuk membalas WA nya lagi, yang bersangkutan langsung meneror telepon kantor saya. Awalnya dengan berpura-pura menanyakan produk kantor saya, lalu menuduh teman saya adalah saya. Padahal teman saya sudah jelaskan bahwa teman saya bukanlah saya, tetapi Si Abi ini malah menyuruh teman saya untuk bersumpah Dewi Kwan Im (Abi ini memang nada bicaranya agak sedikit membawa ras yang menurut saya dan teman saya sangat tidak sopan). Kemudian Si Abi ini kembali telepon ke kantor ke extention kantor lainnya dan diterima oleh teman saya yang lain lagi. Teman saya sudah mencoba menyambungkan ke saya tetapi waktu itu saya sedang online sehingga telepon tidak bisa tersambung. Lalu mulailah si Abi ini menceritakan tentang hutang saya kepada teman kantor saya (perlu diketahui bahwa saya tidak pernah mencantumkan teman kantor sebagai kontak darurat saya). Lalu si Abi ini sampai menceritakan nominal total hutang saya sampai dengan angka persisnya. Teman saya sudah mencoba menjelaskan kenapa si Abi ini malah bercerita atau mengomel ke dia, tetapi Abi ini tetap melanjutkan cerita hutang saya sehingga ditutup sepihak oleh teman saya. Tidak sampai di situ saja, ketika saya sedang respon WA-nya pun dia tetap menelepon ke kantor saya, jika saya tidak bisa langsung saat itu juga merespon WA nya. Dia terus-terusan meneror telepon kantor saya. Saya mohon tanggapan dari Pihak Bank Amar mengenai masalah ini ? Kenapa staf penagihan Anda bisa seperti itu? Saya sudah merespon baik dan menanyakan solusi menjelaskan kondisi, tapi staf Anda tidak mau tahu. Saya juga sudah email pengajuan restrukturisasi sebelumnya. Hari ini tanggal 03 Februari 2021 saya kembali email kepada pihak Bank untuk program restrukturisasi. Saya harap pihak Bank Amar bisa merespon, karena si Abi ini jadi meresahkan sekali. Berikut saya lampirkan nomor WA Abi dan sekilas percakapan saya dengan dia. Chintya Dewi Leonita Surabaya, Jawa Timur Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Renata Roselia4 Februari 2021 - (11:56 WIB)Permalink Mba,, itu wa DC nya sopan lo mba?sangat sangat sopan malah,, itikat baik anda aja sih mba? Saya yakin tagihan anda yg di tulis Rp 23 juta sekian itu bukan terlambat harian,, udah berbulan bulan atau bisa jadi tahunan telatnya,, Di saat kondisi anda masih bekerja berarti anda ada pemasukan rutin tiap bulan,, sisihkan gajinya untuk mencicil. Anda speak up di media konsumen ini satu pun nga ada yg mau bantu bayar cicilan anda itu malah anda yg malu. 11 4 Login untuk Membalas
Muhammad4 Februari 2021 - (15:13 WIB)Permalink Gajinya gak cukup “saya juga mempunyai beberapa pinjaman di Bank lain.” 1 2 Login untuk Membalas
Davin4 Februari 2021 - (14:14 WIB)Permalink Pada intinya ketika kita berhutang pasti kita sudah berpikir bagaimana membayarnya dan paham akan resiko apapun yg terjadi ketika kita wanprestasi,, disini yg perlu juga kita ketahui bersama memang betul kita sebagai konsumen di lindungi oleh UU , tetapi kita juga harus pahami dan baca jelas point2 pada UU konsumen No 8 tahun 1999,, disitu ada juga menyangkut kewajiban konsumen,, yang harus dewasa adalah kita sebagai konsumen…harus paham apa kewajiban kita, dan apa resiko dari kelalaian atas kewajiban,, jika setiap orang akan berlindung dari masalahnya pada OJK atau UU ,, maka negara ini RUNTUH, pada intinya ini adalah bisnis yg jelas ketika kita akan berhutang sudah membaca secara seksama point2 aturan yg berlaku, 5 1 Login untuk Membalas
Alfanza4 Februari 2021 - (16:20 WIB)Permalink Resikonya berhubungan dengn Rentenir online 1 2 Login untuk Membalas
