Harga Kol di Superindo Salah Cetak, Petugas Tidak Teliti

Saya dan keluarga biasa belanja di Superindo Kaliabang Bekasi, tidak pernah ada masalah dan selalu dapat pelayanan baik. Namun ketika belanja pada hari Minggu tanggal 19 September 2021, ternyata petugas mereka ada yang lengah dalam memberikan layanan.

Kol 1 bonggol yang kami pilih, belum ada harganya. Saya bawa ke petugas untuk ditimbang dan cetak label harganya. Kol masuk keranjang dan check out di kasir. Kebetulan saat itu kami belanja dengan jumlah banyak, sehingga tidak begitu menyadari harga kol yang ajaib ini.

Kol harga Rp 64.885

Sampai di rumah, si kol ajaib masuk kulkas dulu, tidak langsung dimasak. Kebetulan yang bertugas merapikan hasil belanja adalah anak saya paling kecil. Ketika memasukkan kol ajaib, tentu saja dia tidak peduli dan tidak memperhatikan label harganya.

Saya baru menyadari ketika hari berikutnya hendak memasak si kol ajaib ini. Shock dan takjub, kenapa bisa harganya segitu? Sepertinya petugas salah input code, karena di label tertulis kol merah. Padahal yang saya beli warna putih, nggak mungkin luntur kan?

Saya langsung mention akun sosmed Superindo tentang hal ini. Sengaja tidak saya komplain di hotline ataupun e-mail mereka, karena penyampaian keluhan lewat media publik lebih efektif bisa dipantau untuk mendapatkan respon cepat. Ternyata akun sosmed Superindo adem ayem saja, tidak ada respon sama sekali.

Mention sosmed Superindo tapi belum direspon

Setelah saya ubek-ubek mencari struk belanja dan menemukannya, barulah saya berani pos di Media Konsumen dengan harapan Superindo memperhatikan kesalahan fatal mereka.

Struk belanja 19 September 2021

Harap netizen yang membaca bijak, tidak berkomentar bahwa saya seharusnya teliti dan cross check struk belanja sebelum meninggalkan kasir. Saya rasa memberikan layanan harga yang semestinya adalah bagian dari SOP mereka, tidak selalu menjadi kewajiban konsumen untuk menghitung ulang apakah nilai belanjanya sudah benar atau tidak.

Terima kasih Media Konsumen yang telah memuat keluhan saya. Semoga mendapat atensi dari Superindo.

Dian Andriani
Bekasi, Jawa Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

34 komentar untuk “Harga Kol di Superindo Salah Cetak, Petugas Tidak Teliti

  • 29 September 2021 - (09:00 WIB)
    Permalink

    Biasanya beli berapa? PerKG 46.950 itu berat 1,382.

    Ada telpon, hotline, wa, website, media sosial, udah coba komplain kesana? kalo tidak ada tanggapan baik baru push ke MK.

    semoga dibalikin sisa pembeliannya oleh superindo.

    9
    5
    • 29 September 2021 - (14:19 WIB)
      Permalink

      Saya sudah mention mereka di sosmed tapi memang beberapa hari nggak direspon. Thank God setelah dimuat di MK akhirnya pihak SI sudah kontak saya hari ini. Win-win solution.

      6
      2
    • 30 September 2021 - (17:15 WIB)
      Permalink

      Salah input itu, barusan sy pergi kesupermarket harga kol merah 1kg lbh harganya 63rb rupiah. Sementara kol hijau biasa seperti itu sy beli cuma 10rb rupiah, beratnya kurang dari 1kg.

