Hati-hati dengan Penawaran Top Up Digibank KTA DBS!

Saya adalah nasabah Bank DBS yang sudah cukup lama (kelanjutan dari Bank ANZ). Semua berawal dari kartu kredit dan seiring berjalannya waktu, saya mendapat penawaran KTA dari Bank DBS. Proposal pun diajukan dan diproses. Selang beberapa hari setelah proses verifikasi, survei dan sebagainya, pada bulan Agustus 2023 keluarlah keputusan Bank DBS bahwa KTA saya disetujui, dengan nilai Rp300 juta, bunga 0.99%, tenor selama 3 tahun (36 x angsuran) dan dipotong biaya provisi dan meterai.

Pembayaran angsuran berjalan normal dan lancar. Hingga pada bulan April 2024 sekitar pukul 17.30 WIB, saya mendapatkan telepon dari Bank DBS Pusat (katanya dengan Ibu Fr***). Waktu itu saya sedang OTW pulang kantor. Saya ingat benar, saat itu mau masuk tol dalam kota (Ancol), kantor saya di Mangga Dua, Jakarta Utara dan rumah di Cengkareng, Jakarta Barat.

Ibu Fr*** menawarkan untuk top up KTA kepada saya, katanya selama ini pembayaran saya bagus. Lalu saya tanyakan berapa bunganya? Beliau menjawab “1,29%”. Saya bilang “Loh bukannya KTA saya bunganya 0,99%?”, beliau menjawab “Tidak ada bunga KTA 0,99% Pak Edy!”. Saat itu saya berpikir entah saya yang salah ingat atau memang Ibu Fr***.

Kemudian Ibu Fr*** terus bicara mengenai top up tersebut. Beliau menjelaskan bahwa saya mendapatkan dana Rp72 juta, angsuran mulai awal lagi selama 36x, bla…bla…bla… Saat itu saya tidak ingat berapa angsuran KTA saya yang lama dan bunga yang diberikan. Saya sempat berpikir, apa saya salah ingat tentang bunga KTA tersebut yang 0.99 %. Namun akhirnya saya jawab “Setuju” saja atas semua yang Ibu Fr*** katakan. Kemudian top up KTA pun berjalan, karena Ibu Fr*** meyakinkan saya bahwa “TIDAK ADA BUNGA KTA 0,99%”.

Berselang 1 – 2 hari kemudian (hari Minggu), saya teringat kembali akan hal itu. Lalu saya cek di PC saya tentang KTA DBS saya (welcome letter). Loh, ternyata bunganya hanya 0,99% dan angsuran saya per bulan hanya Rp11,3 juta!

Pinjaman pertama saya Rp300 juta dengan angsuran per bulan Rp11.313.333 selama 3 tahun (36 kali cicilan). Setelah berjalan kurang lebih 7-8 bulan angsuran, saya mendapat top up sebesar Rp72 juta ke rekening BCA saya. Total pinjaman tetap sama Rp300 juta, tetapi bunga angsuran yang baru berubah menjadi 1,29%, sehingga angsuran menjadi Rp12.213.333/bulan x 36 (3 tahun). Dari selisih angsuran (Rp12.213.333 – Rp11.313.333 = Rp900.000/bulan), itu artinya saya harus menanggung bunga tambahan sebesar Rp32.400.000!

Hari Senin besoknya, saya telepon DBS untuk minta “pembatalan”. Namun CS mengatakan untuk menunggu sampai selesai. Oke, selang beberapa hari dana pun cair dan masuk ke rekening BCA saya. Kemudian saya telepon lagi ke DBS, tapi tetap disuruh tunggu sampai keluar welcome letter terbaru.

Setelah welcome letter terkirim ke email saya, saya pun mengajukan proses pembatalan, dengan telepon berulang kali ke Bank DBS. Namun hasil yang saya terima sungguh mengecewakan, apalagi mendengar keputusan pihak analis yang mengatakan, bahwa saya sudah menyetujui top up tersebut, dengan bunga dan angsuran tersebut. Benar saya akui, tetapi seharusnya pihak analis bisa melihat isi percakapan itu dari awal dan menganalisis isi percakapan itu!

Saya berusaha untuk mengembalikan uang top up tersebut, ternyata tidak bisa! Solusi yang diberikan adalah saya harus mengembalikan semua dana KTA tersebut (Rp300 juta) dan tambah 8%! Sekarang angsuran saya menjadi Rp12,2 juta/bulan. Dengan tambahan dana Rp72 juta, saya harus membayar bunga tambahan sebesar Rp32,4 juta. DBS itu bank atau lintah darat?