Edwin6 Februari 2021 - (08:13 WIB)Permalink apapun yg mb katakan upuyakan mb udah berhutang dan udah wanprestasi begitu lama gak ada jalan lainnya cepat2 bayar hutang mb biar bisa menjalani hidup dg tenang.masalah nominal dan caranya mb bisa nego sama pihak peminjam mohon untuk diberi keringanan atau apalah itudan masalah penagih itu kerja mereka mb dan mb harus ngerti sebelum meminjam dan menunggak sekiann lama itulah resiko salah satunya. Login untuk Membalas
SLEPPINK4 Februari 2021 - (17:03 WIB)Permalink Menurut saya dc nya wajar kok, karena sudah dari bulan 3 2020 pembayaran terakhir sementara sudah hampir 1 tahun tidak dibayar. Mereka sudah cukup baik ngasih kelonggaran sperti itu. Saran dari saya mba harus jual kendaraan atau yang berharga untuk membayar hutang tersebut daripda jadi masalah yang gak habis habis 3 1 Login untuk Membalas
Nhovi4 Februari 2021 - (17:47 WIB)Permalink Dcnya baik ngt nagihnya,,, lebih baik ceritakan kepada keluarga/ kerabat yang sekiranya bisa membantj untuk meminjamkan,,, saya juga terlilit pinjol lalu saya ceritakan lepada orng tua saya dan Allhamdulillahnya keluarga sayapun mamu membantu,,, Akhirnya semua pinjol terlunasi, nyiciil hutang kepada keluarga yang tidak berbungga… Coba saja di bicarakan baikbaik tkutnya pinjolnya itu gasabar nanti malhan ke jalur hukum Login untuk Membalas
jeffri6 Februari 2021 - (07:36 WIB)Permalink Dari semua komentar , Semuanya membela pihak DC. Baiknya Dimana coba klw sudah menyebar data kepada orng yg tidak ada hubungannya dengan sistem Pinjol. Mbak jgn takut, sekali Pinjol menyebar data = lunas. Simpan semua bukti. Krn Pinjol hukum nya perdata , polisi tidak menanggapi pinjol. 4 1 Login untuk Membalas
tisa14 September 2021 - (15:04 WIB)Permalink Naahh ini bener, saya juga kemaren punya utang puluhan juta, akhirnya cerita ke keluarga kalo utangnya banyak. Alhamdulillah dibantu untuk lunasin, pinjam ke keluarga nyicil tanpa bunga. Sisa2 utang yg kecil saya bayar. Bereesss, surat lunas pun udah ada semua. Oiya saya juga punya utang di amar bank, mereka emang susah buat nego, jadi saya bayar sesuai cicilan aja 1,2jt (kalo gk salah) tp tetep di wa suru bayar denda (kadang gak dibayar krna uang dah abis ??) jd saya bayar pas gajian sesuai cicilan. Login untuk Membalas
Hery Mulyanto4 Februari 2021 - (17:59 WIB)Permalink Ya wajar telat hampir setahun, kalau bayi itu sudah hampir lahir. 3 Login untuk Membalas
Asus4 Februari 2021 - (19:49 WIB)Permalink Jual aset yang ada dulu aja mbak, yang penting bisa bayar hutang, daripada terus-terusan malu. 2 Login untuk Membalas
Iena Agustin6 Februari 2021 - (08:43 WIB)Permalink Kalau itu masih baik nagihnya mbak…kalo nagih di saya lebih kasar lagi,telat 1 bulan karna pandemi saya ga di gaji,tp untungnya saya sudah dikasih relaksasi. Login untuk Membalas
tirta_suryana4 Februari 2021 - (20:04 WIB)Permalink DC y sopan ko, ya wajar aja seh utang hampir setahun ga dibayar ya jelas ditagih terus. seharusnya anda sebagai nasabah yg ada itikad baik, misal mencicil tiap bulan sesuai kesanggupan, lah ga bayar sejak april 2020, tapi anda mau di maklumi ? klo ga mau ditagih, jangan nunggak, gitu aja repot 3 1 Login untuk Membalas
Wulan5 Februari 2021 - (08:40 WIB)Permalink Ikut gabung aja di SKDA Intra.Itu lembaga bantuan hukum yang biasa menangani pinjol.leasing.kta.cc.kpr. Login untuk Membalas
alfian5 Februari 2021 - (08:58 WIB)Permalink kirain telat sebulan 2 bulan ,, ternyata udah setahun,, oalah bingung mau komen apa,, mngkin kalo gak di WA DC nya mungkin ibunya udah lupa tuh kalo punya tunggakan.. 4 Login untuk Membalas
