Keluhan Surat Pembaca Sudah Komitmen Mencicil CC DBS Sejak Oktober 2020 Tiba-tiba Ditagih Lagi 11 Januari 202214 Januari 2022 Linawati T 13 Komentar Bank DBS Indonesia, Kartu Kredit Bank DBS, Kondisi layanan tidak sesuai kesepakatan, Kredit Macet, relaksasi kredit, restrukturisasi kredit Ikuti kami di Google Berita Alasannya Karena Tidak Bisa Mencicil di Angka Tersebut. Kok Bisa Berbeda-beda Aturannya?? Saya Linawati pemegang CC DBS dengan nomor 4374 50** **** 6579. Saya ingin komplain terhadap ketentuan/peraturan pihak Collection DBS yang berubah-ubah. Pada bulan Oktober 2020 atau Nov 2020 (saya lupa persisnya) saya buat kesepakatan dengan DBS untuk mencicil di angka 500 ribu per bulan. Hal tersebut infonya sudah dicatat di sistem mereka dan dipastikan akan mengurangi tagihan saya dan tidak akan ada penagihan selama saya bayarnya lancar karena yang handle saya tidak akan ganti orang selama bayarnya lancar. Saya sudah melakukan angsuran sebesar Rp500 ribu dari bulan Okt/Nov 2020, hingga Des 2021 (1 tahun lebih). Tetapi pada Januari 2022 tiba-tiba ada 3 orang DC yang menagih saya dan memaksa saya untuk melunasi tagihan atau minimal mencicil 10% dari tagihan selama 4 bulan. Kok bisa ya tagihan saya dioper-oper begini? Dan sekarang ditangani oleh 3 orang berbeda? Orang-orang ini juga tidak mau tahu, katanya DBS tidak pernah memberikan kebijakan bisa cicil 500 ribu padahal jelas-jelas saya sudah ada kesepakatan dan pastinya di sistem bank harusnya sudah di-note oleh yang meng-handle saya di bulan Okt/Nov 2020 itu. Lalu saya dituduh playing victim oleh DC ini. Padahal jelas-jelas saya bayar 500 ribu karena diperbolehkan oleh DBS sendiri. Dan buktinya kalau memang aturan itu tidak ada sejak awal, kenapa setelah 1 tahun lebih baru di permasalahkan? Kenapa 1 tahun kemarin aman-aman saja tidak ada penagihan walau saya hanya mencicil 500 ribu?? Ternyata setelah saya cek di Media Konsumen juga ada komplain tentang sistem mencicil 500 ribu ini. Kurang lebih keluhannya sama sudah bikin komitmen bayar Rp500 ribu, tapi tiba-tiba aturan berubah dan yang meng-handle ganti. Jadi di sini bukan saya yang PLAYING VICTIM karena kasus seperti ini bukan hanya terjadi pada saya. Intinya di sini saya sangat kecewa oleh atasan DBS yang membuat peraturan seenaknya. Dulu mereka bilang bisa cicil Rp500 ribu dan tidak ada penagihan selama lancar mencicil, namun setelah 1 tahun tiba-tiba secara mendadak data saya dijual ke vendor agency untuk ditagih. Ini tidak adil dan saya merasa ditipu. Tolong atasan collection yang membuat kebijakan yang tidak jelas ini bertanggung jawab atas hal ini. Anda membuat kebijakan yang berubah-ubah sesuka hati Anda, saya merasa dipermainkan. Anda seharusnya komitmen dengan ketentuan sebelumnya yakni tidak menjual data ke agency jika sudah bayar rutin karena seharusnya yang meng-handle adalah orang yang sama tidak diganti-ganti. Bank lain tidak ada yang seperti ini. Saya ada tagihan di bank lain yang juga saya buat cicilan ringan seperti ini. Namun mereka komitmen dengan janji mereka yakni penagihan akan stop, karena yang handle adalah orang yang sama jika lancar bayar. Ternyata DBS tidak sebagus bank lain komitmennya. SANGAT KECEWA. Terima kasih. Linawati Tarunadjaja Jakarta Utara Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
soni chan11 Januari 2022 - (19:45 WIB)Permalink saat kesepakatan tersebut dibuat apakah ada bukti nya? 1 Login untuk Membalas
Jack Robert12 Januari 2022 - (08:27 WIB)Permalink Kayaknya ngga ada suratnya ini mah, kesepakatan cuma lisan doang paling via telpon, makanya bisa digencet ama collector, orang ngga ada buktinya.. 1 Login untuk Membalas
Ken12 Januari 2022 - (08:57 WIB)Permalink namanya pihak lembaga keuangan pasti akan memberikan data kita ke pihak ketiga,dan itu harus nya pemerintah melarang karena rawan diperjualbelikan dan rawan akan di salahgunakan,jadi bagi pemerintah dan OJK sebaik nya buta aturan hukum jika ada lembaga keuangan yg memberikan data nasabah pada pihak ketiga selain OJK maka harus nya kena tutup dan dipidanakan sesuai hak hak privacy ,tapi mereka sekarang mau pinjol atau bank sewenang wenang terhadap nasabah nya ,dan yg terbukti menyuruh depcolector yg melakukan intimidasi dan kekerasan harus nya lembaga itu ditutup paksa dan di selidiki oleh pihak kepolisian,karena negara Indonesia negara yg punya agama ,aturan hukum dan tata tertib Login untuk Membalas
