Penjual Online, Hati-hati Penipuan dengan Modus Transfer e-Cash dan Penarikan ATM

Saya mau share informasi penting sekali tentang upaya penipuan yang terjadi tadi malam dan saya hampir saja menjadi korbannya.

Pada tanggal 30 Agustus 2017, saya pasang iklan jual pakaian di OLX pukul 18.30. Kemudian pukul 18.55 saya terima pesan via Whatsapp dari nomor tak dikenal. Foto profilnya adalah perempuan berjilbab. Dia mengaku bernama Rika Rahim. Awalnya tentu saja saya tidak curiga sama sekali. Saya pikir, dia memang murni seorang pembeli. Dia order satu item baju, kemudian meminta saya untuk kirim barangnya via JNE. Lalu dia kirimkan nama beserta alamat lengkapnya.

Dia bilang bahwa dia akan melakukan pembayaran dengan cara transfer melalui rekening ponsel e-cash Mandiri. Jujur saja, saya memang belum begitu paham mengenai e-cash Mandiri. Saya kira itu semacam SMS banking. Saya iya-kan saja dan belum juga curiga sampai situ.

Setelah itu saya kirimkan jumlah total belanja beserta nomor rekeningnya. Lalu dia mengirimkan softcopy bukti transfer yang tampilannya persis seperti asli. Kemudian menyusul, dia mengirimkan langkah-langkah penarikan dana melalui ATM.

Dia bilang, dana yang baru saja ditransfer itu belum bisa langsung cair ke rekening saya. Supaya bisa cair, saya harus melakukan penarikan dana di ATM. Karena sudah malam dan lelah, saya bilang akan ke ATM besok saja. Tapi dia beralasan, besok dia pergi bekerja. Dia meneruskan lagi, dia bilang saya hanya perlu mengaktifkan OTP-nya di ATM. Jadi saya harus pergi ke ATM saat itu juga.

Mulai saat itu, feeling saya tidak enak. Saya bertanya-tanya dalam hati, “mengapa kok dia terkesan maksa menyuruh saya ke ATM sekarang juga ya? Dan baru kali ini saya ‘direpotkan’ oleh pembeli. Biasanya proses transfer itu cepat, dana langsung saya terima di rekening.”

Karena saya sudah benar-benar kelelahan, apalagi saya pusing membaca langkah-langkah penarikan dana yang ribet, saya putuskan. Saya request untuk melakukan transfer via ATM. Dia bilang, dana di rekeningnya sudah terpotong. Saat itu saya semakin terdesak dan agak kesal juga karena saya merasa dipersulit. Baru kali ini saya dibuat repot.

Ah, daripada bingung dan salah langkah, saya bilang tunggu sebentar, saya akan coba telepon ke call center Bank Mandiri. Tapi dia malah menuduh saya meremehkan dia. Nah, ini semakin janggal. Bila memang murni sebagai seorang pembeli, dia pastinya akan mempersilahkan saya untuk segera menghubungi call center Mandiri sejak awal tadi. Dia mempermainkan psikologis saya, dia berusaha membuat saya panik.

Dia marah dan memaki saya. Saya juga diintimidasi. Foto profil Whatsapp saya dicoret-coret, ditulis penipu. (Hati-hati ya, ini trik supaya kita panik dan akhirnya kita mengalah untuk pergi ke ATM). Dan memang saya jadi panik saat itu, saya sudah siap-siap akan pergi ke ATM. Tapi di sini saya semakin curiga. Feeling saya semakin tidak enak. Saya merasa ada kejanggalan.

Saya baca kembali langkah-langkah penarikan dana via ATM-nya dengan super teliti. Nah, saya merasa gaya bahasa yang tertulis pun terkesan ‘alay’. Tulisannya sangat tidak mencerminkan sebagai orang perbankan. Semakin kuat kecurigaan saya karena di situ juga tertulis bahwa saya harus memiliki saldo minimal Rp500.000 di rekening sebagai syarat dananya dapat dicairkan. Dalam hati saya, “Loohh, untuk apa, coba? Aneh kaaan? Mau ambil hak sendiri kok susah amat?? Repot. Ini sungguh bukan hal yang biasa. Wahhh, ini pastiii penipuaaan. Bisa-bisa dia menguras uang di rekening saya.”

Untuk memastikan kembali, saya berinisiatif menghubungi call center Bank Mandiri.

Ternyata benar, itu adalah modus penipuan. Sudah banyak korbannya. Jadi pihak bank meminta saya untuk mengabaikan dan langsung hentikan percakapan.

Karena modus penipuannya sudah terungkap, saya tidak mau banyak cakap lagi dengan si penipu, langsung saja saya screenshot semua percakapan dengannya sebagai bukti. Kemudian nomornya saya block and report.

Alhamdulillah, saya tidak tertipu karena ketajaman feeling dan saya berinisiatif untuk segera menghubungi banknya.