Angga5 Februari 2021 - (09:01 WIB)Permalink DC nya sudah sopan, sudah sabar. Tapi gak bayar2. Kesabaran ada batasnya ya mbak. Kalau disabarin terus ga bisa ya memang harus diteror. Anda menghutang, anda minta solusi sama Amar Bank. Solusi itu harusnya datang dari Anda, bukan dari Amar Bank. Anda yang berak, anda juga yang harus cebok. Ini namanya anda berak, tapi minta orang lain buat nyebokin Anda. Jual Aset, jual rumah, lunasin pinjaman. Cari kontrakan yang lebih kecil. Tinggal disana. 4 1 Login untuk Membalas
Lusiani Lusiani5 Februari 2021 - (16:37 WIB)Permalink Mba, sy paham sekali kondisi mba disini. Krn sy jg ada hutang di Amar Bank. Tapi nominal saya tidak sebesar mba, sisa cicilan saya sebenarnya hanya tinggal 6x tapi waktu itu saya sempat di PHK dan belum mendapatkan kerjaan. Saya ada tunggakan dari tahun 2019. Lalu saya diamkan, karena saya ada tunggakan juga di beberapa bank. Saya hanya diingatkan via email dan SMS, waktu itu saya sempat minta keringanan tapi malah diabaikan. Lalu tahun lalu, ada DC dari agency dateng kerumah saya. Kalo soal rasis, jangan ditanya. Saya sempat debat sama DC nya karena di kertas ditandai dengan tulisan suku ras tertentu. Tentu saya marah, kenapa harus ditulis seperti itu. Apa yang membedakan dengan suku tertentu, tapi dari situ DC terang-terangan bilang bahwa bukan dia yang menulis. Tapi DC dari pihak Amar Bank yang menulis tsb. Akhirnya saya mencapai kesepakatan untuk membayar 500rb dalam sebulan hingga lunas. Sampai saat ini semuanya masih lancar. Coba diminta datang kerumah aja DC nya, mgkn dengan begitu bisa menemukan jalan keluarnya mba. Krn namanya hutang ya ttp harus dibayar, mrk (pihak bank dll) tentu tdk mau tau apa yang terjadi di hidup kita. Tapi kalo kita memang ada niat untuk membayar dengan kemampuan kita, pasti akan dibukakan jalan. Thankyou 1 2 Login untuk Membalas
Maha Pertiwi6 Februari 2021 - (07:06 WIB)Permalink Mba lusi. Kalo boleh tau cicilan perbulan berapa ya realnya. Sampe bisa di nego 500 ribu Login untuk Membalas
Lusiani Lusiani6 Februari 2021 - (09:55 WIB)Permalink Tagihan saya 11 jutaan. Awalnya DC menolak karena dari kantor hanya menyanggupi 12 bulan saja maksimal. Tapi saya bilang, kalo segitu saya tdk sanggup, lebih baik kantor ada pemasukan drpd tdk sama sekali. Kalo kita ngmg tdk ada uang, sampe kapanpun jg ga bakal ada uang mba ??, tp DC jg melihat itikad baik kita untuk membayar. Menurut saya usahakan minimal 500rb untuk membayar cicilan jgn dibawah itu. Tp tdk semua DC mau menyetujui hal tsb. Login untuk Membalas
Lusiani Lusiani6 Februari 2021 - (10:01 WIB)Permalink Seingat saya sekitar 1,6jt per bulan dulu mba. Login untuk Membalas
Maha Pertiwi6 Februari 2021 - (10:20 WIB)Permalink Sama kaya aku mba. Aku cicilan 1,6 tapi udh ngg mampu bayar sgtu tiap bulan. Tapi aku sllu usahain bayar 650 ribu. Tapi ttep masih di maki2 sm dc. Suruh ke rumah ngga mau. Padahal emang mampu nya segitu untuk sekarang. Login untuk Membalas
Lusiani Lusiani6 Februari 2021 - (11:35 WIB)Permalink Mba ada pegang draft cicilan yg diberikan sama amar bank ga? Kalo sy minta. Jadi bunga dan cicilan tetap terikat. Tapi kalo saya uang lebih, bisa dibayarkan lebih dari cicilan yg disetujui. Kalo ga ada, mba harus minta draft cicilannya. Minta mereka email atau kirim wa draftnya. 1
Wulan17 Februari 2021 - (14:59 WIB)Permalink Hallow mb Lusi, saya juga ada pinjaman amar bank di bulan maret 2020, baru bayar angsuran pertama di april 1,2jt perbulan, pinjaman 10juta. Sisa angsuran 11x lagi, tapi di bulan mei saya Di rumah kan karena perusahaan terdampak Covid. Nah saya email untuk minta penangguhan, dengan bukti surat dr perusahaan kalau saya di rumah kan, alhasil disetujui, dengan angsuran 1,5jt perbulan lebih parah bunganya. Dan dibulan maret 2021 ini saya harus sudah mulai bayar, sedangkan saya sudah benar2 gak kerja. Pasrah aja sih, kalau DC datang pun saya ingin minta pembayaran tiap bulan 500rb sampai lunas. Diterima sukur, ditolak ya pasrah. Login untuk Membalas
