Sikap Kurir dan Lambatnya Proses Pick Up ID Express

Ikuti kami di Google Berita

Kami pengirim (penjual) di salah satu e-commerce menggunakan jasa kirim ID Express untuk proses pick up dan pengiriman pesanan kepada pembeli. Kami sudah mengatur jadwal pick up sejak tanggal 7 Oktober 2023 dan sudah menyiapkan paketnya sejak dini hari pada tanggal yang sama.

Kami kecewa dengan sikap kurir ID Express yang memperbarui status pick up seolah-olah kami sebagai pengirim yang belum menyiapkan paketnya. Tidak ada konfirmasi, tidak ada basa-basi, tidak ada bukti visit/kunjungan, tidak ada izin, dan seenaknya memperbarui status paketnya menjadi “pick up Gagal”.

Hal ini seolah-olah kami belum siap atau belum menyiapkan paketnya. Kurir seperti ini perlu diberikan edukasi, briefing, dan kalau perlu sanksi sesuai dengan SOP perusahaan karena kami yakin SOP perusahaan jasa kirim tidak seperti itu (seenaknya memperbarui status pick up tanpa konfirmasi/visit). Screenshot pelacakan dan nomor resi terlampir.

Akal-akalan kurir malas seperti ini menyebabkan kami sebagai pengirim kapok menggunakan jasa kirim tersebut dan menyebabkan pembeli di toko kami komplain yang bisa menyebabkan pembeli membatalkan pesanan di toko kami.

Sampai saat tulisan ini ditulis, kami belum mendapatkan konfirmasi lebih lanjut dari pihak kurir/jasa kirim. Kami pun telah menghubungi CS ID Express namun percuma, balasannya lama, tidak ada layanan call center (PSTN) nya, pelayanannya tidak memuaskan, cenderung seperti robot dan bukannya diteruskan ke cabang terkait serta diberi nomor laporan, CS WA ID Express malah meminta data yang sebenarnya sudah ada pada sistem mereka (redundant). Sementara itu CS email tidak membuatkan nomor laporan dan tidak ada kabar lebih lanjut.

Sikap kurir yang pemalas dan CS yang tidak memuaskan ini seolah-olah menyepelekan kami yang hanya penjual kecil dan quantity sedikit. Atas kejadian ini, kami akan mematikan jasa kirim ID Express dari aplikasi e-commerce nya sampai ada permintaan maaf hitam di atas putih dari kurir yang bersangkutan dan memastikan hal serupa tidak terulang kembali.

Terima kasih kepada Media Konsumen telah membantu memuat tulisan ini.

Mia Nihayatun Nisa
Kab. Bogor, Jawa Barat