Rekan-rekan pembaca, waspadalah terhadap penipuan modus transfer via e-cash Mandiri. Terutama yang saat ini sedang menjalankan bisnis online. Jika ada hal yang tidak biasa, sebaiknya diabaikan saja.

Si penipu berusaha mempermainkan psikologis kita, bahkan ada yang berani-beraninya mengancam akan melaporkan kita ke polisi, jadi seolah-olah kitalah yang menipu.

Ini adalah ciri-ciri modus penipuannya :

1.) Pelaku menyuruh kita untuk ke ATM saat ini juga.

2.) Minimal saldo di rekening kita harus 500.000. Kurang dari itu, kita tidak bisa tarik dana.

3.) Menyebutkan aktifasi OTP atau isi top-up.

4.) Pelaku mengintimidasi dengan membalik tuduh kita sebagai penipu atau bahkan ada pelaku yang mengancam akan melaporkan kita ke polisi (trik supaya kita panik dan segera ke ATM saat ini juga).

5.) Perhatikan gaya bahasa yang tertulis di perintah atau pemberitahuan syarat penarikan dananya. Apabila tulisannya terkesan alay (kalimatnya tidak baku), itu pasti ciri-ciri karyanya penipu.

6.) Alamat pengiriman barangnya jauh sekali, ke luar Pulau Jawa. Misalnya: Kalimantan, Sulawesi, atau mungkin ke Papua.

Jadi, bila kita mengikuti perintah si pelaku, semua dana yang ada di rekening kita akan berpindah ke rekening si penipu. Bukannya kita yang tarik dana yah, tapi justru kita transfer dana ke mereka. Uh oh!

Pokoknya hati-hati yaaa. Saya juga hampir tertipu.

Wyanet H Datu
Jakarta

Artikel ini adalah buatan pengguna dan menjadi tanggung jawab penulisnya.

7 komentar untuk “Penjual Online, Hati-hati Penipuan dengan Modus Transfer e-Cash dan Penarikan ATM

  • 29 Mei 2018 - (00:40 WIB)
    Permalink

    Sama, saya juga pernah seperti itu tapi gak sampai ke ATM krn banyak kejanggalannya.
    *Ini nomor WA yg dipakainya buat nipu
    “0831-8433-8311”

  • 10 April 2021 - (11:00 WIB)
    Permalink

    Wah sama nih debby angraini. Di order baju anak anak 500.000
    Nama: Debby anggraini
    Alamat: jl kecapi v
    Rt/006 RW/005
    Kel/desa: jagakarsa
    Kecamatan: jagakarsa
    Provinsi DKI jakarta selatan
    Jln no 44
    No HP 0838025355**

    Kode pos, 12620

    Kaka bisa kirim ke alamat sya lewat JNE

  • 12 Juli 2022 - (15:26 WIB)
    Permalink

    Waah sama nih penipu namanya Debby Anggraini
    Persis banget sama kak Ulfa di atas, pesen baju banyak nyatanya nipu
    Nomorku langsung di blok gitu aja pas aku spill penipu

  • 6 Agustus 2022 - (09:02 WIB)
    Permalink

    Sama persis.Baru kejadian pagi ini.Debby Anggraini Jl.Kecapi V.Order hampir 2jt.Transfer via Linkaja ke Rek BCA dan disuruh aktivasi via ATM BRI.Dia kirim bukti transfer dan flyer dari Linkaja nya ttg TopUp saldo.Aneh, lagipula biasanya transfer dr ewallet manapun dana pasti lgsg masuk.Cek mutasi,tdk ada.Cek halobca,tdk ada transaksi jg malah kayak bingung mbaknya dengan instruksi yg diberikan.Chat Linkaja.Fix penipuan.Ya Allaah udh 5 tahun msh nipu aja.No.WA 081294887880 PP foto keluarga bapak ibu anak.Hati2 semua ya ..semoga kita selalu dalam lindungan Allaah .Aamiin

  • 14 September 2022 - (19:53 WIB)
    Permalink

    Baru hari ini kena sama si debby anggraini pesan 6 baju preloved, jl. Kecapi V , untung saya google namanya dan ketemu kalian2 yang komen disini. Makasih all jd penyelamat saya hahahha.

  • 9 November 2022 - (17:46 WIB)
    Permalink

    Astaghfirullah.. Aku baru banget kmarin dihub ini. Dy bilang mau transfer hari ini..

    Perasaan gak enak. Aku lgsung googling. Dan bener aja ternyata penipuan. Alhamdulillah. Allah masih lindungi kami.. ???

 Apa Komentar Anda?

Ada 7 komentar sampai saat ini..

Penjual Online, Hati-hati Penipuan dengan Modus Transfer e-Cash dan Pe…

oleh Wyanet Datu dibaca dalam: 3 menit
7