    • 29 September 2021 - (09:30 WIB)
      Permalink

      Item nya salah mas. Harusnya kol putih. Kol putih paling 17 ribu sekilo. Kol merah emang harganya jauh lebih mahal. Ini pas nimbang petugasnya salah input item

      10
      1
      • 29 September 2021 - (18:01 WIB)
        Permalink

        Saya juga punya pengalaman buruk, sama kasir superindo klp gading, pulo mas, jutek bgt, sdh laporan ke cs, tanggapanya santai bgt, byr paka shopee kaya anak tiri di batasi, 1 orang 2 x transaksi. Kmaren2 kan PPKM, di batasi kemana mana. kadang bawa 2 hp, harus antri ulang, padahal kondisi sepi, jd males belanja ke superindo dpt voucher juga sy biarin hangus, sodara dan teman2 sy suruh jgn belanja kesana, khususnya superindo sport mall dan pulo mas.
        Cs dan pihak toko sendiri tdk merespon keluhan konsumen.klo belanja barang promo di batasi,padahal kita beli masih tahap wajar , bukan borongan,dan ada juga yg belanja banyak ambil barang promo tdk sesuai S&K bisa di bikin 2 struk, apalagi sdh kenal, atau teman dan sodara karyawan.

        2
        2
      • 29 September 2021 - (19:08 WIB)
        Permalink

        Yang menimbang belum tentu kasir kan? Setiap barang di timbangan ada kode, karena salah kode yang muncul item yang lain. Kasir hanya scan kan?
        Kan penulis minta petugas lain menimbang bukan kasir.

    • 29 September 2021 - (13:38 WIB)
      Permalink

      Ya begitu deh mas, biasanya ibu-ibu yang terbiasa masak langsung paham kalau harganya nggak wajar.

    • 30 September 2021 - (09:42 WIB)
      Permalink

      Sy juga pernah mengalami spt ini di superindo margorejo surabaya. Wkt itu sy beli sayur labu siam/ manisa, tetapi di hitung dgn harga alpukat. Sejak kejadian itu sy sll cek stlh petugas menimbang. Krn sering terulang lg petugas salah memasukkan kode barang shg hargapun berbeda. Masukan utk superindo, sptnya tiap kali salah, petugasnya santai sj….tdk mengucapkan maaf. Buat pembeli hrs selalu teliti dan waspada

      • 1 Oktober 2021 - (11:38 WIB)
        Permalink

        Bisa jadi petugasnya salah persepi ya, lihat labu dipikirnya alpukat. Saya rasa petugas yang ada di area ini tugasnya sangat menantang, karena harus tahu semua nama serta bentuk aneka sayur dan bumbu dapur.

  • 29 September 2021 - (10:36 WIB)
    Permalink

    Jujur saja saya bukan emak-emak yang paham kol merah itu warnanya putih atau rona kemerahan. Tapi jika kol merah warnanya merah, berdasarkan bukti foto yang ditunjukkan penulis seharusnya kesalahan memang layak ditujukan kepada petugas penimbang yang salah mengklasifikasi jenis produk. Semoga kol-nya masih utuh terbungkus sebagai bukti terkuat, dan secepatnya mendapatkan penyelesaian terbaik dengan pihak SI.

    Sebagai intermezo, biasanya emak-emak sangat teliti dengan hal macam ini. Ada yang bahkan selalu cross-check barang saat di kasir (biasanya saat bawa anak kecil) dan memeriksa struk belanja sesaat setelah meninggalkan kasir. Ini hikmah bagus bagi kaum Adam (seperti saya) yang biasanya cuek, termasuk dalam menghitung kembali uang kembalian.

    • 29 September 2021 - (13:41 WIB)
      Permalink

      Kolnya sudah langsung dimasak dong hahaha. Difoto saja cukup untuk jadi barang bukti.

  • 29 September 2021 - (11:28 WIB)
    Permalink

    Sebenarnya dengan ibu/bapaknya lgsg ke toko utk menanyakan, atau ke hotline customer service super indo, biasanya lgsg mendapatkan atensi dri super indo. Karna saya pernah bgitu, lgsg hubungi toko dan lgsg di proses. Krn bisa lgsg diproses oleh toko brsgkutan. Dri pada belum effort mencoba menghubungi toko dan mendapatkan jawaban dr mereka.