Yadi27 Juni 2021 - (11:34 WIB)Permalink Mba lusi maaf ganggu apa dalam 1 tahun mba di teror terus sama pihak dc bank tersebut, jujur kalau gali lubang tutup lubang ga bagus , tapi resiko juga pasti ada jalan keluar/win win solusion , saya juga bakalan galbay rencananya bingung dengan gali lubang tutup lubang bukan solusi Login untuk Membalas
Fans Dragon ball5 Februari 2021 - (16:53 WIB)Permalink Kl bilang DC sprti ini wajar,saya rasa CS nya ini,logika saja hubungin kantornya hubungin temannya,apa urusannya,mrka akan bantu bayar hutangnya,tidak Krn ini urusan pribadi yg bersangkutan pki logika,lbh baik Malu sementara dr pd jatuh kedlm jurang,tetep semangat saya yakin anda bisa atas masalah ini. Login untuk Membalas
Ivan5 Februari 2021 - (17:10 WIB)Permalink kenapa ya kalo udah blg g punya uang terus merasa bisa menunda atau menghindar dari tanggung jawab? seolah2 sudah lepas, tidak mau tahu, “saya ga punya uang kok, kan sudah saya jelasin, ngapain nagih2?” , iya km ngmg nya tidak seperti itu, tapi inti nya itu. km yang tidak sopan sudah meminjam tidak dibayar. setaun tidak dibayar itu bukan keringanan sih namanya, itu keberatan 2 Login untuk Membalas
Satria5 Februari 2021 - (20:06 WIB)Permalink masalah utang lagi, mungkin mengikuti gaya hidup tapi gak berpikir jauh kedepan. Banyak orang terjebak dengan pinjol, merasa bisa bersembunyi karena tidak ada tatap muka, asal kredit disetujui dana langsung ditransfer ke rekening peminjam. Dalam benak peminjam terbesit suatu pemikiran “kalau suatu saat saya macet, mereka tidak akan bisa menagih saya”. Ini pemikiran goblok, perusahaan pinjol itu gak sebodoh anggapan peminjam, maka pada saat peminjam melakukan peminjaman, mereka meminta peminjam untuk foto selfie dengan ktp dan memberikan ijin mengakses daftar kontak peminjam di Hp, sehingga jika peminjam macet, maka daftar kontak yang ada di nomor HP akan mereka hubungi agar peminjam malu dan bayar. Kalau belum bayar ya pasti diteror terus. 3 Login untuk Membalas
David26 Februari 2021 - (22:48 WIB)Permalink mba, gak usah takut sama dc… kalo ke rumah dan macam2 bs panggil RT atau RW untuk mediasi dan jadi saksi…. Kalo sudah ada indikasi pidana silahkan jangan sungkan2 lapor polisi… Yang paling penting, coba kumpulin dana dulu baru urus pelunasan. Jangan beri janji nanti malah tambah runyam. Saya dari 9 pinjol skrg sisa 3 yang belum lunas… semua bisa dinego bahkan hanya bayar total pinjaman aja dan minta periode waktu untuk pelunasan. Kalo pelunasan jangan lupa minta surat lunas karena sy alamin smp skrg sudah lunas masih ditagih… padahal bukti lunas sdh diberikan ke collectionnya tetapi pegawai berikutnya masih minta bukti pelunasan. Dari dc bahkan sampai ada lawyer kirim somasi saya sikat semua tapi herannya masih ditagih… Saya bingung model kerja seperti itu. kalo soal amar bank sy juga sempat diperlakukan tidak enak, cicilan tetap saya bayar walaupun dcnya banyak yang sok macam2 karena telat bayar sehari… bahkan sampai tadipun dcnya mau coba macam2 tapi sy bentak-bentak dcnya sampai curhat ke bosnya… mungkin kaget kali dcnya baru kali ini dibentak sama customernya…. bosnya nelp sy juga sok mau macam2, ngatain saya miskin, bawa2 orangtua akhirnya kehabisan kata dan nutup hpnya… hehehehe… Login untuk Membalas