Linawati TPenulis artikel12 Januari 2022 - (12:22 WIB)Permalink Mereka info kalau cicil ringan seperti itu memang tdk ada hitam di atas putih hanya kesepakatan saja, dan saya juga ada cicilan di bank lain yang di ikutkan program seperti itu (tanpa surat) cicil perbulan 500rb tetapi bank lain benar2 tdk ada penagihan selama saya lancar Login untuk Membalas
alf12 Januari 2022 - (15:44 WIB)Permalink Wah kalau gk ada hitam diatas putih itu secara hukum tidak kuat. Kalau sudah begini dimata hukum posisi ibu tidak kuat. Pihak bank dengan mudah berkelit tidak pernah memberikan persetujuan. Penjelasan diatas juga tidak jelas… ibu sepakat membayar 500/bulan itu setelah kontak dengan no call center resmi DBS, atau cuma perjanjian dengan DC yg datang kerumah, atau bagaimana? Saya tidak bilang ibu berbohong, bisa jadi ibu yg dibohongi oleh Oknum. Yah nasi sudah menjadi bubur. Jadi pelajaran saja, kalau sudah urusan Uang, harus ada hitam diatas putih, krn pembuktian Hukum hrs diperkuat dengan bukti. 2 Login untuk Membalas
nia12 Januari 2022 - (09:28 WIB)Permalink Mohon maap sebelum nya ya bu, Pada saat ibu membuat kesepakatan dengan pihak bank seharusnya ada bukti valid, semisal surat keterangan bertanda tangan pihak bank jika bank menyetujui permintaan ibu. Seharusnya seperti itu bu, karena jika hanya by phone / Lisan itu bisa berubah ubah & tidak Valid menurut saya. Terima kasih 1 Login untuk Membalas
nia12 Januari 2022 - (09:33 WIB)Permalink Mohon maap sebelum nya ya bu, Pada saat ibu membuat kesepakatan dengan pihak bank seharusnya ada bukti valid, semisal surat keterangan bertanda tangan pihak bank jika bank menyetujui permintaan ibu. Sehingga jika ada kendala di lapangan bukti itu kita jadikan acuan. Seharusnya seperti itu bu, karena jika hanya by phone / Lisan itu bisa berubah ubah & tidak Valid menurut saya. Terima kasih Login untuk Membalas
ari12 Januari 2022 - (14:41 WIB)Permalink Lapor ke polisi atau no ganti baru beres Login untuk Membalas
nia12 Januari 2022 - (14:43 WIB)Permalink kalo menurut saya jangan ganti no Pak, kalo lapor polisi mungkin bisa di benarkan. karena kalo ganti no seakan akan kita mangkir & tidak tanggung jawab Login untuk Membalas
YUSNIAR AZZAHRA26 Januari 2022 - (10:44 WIB)Permalink Bu ..kasussaya sama seperti ini .. tapi ini bukanCC saya KTAmengajukan pelunasan yg bisa dicicil setahun lalu tapi beberapa hari lalu ada DC WA saya terkait pelunasan lagi tapi saya ada bukti chat WA dan pembayarn sama DC sebelumnya saya harus gimnaa ya bu??? Login untuk Membalas
tisa30 Januari 2022 - (22:45 WIB)Permalink Bantu jawab ya bu yusniar. Coba kasih bukti2 chat ibu yg dc sebelomnya ke dc yg sekarang bilang aja udah ada perjanjian sama mereka buat dicicil tapi kalo emang mau lunasin coba diskusi sm dc yg sekarang dapet diskon pelunasan berapa dan nego aja kalo emang bisa. Kalo gak bisa yaudah dicicil aja. Login untuk Membalas
ari12 Januari 2022 - (14:50 WIB)Permalink Ganti nomor biar ga di ganggu ma dc, kita nya juga udah komitmen nyicil, ya jadi ga masalah sih, dc itu baik kalau dateng ke rumah kita langsung Login untuk Membalas
tisa30 Januari 2022 - (22:41 WIB)Permalink Waktu itu di bank BNI juga gk pake surat cuma kesepakatan via chat wa buat lunasin tagihan cc sebasar 500rb selama 24 bulan. Alhamdulillah sebelom 24 bulan udah lunas. Kalo dbs waktu itu via chat juga buat pelunasan kta saya minta waktu sebulan buat lunasin semuanya yaa akhirnya mereka setuju pas hari H langsung saya lunasain dan gantian mereka saya teror buat minta surat lunas! ? kurleb sebulanan baru dikirim via email. DC nya galak2 via tlp doang, saya udah didatengin 3x alhamdulillah mereka baik2 aja (2x ke rumah, sekali ke kantor) jangan takut temuin aja kalo ada bukti2 kasih aja tar mereka ngerti Login untuk Membalas