  • 29 September 2021 - (13:22 WIB)
    Permalink

    Sebagai customer yang baik keluhan adalah langsung disampaikan ke tempat kejadian perkara.
    Saya rasa pasti langsung ditangani. Apalagi memang ada kesalahan dipihak superindo.
    Jika tidak ditanggapi baru kemudian buat suara pembaca di MK.

    Tidak semua perusahaan memantau akun media sosialnya. Dan tidak semua admin media sosial memiliki kapabilitas untuk follow up masalah. Tergantung dari strategi perusahaan tersebut, tidak bisa disamaratakan dengan bank atau aplikasi digital

    11
    • 30 September 2021 - (10:01 WIB)
      Permalink

      Saya setuju dengan ini. Baiknya komplain dulu langsung ke tempat, karena pengalaman saya langsung ditangani dengan baik. Tidak melulu lewat jalur media sosial.

      4
      1
    • 30 September 2021 - (13:00 WIB)
      Permalink

      Setuju. Customer yang baik bisa coba hubungi pihak yang bersangkutan langsung. Kalau media sosial tidak direspon, ada kemungkinan memang media sosial hanya sarana promosi, bukan sarana penampungan kritik dan saran. Baiknya customer bisa terlebih dahulu menghubungi melalui hotline call center, atau langsung mendatangi cabang SuperIndo. Saya rasa ini case yang tidak perlu masuk ke Media Konsumen, hanya karena customer tidak mau hubungi hotline atau malas ke cabang

      • 1 Oktober 2021 - (13:00 WIB)
        Permalink

        Merespon saudara Ryadi dan Stephan, memang solusi tercepat adalah mendatangi langsung. Namun di case saya adanya keterbatasan saya kembali ke sana, dan lagipula obyeknya adalah produk sayur segar yang akan saya masak.

        Kita sekarang sudah masuk ke Revolusi Industri 4.0 saatnya semua bisa dilakukan memanfaatkan teknologi cyber termasuk sosmed. Anda post komentar di MK apakah harus datang ke kantor MK langsung seperti dulu kirim surat harus pakai perangko dan ke kantor pos? Pakai jari dan sosmed lebih efektif untuk memudahkan hidup.

        Posting di MK karena ini isu yang mungkin bisa jadi pembelajaran konsumen lain untuk berhati-hati, tidak seperti saya yang baru sadar beberapa hari setelah belanja. Dan bisa jadi evaluasi untuk badan usaha yang punya SOP sejenis untuk lebih berhati-hati.

  • 29 September 2021 - (13:29 WIB)
    Permalink

    begitu sadar ada kesalahan harga langsung dibawa ke tokonya lagi dan bawa struk belanjanya, bisa dikoreksi, kalo secara online minta direfund sepertinya agak susah.

    semoga cepat selesai permasalahannya

  • 29 September 2021 - (14:15 WIB)
    Permalink

    Merespon saudara Aku, Reka, Soni Chan, saya sih make it simple aja. Sadarnya pas baru mau dimasak, bukan pada hari yang sama ketika belanja. Daripada dibawa ke Superindo, saya cukup foto sambil mengingat-ingat dimana saya simpan struk belanja. Percuma dibawa ke SI tapi nggak bawa struk, mau minta mereka buka dokumen atau cek CCTV untuk membuktikan saya belanja di sana? Repot amat hehehe… Lanjut masak aja lah.

    Post tweet saya mention ke SI berharap ada respon dari mereka. Tapi ketika mention saya ke mereka tidak ada respon apapun sementara mereka masih bisa post tweet baru (artinya admin aktif), disinilah jiwa emak-emak saya bergejolak.
    Setelah akhirnya menemukan bukti struk, barulah saya kirim ke Media Konsumen. Kalau dihitung ada selisih 3 hari tweet saya nggak direspon sebelum akhirnya saya memutuskan minta bantuan MK. Thank God setelah MK memuat, dari pihak SI mulai respon keluhan saya dan sudah menghubungi saya langsung. Terima kasih semuanya.