Terima kasih Ibu Fr***, yang sudah membuat kesusahan bagi saya. Saya tidak ikhlas akan hal itu! Angsuran pertama sudah terjadi, mungkin itu menjadi pembayaran terakhir saya untuk KTA tersebut, karena saya tidak sanggup lagi untuk mengangsurnya.

Hanya satu hal yang saya sesali, mengapa Bank DBS seperti lintah darat? Nasabah yang benar, mengangsur lancar setiap bulan sesuai kemampuannya, justru dipersulit agar menjadi kredit macet. Apakah itu trik Bank DBS untuk mendapatkan keuntungan Rp32,4 juta dengan cara seperti itu?

Untuk para calon nasabah KTA DBS, saya sarankan untuk lebih berhati-hati dan waspada! Kalau bisa jauhilah KTA Bank DBS/Digibank! Saya lebih menyarankan untuk menggunakan Bank Permata, BNI, BRI, atau pun BCA. Walaupun memang ada beberapa bank yang bunganya lebih tinggi, tetapi lebih aman, manusiawi dan melindungi nasabahnya, sehingga dapat berjalan dengan lancar hingga selesai.

Kartu kredit DBS/Digibank pun sudah mulai saya tutup. Bank seharusnya menjaga nasabahnya agar aman, maju dan berkembang bersama, serta lancar menjalankan kewajibannya. Bukan malah menjatuhkan nasabah.

Hormat saya,

Eddy Djoko
Cengkareng, Jakarta Barat

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.
Tanggapan perihal “Hati-hati dengan Penawaran Top-Up Digibank KTA DBS”

Redaksi Surat Pembaca MediaKonsumen.com Yth., Pertama-tama, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada MediaKonsumen.com. Melalui surat ini, kami...
Baca Selengkapnya

17 komentar untuk “Hati-hati dengan Penawaran Top Up Digibank KTA DBS!

  • 21 Juni 2024 - (11:30 WIB)
    Permalink

    Buset. Ini Bank DBS ternyata bank busuk? Padahal selalu menang penghargaan bank terbaik di dunia dan semacamnya.

    • 22 Juni 2024 - (08:30 WIB)
      Permalink

      Waktu zaman ANZ sih oke, keluarga saya pakai CC dan KTA nya no problemo.

      Begitu diambilalih DBS, ya you know lah Singapore? “KIASU” untuk mayoritas layanannya. Hoki kalo gak problematik…..

  • 21 Juni 2024 - (12:08 WIB)
    Permalink

    Hikmah: Jangan membuat keputusan ketika tidak ada data pembanding, apalagi ketika konsentrasi terpecah.

  • 21 Juni 2024 - (12:13 WIB)
    Permalink

    jangan mudah bilang setuju/iya kepada tele marketing, kecuali memang sudah benar² yakin.

  • 21 Juni 2024 - (13:49 WIB)
    Permalink

    kalo saya bilang, tidak ada yang salah dengan bank ini, justru kesalahan ada dipihak bapak yang menyetujui..seharusnya kalo sedang tidak konsentreasi atau di perjalanan (kendaraan) tinggal bilang , nti ibu telepon lagi, akan saya pelajari dulu top upnya..
    ITU BERLAKU UNTUK SEMUA BANK, Bahkan kalo ada telemarketing yag menawarkan asuransi kita tidak sengaja jawab IYA otomatis langsung terdebet karena ada bukti di percakapan telepon..saya gak tau bapaknya yang kurang informasi atau memang belum tau akan HATI HATI bilang setuju/IYA, semoga menjadi pembelajaran bagi semuanya, kalo memang kita tidak mau atau takut gak sengaja menyetujuinya, jangan di angkat teleponnya biarkan saja.
    dikasus sebelumnya DI MK juga banyak kasus asuransi dengan kita bilang tolong dikirimkan dulu proposalnya utk dipelajari, itu berarti kita sudah menyetujuinya, lebih baik hindarkan dan bilang dari awal TIDAK biar kasus tersebut tidak terjadi.

    • 26 Juni 2024 - (12:22 WIB)
      Permalink

      Betul, ini memang kelalaian saya saat itu dan juga mungkin usia yang sudah diatas setengah abad membuat kurang teliti dan agak lupa, harus lebih berhati – hati, sulit memang sekarang ini menjadi orang baik apalagi benar,,,, Terima kasih atas sarannya…., sukses dan sehat selalu ….amin.