    3
    3
    • 29 September 2021 - (17:21 WIB)
      Permalink

      Apakah ada penyelesaiannya yang dapat dibagikan ?
      Hal ini mirip dengan Price tag/Label harga di supermarket/alfa/indo, dari ribuan price tag/label barang-barang tersebut sudah pasti ada beberapa barang yang tidak sempat / terselip, tidak terupdate. Misal karena diskon atau perubahan harga dan itu wajar dan manusiawi.
      Tentu saja kita sebagai customer dengan memperhatikan struk belanja dapat mengingatkan, sehingga customer berikutnya tidak akan memiliki masalah yang sama.
      Namun hati-hati terhadap oknum-oknum kasir yang dengan sengaja melebihkan pembayaran dan lain-lain.

      Saran buat semua customer supermarket.
      1. Semakin banyak item belanja anda, semakin anda harus teliti membaca struk
      2. Item diskon agar di scan barcode terlebih dahulu, sehingga mudah di periksa nanti di struknya.
      3. Sebisa mungkin pembayaran non tunai, walaupun akan sulit klaim jika ada kelebihan pembayaran(tapi biasanya bisa ganti item saja)
      4. Jangan buang struk, kecuali anda yakin dan ikhlas.

      Saran buat supermarket
      1. Agar menempatkan pegawai yang paham pada bagian Fresh Area tanpa label, karena rentan kesalahan.
      2. Ada Return Policy, saya lihat di websitenya tidak tertera. Supermarket bukan Bank yang setelah keluar dari area Kasir, tidak bisa komplain.
      3. Aktifkan kasir cepat dengan disiplin. Customer dengan barang belanja > 5 item tidak bisa dikasi cepat.

      Customer Superindo

      • 29 September 2021 - (23:33 WIB)
        Permalink

        Yes, anda cukup jeli. Memang kalau supermarket dan customer sama-sama aware hak dan kewajiban masing-masing pihak pastinya akan menjadi pengalaman belanja yang menyenangkan.

        Dari pihak SI, tadi siang mereka kirim official e-mail menjelaskan bahwa jika terjadi kekeliruan pada struk belanja bisa refund dalam waktu paling lambat 7 hari setelah tanggal transaksi ke cabang dengan disertai bukti struk belanja. In case kejadian saya lebih dari 7 hari, manager on duty SI Kaliabang yaitu mas Rizki menelpon saya memberikan solusi pengembalian selisih harga.
        Baik official e-mail maupun mas Rizki, semuanya meminta maaf dan berterima kasih atas masukan saya. Mas Rizki bahkan menjelaskan bahwa dari pantauan CCTV, petugas yang melayani saya pada saat timbang kol pada saat itu adalah pegawai trainee.

        Anyway, SI telah memberikan respon yang cukup baik setelah MK memuat keluhan saya.

  • 29 September 2021 - (20:28 WIB)
    Permalink

    “Harap netizen yang membaca bijak, tidak berkomentar bahwa saya seharusnya teliti dan cross check struk belanja sebelum meninggalkan kasir.”

    Gw gak komentarin kasir. Gw komentar, kok bodoh bener, pas minta label harga, gak ngecek label harga. Lu klo beli makanan cek label harga kan? Baru lu masukin keranjang atau troli kan? Kalau lu dah sampai di kasir, berarti lu sudah setuju dengan harga tersebut dan lu siap bayar.

    Ini mah fix kesalahan pembeli. Pembeli setuju kol putih dihargai kol merah kok, karena tidak ada komplain dari pelabelan harga dan pembeli sudah siap bayar di kasir.

    5
    1
    • 29 September 2021 - (23:42 WIB)
      Permalink

      Sorry to say, anda bukan termasuk netizen yang bijak.
      Nama anda Superindo atau bukan? Kalau bukan, saya nggak butuh atensi lo man.

      Dari pihak SI akhirnya sudah memberikan atensi, sudah menyatakan permintaan maaf serta menjelaskan bahwa pegawai trainee yang melayani saya pada saat timbang harga si kol, dan SI juga memberikan solusi dengan mengembalikan selisih harga.

    • 1 Oktober 2021 - (11:27 WIB)
      Permalink

      Kalau anda nggak paham bisnis retail dan nggak peduli, memang nggak akan sampai untuk bisa paham apa esensi keluhan saya bro. Mungkin kalau anda pengusaha warung kelontong yang anda sendiri jadi bosnya, anda juga jadi karyawan penjaga tokonya, hal-hal receh begitu cuma masalah kecil. Tapi di bisnis retail dengan jumlah karyawan banyak, SOP dalam melayani konsumen sangat penting. Paham SOP kan? Bukan sop kaki kambing yaaaaa…

  • 30 September 2021 - (10:07 WIB)
    Permalink

    Tetep aja harga sayuran lebih murah di pasar tradisional. Duit 65rb di superindo cuma dapet kol 1,3 kg, kalo di pasar tradisional udah bisa dibelikan daging

  • 30 September 2021 - (13:36 WIB)
    Permalink

    Wkwkwk belanja segitu sbenarnya gak banyak2 amat apalagi letak itemnya di atas walau cuma dilirik jg ketauan. Ya untung masih bisa dibalikin selisihnya sdh lewat 10hari. Beli kol putih murah di pasar hehe paling 10rb wkwk

  • 30 September 2021 - (17:42 WIB)
    Permalink

    Padahal gk usah ribet mas/mba, bawa barang ke supermarket tersebut, perlihatkan struk, clear deh.

    • 1 Oktober 2021 - (11:20 WIB)
      Permalink

      Nggak ribetnya anda belum tentu sama dengan nggak ribetnya ibu-ibu kerja kantoran dengan anak-anak usia sekolah, paham ya masbro.

  • 30 September 2021 - (22:51 WIB)
    Permalink

    yg kurang teluti itu kk nya , harusnya jika blj itu wajib check harga walau blj bnyk , jgn salahkan mereka juga , tp 2 2 nya salah , lngsung lapor ke petugas karyawan setempat , sy pun gitu .. jika tdk sesuai harga maka sy dgn bijak menanyakan langsung ditempat , Bukan ke page medsos mereka , kk bole ke superindo kembali dan langsung kmbalikan

    • 1 Oktober 2021 - (13:14 WIB)
      Permalink

      Adek Qyuqyu apakah sudah membaca surat keluhan saya dengan baik bagaimana urutan kejadiannya? Dan apakah adek Qyuqyu pelajaran bahasa Indonesia di sekolah nilainya cukup baik?

      Coba dibaca apakah ada kata-kata saya yang minta refund? Minta uang saya dikembalikan? Tidak kan. Saya cuma menyorot petugas mereka yang tidak teliti dalam menjalankan SOP.

      Pada saat manager on duty SI menghubungi menyampaikan permohonan maaf, sayapun sudah mengatakan kepada beliau bahwa tujuan saya adalah bukan minta refund. Dan dijelaskan karena petugas yang melayani adalah trainee, sayapun minta petugas tersebut jangan disanksi tapi selanjutnya harus bekerja dengan fokus. Sebenarnya tidak perlu lah ini saya jelaskan pada adek dan netizen lainnya, tapi karena kalian semua banyak yang ceramah nggak jelas ngalor ngidul, padahal bukan perwakilan SI juga gitu loh.

      Nah kalau adek belum paham kenapa saya nggak minta refund tapi kok SI memberikan pengembalian selisih dana, silahkan belajar sendiri pada Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal 4 dan 5 tentang Hak dan Kewajiban Konsumen, juga Pasal 6 dan 7 tentang Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha. Jangan tanya saya, belajar sendiri ya dek.

 Apa Komentar Anda mengenai Superindo?

Ada 34 komentar sampai saat ini..

Harga Kol di Superindo Salah Cetak, Petugas Tidak Teliti

oleh Dian Andriani Poedji Utami dibaca dalam: 1 menit
34