  • 21 Juni 2024 - (13:53 WIB)
    Permalink

    “Waktu itu saya sedang OTW pulang kantor. Saya ingat benar, saat itu mau masuk tol dalam kota (Ancol)”

    nerima telpon sambil nyetir mana bisa konsen, udah bagus ngga sampe nyenggol mobil laen itu..

    • 26 Juni 2024 - (12:15 WIB)
      Permalink

      waktu Hp berdering saat masuk pintu tol, tapi saat pembicaraan saya sudah menepi dan berhenti, karena pembicaraannya cukup lama juga, maka itu sebetulnya saya saat itu cukup konsen, cuma mungkin karena saya gunakan beberapa Bank, jadi saya agak lupa Bunga di DBS/Digibank ,tapi saya pikir pasti Pihak DBS (FRIDA) tahu bunga saya berapa…., karena dana top up-nya saja tahu 72, itulah kelalaian saya terlalu percaya orang…, terima kasih atas komentarnya…., semoga saja cepat selesai masalah ini. Sukses dan Sehat Selalu…..

  • 21 Juni 2024 - (15:34 WIB)
    Permalink

    Ditawarin top up, sementara posisi dikendaraan dlm perjalanan, sepertinya TS kurang hati² atau kegirangan mau di ajukan top up,padahal ujungnya jebakan, hrsnya bilang saja …nanti telp lagi saja kalau sudah sampai rumah..dan memastikan sisa angsuran sebelumnya masih byk atau sudah mau lunas serta perhitungan bunganya…ini kok main bilang setuju aja…

  • 24 Juni 2024 - (15:16 WIB)
    Permalink

    Wah…memang pelajaran ini untuk lebih berhati-hati.
    Bank sih sebetulnya tidak busuk tapi mereka memang punya aturan begitu dan siap menggigit siapa yang tidak paham atau tidak aware.

  • 26 Juni 2024 - (08:51 WIB)
    Permalink

    Langsung ajukan restrukturisasi aja kak, bayar pokoknya aja tp biasanya cm dikasih nyicil 12x doank sih.

  • 27 Juni 2024 - (17:27 WIB)
    Permalink

    Kalau pengamatan saya rata2 bunga KTA sekarang di kisaran satu koma. Jarang nol koma. Kecuali bunga pinjaman dari kartu kredit. Adapun biasa yg terlihat di penawaran 0,99 hnya sekedar contoh simulasi. Tapi reaalnya gak bakal sperti itu. Tapi mengikuti bunga real saat ini.

  • 4 Juli 2024 - (09:03 WIB)
    Permalink

    Baru san saya cair, daoat bunga 0.55% , semiga nanti saya tidak kejebak seperti TS,
    Karena ini menurut saya paling murah

  • 30 Agustus 2024 - (13:46 WIB)
    Permalink

    saya juga terjebak dengan pinjaman kta dbs dgn angsuran per bulan 11,8jt, gara2 ditawarin top up oleh marketing dbs yg tak punya otak dan tidak mengetahui keuangan nasabah, apa dialami oleh pak Eddy itu juga saya alami, saya sudah bayar selama 3 bulan, besok mungkin saya tidak mampu bayar lagi, saran saya buat pak Eddy kita sama2 tidak usah bayar cicilan, sudah gagal bayar, kalo ditelp gak usah diangkat, kalo mereka kirim dc ke rumah atau ke kantor untuk teror fotoin muka wajah dc, bisa laporkan ke ojk, atau ke polisi, karna ada undang2 nya, jangan takut sama mereka

  • 9 April 2025 - (17:18 WIB)
    Permalink

    Jadi gimana Pak Eddy kelanjutannya ? Karena saya juga top up udah berjalan 6x tp krn kondisi ekonomi dan usaha jg lagi turun, tadi saya minta bantuan Collection DBS utk ajukan restrukturisasi biar ringan, dan saya sudah nunggak jalan 3 bulan, infonya jika mau restruktur itu harus lunasi 1x cicilan dulu baru bisa, jika masuk tunggakan ke 4 tidak akan ada program, kan lucu ya, kita itikad baik tetap bayar tapi malah maksa suru bayar plus denda, itukan bukan solusi, jika sy ada dana sy ga perlu minta restrukturisasi, collectionnya juga agak ngeyel.. agak maksa juga, padahal kan ada hukum uud penagihan

 Apa Komentar Anda mengenai KTA DBS?

Ada 17 komentar sampai saat ini..

Hati-hati dengan Penawaran Top Up Digibank KTA DBS!

oleh Pe dibaca dalam: 3 menit
17